Sejak pagi Safira sudah berdandan cantik dan rapi memakai blazer warna hitam polos dipadupadankan dengan rok hitam dan kemeja putih serta sebuah scarf kecil warna navy bercorak aksen bunga melingkar pada lehernya dan membiarkannya sedikit jatuh yang menambah kadar kecantikan dirinya bagi siapapun yang melihatnya terutama kaum Adam.
Tak lupa pula sepatu hak tinggi ukuran 5cm berwarna hitam yang ia gunakan hari ini untuk melakukan sesi interview tahap akhir di BTS Group salah satu perusahaan yang tengah menanjak namanya di Jakarta yang dipimpin oleh lelaki matang berusia 40 tahun bernama Adrian Wicaksana.
POV Adrian Wicaksana
Adrian Wicaksana, 40 tahun, asli Indo, status Duda tanpa anak, istri meninggal dunia karena sakit sekitar 10 tahun silam, jabatan CEO BTS Group yang merupakan saingan bisnis Adi Corporation namun masih kalah jauh dari perusahaan yang dipimpin oleh Tyo.
Boleh dibilang jika dilevelkan perusahaan tersebut maka Adi Corporation level 1 paling atas dan BTS Group baru berada di level 3. Namun secara fisik, Adrian juga tak kalah tampan karena usia yang cukup matang membuat ia rajin Gym dan menjaga tubuhnya agar tetap atletis.
Namun untuk urusan asmara, sejak istrinya meninggal dunia, hatinya tertutup bagi kaum hawa karena baginya hatinya hanya ada nama almarhumah istrinya yang telah ia cintai sejak mereka pacaran di bangku kuliah hingga menikah dan takdir memisahkan mereka dengan kematian karena hal itu ia memilih sibuk bekerja mengembangkan bisnis keluarganya di BTS Group.
Adrian anak pertama dari dua bersaudara, ia mempunyai adik perempuan berusia 18 tahun yang bernama Anisa Wicaksana dan sedang berkuliah di salah satu universitas ternama di Bali.
Papa Adrian sudah meninggal dunia sekitar lima tahun lalu sehingga kini di Jakarta ia hanya tinggal bersama mamanya dan beberapa pekerja di rumah kedua orang tuanya.
POV Adrian Wicaksana End.
Saat melakukan sesi interview terakhir dengan user maka sang CEO langsung yang turun tangan sehingga Safira bertemu dengan Adrian Wicaksana untuk pertama kalinya.
Dag..dig..dug.. tak bisa digambarkan dengan jelas kegugupan Safira namun dalam hati ia terus bertekad berjuang untuk diterima bekerja disini karena gaji yang ditawarkan sangat besar untuk kehidupannya serta melunasi segala macam urusan hutang orang tuanya dan mobil CEO Arogan si Tyo pria kutub itu.
Sekilas Adrian sedikit terpesona dengan tutur bicara serta bahasa tubuh dari Safira yang tentunya kesan pertama yang ia dapatkan adalah "Cantik". Senyum tipis itu pun muncul di wajah Adrian namun ia berusaha untuk kembali bersikap datar karena saat ini sedang suasana profesional.
Akhirnya Safira diterima bekerja di BTS Group sebagai sekretaris Adrian untuk sementara karena Widya sekretaris utama Adrian di kantor akan persiapan cuti melahirkan di bulan depan sehingga Safira akan menggantikan tugas Widya untuk sementara selama 4 bulan. Setelah Widya kembali bekerja maka Safira akan dipindah ke bagian Finance.
Safira berucap syukur kepada Tuhan karena berhasil mendapatkan pekerjaan yang di cita-citakan. Lalu ia menandatangani surat perjanjian pekerjaan di BTS Group bahwa selama tiga bulan awal bekerja tak boleh resign. Denda pelanggaran kontrak senilai 100 juta rupiah. Setelah tiga bulan nanti perjanjian bekerja di BTS Group akan diubah kembali sesuai ketentuan dan kebutuhan.
Sejak Safira pergi dari ruangan CEO BTS Group, ada yang berbeda di dalam sana. Adrian yang sibuk mengamati cctv perusahaannya yang hanya menampilkan sosok yang membuatnya tersenyum hari ini. Bahkan dirinya sendiri lupa kapan terakhir ia bisa tersenyum apalagi senyum pada seorang wanita sejak sang istri meninggal dunia.
Sang Mama terus berusaha mendekatkan dengan anak gadis dari teman-teman mamanya bahkan sang adik diminta mamanya untuk mencarikan jodoh buat sang kakak namun selalu ditolak oleh Adrian.
Setibanya di rumah, Safira melihat sebuah mobil mewah terparkir di halaman rumahnya dan ia cukup mengenali mobil tersebut yaitu mobil Tante Sonya. Safira pun masuk ke rumahnya dan mengucap salam.
Di ruang tamu sudah duduk Tante Sonya dan bik Ijah yang menemani tamu majikannya. Lalu Safira pun mencium tangan Tante Sonya dengan hormat dan duduk di sebelahnya.
"Tante lihat kamu hari ini bahagia sekali nak dan berpakaian rapi. Habis darimana dan bahagia kenapa nih, tante jadi kepo".
"Alhamdulillah tan, Safira diterima bekerja dan besok sudah mulai kerjanya."
"Alhamdulillah, Tante turut berbahagia ya sayang, kamu memang gadis yang tangguh dan pekerja keras jadi salut deh Tante sama kamu".
"Tante sudah lama nunggu Safira kah? Kok gak kasih kabar dulu kalau mau ke sini".
"Ah gak apa-apa kok sayang, Tante juga baru sampai dan baru berbincang sejenak tadi sama bik Ijah. Oh ya sebelumnya, Tante sampaikan ribuan terimakasih karena Safira mau donorin darahnya yang lalu buat Tante".
"Sebagai sesama manusia, kita memang wajib saling menolong tan. Fira ikhlas menolong Tante Sonya saat itu dan tak mengharapkan balasan apapun."
Nyonya Adi Sasongko begitu terharu hingga menitikkan air mata mendengar penuturan gadis di depannya ini yang diidamkan menjadi menantunya kelak.
"Ada hal penting yang Tante ingin tanyakan sama kamu nak, maaf kalo hal ini sedikit pribadi. Mohon kamu jangan tersinggung ya sayang, ucap Mama Tyo".
"Silahkan tan, selama Fira bisa menjawabnya akan Fira jawab dengan jujur pada tante".
"Apa saat ini kamu sudah punya kekasih atau calon suami? tanya Mama Tyo".
"Haha..haduh tante, Fira kira mau tanya apa ternyata tanya hal begini. Ya ampun tan, Fira ini hanya gadis biasa dari keluarga sederhana dan saat ini Fira juga belum terpikir untuk pacaran atau memiliki kekasih. Jadi jawabannya tak ada tan hehe".
"Alhamdulillah, ucap spontan Mama Tyo".
"Lho kok Alhamdulillah, wah Tante Sonya doakan Fira jomblo abadi ya hmm".
"Ah gak kok sayang haha.. ternyata kamu bisa humoris juga pasti cocok dengan putra saya satu-satunya itu yang kaku kayak tiang listrik dan dingin seperti es batu balok serta mukanya sudah seperti kanebo kering kalau membahas masalah cinta atau wanita".
"Waduh kasihan putra Tante Sonya diberi julukan sepabrik jomblo kaku sama mamanya sendiri haha.., tawa Safira".
"Ehem..begini sayang, Tante ke sini ingin berniat menjodohkan kamu dengan anak Tante itu tadi. Tante yakin bersama kamu dia akan lumer bin meleleh gak kaku atau dingin lagi yang pasti akan bahagia serta bisa memberikan cucu yang banyak untuk hari tua Tante dan om kelak. Kamu bersedia kan sayang menerima perjodohan ini?"
Safira terdiam sejenak menatap raut wajah Tante Sonya, sahabat karib almarhumah Bundanya. Begitu banyak pertanyaan dalam benak Safira mengapa ia yang dipilih oleh Tante Sonya dan seakan mendadak sekali serta kasta mereka yang berbeda membuat Safira tak cukup percaya diri.
Bagaimana jawaban Safira atas perjodohan yang ditawarkan oleh Nyonya Adi Sasongko?
So, simak di next chapter ya sobat penaku semua.
Ditunggu taburan sesajennya ya baik Vote, Gift, Rate bintang 5, serta Like dan Komen positif kalian para pembaca setiaku. Biar aku makin semangat lanjutin cerita Safira. Terimakasih semua.
3S ( Salam Sayang Safira )
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Febby Fadila
safira tentu bingun.. mana sang duda ceo juga mulai respon ni.. 😶😶😶😶😶
2024-07-23
0
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Safira calon jodoh 2 ceo keren
2024-03-13
2
tmi lotus
aahahahhaha
2023-12-10
1