HAPPY READING GUYS
*
*
*
*
*
*
*
Hari Minggu telah Datang, Reva mengajak sang putra pergi jalan jalan ke Mall, selama beberapa bulan ini Reva selalu melakukan semuanya sendiri, dia tidak mau dibantu orang lain, apalagi awan, dia sangat tidak Sudi.
Reva dan Daffin memasuki tokoh baju anak, dia memilih beberapa baju untuk Daffin, pertumbuhan Daffin begitu cepat, makanya saja sangat lahab, membuat tubuh Daffin tambah berisi dan menjelma menjadi bayi gembul.
"Sayang, bunda seneng deh kalau Daffin anteng gini"ucap Reva sambil duduk di kursi restoran.
Setelah selesai belanja, Reva mengajak Daffin makan di resto, Reva juga tak lupa membawa susu untuk Daffin dan cemilan buah juga, gigi Daffin mulai tumbuh dan Daffin selalu menggigiti mainan saat ditinggal Reva, alhasil Reva memberikannya buah untuk di makan, daripada menggigit mainannya.
Reva memakan makanannya saat pesanannya sudah datang, Reva pesan steak daging sapi.
Karena sedikit tak nyaman, Daffin grusak grusuk di dalam troli bayi, lama kelamaan menjadi tangis, Daffin menangis saat Reva masih satu suap memakan makanannya.
"Aduh....kok nangis putra bunda hmn???"Reva mau tak mau menghentikan aktivitas makannya dan menggendong Daffin.
"Cup...cup anak bunda....."Reva mencoba menenangkan Daffin, tapi entah kenapa Daffin masih saja menangis, membuat Reva bingung sendiri, ada apa dengan Daffin.
"Boleh aku menggendongnya???"
Reva berbalik saat mendengar suara itu.
"Loh tuan??"
"Iya, ini saya, anda masih mengenal saya rupanya??"kekeh Dhizar, yup ternyata yang menawarkan untuk menggendong Daffin adalah Dhizar.
Dhizar nggak sengaja lewat di mall karena sehabis meeting, tidak ada hari libur bagi Dhizar, dan tak sengaja juga dia melihat Reva kesusahan menenangkan anak nya.
"Mana mungkin saya melupakan orang yang menyelamatkan nyawa putra saya"reva tersenyum tipis.
"Boleh saya mengendong dia???"
"Anda yakin?"
"Iya"
Akhirnya Reva memberikan Daffin pada Dhizar untuk di gendong, setelah berada di gendongan Dhizar, bayi gembul Reva itu berhenti menangis.
"Wah, kau suka ada di gendongan om ya??? nangisnya langsung berhenti loh"Dhizar terkekeh geli karena tangis Daffin mereda begitu ada digendongan nya.
Reva tertegun melihat itu, bagaimana bisa Daffin langsung berhenti saat Dhizar menggendong nya.
"Bahkan ayahnya tidak bisa menenangkan anak nya sendiri, tapi orang lain malah bisa membuat Daffin tenang seperti itu."
Dhizar melirik meja tempat duduk Reva tadi, dahinya mengernyit melihat makanan diatas meja masih utuh.
"Anda belum makan nyonya??"tanyanya pada Reva, membuat Reva tersadar.
"Ah! Iya tuan"
"Lebih baik anda makan saja"
"Tapi Daffin...."
"Biar anak anda sama saya dulu, sebaiknya kamu makan saja"
"Maaf merepotkan Anda"Reva tak enak jika harus menitipkan anaknya pada Pria itu.
"Tidak papa"
Reva pun kembali memakan makanannya, selagi Reva makan, Dhizar ikut duduk sambil memangku Daffin, Daffin berceloteh lucu didepan Dhizar, membuat pria berumur 30 tahun lebih itu gemas bukan main.
"Apa seperti ini rasanya punya anak dan keluarga???"
Dhizar melirik Reva yang tengah makan, dan bergantian melihat Daffion yang tersenyum senang, seolah-olah Daffin bahagia akan kehadiran Dhizar bersama bunda nya.
"Apa aku begitu menyukai anak ini? Saat pertama kali melihat nya aku sudah jatuh cinta"
Tanpa sadar, karena gemas dengan Daffin Dhizar pun mencium pipi Daffin, dan anak itu kembali tertawa tanpa suara, Daffin begitu senang berada di dekapan hangat Dhizar, merasa nyaman dan terlindungi.
*
*
*
*
*
*
*
DI APARTEMEN GIO
*
*
*
*
*
*
*
Semenjak kepulangan nya dari Amerika, Gio terdiam di apartemen, dia hanya keluar untuk berangkat ke kantor, gio menyibukkan diri di kantor untuk melupakan kejadian menjijikan itu, semua sosmed Eve sudah dia blok, bahkan dia sudah ganti nomer telpon, agar wanita tak tau diri itu tidak mengganggunya.
Hari ini hari Minggu, untuk pria lajang seperti nya hari ini adalah waktu nya untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.
Sesampainya di supermarket gio langsung mencari bahan makanan.
Telur sudah dapat, daging sudah, susu udah, sayur sayuran juga sudah, gio pun pergi ke kasir untuk membayar.
Selesai transaksi membayar, gio keluar dari supermarket dengan menenteng 2 plastik belanjaannya.
Sampainya di parkiran, gio membuka bagasi mobil untuk menaruh belanjaan.
Gio hendak memasuki mobil tapi dia tak sengaja melihat pertengkaran Dua sejoli yang sangat dia kenal.
"Apa kau tidak bisa bahasa manusia, Leary???!!!!"geram Brizuela.
Leary semakin menarik tangan Brizuela dengan kencang, membuat wanita itu meringis kesakitan.
"Lepas bodoh!!!!"
"Nggak!!!"
Brizuela tak sengaja melihat dari jauh gio yang terdiam di samping mobil.
Dug!!
Brizuela menendang keras kaki Leary, Leary yang terkejut pun melepaskan cekalan tangan nya karena kakinya kesakitan.
Brizuela berlari kencang ke arah Gio.
"Ngapain dia kesini!!"kesal Gio dalam hati.
"BRIZUELA!!!!"teriak kencang Leary, dia pun menyusul Brizuela yang kini berdiri di belakang Gio.
"Tolong aku sekali lagi"ucap mohon Brizuela.
"Apa urusannya dengan ku"ucap Gio datar dan dingin.
"Aku mohon"
Leary sampai didepan Gio.
"Brizuela!! Kemari kau!!"
"Nggak!!!"
"Kemari zuela!!!"
Leary ingin menarik zuela, tapi tiba tiba tangan Gio menahan Leary.
"Ku mohon jangan ikut campur!!"ucap Leary kesal.
"Dia nggak mau sama anda, jadi jangan memaksa nya"ucap Gio datar.
"Siapa kau hah! Jangan ikut campur urusan kami!! Serahkan dia padaku!!!"
"Jelas dia ada urusannya, karena kekasihku!!!"
Yang menjawab bukan Gio, tapi zuela, dua laki laki itu terkejut dengan perkataan zuela.
"Apa maksudmu hah!! Kau tidak dapat bosnya, kau malah berpacaran dengan assisten nya??"ucap Leary tak percaya.
"Apa wanita ini gila? Nggak dapet bos malah menjebak ku dalam urusan nya!!!!"batin Gio kesal sekaligus tak terima dianggap kekasih oleh gadis urakan ini.
"Apa kau sudah gila hah?"bisik gio pada zuela.
"Diam dulu"balas bisik Zuela.
Melihat keduanya berbisik-bisik membuat Leary semakin murka.
"Kalian benar-benar pacaran???"
"Kau tidak percaya??"
"Tentu saja!!"
"Perlu bukti??"
"Ya, mana buktinya?"
Cup!!
Dengan gerakan cepat, Zuela mencium bibir Gio didepan mata Leary, mata Leary melotot seketika.
Gio, pria itu, terpaku dan terkejut dengan kelakukan Zuela yang menciumnya.
"Sial! Ciuman pertama ku!!!"
Sudah cukup, zuela melepaskan ciumannya, dan memandang Leary yang kini wajahnya amat sangat memerah karena marah.
"Percaya sekarang???"
"Berani kau!! Menciumnya didepan mata ku hah!!!"sentak Leary.
"Aku hanya mengikuti apa yang kau lakukan selama ini dibelakang ku, apa salahnya???"
"Apa harus dengan membalas nya didepan mata ku???"
"Kau saja bisa selingkuh didepan mata ku, kenapa aku tidak???"
"Tapi nggak gini zuela!!!"
"Lalu seperti apa??? Sekarang sudah jelas kan aku memiliki kekasih lain? Segera urus perpisahan kita!!! Dan pergi lah dari sini!!"usir Brizuela.
"Kau!!!!"
"Awas saja nanti!!!"Leary pun pergi dengan kesal dari sana.
"Hufhh.... gila ya, bisa bisanya punya suami modelnya gitu"
Zuela pun juga ingin pergi tanpa tau Gio masih ada didekatnya, zuela yang mulai melangkah kakinya hendak pergi tapi nggak jadi karena Gio tiba-tiba menarik tangan zuela pergi ke tempat belakang supermarket.
"Hey!!!!!!"
...*...
...TO BE CONTINUE...
...*...
...*...
...*...
...*...
...*...
...*...
...UP LAGI NI🤣🤣...
...MANA PENYEMANGAT NYA???...
...NEXT???...
...Like, komen and share y...
...terima kasih udah mampir, kasih hadiah juga y, karena hadiah dukungan dari kalian semua, author jadi semangat Nulis, jangan sungkan sungkan......
...see you bay bay...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments