Seina datang ke sekolah dengan penampilannya yang luar biasa kacau, Seragam kusut, rambut di ikat tak beraturan, wajah kusam, mata yang lelah, seperti tidak ada semangat untuk hidup. Menyebabkan orang orang yang berpapasan dengannya langsung menggunjingnya.
"Hey selamat pagi!" sapa Seina begitu melihat Alzyland.
Pria itu berhenti dengan ekspresi wajah yang tampak berfikir. Namun detik berikutnya tersenyum hangat.
"Seina kan?"
"ah kau mengingatku" senyumnya lega.
"tentu saja, ini kan baru dua hari"
Merekapun berjalan beriringan.
"jadi, kapan kau mau ke rumahku?"
Seina melirik dan tersenyum canggung, apa dia siap untuk menemui ibunya? keluarga Alzyland sangat kaya, lebih baik Seina menampar diri sendiri daripada ditampar orang lain. Ah tapi ia sudah terlanjur mengambil keputusan ini.
"em..aku tidak tahu, tapi pasti aku akan ke sana dan menemui ibumu, soalnya akhir akhir ini aku sedikit sibuk, jadi belum ada waktu" jelasnya.
"oh begitu ya, Tapi kita tetap berteman kan? seandainya minggu depan aku lupa padamu, apa kau mau memperkenalkan dirimu lagi?"
Tap!
Seina langsung berhenti melamgkah, yah karna ia memang sudah berada di depan pintu kelasnya.
"iya, aku tidak akan bosan untuk terus memperkenalkan diri, biar kepalamu itu di penuhi dengan Seina, Seina dan Seina" tawanya riang.
Alzyland ikut tertawa walaupun sebenarnya tidak ada yang lucu, ia hanya suka melihat tawanya yang sederhana.
"kalau begitu aku masuk kelas dulu, jam istirahat nanti kita bertemu di perpustakaan"
"baiklah, kalau aku tidak lupa" cengirnya langsung saja pergi.
Seina geleng gelemg kepala, entah kenapa dia bisa tertarik pada orang seaneh itu. Semakin rumit saja rasanya.
Diapun masuk ke kelas, yah, seperti biasa, tak ada yang menyambutnya, bahkan teman sebangkunya pun terlihat canggung saat mengobrol dengannya. Entah karna jijik atau pun sungkan. Padahal Seina berusaha untuk menjadi teman yang baik.
Sambil menunggu bel masuk, Seina membuka tasnya, mengeluarkan selembar surat yang dia dapat dari pak pos sebelum berangkat pagi tadi.
Di bacanya surat itu:
15 Oktober 20××
Untuk Seina.
...Apa kabar Seina? maaf suratmu baru ku balas, sesampainya di rumah, aku jadi merindukanmu lagi, hehe......
...Oh ya, aku juga sudah menyampaikan salammu pada nenek, nenek bilang dia sangat ingin bertemu denganmu, mungkin lain kali aku akan memaksa nenek untuk datang....
...Dan tentang suratmu di 5 oktober itu, aku rasa kau akan mendapat banyak teman, bahkan jauh lebih baik dariku.....
...Kau orang baik, takdirmu harus bahagia, dan ingat, jangan terlalu banyak bersedih, sebentar lagi kau akan Ujian kan? Aku percaya jika nilaimu akan jadi yang terbaik. ...
...Aku akan selalu mendukungmu, dan mendoakanmu, walau pun jauh, tapi aku akan selalu ada untukmu, karna aku adalah teman hatimu......
...Salam Sayang...
...Ranvir...
Setelah membaca surat itu, Seina tersenyum.
"Teman hati ya...Seandainya aku bisa mencintaimu kak, aku akan sangat mencintaimu...Tapi jauh sebelum itu aku tidak ingin perasaan ini tumbuh lebih dalam lagi, karna aku tahu kau tidak akan pernah setuju, Dan hubungan kita itu sudah seperti Saudara, tidak mungkin kalau cinta yang seperti itu akan mengganggu di sela sela persaudaraan kita..." batinnya.
...~~~SKIP~~...
Catatan Author: mungkin berkirim surat lewat pos sekarang sudah hampir punah ya temen temen...karna teknologi sekarang makin canggih, apalagi buat sekedar berkomunikasi, gak ribet dan gak harus nunggu lama...Tapi masih ada kok zaman sekarang yang suka kirim2 lewat Pos, ya contohnya Seina Sama Ranvir😂ngehehe.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments