Eps 15

Happy Reading 💚

...Episode 15...

Disetiap novel pasti selalu ada adegan adegan dimana para tokoh bertemu. Dan tempat yang menjadi latar untuk kejadiannya biasanya adalah kantin. Kantin biasanya menjadi tempat dimana adegan berlangsung, maka dari ini Aluna menghindari tempat keramat itu. Pokoknya dia harus sebisa mungkin untuk tidak memasuki tempat itu.

Jadilah dia disini, ditaman yang terletak diujung lorong kelas 10 yang ada disamping gedung kelas 11. Kenapa harus disana? Singkatnya tempat itu tersembunyi dan jarang ada orang yang datang kesana. Jadi dia bisa makan dengan tenang, makanan? Aluna tadi menyuruh salah satu adik kelas untuk membelikan roti dan air mineral jadi dia tinggal terima makan saja.

" Niatnya pengen liat adegan mereka ketemu, tapi kayaknya disini lebih baik." Ucapnya tersenyum. Hendak memasukan roti kemulutnya tertahan akibat deringan ponsel miliknya. Aluna menghela nafas, dia kembali menaruh roti disamping dan mengambil handphone kesayangannya.

' Boy😾'

" Ish ngacau aja!" Dengan tidak perasaan dia menekan tombol merah tanpa mau mengangkatnya. Setelah itu dengan menyimpannya dan kembali bersiap memakan roti.

" Bodo amat dia marah, ntar juga baikan lagi."

Setelah menghabiskan rotinya Aluna terdiam sesaat sambil berfikir akan sesuatu.

" Aluna bilang cari keluarga asli? Emang sih dia cuma anak pungut tapi gimana caranya aku nyari keluarga asli? Dia kan gak kasih tahu aku apapun, bahkan ingatannya sekali pun!" Gumamnya menunduk sedih. Tiba tiba Aluna ingin menangis, dia cape berjuang seperti ini terus. Apa yang dia dapat nantinya?

" Gimana kalo nanti aku gagal selesaikan tugas aku terus mati? Atau parahnya aku tinggal disini?" Setetes air mata lolos.

" Daddy! Mommy! Aku pengen pulang.." Aluna menutup wajahnya. Nafasnya tercekat, bahkan untuk menarik nafaspun terasa susah.

" Kok aku jadi cengeng gini sih?" Aluna menahan kekehan kecil sambil mengusap air matanya. Ponselnya yang terus berdering ia abaikan, suasana hatinya berubah cepat menjadi buruk.

Derap langkah cepat membuat menoleh kebelakang, sesosok pria berjalan mendekat tampak familiar. Aluna mengerjap beberapa kali, dia menyusut hidungnya.

" Aluna!" Garvan langsung menubruk tubuhnya hingga limbung, untung dia menahannya.

" Rey? Kenapa?" Bingung Aluna. Garvan malah mengeratkan pelukannya.

" Kenapa disini? Aku cariin kamu kemana mana!" Kesal Garvan mendorong tubuh Aluna sedikit kasar. Ditatapnya gadis yang merupakan pacarnya itu. Anehnya wajah Aluna terlihat sembab, bahkan hidungnya sedikit memerah. Hal itu membuat hati Garvan diliputi rasa cemas.

" Kamu nangis?" Cemas Garvan. Aluna sontak menggeleng cepat.

" Enggak!! Aku tadi cuma kepedasan doang!" Bohong Aluna sambil mengipasi mulutnya seolah sedang kepedasan.

Garvan bernafas lega, namun tatapannya tak sengaja menatap bungkus roti.

" Roti? Pedas?" Batinnya bingung.

" Apa dia cuma bohongin gue?" Monolognya dalam hati.

" Oh ya, kamu sudah makan? Mau kekantin?" Tanya Aluna menaikan alisnya.

" Tunggu! Bukannya dia kasih bekal buat gue?" Batin Garvan memegang erat kotak makan.

" Loh itu dari siapa?" Seolah terkejut Aluna menatap kaget kotak bekal yang ada ditangan Garvan. Oke, Garvan dibuat bingung.

" Kamu selingkuh ya?" Tuduh Aluna menuduh. Garvan menggeleng, dia butuh waktu untuk berfikir.

" Dari seseorang," jawabnya singkat. Tiba tiba rautnya menjadi datar membuat Aluna berfikir.

" Apa mungkin gagal?"

" Yaudah buang aja! Kita kekantin yuk?" Tawar Aluna. Tatapan Garvan semakin dingin, hal itu menjadi tanda tanya bagi Aluna.

" Ka- kamu marah?" Tanya Aluna ragu. Bukannya menjawab Garvan malah pamit pergi.

" Ketoilet,"

...***...

" Aneh! Kok Garvan jadi gitu, mana dia gak masuk kelas lagi." Gerutu Aluna melangkahkan kakinya menuju gerbang.

" Aluna!" Sontak Aluna menoleh saat dipanggil.

" Anta?" Gumamnya. Anta mendekat dan langsung memegangi kedua bahunya.

" Kamu nggak apa apa kan?" Tanya Anta membolak balik tubuh Aluna memeriksa keadaannya.

" Pusing ta! Gue okay, kok!" Jawab Aluna meringis pelan.

" Sorry! Gue bener bener khawatir dari semalem," sesal anta. Aluna sedikit menaikkan sudut bibirnya, hatinya menghangat mendengar itu. Setidaknya ada satu orang yang mengkhawatirkan dirinya.

" Gue fine kok. Secara gue kan kuat," ucap Aluna sombong. Anta berdecak malas.

" Kuat kok cengeng!" Cibirnya. Aluna mencebikkan bibirnya, dia menarik kembali perkataanya tadi. Pria ini sangat menyebalkan.

" Btw, sorry ya. Lo jadi terluka gara gara gue! Eh, ini belum di obatin?!" Pekik Aluna menyentuh sudut bibir anta yang terlihat ungu.

" Akhh! Jangan disentuh na!" Ringis anta membuat Aluna merasa bersalah.

" Sorry! Sini gue liat, kita obatin ya?" Niat ingin menarik anta tapi yang ada dia yang di tarik entah oleh siapa.

" Heyy!" Teriaknya tak terima. Saat melihat sosok Garvan menjulang didepannya membuat Aluna meneguk ludah kasar.

" Jangan lagi!" Batinnya meringis.

" Jangan deketin cewek gue lagi, atau Lo habis ditangan gue." Peringatan yang diucapkan oleh Garvan tidak lah main main. Sekali lagi dia melihat Anta mendekati Aluna maka dia tidak akan segan untuk membuat wajah pria itu babak belur.

Selepas mengucapkan itu, Garvan menarik Aluna pergi. Dalam diam Aluna meringis merasakan kuatnya Garvan menarik tangannya, sesekali dia melihat kebelakang dimana anta termenung.

" Rey! Sakit, lepasin!" Berontak Aluna mencoba melepaskan cekalannya. Garvan tiba tiba berhenti lalu berbalik menatap kearahnya.

Garvan menunduk menatap Aluna dengan tajam. Sedangkan yang ditatap dilanda ketakutan.

" Sudah kuperingatkan untuk tidak mendekati pria lain, tapi kamu membantah. Jangan kamu pikir aku akan diam saja Aluna!" Ucapnya dengan tekanan yang sangat luar biasa. Bahkan Aluna pun menahan nafasnya, aura Garvan ini sudah seperti malaikat maut saja.

" Karena kamu melanggar perkataan ku, kamu harus diberi hukuman." Sambung Garvan menyeringai. Aluna pasrah saja, dia tahu seberapa kejam Garvan ini.

...***...

Aluna menahan ringisan dari mulutnya, tubuhnya benar benar terasa remuk dan hancur. Garvan bernar benar gila. Setelah sampai di apertement, aluna langsung di ekhem. Yah kalian tahu itu, dan itu berlangsung sangat lama. Aluna diam saja? Tentu tidak! Dia sudah memberontak bahkan kepalanya terluka karena membenturkannya pada kepala Garvan.

Aluna dibuat habis oleh Garvan, dia merasa benar benar dilecehkan oleh pria itu.

" Hikss.. sakit!" Tangisnya dengan keadaan masih telanjang bulat. Awalnya dia pikir Garvan tidak sekejam itu tapi setelah kejadian ini dia sungguh membenci pria itu.

" Gue bakal balas semua ini! Lo tunggu aja."

...Bersambung 🙏...

Hayy dedek kembali:v ada yang kangen?

oke alurnya udah menuju konflik ygy tolong siapin mental kalian:3

Jangan lupa like and koment ya;)

ntar diusahakan up lagi malem! tapi kalo memungkinkan soalnya besok dedek udah mau UTS😔 tolong doakan semoga ujiannya lancar ya?🙏

see you👋💚

Terpopuler

Comments

Hermalinda Nova

Hermalinda Nova

semangaat adek, smoga berhasil uts y💪💪💪💪💪💪💪

2022-09-25

1

Susilo Wati

Susilo Wati

❤️❤️❤️

2022-09-25

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!