...Happy Reading 💚...
Episode 14
" Kok papa udah lama gak liat anak itu pulang?" Aska melontarkan pertanyaan pada mereka semua yang tengah berkumpul. Karena hari ini weekend semua kumpul sesekali, bahkan kedua putranya yang jarang pulang pun menyempatkan diri berkumpul.
" Gak tau pa, terakhir Arthur liat dia pas sekolah. Itupun dia hajar Arthur sampai babak belur," jelas Arthur dengan sedikit kesal mengingat kejadian memalukan itu. Aina mendengus mendengarnya.
" Dasar anak itu, beberapa hari lalu mama ketemu sama dia. Dia lagi berdua sama cowok di taman sambil haha hihi ga jelas! Mama heran banget sama dia, gak tau malu!" Ungkap Aina menghina Aluna terang terangan. Arnest menaikkan satu alisnya.
" Kalian bicara seperti itu pada anggota keluarga kalian sendiri?" Arthur memutar matanya malas.
" Malu maluin dia bang!" Arnest tidak habis pikir mendengar, memang dia jarang ketemu dengan si bungsu itu karena dia sibuk bekerja. Sedang anak kedua mereka Alvan terdiam, dia memang jarang bicara. Berbeda dengan Aska yang terdiam memikirkan perkataan Arnest.
" Hmm, ma! Arthur pamit main ya sama anak anak!" Pamit Arthur. Aina mengangguk.
" Hati hati! Jangan ngebut bawa motornya,"
***
"Mau sampai kapan diem?" Aluna menegang. Sedari tadi dia diam setelah masuk mobil milik Garvan. Menyusun rencana bagaimana dia bisa lolos dari Garvan.
" Terus aku harus ngomong apa?" Garvan mengeratkan genggamannya pada setir.
" Jelasin semuanya!" Tekan Garvan. Aluna mengerjap pelan.
" Soal?" Bingung Aluna. Oke, kesabaran Garvan sudah habis.
" Lo nggak usah main main Luna!" Tajam Garvan menatap Aluna tajam. Ciut sudah keberanian Aluna melihatnya.
" Y- ya masa kita bicara dimobil? Gimana nanti malah gak fokus nyetir terus nabrak?! Aku gak mau mati dua kali ya?" Alibi Aluna asal. Akhirnya Garvan memberhentikan mobil ke sisi jalan yang terlihat sepi. Hal itu membuat Aluna ketar ketir, gimana kalo tiba tiba dia di ngap coba?
" Jadi?" Aluna menarik nafas mencoba tenang, dia tersenyum dan menoleh kearah Garvan.
" Oke, Anta cuma temen yang gak sengaja ketemu terus aku ikut dia aja kemarin. Kan kamu sendiri yang tinggalin aku ditengah jalan?" Terang Aluna. Alis Garvan bertaut.
" Terus nginep? Kenapa gak minta anter?" Aluna terdiam sesaat.
" Iya juga ya? Eh tapikan aku lagi marah Rey, masa pulang sih? Siapa yang gak marah coba kalo ditinggalin gitu aja? Mana nggak dikasih uang buat ongkos, aku juga gak bawa handphone!" Rungut Aluna cemberut. Dia baru ingat kalau dia sedang marah dengan pacarnya ini. Aluna membuang muka keluar jendela menatap pepohonan.
Garvan mendengus geli dengan kekehan kecil. Tangannya terangkat mengelus rambut hitam milik Aluna.
" Maaf,"
Aluna syok mendengar perkataan Garvan sampai menoleh, tapi urung setelah itu dia kembali menatap pemandangan luar.
" Gue lupa, sekarangkan dimana Garvan lagi bucin bucinnya!" Dengus Aluna dalam hati.
" Yaudah kita pulang ya?" Aluna mengangguk dua kali tanpa menoleh kearah Garvan. Garvan dibuat gemas melihat kelakuan imut pacarnya itu, imut banget sih.
Seakan lupa adegan menegangkan tadi suasana kini mencair lagi. Mereka seolah melupakan masalah tadi, bahkan Garvan dengan entengnya memegangi tangan Aluna yang risih. Wajar sih, diakan dulunya jomblo haha!
...***...
" Luna! Dasi aku dimana?" Teriakan Garvan dari kamar membuat Aluna menghembuskan nafas kasar.
" Dilaci Rey!" Teriaknya. Pagi pagi sudah gaduh saja, diakan sedang membuat sarapan.
" Gak ada?! Kamu simpannya dimana sih?" Aluna menahan kekesalannya. Dia berjalan ke kamarnya dengan mencoba sabar.
" Awas aja kalo ketemu!" Gumamnya.
Aluna masuk kekamar mendapati Garvan yang sudah memakai pakaian namun masih acak acakan. Lihat rambutnya sama begitu berantakan.
" Awas aja kalo ketemu? Habis kamu ya?" Ancam Aluna berjalan kearah laci.
" Nah kan! Lihat ini apa?!" Garvan tertawa canggung dengan menggaruk tengkuknya.
" Tadi aku lihat nggak ada!" Elaknya. Aluna mengerucutkan bibirnya.
" Nggak ada kalo dilihatnya pada dengkul!" Ketusnya berjalan kearah Garvan dan menyerahkannya.
" pakein?" Melas Garvan. Aluna melayangkan tatapan sinis.
" Bilang aja mau modus!"
Garvan tertawa mendengarnya, dia langsung mengangkat tubuh Aluna keatas kasur agar dapat memakaikan dasinya dengan leluasa.
" Kamu tuh harusnya sewa pembantu aja! Berasa jadi pembantu berkedok pacar ini mah," gerutuan Aluna masih berlanjut.
Cup
" Berisik, babe!" Aluna melototkan matanya. Dia langsung menarik dasinya dengan kuat membuat Garvan memekik kesakitan karena tercekik.
" Rasain! Makanya jangan suka ambil kesempatan dalam kesempitan ya?!"
" Sakit babe." Rengek Garvan.
" Nggak cocok tau gak Rey sama muka triplek kamu ini!" Ketus Aluna menabok lengan Garvan dan berlalu.
" Galak banget sih? Tapi gemesin." Gumam Garvan tersenyum.
Akhirnya mereka berangkat bersama setelah sarapan yang kadang cekcok. Mereka masuk kesekolah dengan bergandengan tangan, lebih tepatnya sih Garvan yang menarik pinggangnya hingga menempel.
" Rey? Bisa gak tangannya lepas?" Kesal Aluna. Garvan malah dengan santainya berjalan tanpa menghiraukannya.
" Ish resek!"
Aluna dibuat pusing karena tingkah Garvan yang tidak mau lepas darinya, dia mencoba terbiasa namun susah sekali. Mungkin baru bisa lepas sekarang karena Garvan disuruh oleh guru, itupun dengan dipaksa olehnya. Oke Aluna ingatkan sekali lagi dia sekelas bahkan satu bangku dengan Garvan.
" Emm gimana ya cara gue biar bisa deketin Garvan sama Alia?" Pikir aluna. Tiba tiba sebuah ide melintas diotaknya, berhubung ini sudah mendekati jam istirahat dia mengambil bekal buatannya untuk Garvan dan dirinya.
Kebetulan sekali saat keluar dia melihat Alia melewati kelasnya.
" Eh, Lo!" Panggilnya membuat Alia menoleh. Dia terlihat kebingungan, namun kakinya mendekat kearahnya.
" A- aku?" Tunjuknya pada diri sendiri.
" Iya sini Lo!" Mencoba memerankan tokoh antagonis sekali boleh kan? Lagian dia juga melakukannya untuk kebaikan bersama.
" Nih, denger ya? Nanti kalo Garvan lewat Lo kasih ini ke dia! Gak usah bilang dari gue, ngerti?" Alia ini sangat cantik dan terlihat polos. Pantas saja Aluna begitu asik membullynya.
" I iya lun," dia mengangguk dan menjawab dengan suara bergetar.
" Yaudah ini! Gue mau ketoilet," setelah memberikannya aku pergi menuju toilet.
" Yess! Misi berhasil!!" Pekiknya.
...Bersambung 🙏...
Yeay double up!! udah dikasih double masa nggak like sih?🥺 ayok cuma tinggal tekan doang kok!
dadah dedek mau bocan dulu👋 malem semuanya😘
see you
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Miyura Rajati
salam kenal thor ...seru ceritanya ..lanjuut...
2022-09-25
1
Hermalinda Nova
cpt bgt dek bocan y mlm minggu kali
2022-09-25
1
Susilo Wati
🤔🤔🤔🤔
2022-09-24
1