Seina mengayuh sepedanya dengan pelan, hujan tidak sederas tadi, awan mendung pun perlahan menyingkir, menyisakan gerimis yang sebentar lagi akan berhenti.
Sambil mengayuh sepedanya, Seina mendongak ke atas, menatap langit yang memutih. "aku salah, ternyata hujan sederas apapun pasti akan berhenti juga" batinnya.
TIID!
TIIID!
"Awaaas!" teriak pengendara motor yang kehilangan kendali dan hampir saja menabrak Sepeda Seina.
Untung saja Seina berhasil menyingkir, namun motor yang di kendarai pria itu menabrak bahu jalan dengan keras.
BRAK!
"astaga!" teriak Seina Syok begitu melihat darah mengalir di pelipisnya.
Sayangnya jalanan sedang sepi, tak ada kendaraan lain atau siapapun yang bisa dimintai tolong selain dirinya.
yah, jadi orang itu harus ke pri manusiaan, walau tak ada yang bisa Seina lakukan dia tetap berlari menghampiri pria itu.
"apa kau baik baik saja? Bisa langsung telpon keluargamu? Kau bawa ponsel?" tanya Seina cemas.
Pria itu menggelang, memegang kepalanya yang berdenyut denyut. Pandangannya mengabur, sebentar lagi pasti dirinya tak sadarkan diri.
"hey jangan dulu pingsan!" Seina mengguncang bahunya, membuat pria itu tambah pusing.
"aku hanya sedikit pusing" ujarnya pelan.
"apa kau bisa jalan? Aku akan mengantarmu ke rumah sakit terdekat"
"em..." Pria itu mengangguk lemah.
Langsung saja Seina merangkul bahu Pria itu dan memapahnya.
Dengan susah payah, akhirnya mereka tiba di rumah sakit terdekat, Luka pada Pria itu tidak begitu serius, dia hanya di perban dan di beri obat saja, setelah itu boleh pulang.
...~SKIP...
Setelah peristiwa itu akhirnya mereka saling mengobrol dan berkenalan, sebenarnya Seina tipe orang yang cerewet, hanya saja tergantung pada orang dan tempatnya. Karna itu dia mudah bergaul dengan orang yang benar benar ingin mengenalnya.
"terima kasih sudah membantuku" Senyum pria itu sembari memeluk Seina dengan erat.
Membuat Seina tak nyaman, karna pria itu baru saja di jumpainya dan mereka baru saja saling mengenal.
"aku harus berterima kasih seperti ini padamu, karna kalau kita bertemu lagi nanti aku tidak akan mengingatmu, karna ingatanku akan hilang setiap seminggu sekali" jelasnya.
dasar aneh, pasti pria itu gila, Seina cepat cepat melepas pelukannya secara paksa.
"Kenapa begitu?"
"aku tidak bisa jelaskan, tapi kalau kau melihatku dimanapun berada, jangan lupa untuk menyapaku ya, seharusnya aku tidak lupa dengan hal hal penting seperti ini"
Seina hanya mengangguk meski tidak mengerti, toh dia yakin kalau mereka tidak akan bertemu lagi.
"tolong tulis namamu di tanganku!" titahnya sambil mengeluarkan sebuah pena.
"kenapa?"
"sudah kubilang agar aku tidak melupakan orang yang penting seperti dirimu"
"kenapa aku penting? Kita kan baru saja bertemu"
"meski begitu kau sudah menyelamatkanku, kalau tidak ada kau pasti aku terlambat untuk ditolong" ucapnya terus saja mengoceh.
Tak mau ambil pusing, Seina langsung menukiskan namanya di tangan pria itu dan dia lkembali memeluknya.
"jangan lupa untuk menyapaku kalau bertemu ya, aku sayang padamu" Di elus elusnya rambut panjang Seina yang selalu terurai.
Gila! Dia memang gila!
Untung saja pria itu cepat melepaskan pelukannya kembali lalu berpamitan dan pergi.
"Astaga, kenapa dunia ini di penuhi dengan orang orang gila" gumamnya tak habis fikir.
Seina melanjutkan perjalannnya yang tertunda, hatinya masih mendung walau langit sudah cerah. Yah, itu karna dagangannya yang tak terjual. Dia tidak akan punya bekal besok. Dan harus merogoh tabungannya untuk modal awal.
Semoga besok Lily Tidak mengganggunya...
......................
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...****************...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Lili Lintangraya
kurang paham aku maksudny episode ini🙏,lanjut terus y💪
2022-09-19
0