Eps 09

...Happy Reading 💚...

Episode 09

Keesokan harinya, seperti biasa, bumi menyambut mentari pagi dengan gembira. Terbukti dari sinarnya yang menyorot tanpa ada awan yang menghalanginya. Bagi Aluna, hari ini dan hari esok adalah harapan baru. Selalu ada hal yang tidak terduga lainnya yang akan terjadi tanpa dapat diprediksi.

Tangan Aluna merapikan anak rambutnya yang sedikit berantakan. Sekarang dia sudah rapih dengan seragam sekolah baru, maksudnya baru dia pakai karena baru beli. Rambutnya yang panjang sudah dipangkas sedikit membuatnya lebih rapih. Bajunya tidak kekecilan maupun kebesaran, untuk tas dan buku dia tidak perlu repot repot. Karena setahunya sistem disini lebih praktik, disini para siswa menyimpan buku di sekolah jadi tidak perlu membawa tas.

" Sip! Sekarang tinggal cus." Seru nya tersenyum menatap cermin.

Dia membuka pintu dan berjalan menuju ruang makan, namun ia tiba tiba berhenti.

" Daddy, mommy, aku kangen kalian.." lirihnya. Biasanya jika pagi hari dia akan menyapa orang tuanya dan sarapan bersama. Namun sekarang, dia harus masak sendiri baru bisa makan.

Aluna menghela nafas panjang, " udah Aluna, kita bisa sarapan dikantin aja nanti."

Aluna keluar dari apertement dengan santai dan memesan ojek online.

...***...

Sehari tidak sekolah saja membuat para siswa mencibir kelakuan Aluna. Tanpa memperdulikan bisikan bisikan sayton, Aluna berjalan cepat menuju kelas.

Seperti dalam novel Aluna dikenal sebagai murid yang dapat dikatakan nakal. Contohnya suka bolos, selalu memakai make up berlebihan, senang membully, dan mempunyainya julukan ' Queen antagonist'. Dan yang membuat para siswa siswi takut padanya adalah karena setiap Aluna terlibat suatu masalah para guru selalu meloloskannya dari hukuman. Itu membuat para murid berspekulasi buruk tentangnya.

Tapi sekarang Aluna adalah Ani, dia tidak akan melakukan hal hal buruk seperti itu lagi. Dia akan mencoba memperbaiki reputasi Aluna, setidaknya sampai Aluna yang asli datang kepadanya atau kemimpinya untuk memberikan kejelasan.

" Liat deh, gatau malu banget udah buat Alia celaka tapi masih aja sekolah!"

" Biasalah namanya juga ga punya muka. Urat malunya putus kali!"

" Gue jadi kasian sama Garvan, malu pasti punya pacar spek dia!"

" Kalo gue jadi Garvan udah putusin dia!"

Aluna memutar bola matanya malas, mungkin dulu kalo Aluna asli pasti langsung marah mendengarnya. Tapi sekarang beda lagi, dia adalah Giani Revaya Atezz. Gadis yang dikenal tidak peduli dengan orang luar.

" Aelah, kalau kalian tau gue yang mutusin Garvan, Gak yakin jantung kalian aman!" Gumam Aluna cemberut kesal. Bukan marah karena pernyataannya sih, cuma telinganya terasa berdenging loh kalo diomongin sepanjang jalan.

" Omong omong, gue kelas apa ya?" Aluna berhenti dan celingukan menatap sekitarnya. Kalo tidak salah dia sekelas dengan Garvan, kelas 11 IPA 2 adalah kelasnya.

Karena tidak tahu letaknya, akhirnya Aluna memutuskan untuk menjelajahi sekolah ini. Sekalian mau cuci mata haha.

" Woy, itu bukannya Aluna ya?" Celetuk salah seorang dari beberapa orang yang tengah berkumpul didepan kelas sambil ngerumpi. Biasalah, awali pagimu dengan bergibah. Hidup ga seru tanpa ada bahan gibahan.

Mereka adalah Geng Dark Blue yang diketuai oleh Arthur sang pemeran utama. Anggotanya ada banyak namun intinya ada 5, yaitu Arthur Theonel Wiston sebagai ketua, sikapnya yang bijak dalam mengambil keputusan dan selalu berfikir logis. Lalu ada Syam Naraputra sebagai wakil ketua, dikenal sebagai orang terdingin di sekolah ini. Kemudian ada Gulzar Laksman atau sering disebut Ehsan, kenapa? Karena dia suka makan. Dimana ada Ehsan disitu ada fizi, itulah untuk Gulzar dan Sangga. Sangga praditya adalah siswa beasiswa, namun tak tahu bagaimana caranya dia bisa bergabung dengan para anak holkay tersebut. Yang pasti mereka tidak bisa terpisahkan. Sangga ini seorang anak yang terbilang idaman, karena diusia remajanya ini dia menjadi penompang hidup dan tulang punggung keluarganya. Terakhir ada Fikar Ravindra, Fikar ini adalah Seorang Ketua basket. Keterampilan nya dalam permainan bola besar satu ini sangat luar biasa, entah berapa piala yang ia dapatkan dari perlombaan basket tersebut.

" Ngapain dia masuk kawasan kelas 12?" Heran Fikar. Gulzar mengangkat bahu acuh, tangannya dengan aktif memasukan makanan kemulut satu per satu. Baginya makan itu penting, selagi masih hidup kita harus mengutamakan perut.

Wajah tengil Sangga sudah bersiap untuk menjulidi temannya itu." Makan Mulu Lo Ehsan, bagi bagi dong. Jangan pelit ntar kuburannya sempit," cetus Sangga sambil mencomot makanan ringan milik Gulzar.

" Heh, babi! Minta ya minta, gausah ngabisin juga." Sinis Gulzar membuat Fikar geleng geleng kepala, heran deh. Kebiasaan kalo ketemu pasti berantem.

" Menurut Lo, kenapa bos?" Tanya Fikar beralih menatap Arthur yang tengah sibuk dengan benda kotak persegi panjang miliknya.

" Hm, apanya yang kenapa?" Tanya Arthur balik. Dia tadi tidak fokus mendengarkan. Fikar menunjuk Aluna dengan dagunya yang berada diujung lorong.

" Itu tuh, gak biasanya dia kesini!" Arthur mengikuti arahan Fikar, keningnya berkerut melihat Aluna yang terlihat seperti kebingungan.

" Dia udah masuk? Kenapa nggak pulang? Sejak kejadian itu mama sama papa jadi aneh gara gara dia," batin Arthur yang tanpa sadar malah melamun.

" Eh si bos ditanya malah bengong." Dengus Fikar. Tatapan Fikar tertuju pada syam yang menatapnya datar, Fikar membuang muka.

" Gak jadi dah, nanya nya juga. Triplek dia!" Gerutu Fikar.

***

" Kelas Aluna dimana sih?" Frustasi Aluna mengacak acak rambutnya. Dia sudah pusing berkeliling dan juga lelah, mana dia belum sarapan lagi.

" Eh, kenapa gue gak tanya aja? Bego! Dasar bodoh." Aluna merutuki kebodohannya. Aluna langsung mencegah salah satu murid yang lewat.

" Heh, tunggu bentar!" Tahan Aluna. Gadis yang ditahan Aluna adalah seorang siswi dengan penampilan cupu, hal itu membuat perhatian murid yang ada disana teralihkan padanya.

" Wah mulai nih, baru masuk mau buat ulah lagi!"

" Siapin popcorn dong! Gak seru nonton tanpa cemilan."

" Siapa nih calon korbannya?"

Sedangkan gadis yang dia tahan terlihat ketakutan, terlihat dan tangannya yang gemetar.

" A- ad- ada apa Aluna?" Tanya gadis itu pelan.

" Lo mau kemana?" Tanya Aluna pelan sekali. Hingga hanya terdengar olehnya dan gadis didepannya saja.

" A- a- aku mau ke kelas,, t-tolong maafin aku kalo aku singgung kamu." Lirih gadis itu membuat Aluna mengerjap pelan.

" Eh? G- gue cuma mau nanya kelas gue dimana aja! Bukan mau apa apain Lo kok, sumpah!" Panik Aluna melihat gadis tersebut terlihat menahan tangis.

" Ka- kamu lupa? Kitakan sekelas?" Heran gadis itu.

" Oh ya?" Aluna menatap name tag gadis itu.

' Nadhira Nur Aufa'

" Gue sedikit lupa, kalo itu kita bareng aja ya?" Tanpa persetujuan Aluna menarik tangan Nadhira dan menggandengnya. Aluna tak tahu saja bagaimana wajah terkejut mereka yang melihat itu, seketika itu Aluna menjadi topik hangat dilambe turah sekolah.

" HEH! BOCAH!!"

...Bersambung 🙏...

MALAM SEMUANYA👋 CUMA MAU INFO AJA SIH, INI NOVEL NYA SANTUY YA! JADI KONFLIKNYA JUGA GAK BERAT BERAT KOK, KAN YANG BERAT ITU KALIAN🤣 EH CANDA HAHA...

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA😘

NTAR KU DOAIN MUKANYA GLOW UP DEH😅

SEE YOU👋

Terpopuler

Comments

mamakrong

mamakrong

makasih🥰 tolong ditunggu ya😘

2022-09-22

1

Hermalinda Nova

Hermalinda Nova

dari awal ampe akhir gue baca cerita y emang santai semangaaaat thor

2022-09-22

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!