Bruk!
Saat ini Arkhan membawa Seina ke kelas kosong di ujung koridor, banyak rumor beredar kalau kelas itu bekas siswi yang bunuh diri karna Bullying, arwahnya meneror dan menghantui satu kelas, karna itulah kelasnya dibiarkan kosong karna selalu terjadi tragedi.
Namun pria itu terlihat tidak ada gentar gentarnya, dia memojokan Seina ke dinding dan menghimpitnya.
"Sekarang apa?" tanya Seina mendadak diberi keberanian.
"I want your lips" Dia berbisik lembut, hembusan nafas yang terdengar seksi itu menghantarkan bulu kuduk Seina berdiri.
Arkhan semakin menghimpitnya, sampai Seina bisa merasakan sesuatu yang menonjol di bawah sana. Membuat wajah cantik itu memerah, antara marah dan malu.
BRUK
Dugh!
Cepat cepat Seina mendorong Arkhan dan membuatnya terjatuh ke lantai.
"Otakmu itu kotor, makannya semua
ucapan dan tindakanmu itu menjijikan"
Arkhan mengelap bibirnya dan tersenyum tipis, lalu ia berdiri dan menatap Seina.
"waw, sepertinya kacamata ini tidak cocok untukmu" Arkhan melepas kacamata besar Seina dan melemparnya ke lantai, lalu menginjaknya hingga retak.
"berdirilah yang tegak!" Dia juga menegakan punggung Seina yang sedikit bungkuk.
"dan angkat kepalamu" sambil menarik dagunya dia kembali menatap Manik indah secerah mentari itu, tapi sebaliknya, hanya awan hitam yang bisa Seina lihat dibalik matanya.
"kau terlalu cantik dan pemberani untuk menjadi seorang cupu!"
Lagi, Seina mendorong Arkhan agar menjaga jaraknya.
"sudah cukup! Aku sudah cukup, Kalau kau mau menyebarkan foto itu, silahkan saja" Seina sudah jengah, ia pun berjalan ke arah pintu dan membukanya.
Tapi tak bisa, rupanya pintu sudah terkunci.
"kapan kau mengunci pintunya?" tanya Seina mulai gelisah.
"bukan aku" jawab Arkhan juga mulai resah. Ia berjalan menghampiri pintu dan mencoba membukanya. Tapi tetap tak bisa.
mendadak cahaya lampu mulai remang remang, hawa dingin menusuk, dan mulai tercium bau amis.
"Sial, sepertinya hantu itu yang mengganggu" tutur Arkhan sambil mengelus tengkuknya yang terasa merinding itu.
Klep!
Tiba tiba lampu mati, Arkhan langsung saja sibuk memeluk Seina. Membuat gadis itu terkejut setengah mati.
"Lepaskan!"
"aku sesak kalau gelap"
"Rasakan itu" cibir Seina spontan.
"heh kau berani mengejekku?" Tanyanya mulai naik darah.
dasar konyol, kenapa Seina bisa kelepasan? Seharusnya dia tahu hal buruk apa yang akan menimpa dirinya ketika berurusan dengan orang mesum seperti dia ini.
Dan dalam kondisi ini saja, dia masih suka memojokannya ke dinding.
"aku bukan cicak, jadi tolong berhentilah memojokanku seperti ini" Seina berontak.
"kau semakin berani saja, mau mati ya?"
Nyali Seina semakin ciut, ia hanya diam dengan bahu yang bergetar.
"Mari kita Sesak bersama!"
Seina menautkan alisnya tak mengerti, namun ia sangat terkejut saat bibir Arkhan tiba tiba menyambar bibirnya, padahal ruangannya sangat gelap, tapi sentuhan bibirnya bisa menempel sempurna begitu, Seina tak habis fikir.
Slurp!
Seina membulatkan matanya, saat Lidah Arkhan masuk menerobos melalui celah bibirnya, Lidahnya mengajak lidah Seina bertarung untuk saling membelit.
Namun apalah daya, Kini Seina tak bisa mendorongnya ataupun memalingkan wajahnya. Arkhan mengapit kuat kedua pipinya, dan tubuhnya benar benar terhimpit. Ia benar benar merasa sesak.
"mmm..." Seina menepuk nepuk bahu Arkhan agar berhenti, dan diapun melakukannya, memberikan Seina kesempatan untuk bernafas.
"aku benci kau!" Seina mulai terisak, tubuhnya merosot ke lantai. Dia langsung saja menutup wajahnya begitu lampu kembali menyala.
...--------SKIP--------...
Alzyland yang merasa di bodohi itu kini mengumpat di sepanjang koridor, Kepala sekolah tidak memanggilnya, melainkan ini akal bulus pria yang tidak ia kenal untuk memisahkannya dan Seina.
Sekarang dia sedang pusing mencari Seina dan arah menuju kelasnya.
"aku benci otak pelupa ini" dengusnya kesal. Ia merasa kalau langkahnya semakin jauh, entah kemana, sekolah ini benar benar luas.
Kebetulan ia lewat ke depan kelas kosong yang tertutup rapat. Dan mendengar suara gedoran di balik pintu itu.
BRAG BRAG BRAG
Rasa takut adalah rasa penasaran yang besar, apalagi menyangkut hal mistis. Dengan perlahan Alzyland mendekat dan memegang daun pintu.
Dengan sekali dorongan, ia berhasil membuka pintu itu.
Klek!
"kau?!" Alzyland terbelalak kaget saat melihat Arkhan sudah berdiri di balik pintu itu. Lebih kaget lagi saat melihat Seina yang masih terisak.
Bugh!
Satu pukulan melayang di pipi kiri Arkhan, Matanya memerah dan urat lehernya mengeras.
"Kau apakan dia?"
Seina yang mendengar keributan langsung saja bangkit dan melerai pertengkaran mereka.
"kau membuka kuncinya?" tanya Seina mengalihkan keadaan.
"tidak, pintunya tidak di kunci"
Rupanya benar, semua itu ulah setan jail penghuni kelas ini.
"pintunya sudah di buka, ayo kita pergi!" Seina langsung saja menarik tangan Alzyland, namun lagi lagi pintu tertutup dengan sendirinya.
BRAGH!
Astaga!
masalahnya malah lebih buruk lagi!
......................
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...****************...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments