BAB 3

Sekarang barulah Shinta tau mengapa Andika tidak jatuh kepadanya, dan sangat marah ketika kejadian di hotel Morgana itu terjadi.

Ternyata sosok wanita yang merupakan tunangannya tersebutlah yang menjadi alasan untuk pria itu begitu sangat membencinya.

Karena kedatangan dirinya mereka berdua tidak jadi menikah, dan selain itu ia yakin jikalau Andika pasti sangat mencintai wanita yang bernama Rosi itu.

Sepanjang dirinya melamun untuk menunggu kepulangan dari sang suami. Membuat Shinta menjadi kepikiran. Wanita itu saat ini sedang duduk manis di meja makan, dengan banyaknya hidangan yang telah ia masak untuk Andika sebelumnya.

Tiba-tiba saja suara notifikasi pesan masuk ke dalam handphone nya. Membuat perhatian Shinta langsung teralihkan. Ternyata itu adalah pesan dari Helen.

[Helen: Hy beb, semangat dong jangan cemberut gitu! Ayo usaha lagi, ambil hati suamimu. Aku dukung kamu untuk berubah menjadi lebih baik lagi.]

Membaca pesan tersebut membuat Shinta langsung reflek tersenyum.

[Shinta: Tau dari mana aku cemberut?☝]

BRAK!! Tiba-tiba saja suara benda terjatuh terdengar di telinga Shinta, membuat wanita itu spontan menoleh, dan melihat ke arah suaminya yang saat ini baru saja pulang.

Andika berjalan menuju ke arahnya, dan langsung duduk di samping wanita itu.

Dan ternyata suaminya ingin makan, dan sudah mengambil nasi ke dalam piring. Shinta begegas bangkit dan mengambil alih piringnya. Saat ia hendak mengambilkan lauk ayam gulai, tiba-tiba saja Andika berkata.

"Aku tidak suka daging ayam,"

"Lalu?" tanya Shinta karena merasa bingung, jika Andika tidak menyukai daging ayam, lalu pria itu makan dengan apa? Karena dirinya hanya memasak lauk tersebut, dan tidak ada yang lain.

Tadinya ia memang hanya membeli daging ayam, karena berpikir mana mungkin ada manusia yang tidak menyukai olahan makanan yang terbuat dari daging tersebut.

Tapi nyatanya manusia yang tidak menyukai daging ayam ada di dunia ini. Dan itu adalah suaminya sendiri.

"Ambilkan saja sayur!" perintah pria itu kepada Shinta, dan ia pun langsung menurutinya, lalu mengambilkan semangkok sayur untuk Andika.

Namun beberapa detik kemudian...

"Kenapa kau tidak mengambilkan ku lauk pauknya?" marah Andika.

"Hah?" Tentu Shinta langsung di buat kebingungan. "Lauk pauk apa? Bukannya kamu sendiri bilang, kalau kau tidak menyukai daging ayam?" sahut Shinta.

"Ck, dasar bodoh! Aku memang tidak menyukai daging ayam, tapi bukan berarti aku tidak menyukai bagian yang lain." ucap pria itu yang akhirnya langsung mengambil sepotong bagian sayap ayam, dan langsung menaruhnya ke dalam piring makannya sendiri.

Melihat akan hal itu, kini barulah Shinta sadar. Akan maksud dari suaminya itu bahwa Andika tidak menyukai ayam yang bagiannya merupakan daging, seperti dada.

Dan lebih menyukai yang bagian sayap ataupun paha.

"Apa beda nya dengan yang pertama? Tetap saja yang kau ambil itu adalah daging ayam." ledek Shinta di sela-sela melihat Andika makan.

"Tidak kah kau bisa menghargai kesukaan orang lain? Dasar buta!" balas Andika.

"Apa maksudmu?" tanya Shinta yang tidak terima jika pria itu mengatakan dirinya buta.

Andika bangkit dengan membawa piring kotornya, lalu mulai mendekat ke arah Shinta. "Kau bisa melihat bahwa yang ku makan adalah sayap ayam, bukan daging ayam. Jadi, jika mata mu tidak buta, berarti otakmu yang bermasalah." bisiknya tepat di telinga wanita itu.

"Sialan," umpat Shinta.

Wanita itu hanya bisa menatap geram punggung suaminya yang saat ini sedang menuci tangan di wastafel. Setelah itu Andika memilih untuk berlalu masuk menuju ke dalam kamarnya.

Setelah selesai membereskan meja makan, Shinta berniat ingin menyusul suaminya ke dalam kamar. Namun di saat itulah ia baru menyadari jika Andika mengunci pintu kamarnya dari dalam.

"Sayang, sayang!" panggilnya sembari mengetuk-ketuk pintu, agar Andika mau membukakannya.

Tak lama kemudian handphonenya berdering, dan ternyata Andika lah yang sedang menelponnya.

"Hallo, sayang tolong bukakan pintunya! Aku juga ingin masuk, dan tidur. Kenapa kau malah menguncinya?"

Dari dalam kamar, Andika yang sedang rebahan di atas kasur rasanya sangat emosi karena wanita itu malah mengganggunya.

"Tidak, aku tidak mengizinkan mu untuk masuk ke dalam kamarku. Carilah kamar lain, dan kau bisa tidur disana." balas Andika lewat sambungan telpon.

"Andika, kau tidak bisa bersikap seperti ini. Karena aku adalah istrimu, dan aku berhak tidur berdua dengan mu. Dan aku juga bisa menuntutmu kapan saja untuk meminta nafkah batin." Shinta langsung terdiam setelah menyadari perkataannya barusan yang menyinggung soal nafkah yang sampai saat ini masih belum di berikan oleh Andika setelah mereka menikah.

Wanita itu langsung saja mematikan sambungan telponnya, berharap agar Andika mengabaikan ucapannya itu.

Namun sayang, nyatanya Andika telah mendengar semuanya, apalagi sewaktu Shinta yang berbicara dengan sangat keras. Membuat Andika hanya bisa menahan tawanya di dalam sana.

Ceklek! Benar saja pintu langsung di buka oleh Andika, dan menampilkan wajah pria itu yang saat ini sedang menatap ke arah wanitanya.

"Kau ingin masuk bukan? Masuklah! Aku akan memberikan nya untuk mu." Tanpa berbasa-basi lagi Andika pun langsung menarik tangan Shinta untuk masuk ke dalam kamar.

BRAK! Suara pintu yang di tutup dengan sangat kuat, hingga menimbulkan suara yang begitu keras.

Keesokan paginya...Shinta dan juga Andika baru saja selesai mandi bersama.

Kedua pasangan pengantin baru itu, kini sedang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing.

Setelah selesai mengeringkan rambutnya, Shinta pun langsung bangkit dan bergegas ingin membantu suaminya mengenakan baju.

Secara telaten ia memasangkan satu-persatu kancing baju kemeja putih milik Andika, dengan sesekali memandang wajah dingin pria itu.

Di saat sudah selesai, Shinta langsung berjinjit dan hendak menyambar bibir suaminya, namun Andika yang menyadari akan hal itu langsung saja menolak, hingga membuat Shinta menjadi sangat kesal.

"Sayang, kau ingin sarapan dulu?" tanya Shinta. Meskipun ia marah, tetapi dirinya masih menawari untuk melayani pria itu.

"Tidak, aku akan makan di luar."

"Setidaknya hargailah perjuangan istrimu yang bangun sejak pukul 5 pagi untuk membuatkan sarapan." protes Shinta ketika mendengar penolakan dari Andika.

"Sudah ku katakan, jika aku tidak ingin. Maka aku tidak menginginkannya! Kau terlalu pemaksa, dan egois. Wanita keras kepala seperti mu memang tidak pantas untuk di cintai, apalagi di kasihani." bentak Andika yang sudah mulai terpancing emosi.

"Egois? Harusnya kata egois itu lebih tepat di berikan kepada mu. Aku selalu berusaha menjadi istri yang baik untuk mu, tapi bahkan kau pun tak pernah menghargainya. Aku melayani mu dengan senang hati. Dan secara bersamaan kau selalu menolaknya."

"Kau menjebakku dengan cara yang kotor, lalu mengancamku. Bahkan dengan tidak tahu malunya kau menuntutku dan meminta nafkah batin. Sikap seperti itu sudah cukup menjelaskan bahwa kau adalah seorang wanita pelac*ur. Dari sisi mana yang kau sebut sebagai istri yang baik? Bahkan sampai saat ini aku tidak pernah menganggap mu sebagai istriku. Dan mulai saat ini kau adalah pelayan pribadiku, yang akan melayani segala kebutuhan ku, termasuk kebutuhan se*ks." ucap Andika dengan melayangkan tatapan jijik ke arah wanita yang merupakan istri tak di anggap nya itu.

Membuat Shinta merasa sangat tertekan, dan langsung tanpa sadar meneteskan air mata. Sejak beberapa tahun yang lalu, ini lah kali pertamanya Shinta kembali mengeluarkan air mata setelah lamanya air mata itu mengering.

Karena setelah pengkhianatan dari sang ibu, Shinta tidak ingin menjadi wanita yang lemah, dan selalu menahan agar ia tidak menangis. Tapi kenyataannya untuk sekarang, wanita kuat yang tidak lemah itu telah menangis dan kalah karena rasa cintanya kepada seorang pria yang membuat hatinya menjadi sangat sakit atas penghinaan yang terlontar begitu saja dari mulut Andika.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!