8. Hujan membawamu kembali padaku

Hampir saja hari Seina sepenuhnya buruk, namun saat dia tiba di rumah dirinya sudah mendapat sebuah kejutan.

Dimana seorang pria berjaket hitam lengkap dengan upluknya sudah duduk menunggunya di teras.

Seina tak mengenali pria itu karna dia juga memakai masker, namun setelah pria itu membuka masker dan upluknya, alangkah bahagianya saat mengetahui jika dia adalah Ranvir.

Dia sudah kembali, bersama hujan di bulan oktober tahun ini.

"kakak!" senyumnya seketika merekah, dia langsung berlari dan memeluknya erat, sangat erat, pelukan yang terdesak oleh sebuah kerinduan.

Dadanya terasa panas, nafasnya naik turun, sangat sesak, tak mengira kalau kerinduan itu bisa sedalam ini.

"apa aku sedang bermimpi?" tanya Seina masih tak percaya.

" kenapa kau berfikir ini mimpi? Apa pelukan ini tak nyata untukmu?" Ranvir semakin mengeratkan pelukannya, diciumnya puncak rambut Seina sebanyak yang dia mau.

"aku merindukanmu kak..." ucapnya lirih

"aku juga"

Usai melepas kerinduan, mereka langsung saja mengobrol santai, tak ada yang bisa Seina suguhkan selain segelas air putih.

"kalau kakak datangnya tidak mendadak, aku pasti akan menyambut kedatanganmu dengan baik" ujar Seina agak menyesal.

"tidak perlu begitu, untuk dapat bertemu denganmu saja itu sudah lebih dari cukup" senyum Ranvir penuh arti.

Seina balas tersenyum, ternyata Ranvir tak banyak berubah, ia masih pria dengan jambul anehnya itu. Membuat Seina begitu mudah untuk dapat mengenalinya.

Dan dia selalu tersenyum pelangi, Seina sangat suka senyumnya, ingin rasanya menghentikan waktu jika Ranvir sedang tersenyum seperti itu.

Kemudian pria itu beranjak, berdiri di teras dan menatap langit yang kembali mendung. Di ikuti oleh Seina yang juga berdiri di sampingnya.

Tangan besar Ranvir terulur, menggenggam tangan Seina erat.

"kenapa kak?"

"Bola Bola hujan, apa kau ingat?"

Seina tersenyum penuh nostalgia, tentu saja ingat, dulu mereka sering bermain hujan bersama Vero. Menari bersama di bawah hujan, saling menyipratkan air, dan keseruan lainnya.

"dulu kita sangat bersenang senang,dua orang yang kau panggil kakak membuatku dan Vero sering melirik bersamaan, tapi sekarang tak satupun kakak yang bisa kau sebut setiap harinya, tapi kau kuat Seina, kau mampu bertahan meski tuhan telah menjauhkan orang orang yang kau sayangi"

Seina masih tak memudarkan senyumnya. lalu ia memeluk Ranvir dari samping.

"Kakakku memang sudah meninggalkanku untuk selamanya, tapi kakakku yang ini masih bisa datang mengunjungiku, meski butuh waktu yang lama karna jarak kita terpisah jauh, kita juga masih bisa berkirim surat, jadi aku tidak sendirian"

Ranvir tertegun, tak bisa berkata kata yang lebih dalam dari ini, sebagai gantinya dia langsung mengeluarkan sebuah topi rajut berbentuk katak dari tas yang dibawanya.

"ini dari nenek, untukmu!"

"waah bagus sekali, nenek yang membuat ini?" tanya Seina kembali antusias.

"yah, nenek juga sangat merindukanmu"

"kenapa kakak tidak membawanya?"

"nenek tidak kuat perjalanan jauh, dan butuh berjam jam lamanya untuk sampai ke rumahmu, jadi nenek memberikanmu topi rajut ini"

"katakan terimakasih pada Nenek, dan sampaikan salamku padanya"

"baiklah"

...--------SKIP--------...

Malam sudah tiba, Setelah membuat es Jelly dan di bantu dengan Ranvir, Seina langsung merebahkan diri di kamarnya, dia lelah, banyak hal aneh yang dilaluinya hari ini. Namun semua terbalas dengan akhir yang baik.

"Jadi kamu jualan di sekolah untuk mencukupi semua kebutuhanmu?" tanya Ranvir sambil berbaring di sampingnya.

"yah, aku berhasil membujuk ibu kantin dan menitipkan daganganku di sana"

"apa itu cukup?"

Seina menghela nafas berat, mengingat jika hari ini Lily sudah merusak dagangannya, dan itu pasti rugi banyak.

"em...itu cukup, lagipula di hari libur aku juga jualan di pasar minggu bersama Bi Santi"

"syukurlah kalau begitu"

"kakak sendiri? Apa kakak sudah bekerja?"

Ranvir mengangguk pelan, seperti tak puas dengan hasil yang sudah di dapatnya. "aku hanya seorang kasir di sebuah Toserba"

"itu bagus, bekerja seperti itu tidak terlalu capek, asal kakak nyaman saja dengan pekerjaannya"

"hem...sudahlah, kita bertemu bukan untuk membicarakan pekerjaan" Ranvir mendekatkan diri dan mulai memeluk Seina.

"kakak kita tidak boleh seperti ini!" ujar Seina menjauhkan diri.

"tapi aku maunya seperti ini, kenapa memangnya?" tanya Ranvir kembali mendekatkan diri dan memeluk Seina.

"aku merasa tidak nyaman"

"aku pernah bilang, nyamankan dulu dirimu padaku"

Seina terdiam, kata kata itu selalu saja Ranvir ucapkan dan membuat Seina langsung menurut padanya, ia segera menenangkan hatinya yang gelisah, membuang jauh fikiran buruknya, dan mulai merapatkan diri pada Ranvir, membenamkan wajahnya di dada bidang pria tersebut, menghisap aroma teh dari Parfum yang dipakainya.

"sudah nyaman?"

"hemm"

Ranvir langsung saja mengelus rambutnya dengan lembut, menepuk nepuk pelan punggungnya, mencium halus rambutnya, dan terakhir memeluk dengan erat hingga mereka tertidur dengan lelap.

......................

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

...----------------...

Terpopuler

Comments

Sleepyhead

Sleepyhead

Apakah Ruh Vero bersemayam di Raga Ranvir??

2024-11-12

0

lihat semua
Episodes
1 1. Mengalir bersama Kepedihan
2 2. Teman Hati
3 3. Bola Bola Hujan
4 4. Perundungan
5 5. Lebih Buruk
6 6. Gila tapi cinta
7 7. Dunia di penuhi orang gila
8 8. Hujan membawamu kembali padaku
9 9. Hanya sekejap
10 10. Pagi yang gila
11 11. Teman?
12 12. Seminggu
13 13. Dia Pelangiku
14 14. Amnesia Disosiatif?
15 15. Dia bukan antagonis.
16 16. Tak ada pilihan lain
17 17. Tergila gila
18 18. Hubungan memiliki banyak ikatan
19 19. Bukan cinta segitiga.
20 20. Otakmu itu kotor!
21 21. Gelap adalah perampas .
22 22. Jadi, kakek itu adalah....
23 23. Semoga bukan yang terakhir.
24 24. Tukar posisi lagi
25 25. Aku Rindu...
26 26. wanita gila
27 27. Cinta ibu
28 28. Keajaiban
29 30. 12 Tahun tanpa dirimu
30 29. Semuanya Kembali
31 31. Bukan anak kecil lagi!
32 32. Pengeroyokan!
33 33. Tak Terhingga
34 34. Hari ibu yang buruk
35 35. Siapa yang jahat?
36 36. Selalu ada tawa di balik luka
37 37. Korban pria gila
38 38. Kesempatan dalam kesempitam
39 39. ciuman beruntun
40 40. Seseorang yang ku sukai
41 41. Pengkhianat
42 42. punyaku
43 43. Undangan.
44 44. Ternodai
45 45. Hancur
46 46. ini bisa di sebut Ujian?
47 47. Jaring laba laba
48 48. matahariku
49 49. pelenyap!
50 50. tidak terkejut.
51 51. Hamil?
52 52. Garis dua
53 53. cinta dan benci
54 54. ada apa dengan Ana?
55 55. Mati lebih baik bagimu
56 56 . Semua pengorbanan akan terbalas
57 57. satu alasan
58 58. hari perpisahan
59 59. Malaikat atau hantu?
60 60. melepaskan ego!
61 61. Halusinasi
62 62. Apa itu bisa di sebut pengkhianatan?
63 63. Tawa sebelum Luka
64 64. Ranvir
65 65. Pulang
66 66. Bahagia sekali saja
67 67. Peduli
68 68. Aku bahagia
69 69. Pergi dengan tenang.
70 70. Pengorbanan.
71 71. Biar aku yang menjadi langit (final episode)
Episodes

Updated 71 Episodes

1
1. Mengalir bersama Kepedihan
2
2. Teman Hati
3
3. Bola Bola Hujan
4
4. Perundungan
5
5. Lebih Buruk
6
6. Gila tapi cinta
7
7. Dunia di penuhi orang gila
8
8. Hujan membawamu kembali padaku
9
9. Hanya sekejap
10
10. Pagi yang gila
11
11. Teman?
12
12. Seminggu
13
13. Dia Pelangiku
14
14. Amnesia Disosiatif?
15
15. Dia bukan antagonis.
16
16. Tak ada pilihan lain
17
17. Tergila gila
18
18. Hubungan memiliki banyak ikatan
19
19. Bukan cinta segitiga.
20
20. Otakmu itu kotor!
21
21. Gelap adalah perampas .
22
22. Jadi, kakek itu adalah....
23
23. Semoga bukan yang terakhir.
24
24. Tukar posisi lagi
25
25. Aku Rindu...
26
26. wanita gila
27
27. Cinta ibu
28
28. Keajaiban
29
30. 12 Tahun tanpa dirimu
30
29. Semuanya Kembali
31
31. Bukan anak kecil lagi!
32
32. Pengeroyokan!
33
33. Tak Terhingga
34
34. Hari ibu yang buruk
35
35. Siapa yang jahat?
36
36. Selalu ada tawa di balik luka
37
37. Korban pria gila
38
38. Kesempatan dalam kesempitam
39
39. ciuman beruntun
40
40. Seseorang yang ku sukai
41
41. Pengkhianat
42
42. punyaku
43
43. Undangan.
44
44. Ternodai
45
45. Hancur
46
46. ini bisa di sebut Ujian?
47
47. Jaring laba laba
48
48. matahariku
49
49. pelenyap!
50
50. tidak terkejut.
51
51. Hamil?
52
52. Garis dua
53
53. cinta dan benci
54
54. ada apa dengan Ana?
55
55. Mati lebih baik bagimu
56
56 . Semua pengorbanan akan terbalas
57
57. satu alasan
58
58. hari perpisahan
59
59. Malaikat atau hantu?
60
60. melepaskan ego!
61
61. Halusinasi
62
62. Apa itu bisa di sebut pengkhianatan?
63
63. Tawa sebelum Luka
64
64. Ranvir
65
65. Pulang
66
66. Bahagia sekali saja
67
67. Peduli
68
68. Aku bahagia
69
69. Pergi dengan tenang.
70
70. Pengorbanan.
71
71. Biar aku yang menjadi langit (final episode)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!