Semalaman Safira merenung di kamarnya mengenai perjodohan antara dirinya dengan putra Tante Sonya. Safira sudah menganggap Tante Sonya seperti Bunda kandungnya sendiri namun dalam hatinya ia belum mengenal karakter putra Tante Sonya apa mau menerima gadis biasa seperti dirinya yang berbanding terbalik dengan kasta keluarga lelaki itu.
Ia memikirkan perkataan Tante Sonya bahwa putranya anak yang baik namun pernah kecewa karena cinta pada seorang wanita sehingga membuatnya dingin seperti es batu balok. Ia pun ingat beberapa kalimat saat Bundanya masih hidup bahwa keluarga Tante Sonya sering membantu keluarganya jika ada kesulitan terutama dalam hal ekonomi.
"Apa aku harus menerima perjodohan ini karena rasa balas budiku pada Tante Sonya? gumam Safira".
Lalu di sepertiga malam itu, Safira sholat dan berdoa memasrahkan jodoh dan takdirnya pada sang khalik jika memang putra Tante Sonya adalah jodoh terbaiknya dia akan berusaha sebaik mungkin menjalani takdirnya kelak.
Pagi hari dering handphone Safira berdering beberapa kali namun tanpa nama. Akhirnya mau tak mau ia mengangkat panggilan tersebut walau sangat malas karena ia sedang sibuk bersiap untuk berangkat kerja di hari pertamanya di BTS Group dan ia tak mau datang terlambat.
"Huft..mengganggu saja pagi pagi siapa juga yang telepon, gerutu Safira".
"Halo, siapa ini dan ada keperluan apa ya sepagi ini telepon saya? ucap Safira".
"Woho gadis sok suci jangan pura-pura lupa dengan gue, kapan lu bisa segera lunasin hutang lu abis nabrak mobil gue. Jangan bilang lu amnesia".
"Eh bapak, tumben telepon saya hehe biasanya Kak Dimas yang telepon, ucap Safira".
"Sejak kapan ibu lu nikah ma gue, sampai lu panggil gue bapak hah! teriak Tyo".
"Astaga amit amit jabang bayi, nih laki sarapan apa sih sepagi ini sudah baperan marah pula huft, gumam Safira dalam hati".
"Maaf Kak Tyo, soal pelunasan mobilnya akan segera saya selesaikan kebetulan bulan ini saya sudah bekerja jadi bisa mencicil sekaligus akan saya beri DP terlebih dahulu dari uang tabungan saya hanya saja maaf ini saya terburu-buru takut terlambat, nanti saya hubungi kembali kak Tyo bye".
Tut...Tut.. mendadak sambungan telepon terputus karena diputus sepihak oleh Safira dan ia mematikan ponselnya langsung dan tancap gas dengan motor maticnya ke BTS Group.
"Eh sialan, ni cewek berani ya ma gue. Seumur hidup baru kali ini ada cewek yang begini ke gue. Awas saja lu ketemu langsung gue bikin perkedel jagung, gerutu Tyo".
Sesampainya di kantor, Safira ke toilet sejenak untuk melihat riasan dirinya karena pekerjaan seorang sekretaris CEO dituntut harus selalu tampil cantik, elegan dan rapi.
"Mimpi apa aku semalam sampe pagi-pagi di telepon lelaki kaku dingin kayak es batu balok gitu mana arogan pula. Dasar orang kaya sukanya menindas orang miskin saja kayak kita, omel Safira".
Hari itu dilalui Safira dengan senyum bahagia karena hari pertamanya berkerja lancar tanpa hambatan seperti jalan tol bebas hambatan walau ada beberapa hal yang ia perlu adaptasi dan pelajari dengan seksama.
Lain Safira lain Tyo yang seharian uring-uringan tidak jelas sampai semut di ujung gedung Adi Corporation kena dampak kemarahan sang putra mahkota yang satu ini. Dimas dan Linda juga dibuat pusing oleh tingkah laku bos mereka sampai hampir semua karyawan pulang kantor terlambat dari biasanya.
"Pak Tyo, kenapa sih Pak Dim? Kok seharian kayak Singa jantan lepas kandang saja. Laporan bulanan yang jatah setornya masih minggu depan sudah harus dikirim ke dia hari ini. Tadi juga ada OB bilang sudah buatin kopi seperti biasa Pak Tyo racikan yang setiap hari diminum bahkan Pak Tyo gak mau kalau bukan buatan si Mamat eh malah disembur tuh kopi, ucap Linda".
"Gak bisa dibiarin tuh anak, masak gegara si torpedo gak buka puasa lama sudah kebelet sampai sekantor kena marah gak jelas, huft.. gerutu Dimas lirih".
"Buka puasa apa Pak Dim? Emang hari ini Pak Tyo puasa Senin Kamis kah? Tapi kok tadi minta kopi ke si Mamat? tanya Linda".
"Haha...buka puasa mandikan kerisnya Lin, takutnya tuh keris gak bisa bangun jangan sampai karatan, pfiuu memalukan gue aja kalau itu sampai terjadi".
Akhirnya Linda sekretaris Tyo pun paham apa yang dimaksud Dimas dengan " Buka Puasa". Linda tertawa terbahak-bahak karena ia tau banyak wanita yang mengincar bosnya itu namun tak ada satupun yang ditanggapi.
Awal berkerja di Adi Corporation, Linda sempat jatuh hati sesaat dengan pesona sang CEO alias Tyo. Namun sejak Tyo melakukan ultimatum untuk bersikap profesional dan tak menggoda dirinya serta berpakaian layaknya sebagai sekretarisnya yang profesional bukan berpakaian sexy seperti jala** di luar sana akhirnya Linda paham dan patuh.
Linda juga bukan seorang gadis perawan karena mahkotanya itu pertama kali diberikan kepada pacarnya saat ia duduk di bangku SMA atas dasar suka sama suka. Saat ini ia juga sama seperti Dimas tengah jomblo.
Namun keduanya tak ada rasa apapun hanya sebatas rekan kerja di Adi Corporation dan sekali pernah menjadi partner ranjang saja secara tak sengaja.
Flashback Dimas dan Linda
Malam itu Linda tengah berseteru dengan sang kekasih karena Linda mendapati perselingkuhan pacarnya dengan sahabat dekat Linda. Akhirnya Linda pergi ke club setelah minta putus dengan pacarnya itu dan berakhir mabuk.
Linda tipe wanita yang tak biasa datang ke club sebenarnya dan tentunya tak tahan dengan alkohol walau dosis kecil. Namun malam itu karena rasa kecewa, marah dan sedih bercampur aduk dimana ia dan kekasih berencana akan segera bertunangan dan menikah harus kandas karena perselingkuhan.
Dimas saat itu tengah ke club yang sama karena ada acara ulang tahun temannya. Saat Linda tengah mabuk dan akan dibawa oleh lelaki, dari jauh Dimas melihat itu dan mengernyitkan dahi karena Dimas mengenal wajah kekasih Linda. Akan tetapi lelaki yang membopong Linda saat ini bukan kekasihnya.
Dimas yang penasaran dan ia juga takut Linda kenapa-kenapa karena ia sekretaris Tyo yang baik sebenarnya jadi bagi Dimas cukup heran melihat Linda di club dalam keadaan mabuk berat.
"Lepasin tangan lu dari pacar gue".
"Siapa lu, berani ganggu kesenangan gue saja. Banyak cewek di dalam kalau lu mau tapi malam ini, cewek ini milik gue".
Bugh..bugh...Dimas melayangkan pukulan pada lelaki asing yang membopong Linda. Dimas pun langsung menarik Linda dan membawa ke mobilnya. Linda tengah meracau tak jelas.
Dimas akhirnya paham Linda sepertinya sedang patah hati jadi mabuk begini. Sebenarnya Dimas bisa membawa ke kosan Linda namun sekarang sudah jam 1 dini hari dan ia tak mau Linda dicap wanita malam atau negatif karena kosan Linda adalah kos wanita baik-baik. Ibu pemilik kosnya juga tinggal bersebelahan dengan rumah kos yang ditempati Linda.
Akhirnya, Dimas terpaksa membawa Linda ke apartemennya.
Apa yang terjadi dengan mereka berdua? Simak kisah selanjutnya di next chapter bersama coretan cinta Safira.
Ditunggu taburan sesajennya ya baik Vote, Gift, Rate bintang 5, serta Like dan Komen positif kalian para pembaca setiaku. Biar aku makin semangat lanjutin cerita Safira. Terimakasih semua.
3S ( Salam Sayang Safira )
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
baiklah.... baiklah....
2024-03-14
2
tmi lotus
hihihi waah wisss ..... kok sinbiosis wae dim lin
2023-12-10
1
Firgi Septia
tapikan Safira sdh mendonorkan darahnya pas ibu Sonya kritis harusnya sdh terbayar 🤔
2023-10-28
1