HAPPY READING GUYS
*
*
*
*
*
*
*
*
"Apa maksudmu mencium ku hah!!!"
"Kalem dongs, liat kan tadi ada dia? Cuma buat dia biar jerah aja"ucap Brizuela Santai.
"Tapi nggak dengan cara mencium ku dong!!!"kesal Gio
"Kenapa sih! Heboh banget ciuman doang"dengus Brizuela, menurut nya gio itu terlalu lebay banget jadi cowok.
"Karena Itu adalah ciuman pertama ku bodoh!!!"
Semenjak duduk di SMA sampai sekarang, Gio memang tidak pernah berciuman sekalipun dengan seorang wanita, bahkan saat menjalin hubungan dengan Eve gio tidak pernah berciuman, baru kali ini ada yang berani menyentuh bibir sucinya.
"HOI! PAK ASSISTEN!!!"
Gio tersentak kaget dengan teriakan Brizuela.
"Ck!"
"Bukanya saya heboh! Tapi itu tidak sopan!!! Mencium bibir orang sembarangan!!!"kesal Gio menatap tajam Brizuela.
"Halah! Hal gitu itu udah biasa jaman sekarang, atau anda belum pernah ciuman sebelumnya???"ucap Brizuela menebak jika Gio belum pernah ciuman, dan tanpa Zuela tau tebakan nya benar.
"Sudah lah lupakan, saya harap kita tidak akan bertemu lagi" ucap Gio, setelah mengucapkan itu dia pun pergi meninggalkan Brizuela.
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
DIMALL
*
*
*
Reva telah menyelesaikan makanya, dengan segera dia mengambil alih Daffin dari gendongan Dhizar.
"Sekali lagi maaf ya pak, merepotkan Anda"
"Saya tidak merasa direpotkan kok, saya senang bisa bertemu anda dan Daffion lagi"ucap Dhizar tersenyum tulus.
Reva hanya bisa membalas senyuman itu dengan senyum tipis, matanya tertuju pada sang anak yang kini terlelap digendong nya.
"Apa kamu beneran begitu membenci ayahmu nak? Kenapa dengan om ini kamu begitu tenang, bahkan tadi bunda nggak bisa bikin kamu setenang ini, apa karena darah om ini ada padamu, jadi kamu begitu dekat dengan nya."
"Maafkan bunda karena membuat kamu membenci ayahmu sendiri"
Dhizar masih setia memandangi wajah Cantik alami Reva saat ini, jujur saja, meskipun mempunyai anak satu, Tidak ada pada diri Reva yang memperlihatkan dirinya seorang ibu beranak satu.
Nyaman itulah yang dirasakan Dhizar, dia nyaman memandangi wajah ayu Reva yang tengah terpaku pada anaknya.
"Kenapa wajah itu sangat menenangkan hatiku? Benarkah aku menyukai ibunya Ali Ali menyukai anaknya juga?"
Dhizar segera menepis pikiran nya yang jauh itu, dia sadar Reva telah memiliki suami, setatus Reva tidak sendiri, dia istri pria lain, Mungkin akan beda cerita jika Reva seorang janda.
Baru kali ini dia sangat penasaran dengan wanita, sejak kejadian di rumah sakit itu Dhizar selalu kepikiran Reva, ingin bertemu lagi dengan Reva, dan alam berpihak pada nya, hari ini dia bertemu lagi dengan wanita itu.
"Nyonya Reva?"panggil Dhizar.
"Iya? Kenapa tuan?"
"Apa saya boleh bertanya??"
"Bertanya apa??"
"Dimana suami anda? Kenapa dia tidak menemani kalian? Maaf saya lancang"
"Ah, dia sedang sibuk tuan, jadi tidak bisa menemani kami" ucap Reva berbohong, dia tidak mungkin membuka aib suaminya, biarpun dia membenci Ayah dari Daffin, tapi Reva sendiri masih istri Awan, dia masih tau rasanya hormat pada suami.
"Oh, begitu...."ucap Dhizar mengangguk paham.
Dhizar melirik jam tangannya, tenyata dia sudah cukup lama bersama Reva dan Daffion.
"Seperti nya saya tidak bisa lama lama disini, saya pamit ya?"pamit Dhizar.
"Iya tuan, makasih untuk hari ini"Reva tersenyum tipis dan tulus berterima kasih pada Dhizar.
Dhizar mengangguk dan berdiri, ia kembali menenteng jas nya lalu keluar dari restoran.
Reva menatap punggung itu hingga menghilang didepan pintu.
*
*
*
*
*
*
*
*
*
DIRUMAH SAKIT
*
*
*
Awan tengah menemani istri mudanya periksa kandungan hari ini, saat periksa dokter bilang, jika anak mereka perempuan dan sehat, semuanya baik baik aja, awan tentu senang mendengarnya, dari Reva dia punya anak laki laki, sedangkan dari Anye dia akan punya anak perempuan, lengkap kan kebahagiaan awan??.
Kini kedua nya sedang duduk diruang tunggu untuk mengantri mengambil obat dan vitamin bagi Anye.
"Mas"
"Hm"
"Kan Sekarang kita bakal punya baby cewek"
"Lalu?"
"Apa nggak sebaiknya kamu talak Reva?"
Ucapan Anye mampu membuat suaminya mantap tajam.
"Itu tidak akan pernah ku lakukan!!!"ucap Awan tetep dengan pendiriannya, tidak akan berpisah dari Reva.
"Kenapa sih mas? Reva nya aja minta kamu lepasin, kasian dia kamu genggam terus"
"Jangan terus menghasut ku Anye, aku nggak suka"
"Mas, coba kamu pikirkan, Reva saat sama kamu itu tertekan! Dia nggak mau dimadu mas, aku juga nggak mau!!!"
Awan sontak melepaskan lengan Anye yang sendari tadi bergelayut di lengannya.
"Kau bilang apa? Kamu nggak terima aku madu??"
Anye mendadak terdiam.
"Bukankah sudah ku katakan aku memiliki seorang istri, tapi kamu tetep ingin menikah dengan ku!!! Sekarang kamu bilang nggak mau dimadu???apa aku nggak salah dengar Anye??"
"Mas, itu memang Benar, aku jujur mas, kalau aku sekarang Nggak mau kamu punya istri lain selain aku, jadi aku mohon tolong ceraikan istri pertama mu!!dan kita akan hidup bahagia bertiga bersama putri kita"
"Kamu udah gila Anye!"sentak awan, orang orang sekitar pun menjadi memandang dua orang itu.
Merasa diperhatikan sekelilingnya, awan pun pergi, membiarkan Anye menunggu obatnya sendiri.
"Liat aja mas, aku akan membuat kalian segera berpisah cepat atau lambat!!!"
...*...
...*...
...*To Be Continue...
...*...
...*...
...*...
...*...
...*...
...*...
Like, komen and share y
terima kasih udah mampir, kasih hadiah juga y, karena hadiah dukungan dari kalian semua, author jadi semangat Nulis, jangan sungkan sungkan...
see you bay bay
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments