Seina bangun pagi pagi sekali, dia langsung memulai aktifitas paginya sebelum berangkat sekolah, yakni beres beres rumah, menyiapkan sarapannya sendiri, menyiapkan bekal untuk jam istirahat nanti, lalu memasukan Es Jelly yang sudah dibekukan ke dalam kulkas ke dalam termos besar. Lalu pergi ke sekolah.
Seina selalu pergi menggunakan sepeda tua peninggalan kakaknya agar ia lebih mudah membawa dagangannya tersebut.
Tapi sebelum pergi ke sekolah, Seina pergi ke kantor pos untuk mengantarkan surat, ia langsung memberikan surat tersebut pada Agen yang sudah ia hafal mukanya.
"Nak, sekarang sudah jarang ada orang yang berkirim surat lewat pos, tapi kenapa kamu rajin sekali? apa kamu tidak punya ponsel?" tanya pak tua itu, berusia sekitar 60 tahunan.
Seina menggelang. "saya tidak punya, lagipula saya tidak begitu faham menggunakannya"
Pak tua itu terkekeh, memperlihatkan deretan giginya yang tinggal beberapa "Bapak fikir Zaman sekarang sudah tidak ada lagi anak remaja yang ketinggalan zaman, rupanya kamu salah satunya"
Seina balas terkekeh, sudah akrab dengan si kakek sehingga tak membuatnya canggung lagi.
"Saya lebih suka berkirim surat seperti ini Pak, Bapak tidak tahu bagaimana bahagianya ketika surat ini terbalas setelah berhari hari kita menunggu"
"jangan salah Nak, dulu bapak mengirim surat lewat botol" ucap si kakek diiringi dengan tawa penuh nostalgia. Sedangkan Seina hanya tersenyum, tak terbayang.
"em..kalau begitu, saya pamit sekolah dulu ya pak, semoga hari bapak selalu menyenangkan" pamit Seina langsung saja pergi setelah mendapat dukungan dari si Kakek.
...-------SKIP-------...
Sesampainya di sekolah, Seina segera memarkirkan sepedenya khusus di tempat parkir sepeda, sekarang sudah jarang ada orang yang pergi menggunakan sepeda, karna itu populasinya semakin menurun, hanya ada sepeda pak penjaga dan sepedanya di sana.
"Ada si bungkuk nih" sahut seorang siswi dari kejauhan, dia menghampiri Seina bersama teman temannya.
GUBRAK!
Tanpa basa basi, Gadis berambut ikal itu mendorong sepeda Seina hingga es yang dibawanya juga ikut terjatuh dan berserakan di tanah yang tergenang air bekas hujan semalam.
Seina tak bereaksi lebih, dia hanya tertunduk takut, ingin marah dan balik memakinya tapi tak berani.
"Aku ingin tahu, seberapa lama kamu bisa bertahan tanpa daganganmu itu" tantang gadis ber name tag Lily itu.
"injak es es itu teman teman!" titahnya pada teman temannya yang lain.
Dengan senang hati mereka semua menginjaknya di sertai dengan cacian.
Ana si tetangga baru yang satu sekolah dengannya kebetulan melihat Seina dari kejauhan, ada rasa iba pada gadis malang itu, namun Ana tak bisa membantu karna dia juga tak berani. Hatinya semakin merasa iba saat mata mereka bertemu, tampak Seina menatapnya dengan wajah memelas, seperti ingin segera di bantu.
"maaf Seina, aku tidak bisa membantu" batinnya langsung saja pergi.
Seina menatap kepergian Ana dengan kecewa.
Syur!
Syur!
Syur!
Lily tiba tiba menyapu genangan air tersebut dengan kakinya ke arah Seina, sehingga menyebabkan sepatu dan roknya kotor.
"Seina pergi dari sana!" teriak seseorang dari arah belakang.
Seina melirik, mendapati seorang siswa yang tak dikenalinya. Namun dia tetap menurut, berlari dari sana untuk menghindari Lily dan kawan kawan.
"eh kejar dia!" seru Lily menikmati keadaan, Dia senang sekali melihat wajah ketakutan Seina sehingga tak tahan untuk tidak mengganggunya.
Seina berlari rusuh, sesekali menabrak orang lain, dan terakhir menabrak seorang guru hingga dirinya terjatuh.
"akh, maaf" ringsinya.
"Seina! Kenapa kamu lari lari? Ada apa?" tanya Pak guru panik, sambil membantu Seina berdiri.
Melihat Seina sudah berhadapan dengan seorang guru, menghentikan Lily dan kawan kawan untuk mengejarnya dan memilih untuk pergi ke kelasnya masing masing.
"tidak Pak" ucapnya dengan suara bergetar karna takut.
"benar tidak apa apa?"
Seina menggelang walau sebenarnya ingin mengadu, tapi dia tahu kalau akibatnya akan lebih buruk dari ini.
"ya sudah kalau begitu cepat masuk ke kelsa, sebentar lagi bel masuk dan pelajaran Bapak"
Seina menggangguk dan langsung saja pergi.
...*******...
...*******...
...*******...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Sleepyhead
Yup.. Seperti kisah nyata Seorang reporter yang menemukan surat cinta dalam botol.. Kisahnya dibuat oleh Penulis hummm Nicholas.S
2024-11-12
0