5. Lebih Buruk

Hujan sore ini, menyebabkan para siswa harus pulang terlambat demi menunggu hujan reda.

Sementara Seina sibuk menyapu karna hari ini jadwalnya piket.

"Seina, kalau sudah selesai bawa patung manusia ini ke gudang yah" ucap Pak guru sebelum pergi meninggalkan kelas.

"iya pak" Sahut Seina segera saja di laksanakan setelah ia selesai menyapu.

Ia membawa patung manusia itu menuju gudang, karna memang tempatnya di sana. Namun saat dirinya tiba disana, pintu gudang sedikit terbuka. Seina jadi heran, karna tak biasanya. Diapun mengendap ngendap untuk memastikan.

Di dalam sana terdengar perbincangan antara pria dan wanita, Seina mengintip lewat jendela kecil di sana.

Tampak seorang siswa yang berdiri membelakanginya sedang memaksa seorang gadis di depannya untuk melakukan hal hal yang berbau sek sual

"cepat lakukan!" titah siswa itu.

"aku tidak mau..." gadis itu menggelang tak mau, tapi dia tetap memaksa,

"Cepat lakukan! Sebelum aku benar benar memaksamu!" paksa Pria itu

"apa mereka sedang..." batin Seina mulai curiga. Dia langsung mencari cara untuk menghentikan apa yang akan mereka lakukan.

Cepat cepat Seina sedikit menjauh dari pintu, dan menjatuhkan patung manusia yang dibawanya.

Bruk!

"aduh!" seru nya pura pura baru tiba disana.

Sontak, mereka berdua langsung terkejut dan segera mengubah posisi mereka begitu Seina hendak masuk.

"oh ada orang ya" ucapnya seolah tak mengetahui apapun sebelumnya.

"i iya, kita di hukum untuk membereskan gudang" jawab Siswa mesum itu dengan suara terbata bata.

"oh begitu, dimana aku harus meletakan ini?"

"di sana saja!" Siswa itu menunjuk kursi kosong dipojok ruangan.

Seina berjalan menuju kursi tersebut dan melirik ke arah siswi yang wajahnya sudah tertekan, yah siswi itu yang berteriak untuk menyuruhnya pergi pagi tadi. Namanya Elena.

"kebetulan kita bertemu, kamu di panggil pak Anton untuk segera ke ruangannya" ucap Seina berbohong, demi menyelamatkan gadis tersebut.

"ayo cepat!" Seina cepat cepat menarik tangan Elena agar menjauh dari pria sinting itu.

...--------SKIP--------...

Kini keduanya sedang menunggu hujan reda di dekat parkiran Sepeda, utamanya untuk menghindari bulyian dari orang orang yang suka mengganggu.

"kok kita ke sini, katanya aku disuruh ke ruangannya pak Anton" Ujar Elena masih mengira kalau Seina tak melihat kelakuan mereka sebelumnya.

"aku berbohong, demi menyelamatkanmu" ucap Seina berharap dia tak tersinggung dengan ucapannya.

"maksudnya?" Tanya Elena memastikan, agar dirinya tak salah faham.

"aku tidak sengaja melihat semuanya tadi, kufikir kau akan senang kalau aku datang membantu"

Mendengar itu, Elena langsung menghembuskan nafas kasar. Aib terbesar dalam hidupnya sudah diketahui Oleh Seina, untung Seina, kalau yang lain, mungkin nama buruknya akan tercemar besok. Namun dia percaya, jika Seina bukan gadis yang seperti itu.

"terimakasih, aku sedikit lega kalau kau yang mengetahui hal ini"

Seina tersenyum kecut, Dia fikir yang selalu ditindas di sekolah ini hanyalah dirinya, tapi ternyata dia tidak sendiri, nasib mereka jauh lebih buruk darinya.

"kenapa kita tidak berteman sejak dulu" keluh Seina menyesal karna mereka baru bisa berbincang walau setiap hari berpapasan.

"aku tau kamu kok, kamu kan siswa berprestasi dan selalu mengharumkan nama sekolah ini" puji Elena tulus.

Seina tersipu malu. "tidak juga"

"jangan begitu, kau itu hebat, sebenarnya sudah lama aku ingin mengenalmu, tapi aku terlalu segan, aku kira kau itu sombong, tidak suka berteman, tapi setelah aku tau sekarang, ternyata kau sangat perhatian"

"dia tidak tahu saja kalau aku sering di bully" batinnya

"Jangan menilai buku dari sampulnya" ucapnya dengan senyum pelangi, ingat jika Ranvir pernah mengatakan hal itu padanya.

"jadi sekarang kita berteman?" tanya Elena seraya menyodorkan telapak tangan kanannya.

Degh!

Seina tak segera menerima uluran tangan itu, ia mematung cukup lama menatap telapak tangan Elena yang mulus. Mendadak ingat sesuatu.

...~Flashback...

"Kakaak!" Seina langsung berhambur memeluk Vero yang saat itu baru pulang sekolah.

"ada apa? Kenapa kamu menangis?"

"Aku tidak mau sekolah, aku tidak mau belajar, aku tidak mau berteman, dan aku tidak mau melakukan apapun" ia menangis sesegukan dipelukannya.

"Kenapa begitu?"

"mereka memasukan cacing ke dalam kotak makan ku, dan mereka memaksaku untuk memakannya, aku tidak suka itu...kenapa aku diperlakukan begitu.."jelasnya di sela sela tangisnya.

"kasihan sekali adikku" Vero memeluk iba sang adik. "Lia, kakak yakin, suatu hari nanti pasti akan ada orang yang memahami dirimu, dia akan menjadi orang pertama yang mengulurkan tangannya untuk menjadi temanm"

"Kakak bohong kan?"

Vero melepas pelukannya, menangkup pipi Seina dan menatap matanya, memastikan kalau ucapannya bukan sebuah kebohongan.

"aku tidak berbohong"

"sungguh?" tanya Seina masih tak yakin.

"sungguh!"

...~Flashback End...

"Seina!" tegur Elena membuyarkan lamunan Seina.

di tatapnya tangan Elena yang masih terulur, tak lama kemudian Seina langsung menjabat tangannya dengan harapan kalau mereka bisa berteman dengan baik.

"terima kasih" ucap mereka bersamaan, dan detik berikutnya tertawa bersama pula.

Membuat Seina merasa yakin jika Elena akan menjadi teman yang baik untuknya.

...****************...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

......................

...----------------...

Q: Thor kenapa setiap ceritamu selalu ada hubungan adek kakaknya?

A: gak papa sih, sebenernya cuman untuk mengenang jasa orang yang udh aku anggap kakak sendiri, dan dia udh lama meninggal. Jadi nulisnya lebih nyentuh ke hati aja☺

Terpopuler

Comments

Sleepyhead

Sleepyhead

Owh My this is about your behinds stories??

2024-11-12

0

Lili Lintangraya

Lili Lintangraya

lanjut dong💪

2022-09-19

1

lihat semua
Episodes
1 1. Mengalir bersama Kepedihan
2 2. Teman Hati
3 3. Bola Bola Hujan
4 4. Perundungan
5 5. Lebih Buruk
6 6. Gila tapi cinta
7 7. Dunia di penuhi orang gila
8 8. Hujan membawamu kembali padaku
9 9. Hanya sekejap
10 10. Pagi yang gila
11 11. Teman?
12 12. Seminggu
13 13. Dia Pelangiku
14 14. Amnesia Disosiatif?
15 15. Dia bukan antagonis.
16 16. Tak ada pilihan lain
17 17. Tergila gila
18 18. Hubungan memiliki banyak ikatan
19 19. Bukan cinta segitiga.
20 20. Otakmu itu kotor!
21 21. Gelap adalah perampas .
22 22. Jadi, kakek itu adalah....
23 23. Semoga bukan yang terakhir.
24 24. Tukar posisi lagi
25 25. Aku Rindu...
26 26. wanita gila
27 27. Cinta ibu
28 28. Keajaiban
29 30. 12 Tahun tanpa dirimu
30 29. Semuanya Kembali
31 31. Bukan anak kecil lagi!
32 32. Pengeroyokan!
33 33. Tak Terhingga
34 34. Hari ibu yang buruk
35 35. Siapa yang jahat?
36 36. Selalu ada tawa di balik luka
37 37. Korban pria gila
38 38. Kesempatan dalam kesempitam
39 39. ciuman beruntun
40 40. Seseorang yang ku sukai
41 41. Pengkhianat
42 42. punyaku
43 43. Undangan.
44 44. Ternodai
45 45. Hancur
46 46. ini bisa di sebut Ujian?
47 47. Jaring laba laba
48 48. matahariku
49 49. pelenyap!
50 50. tidak terkejut.
51 51. Hamil?
52 52. Garis dua
53 53. cinta dan benci
54 54. ada apa dengan Ana?
55 55. Mati lebih baik bagimu
56 56 . Semua pengorbanan akan terbalas
57 57. satu alasan
58 58. hari perpisahan
59 59. Malaikat atau hantu?
60 60. melepaskan ego!
61 61. Halusinasi
62 62. Apa itu bisa di sebut pengkhianatan?
63 63. Tawa sebelum Luka
64 64. Ranvir
65 65. Pulang
66 66. Bahagia sekali saja
67 67. Peduli
68 68. Aku bahagia
69 69. Pergi dengan tenang.
70 70. Pengorbanan.
71 71. Biar aku yang menjadi langit (final episode)
Episodes

Updated 71 Episodes

1
1. Mengalir bersama Kepedihan
2
2. Teman Hati
3
3. Bola Bola Hujan
4
4. Perundungan
5
5. Lebih Buruk
6
6. Gila tapi cinta
7
7. Dunia di penuhi orang gila
8
8. Hujan membawamu kembali padaku
9
9. Hanya sekejap
10
10. Pagi yang gila
11
11. Teman?
12
12. Seminggu
13
13. Dia Pelangiku
14
14. Amnesia Disosiatif?
15
15. Dia bukan antagonis.
16
16. Tak ada pilihan lain
17
17. Tergila gila
18
18. Hubungan memiliki banyak ikatan
19
19. Bukan cinta segitiga.
20
20. Otakmu itu kotor!
21
21. Gelap adalah perampas .
22
22. Jadi, kakek itu adalah....
23
23. Semoga bukan yang terakhir.
24
24. Tukar posisi lagi
25
25. Aku Rindu...
26
26. wanita gila
27
27. Cinta ibu
28
28. Keajaiban
29
30. 12 Tahun tanpa dirimu
30
29. Semuanya Kembali
31
31. Bukan anak kecil lagi!
32
32. Pengeroyokan!
33
33. Tak Terhingga
34
34. Hari ibu yang buruk
35
35. Siapa yang jahat?
36
36. Selalu ada tawa di balik luka
37
37. Korban pria gila
38
38. Kesempatan dalam kesempitam
39
39. ciuman beruntun
40
40. Seseorang yang ku sukai
41
41. Pengkhianat
42
42. punyaku
43
43. Undangan.
44
44. Ternodai
45
45. Hancur
46
46. ini bisa di sebut Ujian?
47
47. Jaring laba laba
48
48. matahariku
49
49. pelenyap!
50
50. tidak terkejut.
51
51. Hamil?
52
52. Garis dua
53
53. cinta dan benci
54
54. ada apa dengan Ana?
55
55. Mati lebih baik bagimu
56
56 . Semua pengorbanan akan terbalas
57
57. satu alasan
58
58. hari perpisahan
59
59. Malaikat atau hantu?
60
60. melepaskan ego!
61
61. Halusinasi
62
62. Apa itu bisa di sebut pengkhianatan?
63
63. Tawa sebelum Luka
64
64. Ranvir
65
65. Pulang
66
66. Bahagia sekali saja
67
67. Peduli
68
68. Aku bahagia
69
69. Pergi dengan tenang.
70
70. Pengorbanan.
71
71. Biar aku yang menjadi langit (final episode)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!