Bulan Oktober baru saja tiba, musim panas sudah berakhir, kini saatnya bangkit untuk para pecinta hujan. Termasuk Seina.
Ia berjalan gontai menyusuri jalanan licin dan kotor akibat tanah merah yang masih belum di aspal di jalan menuju makam.
Seina bersenandung ria, hatinya riang tak terperi, dia menutup payung kecilnya dan mulai berjingkrak senang begitu tubuhnya menyambut tetesan air hujan. Sudah lama sekali rasanya tak merasakan kesejukan seperti ini lagi.
Dan seperti yang orang bilang, hujan identik dengan rindu, Sekarang Seina jadi merindukan seseorang.
Seseorang yang waktu itu pernah datang dimusim hujan, memberinya payung, dan menemaninya berbincang hingga hujan reda dan langit berhiaskan pelangi.
...~FlalshBack...
Sore itu jalanan diguyur hujan yang deras, Seina terpaksa harus berteduh di depan bangunan kosong yang terbengkalai, dia tidak bisa hujan hujanan karna besok masih memakai seragam sekolah yang sama.
Karna itu dirinya rela menunggu selama apapun sampai hujannya reda.
TAP
TAP
TAP
Seorang lelaki berswiter hitam lengkap dengan upluknya berlari kecil menuju tempat yang sama, dia langsung saja membenarkan jambulnya yang lepek akibat terkena bola bola hujan.
"huh, untung saja ada tempat berteduh, kalau tidak nenek pasti akan memarahiku lagi"
Seina menatapnya agak lama, pandangannya tak beralih dari jambul lelaki itu, entah kenapa terlihat aneh dan terasa ingin menjambaknya.
"Hey bocah SMP" pria itu menyapa hangat sambil menyengir kuda.
"h hai" balas Seina sedikit gugup.
"Kau mengingatkanku pada diriku yang dulu" Dia tersenyum penuh nostalgia. Namun detik berikutnya senyuman itu berubah menjadi hambar.
Seina jadi merasa terintimidasi, dia jadi salah tingkah ditatap seperti itu, hingga sesekali membenarkan kaca mata besarnya.
"Apa kau mendapat perundungan juga dari teman temanmu?"
Seina terdiam, dia meremas rok bagian bawah dengam emosi yang terpendam. Pasalnya dia memang selalu mendapat perundungan dari teman temannya, dan itu hampir terjadi setiap hari.
"jangan takut untuk menghadapinya, karna, orang hanya takut pada apa yang belum kita fahami, itu saja!" Senyumnya positif sekali.
Senyum yang seperti pelangi, penuh warna dan indah.
"oh ya, namaku Ranvir! Dari SMA X kelas sebelas, siapa namamu?" tanyanya tak lupa menyodorkan telapak tangan kanannya.
"Seina, baru kelas satu SMP"
Sekali lagi, Ranvir tersenyum pelangi, "kalau kau tidak punya teman, aku bisa jadi temanmu, kita bisa berkirim surat lewat POS, karna aku yakin, keluargamu belum mengizinkanmu memegang ponsel kan?" tebaknya.
"tapi kita baru saja kenal"
"aku tahu, karna itu nyamankan dulu dirimu padaku, sepertinya kita sering berada di dalam bus yang sama, karna itu jarak rumah kita pasti tidak terlalu jauh, kita bisa membuat jadwal untuk bertemu, bagaimana?"
Seina yang saat itu memang butuh teman tak berfikir panjang, dia langsung menyetujui apapun saran Ranvir.
Dan di awal musim hujan itulah mereka mulai dekat, sama halnya seperti Vero, Ranvir sudah seperti kakaknya sendiri.
Seina sangat dekat dengannya, namun bertepatan dengan kakaknya yang meninggal waktu itu, Ranvir juga pergi, ikut bersama neneknya ke kota yang sangat jauh tepat di Bulan April, saat musim hujan berakhir.
selang sebulan, Sebuah surat dari Ranvir datang untuk Seina, Surat itu bertuliskan sebuah janji yang pernah Ranvir katakan sebelumnya
...Seina, kita hanya terpisah oleh jarak saja sekarang, meski dunia sudah modern tapi aku ingin cara yang klaksik seperti ini, terus kirim surat padaku, tak peduli jika ribuan surat yang kau kirimkan, aku akan tetap membalasnya....
...Dan seperti yang pernah aku janjikan, aku akan selalu menjadi teman hatimu......
...Salam sayang,...
...Ranvir Agraha...
......................
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...****************...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Lili Lintangraya
ditunggu lanjutanny y,tetap semangt&sehat walafiat slalu,aamiin.
2022-09-17
0