Sekarang harus bagaimana? Seina berfikir keras untuk mencari sesuatu yang dapat menutup tubuhnya. Namun tak ada apapun disana, sialnya dia juga tidak membawa baju cadangan, tak ada yang bisa dia lakukan selain menunggu seseorang datang dan menyelamatkannya.
TAP
TAP
TAP
Terdengar langkah kaki seseorang yang datang, Seina cepat cepat menutup pintu kamar mandi.
Tok! Tok! Tok!
"yang di dalam cepatlah, aku sudah tidak tahan!" teriak suara lelaki di balik pintu itu, membuat Seina semakin takut saja.
"heh ini kamar mandi wanita, kau tidak bisa baca? Sana ke kamar mandi pria!" balas Seina berteriak juga.
"kamar mandi pria sedang tidak ada air, cepatlah, aku sudah tidak tahan!" pria itu terpingkal pingkal sambil memegangi miliknya.
"kalau begitu pakai saja kamar mandi wanita yang lain, aku masih lama!"
"heh dasar kau ini, kamar mandi lain tidak ada gayungnya" dia sudah terlihat sangat kesal
"di tempat lain saja!"
Pria itu benar benar kesal, lagipula dia tidak mendengar suara air dari dalam kamar mandi.
"Cepat sebelum aku mendobrak pintu kamar mandi" ancamnya.
Astaga, masalah apalagi ini? Seina mengacak rambutnya frustasi.
"tapi, pinjamkan dulu bajumu padaku"
Pria itu semakin di buatnya kesal, namun cepat menyetejuinya
"ya sudah kalau begitu buka dulu pintunya!"
Perlahan Seina membuka pintu kamar mandi dengan segala kepercayaannya pada pria itu. Namun alih alih memberikan baju seragamnya Pria itu malah menyerobot masuk dan langsung saja membuang hajatnya.
"ah..." leganya setelah ia selesai.
"dasar tidak tahu diri!" cicit Seina namun cukup terdengar di telinga pria itu yang baru menyadari jika ada keberadaan Seina di sana.
Pria itu berbalik dan menatap Seina, betapa terkejutnya Seina saat mengetahui jika lelaki itu ternyata Arkhan, orang yang disukai Elena. Sekarang dia sedang tersenyum mesum ke arahnya.
"jangan menatapku!" teriaknya langsung saja menunduk dan memeluk dirinya sendiri.
"wah aku bertemu teman baru di sini" ucapnya sambil menjalan mendekat. Seina tak menyadari kalau Arkhan memotretnya dengan ponselnya
"kau bilang akan meminjamkan bajumu"
"silahkan!" Arkhan merentangkan tangannya, sebagai Isyarat kalau Seina harus melepasnya sendiri.
"aku?" Mata Seina melotot, tak terima.
"kamu kan mau meminjam bajuku, ya sudah buka sendiri!"
Ini keterlaluan, namun Seina terpaksa melakukannya agar dia bisa cepat cepat pergi.
"terima kasih, akan ku kembalikan besok!" pamitnya langsung saja beranjak, namun tangannya di tarik Arkhan.
Bruk!
Dia memojokan Seina ke dinding.
"apa terima kasihmu bisa diganti dengan sebuah ciuman?"
"aku tidak mau!" Tegasnya sambil mendorong Arkhan dengan kasar.
"baiklah, kalau begitu kembalikan Seragamku!"
Tak berfikir lama, Seina kembali membuka seragamnya dan langsung dia berikan pada Arkhan. Lebih baik ia mengurung diri dikamar mandi seharian sampai ada orang yang benar benar tulus menolongnya, daripada menyerahkan diri pada Buaya dihadapannya ini.
"Pergi sana!"
"ya, aku akan pergi, setelah menyebarkan ini di setiap penjuru sekolah" Senyumnya sambil memperlihatkan foto Seina yang diambilnya beberapa menit lalu.
Sekarang apalagi? Seina benci nasib sialnya ini.
"jangan lakukan itu, cepat hapus fotonya!" pintanya dengan wajah memelas.
Arkhan tersenyum penuh kemenangan. "baiklah, aku akan hapus, setelah kau menuruti semua keinginanku!"
"aku tidak punya pilihan, sekolah akan berakhir 3 bulan lagi, aku tidak akan sanggup jika harus menanggung malu sebesar ini, aku tidak bisa belajar dibawah tekanan" batinnya.
CUP
Secepat kilat Seina menabrakan bibirnya pada bibir tipis Arkhan. Membuat Pria itu tersenyum geli.
"kau puas? Cepat hapus foto itu!"
"apa itu? Kenapa sebentar sekali? Cium yang benar!"
"ck" Seina berdecak kesal namun tetap menurut. Kali ini ia melakukan gerakannya dengan perlahan. Hingga dia bisa merasakan bibirnya yang lembut.
perlahan pria itu mulai membuka mulutnya, Lidahnya bermain diperumkaan bibir Seina yang tertutup rapat, Membuatnya merasa jijik dan langsung saja memalingkan wajahnya.
Arkhan tertawa geli, "terima kasih" ucapnya kembali memakaikan Seina seragamnya.
"sekarang hapus fotonya!"
"nanti dulu, aku masih belum puas dengan pelayananmu, kalau aku sudah bosan padamu baru aku hapus" ucapnya sambil mengelus rambut Seina dan memberi kecupat terakhir di bibirnya sebelum dia pergi.
Seina kembali memeluk dirinya sendiri, ia menangis, hatinya sakit, tak terima di permainkan seperti ini. Apalagi Arkhan, yang memang dari awal kenal dia itu pria yang mesum. Pasti ada banyak wanita yang dia perlakukan seperti itu tadi.
Dasar keterlaluan!.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
......................
...----------------...
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments