11

HAPPY READING

*

*

*

*

*

*

*

*

"Mau apa kau kesini lagi hah??!"Gio menatap malas wanita yang pagi pagi sudah datang ke kantor bosnya, siapa lagi kalau bukan Brizuela.

Brizuela tersenyum manis, dia memang sengaja pagi pagi sekali datang ke kantor Dhizar, udah kayak orang yang nggak punya pekerjaan aja kan?.

Tapi dia kesini bukan untuk bertemu dengan CEO pemilik kantor ini, melainkan ingin bertemu dengan assisten si CEO nya.

Yoi, si GIO..

"Mau mengganggu bos ku lagi?? Udah dibilangin jangan ganggu ganggu dia lagi!!!"ucap Gio menatap tajam Brizuela, dia nggak mau ada keributan di pagi ini karena kedatangan Brizuela, apalagi mengingat ciuman sekilas mereka.

"Jangan su'udzon dulu dong pak assisten, aku nggak akan menganggu Dhizar lagi kok"Brizuela terkekeh, dia hanya bercanda saja menggoda Dhizar, lagian Dhizar bukan tipenya kok.

"Lalu mau apa lagi kesini??"tanya Gio.

Brizuela mendekat kedepan Gio.

"Tentu saja ingin bertemu dengan pak assisten tampan ini"Brizuela mencolek dagu Gio.

Gio melotot tajam, untung saja situasi kantor masih sepi, karena memang masih pagi sekali, lagian kok Brizuela berani sekali pagi pagi sudah menjadi penggoda saja.

"Lancang!!!"sentak Gio menjauhkan diri dari Brizuela.

"Gitu aja marah!"ucap Brizuela ketus.

"Kamu itu penggoda apa gimana hah!!!???"kesal Gio.

"Bukan kok, aku bukan penggoda, tapi kalau kamu mau aku goda bisa aku pikirkan"ucap Brizuela terkekeh kecil.

"Cih! Apa semua wanita itu bersikap murahan seperti ini???"ejek sinis Gio.

"Apa maksudmu??"dahi Brizuela mengernyit.

"Ya, sepertinya memang semua wanita itu M.U.R.A.H.A.N" ucap gio menekan kata murahan, agar Brizuela sadar.

"Jangan mengeklaim semua wanita itu sama pak assisten!!!" Ucap Brizuela tak terima akan ucapan Gio.

"Memang nyatanya gitu kan??"

"Udah pernah dikhianati ya???"tebak Brizuela karena sepertinya Gio tidak suka wanita yang merayu dulu si pria.

Gio diam, dua kali tebakan Brizuela benar, pas waktu itu tentang ciuman, dan sekarang pasal dikhianati, apa Brizuela itu titisan cenayang??? Agak ngeri juga ya.

"Sok tau! Kan memang jaman sekarang gitu, cewek bakal ngelakuin apa aja asal dia bisa tercukupi, salah satu nya menggoda laki laki "

"Itu cuma pendapat kamu aja!! Diluar sana masih ada kok cewek yang ngga gitu, contoh nya aku ini"ucap Brizuela percaya diri.

"Cih! Lalu colek colek tadi apa maksud nya?? Apa aku dianggap sambel, sampai kamu colek colek?? Apalagi kalau bukan menggoda namanya!!"darah tinggi nih lama lama kalau gio berhadapan dengan wanita seperti Brizuela.

"Kan colek colek nya sama pak assisten tampan doang, masa nggak boleh"ucap Brizuela mengedipkan sebelah matanya.

Gio terbengong, baru kali ini dia dikedipin sama gadis, Brizuela emang agak lain.

Gio pun tersadar dan menimpuk pelan wajah Brizuela dengan map yang dia bawah.

"Tadi menggoda! Sekarang genit!!!"

"Cuma sama pak assisten tampan kok!!!"dua jadi tanda pis Brizuela perlihatkan pada Gio.

"Sebaiknya pergi sekarang, ganggu orang mau kerja aja!!"usir Gio pada Brizuela, apa kata orang kantor kalau liat mereka berdua, dia nggak mau jadi bahan gosip.

"Nggak mau!!"

"Kamu ingin aku menjadi bahan gosip anak kantor!!"ucap Gio melotot.

"Yah kenapa?? Toh kita nggak ngapa-ngapain juga"ucap Brizuela Santai.

"Udah ah! Sana pergi!!!"usir Gio lagi.

Semenjak bertemu Brizuela Gio jadi banyak omong dan gampang kesal juga kalau ketemu Brizuela, jangan sampai deh dia beneran punya penyakit darah tinggi, belum kawin woy!! Eh! Nikah maksud nya:-).

"Nggak mau pak assisten!!!"Brizuela kekeh tidak mau pergi.

"Lalu apa mau mu sekarang???"tanya gio berusaha sabar.

"Sarapan bareng!!"

"Ngelunjak ya!!"

"Ya udah! Aku bakalan disini aja terus sampai sore"Brizuela duduk dilantai depan kantor Dhizar, mereka saat ini berada di lobi  perusahaan Dhizar.

"Merepotkan!!!"dengus Gio menarik tangan Brizuela ke kantin perusahaan.

Brizuela jelas tersenyum saat tangan nya ditarik, rupanya assisten Dhizar ini sangat menarik.

*

*

*

*

*

*

*

Reva menghirup udara segar ditaman pagi ini, dia sedang joging di taman, Daffion dia titipan pada bibi dirumah, dia butuh penyegaran setelah beberapa tahun yang ia alami kini.

Reva duduk di kursi taman dan meminum minuman yang dia bawah dari rumah.

Reva melanjutkan aktivitas joging nya, hingga sampailah dia di pinggir jalan taman, disana dia melihat beberapa lapak makanan untuk sarapan, kebetulan dia belum sarapan dari rumah, Reva pun pergi ke arah pedangang bubur ayam.

"Satu bubur ayam pak!!"Reva duduk dikursi yang disiapkan penjualnya.

"Oky neng!"jawab mang bubur ayam, dengan semangat meracik bubur ayam pesanan Reva.

"Ini buburnya neng"ucap mang bubur ayam menaruh satu mangkuk bubur ayam didepan meja Reva.

Reva mengangguk dan tersenyum tipis, Reva lalu mulai memakan bubur ayam nya.

"Nyonya Reva???"

tiba tiba seseorang datang menghampiri Reva, Rev yang tengah makan pun jadi melirik siapa yang memanggilnya.

"Owalah anda, pak Dhizar, lagi joging juga??"

Rupanya orang itu Dhizar guys, Dhizar saat ini sedang memakai kaos pendek hitam dan celana pendek selutut tak lupa sepatu olahraga nya juga, kayaknya habis joging Dhizar ini, sama seperti Reva.

"iya, kebetulan liat anda disini, Boleh saya duduk???"tanya Dhizar.

"Boleh "ucap Reva.

Setelah mendapatkan ijin, Dhizar pun duduk, tepat di sebrang depan Reva, bisa diliat betapa teduhnya wajah Reva didepan Dhizar.

"Natural gini aja cantik banget"

"Anda sendirian??"tanya Dhizar yang dari tadi tak melihat keberadaan Daffion disisi Reva.

"Iya"

"Daffion Mana??"

"Aku tinggal di rumah sama bibi"

"Owh, lalu suami mu? Seperti nya setiap kita bertemu, anda selalu sendirian, kalau tidak pasti sama Daffion."

"Em__ sebenarnya sih saya sedang proses perceraian"

"Hah? Benarkah??"ucap Dhizar pura pura terkejut mendengar berita itu, padahal dia sudah tau duluan.

"Iya"jawab Reva.

"Kenapa bercerai??"

"Dia punya istri lain"

"Apakah dia bodoh, meninggalkan wanita secantik dan sebaik dirimu??"tanya Dhizar tak habis pikir akan kelakuan suami Reva, ah! Calon mantan suami maksudnya.

"Entahlah, saya juga nggak mengerti"ucap Reva sambil mengaduk aduk bubur.

"Ah! Maaf jadi curhat"ucap  Reva tak enak pada Dhizar.

"Its oke"

"Nggak mau sarapan sekalian??"tawar Reva sambil mengalihkan pembicaraan tentang suami laknatnya.

"Tidak perlu, saya udah sarapan dari rumah kok"tolak halus Dhizar, Reva mengangguk lalu melanjutkan acara sarapan bubur nya.

"Reva"

"Hmm?"

"Apa boleh kalau saya daftar jadi calon ayah sambung untuk Daffion??"ucap Dhizar serius menatap Reva yang tengah makan.

"Uhuk!!!"

...*...

...*...

...TO BE CONTINUE...

...*...

...*...

...*...

...terlalu sat set nggak sih😭😭😭...

Terpopuler

Comments

Dewi @@@♥️♥️

Dewi @@@♥️♥️

sat set amat pak,tunggu putusan sidang dulu ya

2023-07-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!