20. Otakmu itu kotor!

Bruk!

Saat ini Arkhan membawa Seina ke kelas kosong di ujung koridor, banyak rumor beredar kalau kelas itu bekas siswi yang bunuh diri karna Bullying, arwahnya meneror dan menghantui satu kelas, karna itulah kelasnya dibiarkan kosong karna selalu terjadi tragedi.

Namun pria itu terlihat tidak ada gentar gentarnya, dia memojokan Seina ke dinding dan menghimpitnya.

"Sekarang apa?" tanya Seina mendadak diberi keberanian.

"I want your lips" Dia berbisik lembut, hembusan nafas yang terdengar seksi itu menghantarkan bulu kuduk Seina berdiri.

Arkhan semakin menghimpitnya, sampai Seina bisa merasakan sesuatu yang menonjol di bawah sana. Membuat wajah cantik itu memerah, antara marah dan malu.

BRUK

Dugh!

Cepat cepat Seina mendorong Arkhan dan membuatnya terjatuh ke lantai.

"Otakmu itu kotor, makannya semua

ucapan dan tindakanmu itu menjijikan"

Arkhan mengelap bibirnya dan tersenyum tipis, lalu ia berdiri dan menatap Seina.

"waw, sepertinya kacamata ini tidak cocok untukmu" Arkhan melepas kacamata besar Seina dan melemparnya ke lantai, lalu menginjaknya hingga retak.

"berdirilah yang tegak!" Dia juga menegakan punggung Seina yang sedikit bungkuk.

"dan angkat kepalamu" sambil menarik dagunya dia kembali menatap Manik indah secerah mentari itu, tapi sebaliknya, hanya awan hitam yang bisa Seina lihat dibalik matanya.

"kau terlalu cantik dan pemberani untuk menjadi seorang cupu!"

Lagi, Seina mendorong Arkhan agar menjaga jaraknya.

"sudah cukup! Aku sudah cukup, Kalau kau mau menyebarkan foto itu, silahkan saja" Seina sudah jengah, ia pun berjalan ke arah pintu dan membukanya.

Tapi tak bisa, rupanya pintu sudah terkunci.

"kapan kau mengunci pintunya?" tanya Seina mulai gelisah.

"bukan aku" jawab Arkhan juga mulai resah. Ia berjalan menghampiri pintu dan mencoba membukanya. Tapi tetap tak bisa.

mendadak cahaya lampu mulai remang remang, hawa dingin menusuk, dan mulai tercium bau amis.

"Sial, sepertinya hantu itu yang mengganggu" tutur Arkhan sambil mengelus tengkuknya yang terasa merinding itu.

Klep!

Tiba tiba lampu mati, Arkhan langsung saja sibuk memeluk Seina. Membuat gadis itu terkejut setengah mati.

"Lepaskan!"

"aku sesak kalau gelap"

"Rasakan itu" cibir Seina spontan.

"heh kau berani mengejekku?" Tanyanya mulai naik darah.

dasar konyol, kenapa Seina bisa kelepasan? Seharusnya dia tahu hal buruk apa yang akan menimpa dirinya ketika berurusan dengan orang mesum seperti dia ini.

Dan dalam kondisi ini saja, dia masih suka memojokannya ke dinding.

"aku bukan cicak, jadi tolong berhentilah memojokanku seperti ini" Seina berontak.

"kau semakin berani saja, mau mati ya?"

Nyali Seina semakin ciut, ia hanya diam dengan bahu yang bergetar.

"Mari kita Sesak bersama!"

Seina menautkan alisnya tak mengerti, namun ia sangat terkejut saat bibir Arkhan tiba tiba menyambar bibirnya, padahal ruangannya sangat gelap, tapi sentuhan bibirnya bisa menempel sempurna begitu, Seina tak habis fikir.

Slurp!

Seina membulatkan matanya, saat Lidah Arkhan masuk menerobos melalui celah bibirnya, Lidahnya mengajak lidah Seina bertarung untuk saling membelit.

Namun apalah daya, Kini Seina tak bisa mendorongnya ataupun memalingkan wajahnya. Arkhan mengapit kuat kedua pipinya, dan tubuhnya benar benar terhimpit. Ia benar benar merasa sesak.

"mmm..." Seina menepuk nepuk bahu Arkhan agar berhenti, dan diapun melakukannya, memberikan Seina kesempatan untuk bernafas.

"aku benci kau!" Seina mulai terisak, tubuhnya merosot ke lantai. Dia langsung saja menutup wajahnya begitu lampu kembali menyala.

...--------SKIP--------...

Alzyland yang merasa di bodohi itu kini mengumpat di sepanjang koridor, Kepala sekolah tidak memanggilnya, melainkan ini akal bulus pria yang tidak ia kenal untuk memisahkannya dan Seina.

Sekarang dia sedang pusing mencari Seina dan arah menuju kelasnya.

"aku benci otak pelupa ini" dengusnya kesal. Ia merasa kalau langkahnya semakin jauh, entah kemana, sekolah ini benar benar luas.

Kebetulan ia lewat ke depan kelas kosong yang tertutup rapat. Dan mendengar suara gedoran di balik pintu itu.

BRAG BRAG BRAG

Rasa takut adalah rasa penasaran yang besar, apalagi menyangkut hal mistis. Dengan perlahan Alzyland mendekat dan memegang daun pintu.

Dengan sekali dorongan, ia berhasil membuka pintu itu.

Klek!

"kau?!" Alzyland terbelalak kaget saat melihat Arkhan sudah berdiri di balik pintu itu. Lebih kaget lagi saat melihat Seina yang masih terisak.

Bugh!

Satu pukulan melayang di pipi kiri Arkhan, Matanya memerah dan urat lehernya mengeras.

"Kau apakan dia?"

Seina yang mendengar keributan langsung saja bangkit dan melerai pertengkaran mereka.

"kau membuka kuncinya?" tanya Seina mengalihkan keadaan.

"tidak, pintunya tidak di kunci"

Rupanya benar, semua itu ulah setan jail penghuni kelas ini.

"pintunya sudah di buka, ayo kita pergi!" Seina langsung saja menarik tangan Alzyland, namun lagi lagi pintu tertutup dengan sendirinya.

BRAGH!

Astaga!

masalahnya malah lebih buruk lagi!

......................

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

...----------------...

Episodes
1 1. Mengalir bersama Kepedihan
2 2. Teman Hati
3 3. Bola Bola Hujan
4 4. Perundungan
5 5. Lebih Buruk
6 6. Gila tapi cinta
7 7. Dunia di penuhi orang gila
8 8. Hujan membawamu kembali padaku
9 9. Hanya sekejap
10 10. Pagi yang gila
11 11. Teman?
12 12. Seminggu
13 13. Dia Pelangiku
14 14. Amnesia Disosiatif?
15 15. Dia bukan antagonis.
16 16. Tak ada pilihan lain
17 17. Tergila gila
18 18. Hubungan memiliki banyak ikatan
19 19. Bukan cinta segitiga.
20 20. Otakmu itu kotor!
21 21. Gelap adalah perampas .
22 22. Jadi, kakek itu adalah....
23 23. Semoga bukan yang terakhir.
24 24. Tukar posisi lagi
25 25. Aku Rindu...
26 26. wanita gila
27 27. Cinta ibu
28 28. Keajaiban
29 30. 12 Tahun tanpa dirimu
30 29. Semuanya Kembali
31 31. Bukan anak kecil lagi!
32 32. Pengeroyokan!
33 33. Tak Terhingga
34 34. Hari ibu yang buruk
35 35. Siapa yang jahat?
36 36. Selalu ada tawa di balik luka
37 37. Korban pria gila
38 38. Kesempatan dalam kesempitam
39 39. ciuman beruntun
40 40. Seseorang yang ku sukai
41 41. Pengkhianat
42 42. punyaku
43 43. Undangan.
44 44. Ternodai
45 45. Hancur
46 46. ini bisa di sebut Ujian?
47 47. Jaring laba laba
48 48. matahariku
49 49. pelenyap!
50 50. tidak terkejut.
51 51. Hamil?
52 52. Garis dua
53 53. cinta dan benci
54 54. ada apa dengan Ana?
55 55. Mati lebih baik bagimu
56 56 . Semua pengorbanan akan terbalas
57 57. satu alasan
58 58. hari perpisahan
59 59. Malaikat atau hantu?
60 60. melepaskan ego!
61 61. Halusinasi
62 62. Apa itu bisa di sebut pengkhianatan?
63 63. Tawa sebelum Luka
64 64. Ranvir
65 65. Pulang
66 66. Bahagia sekali saja
67 67. Peduli
68 68. Aku bahagia
69 69. Pergi dengan tenang.
70 70. Pengorbanan.
71 71. Biar aku yang menjadi langit (final episode)
Episodes

Updated 71 Episodes

1
1. Mengalir bersama Kepedihan
2
2. Teman Hati
3
3. Bola Bola Hujan
4
4. Perundungan
5
5. Lebih Buruk
6
6. Gila tapi cinta
7
7. Dunia di penuhi orang gila
8
8. Hujan membawamu kembali padaku
9
9. Hanya sekejap
10
10. Pagi yang gila
11
11. Teman?
12
12. Seminggu
13
13. Dia Pelangiku
14
14. Amnesia Disosiatif?
15
15. Dia bukan antagonis.
16
16. Tak ada pilihan lain
17
17. Tergila gila
18
18. Hubungan memiliki banyak ikatan
19
19. Bukan cinta segitiga.
20
20. Otakmu itu kotor!
21
21. Gelap adalah perampas .
22
22. Jadi, kakek itu adalah....
23
23. Semoga bukan yang terakhir.
24
24. Tukar posisi lagi
25
25. Aku Rindu...
26
26. wanita gila
27
27. Cinta ibu
28
28. Keajaiban
29
30. 12 Tahun tanpa dirimu
30
29. Semuanya Kembali
31
31. Bukan anak kecil lagi!
32
32. Pengeroyokan!
33
33. Tak Terhingga
34
34. Hari ibu yang buruk
35
35. Siapa yang jahat?
36
36. Selalu ada tawa di balik luka
37
37. Korban pria gila
38
38. Kesempatan dalam kesempitam
39
39. ciuman beruntun
40
40. Seseorang yang ku sukai
41
41. Pengkhianat
42
42. punyaku
43
43. Undangan.
44
44. Ternodai
45
45. Hancur
46
46. ini bisa di sebut Ujian?
47
47. Jaring laba laba
48
48. matahariku
49
49. pelenyap!
50
50. tidak terkejut.
51
51. Hamil?
52
52. Garis dua
53
53. cinta dan benci
54
54. ada apa dengan Ana?
55
55. Mati lebih baik bagimu
56
56 . Semua pengorbanan akan terbalas
57
57. satu alasan
58
58. hari perpisahan
59
59. Malaikat atau hantu?
60
60. melepaskan ego!
61
61. Halusinasi
62
62. Apa itu bisa di sebut pengkhianatan?
63
63. Tawa sebelum Luka
64
64. Ranvir
65
65. Pulang
66
66. Bahagia sekali saja
67
67. Peduli
68
68. Aku bahagia
69
69. Pergi dengan tenang.
70
70. Pengorbanan.
71
71. Biar aku yang menjadi langit (final episode)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!