...Happy reading...
usai melaksanakan acara pernikahan, dua sejoli itu tengah merengkuh kenikmatan di dalam kamar pengantin. Awan lupa diri akan Revalina yang Mungkin saat ini sudah melahirkan Darah daging nya dirumah sakit.
MALAM PUN TIBA.....
Setelah puas bermain, Anye memeluk erat tubuh sang suami dan enggan melepaskan, seakan-akan takut Awan pergi meninggalkannya.
Awan membalas pelukan Anye dengan mengecup ujung Rambut wanita itu.
"Aku bahagia mas, Akhirnya kita bisa bersatu"
"Iya sayang, mas juga bahagia bisa bersama mu"
"Entah bagaimana dengan Reva disana"
Anye mendongak menatap Awan yang melamun.
"Kenapa sayang?"
Awan tersadar akan sentuhan tangan Anye.
"Tidak papa sayang"
"...yang bener"Ucap Anye manja.
Awan tidak tahan, Anye begitu menggoda, dihadapan Anye Awan bertekuk lutut, Awan pria normal, ia tidak munafik bila ia tergoda oleh anye.
Bukannya Awan ingin membanding-bandingkan Anye
dan Revalina, tapi urusan ranjang, Anye sangat menguasai, Awan bahkan begitu ketagihan dan merasa terpuaskan. Awan menangkup kedua pipi Anye lalu menyerobot mengecup gemas bibir nya, terulang lah kembali adegan panas tadi.
Satu kata untuk Awan?....
...**********...
Sudah satu Minggu berlalu, Reva diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit, dengan menggendong putranya Reva keluar dari rumah sakit seorang diri, malang sekali emang, padahal dirinya memiliki Suami, tapi sudah bisa Reva tebak, saat ini suaminya pasti sedang dirumah wanitanya yang lain.
Reva masih tidak percaya, laki laki setia seperti Awan bisa tega menyakiti Reva dengan berkata mencintai wanita lain saat Awan sendiri juga mencintai Reva.
Reva berjalan di pinggir trotoar menggunakan payung agar putra nya tidar kepanasan, ia pandangi baby yang satu Minggu lalu ia lahir kan.
"Kamu imut banget sih sayang"Reva mengelus lembut pipi Bayinya.
"Kamu harus jadi anak yang kuat dan sehat, janji sama mama ya, tumbuhlah jadi anak yang berbakti, setelah dewasa nanti."gumam Reva mencium anaknya.
Reva memberhentikan taksi, lalu masuk, sang sopir pun siap mengantar kemana Reva pergi.
1jam kemudian, taksi yang Reva tumpangi terhenti didepan rumah minimalis namun terkesan mewah, Reva turun bersama sang anak, ia tatap halaman rumah nya.
Reva sudah lama tidak pulang kesini, ini adalah rumah pertama Reva saat dulu Reva berhasil membangun perusahaan meneruskan perusahaan sang Ayah. Reva adalah wanita cerdas, sebelum menikah Reva sosok pembisnis perempuan yang sukses, bahkan cabang perusahaannya ada dimana mana. Reva menekuni dunia bisnis oleh perintah ayahnya, Reva dituntut untuk tidak boleh jadi wanita lemah, meskipun Reva perempuan. Kata sang Ayah, Reva harus punya pegangan sendiri, jangan terlalu tergantung pada laki laki, dalam arti lain, Reva harus punya dana untuk kehidupannya sendiri, jangan terlalu mengandalkan kekayaannya suaminya.
Sejak menikah Reva tidak lagi ke perusahaan, perusahaan Reva percayakan pada orang yang benar² dia percaya, Reva sengaja Tidak membolehkan Awan memegang perusahaan, banyak kasus, istri dibuang setelah suami merebut kekayaannya, Reva hanya berjaga jaga saja.
Reva masuk kedalam rumah, rumahnya tampak selalu bersih, karena Reva secara khusus memperkerjakan art untuk bersih bersih rumah lamanya, walaupun tidak Reva tempati.
"Selamat datang kembali nyonya"sambut bi Imey, asisten rumah tangga Reva.
"Hay bi, gimana kabar bibi" Reva duduk disofa melepaskan gendongan Bayinya pelan pelan.
"Saya baik nyonya, ah apakah dia anak anda nyonya? Tuan muda kecil?"Bi Imey antusias menatap baby mungil itu.
Reva tersenyum"iya, ini dia anakku, tampan bukan?"
"Iya dia sangat tampan, namanya siapa?"
"Entah, aku belum kepikiran buat namanya, apa bibi ada saran?"
"Saya mana tau nyonya, nanti yang ada namanya kuno"
Reva terkekeh geli, Reva berfikir, nama apa yang cocok untuk putra nya.
"Bagaimana kalau Daffion?"ucap Reva tiba²
"Daffion? Wah itu bagus nyonya"
"Baiklah, sudah ku putuskan, nama anakku adalah Daffion Alrezka"
...************...
Satu tahun telah terlewati, status Reva masih istri sah Awan, Awan kekeh tidak tidak mau bercerai, dan Daffion Alrezka, kini menjelma menjadi baby gembul super aktif. Reva kadang kewalahan menghadapi Tingkah Daffion, kalau tidak dibantu oleh bibi Imey, Reva pasti sudah menyerah.
Pagi itu yang biasanya damai, mendadak riuh dikediaman Reva, Reva dilanda panik, Daffion jatuh keningnya mengeluarkan banyak darah. Saat Daffion ditinggal oleh Reva ke toilet, Daffion jatuh dari tempat tidur dan menghantam dinding kamar, Untung saja bibi Imey liat.
Reva lemas juga panik membawa Daffion kerumah sakit terdekat bersama bibi Imey.
Sesampainya di rumah sakit, Reva berlari sambil menggendong Daffin, Reva menangis mencari dokter dan suster, Akhirnya setelah mendapat pertolongan, Daffion dibawa keruang pemeriksaan.
15 menit menunggu, dokter pun keluar.
"Bagaimana dok?"tanya Reva cemas.
"Begini Bu, anak ibu butuh donor darah secepatnya, kebetulan stok darah golongan darah anak ibu habis dan termasuk langka, apakah pihak keluarga ada yang golongan nya sama, atau papa si bayi?"tanya dokter.
golongan darah Reva adalah A+ sedangkan Awan AB-, lalu Daffion juga AB-, Reva langsung menelfon Awan.
Tut....
"Hallo?"
Suara wanita? Itu pasti istri baru Awan.
"Awannya Ada?"
"Oh mas Awan? Dia lagi sibuk buat persiapan Kelahiran anak kami, tolong jangan diganggu ya!"
Reva semakin sakit mendengar nya, suami nya akan punya anak dari wanita itu.
"Ini penting, anaknya mas Awan masuk rumah sakit, dia butuh darah mas Awan."
"Urus sendiri bisa kan? Emang pihak rumah sakit nggak punya? Darah yang sama punya orang lain bisa kan? Jangan menganggu mas Awan!!!"
Tut.....
telfon dimatikan, Reva menghela nafas, mencoba untuk tidak emosi, gimana sekarang Ia akan mencari pendonor untuk Daffion.
"Permisi? Apa anda yang tadi butuh donor darah?"
Reva berbalik dan melihat ada sosok laki laki didepan nya.
"Iya, apa golongan darah mu AB-?"tanya Reva.
"Bukan aku, tapi bos ku, beliau tadi tidak sengaja mendengar ucapan dokter dengan anda, dan sekarang beliau ada didalam, untuk melakukan donor darah."
Mata Reva berkaca kaca menatap haru, orang baik mana yang telah membatu nya, Reva bisa duduk lega menunggu jalanan nya transfusi darah.
satu jam sudah berjalan
Suara derap langkah sepatu terdengar mendekati Reva, Reva sudah hafal siapa ini, tercium dari bau parfum nya.
Reva pun menatap malas orang itu.
"Kenapa kesini?"
"Daffin bagaimana? Apakah baik baik saja?"tanya Awan khawatir.
Reva tersenyum sinis"bukanya kau lagi sibuk mengurus perlengkapan calon anak mu mas?"
"Ya, tapi setelah aku dengar Daffin masuk rumah sakit, aku langsung kesini"
"Jadi bagaimana keadaannya?"Awan berusaha untuk memegang tangan Reva, namun segera Reva tepiskan.
"Dia masih ada di dalam"
Cklekkk....
Pintu ruangannya terbuka, dokter keluar dari dalam.
"Bagaimana dok?"tanya Reva tak sabaran, begitu juga dengan Awan.
" transfusi darah nya berjalan dengan lancar, dan Daffin akan segera di pindahkan ke kamar inap"
"Syukurlah, tapi orang yang mendonor dok, dimana dia?"
"Itu....."
Belum sempat dokter berbicara, keluar lah laki laki dari belakang dokter.
...To be continued.........
komen, like and share y
terima kasih udah mampir, kasih hadiah juga y, karena hadiah dukungan dari kalian semua, author jadi semangat Nulis, jangan sungkan sungkan...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Stanalise (Deep)🖌️
Namanya keren sih, unik, jarang ada yang pake nama Awan dibkarakter novel.... Romantis banget ini mah sungguh ...
2022-09-25
2
Melati
makin banyak perempuan nggak tahu malu. sudah merebut tapi tetap merasa angkuh dan egois seperti tidak punya hati atau memang sudah berwatak jahat dari lahir
2022-09-24
2
reedha
Awan ini benar-benar laki-laki ..... jadi pengen berkata kasar aku, kalau cari istri lagi tuh harusnya cari yang lebih baik dari istri pertama, lha ini ... modelan kayak gini... tapi bener kata orang ya, laki-laki jahat untuk perempuan jahat, jadi mereka memang serasi, si tukang selingkuh dan pelakor.
2022-09-24
2