Dimas turun dari mobil Mercedes Benz milik bosnya dan begitu terkejut bemper belakang mobil tersebut udah lecet. Tangannya mengepal menahan amarah lalu langkah tegapnya menuju Safira gadis yang tak sengaja menabraknya.
" Hei ,namamu siapa ? Kalau bawa motor yang konsen dong masak sampai lecet begini mobil bos gue, ujarnya dengan nada yang cukup tinggi. Huft...,helaan nafas Dimas".
" Maafkan saya Pak , saya gak sengaja karena saya habis kecopetan jadi gak fokus berkendara, maaf. Tapi Bapak tenang saja saya bukan seorang pecundang yang lari dari tanggung jawab kok. Saya pasti akan membayar ganti ruginya walau secara menicicil, lirih Safira".
" Kamu Kerja apa dan dimana ? Gaji kamu berapa dan kamu tahu berapa biaya kalau service mobil mewah begini yang kena goresan walau seujung kuku saja, kata Dimas yang penuh intimidasi kepada Safira".
Safira hanya menggelengkan kepala karena memang dirinya tak tau berapa service mobil mewah seperti itu karena dirumah hanya ada mobil Toyota Avanza punya almarhum Ayahnya yang sehari hari digunakan untuk ke kantor dan liburan keluarga. Hingga kini pun mobil tersebut masih sleeping beauty di garasi rumahnya karena sejak kecelakaan yang merenggut nyawa adiknya lima tahun lalu sehingga membuat dirinya trauma membawa mobil sendiri padahal saat kejadian dia tak sedang berkendara bersama adiknya ataupun bersama adiknya.
"Kamu masuk ke dalam mobil biar nanti motor maticmu ditinggal disini saja, akan ada orang yang membawanya ke kantor dengan selamat tanpa lecet sedikitpun. Kamu harus ikut saya ke kantor biar Bos gue nanti yang akan memberikanmu keputusan apa tentang tanggung jawabku itu, jelas Dimas".
"Tapi Pak, saya harus ke kampus dulu untung mengurus wisuda saya. Apa boleh minta antar ke kampus saya dulu sebentar saja,please .., mohon Safira".
"Huft,, banyak maunya ini bocah. Baiklah aku antar ke kampusmu lalu ke kantor tapi jangan lama lama dan satu hal penting lagi jangan panggil saya bapak karena saya bukan bapakmu dan umur saya paling juga tak beda jauh sama kamu. Masak masih muda dan ganteng gini dipanggil bapak. Haisshh...memalukan...,keluh Dimas".
Lalu mereka berdua masuk ke dalam mobil dan melakukan perjalanan menuju kampus Safira lalu ke kantor tempat Dimas bekerja. Dalam perjalanan , mereka berdua berdiam diri sehingga suasana sedikit hening dan canggung. Lalu Safira berusaha mengajak bicara Dimas agar saling mengenal.
"Oh ya, perkenalkan nama saya Safira kak, umur 22 tahun menuju 23 tahun, saya lulusan ekonomi di Binus. Alhamdulillah akan di wisuda dalam bulan ini, terang Safira"
" Saya Dimas ,umur 30 tahun , pekerjaan sekretaris pribadi. Status enjoy the single life, terangnya".
"Nanti kalau kamu ketemu bos , tolong yang sopan dan jangan jawab jika tidak suruh. Bos tidak suka dibantah, disela kalau lagi bicara apalagi di dikte. Paham kamu , tegas Dimas".
"Iya kak, Fira paham kok".
Tak lama tibalah mereka berdua di kampus Safira. Saat Dimas berjalan bersama Safira, banyak kaum hawa yang terpesona akan ketampanan serta kegagahan seorang Dimas walau mereka semua tak tahu bahwa Dimas adalah seorang player.
Tiba tiba ada seorang pemuda tampan memanggil gadis cantik itu.
"Safira...., Hei Safira Putri akhirnya aku bisa ketemu juga sama kamu dikampus, sapa pemuda itu".
"Siang kak Bagas , apa kabar? tanya Safira dengan senyum renjananya".
"Alhamdulillah kabarku sehat dan makin tampan hehe...oh ya beberapa minggu lagi kamu akan di wisuda ya? Aku boleh datang ke acara wisudamu kan ? tanya Bagas.
" Iya kak aq akan wisuda tahun ini, boleh aja kak silahkan jika ingin datang toh acara wisudah juga untuk umum. Oh ya kakak rapi amat ini mau kemana? tanya Safira".
"Kamu gak mau ucapin selamat nih ke aku (narsis Bagas). Aku ketrima kerja lho di Adi Corporation sebagai Team Leader di bagian HRD. Semoga bisa segera naik jabatan ya jadi Supervisor atau Manager biar bisa meminang wanita pujaan hatiku. Besok aku sudah mulai kerja di sana, tutur Bagas".
"Selamat ya kak Bagas semoga berkah dan sukses selalu nih. Ditunggu traktiran gaji pertamanya nanti buat aku, Melisa dan Indri..haha..bercanda kak"
Mendadak mereka berdua asyik bicara, ada suatu makhluk yang dari tadi menyimak pembicaraan dan mengepal tangannya seakan akan dirinya hanyalah obat nyamuk tak dianggap padahal badannya ada di sebelah Safira dan Bagas. Haha.... ya makhluk hidup itu adalah Dimas.
"Ehem...Ehem.., deheman Dimas".
"Hei, bocil.. aku tak punya banyak waktu karena waktu bagiku adalah uang,huft..
Cepat buruan sana selesaikan urusanmu dan aku tunggu di mobil".
Dimas pergi ke parkiran kembali ke mobil bosnya lalu Safira lari terbirit birit seperti cacing kepanasan ke bagian administrasi kampusnya. Jangan lupakan pria tampan tadi Bagas adalah senior Safira di kampus yang terbengong melihat interaksi Safira dan Dimas. Dalam hati Bagas bertanya apa hubungan antara Safira dan lelaki itu yakk lalu kenapa Safira nurut banget omongan lelaki itu. Apa dia kekasih Safira atau calon suami kah?
"Huft, siapapun kamu akan aku hadapi kalau berkaitan dengan gadis pujaan hatiku , gumam Bagas".
Ya benar, Bagas sudah lama mencintai junior kampusnya , Safira Putri , yang notabene gadis pintar nan cantik di kampusnya sejak awal dia sebagai panitia Ospek untuk Mahasiswa / Mahasiswi baru beberapa tahun lalu , dia sudah menaruh hati pada gadis cantik nan supel itu. Namun dia belum berani mengungkap isi hatinya dan kini saat dia sudah memiliki karir yang oke maka sebagai lelaki dia bisa mandiri dan mantap untuk menyataka cinta serta akan meminang Safira.
Bagas sendiri adalah anak pertama dari tiga bersaudara, keluarganya tergolong berkecukupan. Mama Papanya memiliki usaha kecil di bidang percetakan yang cukup ternama dan laris di Bandung. Bagas selama di Jakarta hidup di kos sendiri , sesekali dia akan pulang kampung ke Bandung menjenguk keluarganya.
Setelah Safira selesai mengurus dispensasi waktu dan pihak kampus memberikan waktu toleransi selama dua minggu untuk menyelesaikan tunggakan wisuda sebesar tujuh juta rupiah. Lalu mereka berdua kini sedang menuju Adi Corporation tanpa Safira tau padahal niat diri setelah lulus bercita cita bekerja di perusahaan itu. Namun naas karena insiden mobil tergores dia seperti akan menghadapi jalan yg penuh terjal di depan sana.
Di sisi lain di sebuah kamar hotel ada sepasang manusia berbeda gender sedang bercampur peluh sehingga kamar tersebut penuh erangan yang membuat telinga pendengarnya akan ikut gemetaran.
Jalan seperti apa yang akan dilalui oleh Safira? Apakah Bagas berjodoh dengan Safira so tetap stay tune ya di novelku ini guys..
Ditunggu taburan vote, gift, rate bintang 5, serta like dan komen positif kalian para pembaca setiaku. Terimakasih banyak dan berkah selalu ❤️
Sehat selalu semua pembaca setiaku.
Aamiin yaa rabbal alamiin..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Marleni S
lanjuttt😀😀
2024-12-16
0
Dia Amalia
menarik thor😊
2024-10-12
1
Febby Fadila
bagas klau suka jangan di pendam nanti di ambil orng
2024-07-23
0