Akhirnya Gabriela menyiapkan dua gelas wine yang diambil dari mini bar di kamar Tyo dan mereka duduk di sofa lalu menuangkan minuman tersebut namun dengan gerakan cepat dan lihai bubuk obat sudah dicampurkan oleh Gabriela pada gelas yang akan ia berikan untuk Tyo dimana Tyo sedang asyik dengan ponselnya dan menghilangkan kakinya duduk di sofa.
"Sayangku Tyo semoga dengan kita berbincang sejenak dari hati malam ini dan minum minum sebagai perpisahan terakhir kita namun diluar sana kita masih bisa berteman baik kan?"
"Jika hanya berteman biasa tentu saja tak masalah selama kita tak saling mencampuri urusan pribadi masing-masing terutama dengan pemberitaan yang aneh aneh diluar sana tentang kita walau kita mantan kekasih, tegas Tyo".
"Baiklah, apapun yang kamu mau aku akan lakukan. Terimakasih selama ini kamu sudah baik padaku dan keluargaku".
"Hmm..,sahut Tyo dengan dingin".
"Mari bersulang untuk pertemanan baik kita ke depan, cheerss..., ucap Gabriela sambil melakukan tos gelas milik Tyo dengan gelasnya".
Senyum di wajah Gabriela begitu mengembang karena sebentar lagi misinya akan berhasil karena ia tahu Tyo orang yang pandai minum jadi walau alkohol cukup tinggi dia tak akan mabuk dengan mudah namun pasti lelaki tak akan tahan dengan hasrat membaranya saat tubuhnya minum obat perangsang dengan dosis cukup tinggi.
"Kamu harus tetap menjadi milikku Tyo sayang, kamu dan hartamu tak akan aku relakan begitu saja, ucap Gabriela dalam hati dengan penuh obsesinya".
Saat Tyo akan minum gelas wine mendadak ada telepon di kamar hotel milik Tyo berdering dan karena posisi Gabriela lebih dekat dengan pesawat telepon milik hotel tersebut lalu Tyo menyuruh Gabriela mengangka telepon tersebut mungkin penting sampai malam malam berdering. Akhirnya dengan menggerutu dan berdiri Gabriela menuju pesawat telepon kamar hotel milik Tyo dan mengangkatnya namun sebelum itu dia menaruh gelasnya dan berjalan menjauh dari Tyo.
"Dasar wanita bod** mau mencoba membodohiku. Lihat saja apa yang akan terjadi padamu, ucap Tyo dalam hati dengan penuh garam dan senyum menyeringai."
Sesaaat setelah mengangkat telepon tersebut, Gabriela kembali duduk di sofa menghampiri Tyo dan mengatakan bahwa yang meneleponnya adalah telepon salah sambung karena salah kamar.
"Huh...malam-malam orang pada aneh bukannya tidur malah telepon salah sambung dasar mengganggu suasana saja, gerutu Gabriela sambil melangkah menuju sofa yang diduduki dengan Tyo tadi."
"Maaf Tyo membuatmu lama menunggu huft, mari kita bersulang kembali."
Lalu mereka berdua meminun wine tersebut hingga habis dan Tyo hanya mengajaknya sedikit berbasa basi. Tyo berpamitan pada Gabriela akan ke kamar mandi karena seharian diluar belum sempat membersihkan diri dan badannya cukup gerah. Senyum mengembang di wajah Gabriela dan tentu ia mengijinkan Tyo dengan senang hati karena ia merasa obat yang diminum Tyo sudah dengan cepat bereaksi.
"Sesaaat lagi kamu akan jadi milikku seutuhnya Tyo sayang, so let's party all night my honey".
Di dalam kamar mandi, Tyo sengaja sedikit berlama karena memang dirinya akan membersihkan diri dari kegiatan seharian yang menguras fisik serta pikirannya sehingga dia berendam dalam bath up cukup santai sambil mendengarkan musik klasik yang menenangkan hatinya serta tubuhnya agar lebih rileks.
Berbanding dengan keadaan di dalam kamar tidur Tyo dimana Gabriela yang awalnya duduk santai di sofa sambil menunggu Tyo sedang mandi mendadak tubuhnya terasa panas membara dengan hasratnya memuncak serasa membutuhkan belaian segera untuk ingin segera dituntaskan.
"Aduh badanku kenapa gerah begini, ah.. Tyo mandi lama sekali aku sungguh tak tahan akan rasa ini..ah".
Tanpa sadar dan sudah dengan setengah mabuk juga karena Gabriela tipe orang mudah mabuk apalagi dia tadi mengambil wine yang memang memiliki alkohol cukup tinggi. Dia beranggapan Tyo akan cepat dikuasai olehnya dengan siasat tersebut. Namun ia lupa kalau dirinya mudah mabuk juga walau dengan alkohol dosis kecil.
Akhirnya di atas ranjang king size tersebut dimana bedcovernya sudah berantakan dari posisi semula yang rapi hingga kusut akibat ulah Gabriela yang bergerak di atas ranjang tersebut dengan tak beraturan. Tubuhnya sudah polos.
Bahkan ia melempar pakaian miliknya berserakan kemana mana. Dia ******* ***** buah da**nya sendiri sambil memasukkan ja**nya sendiri ke miliknya dengan kakinya yang membuka pahanya lebar-lebar dan meracau tak jelas.
"Ah..ahh..arghh..Tyo sentuh aku sayang..ah..aku gak tahan ah..,ucap Gabriela tanpa sadar dimana ia mendapatkan pelepasan dari ulah ja**nya sendiri".
Tyo sendiri yang telah berganti kaos dengan celana pendek, rambutnya yang basah dengan beberapa tetesan air membuatnya makin tampan berkharisma bikin meleleh melumer para kaum hawa yang melihatnya. Postur tinggi nan ideal untuk ukuran lelaki blasteran serta kaos ketat yang saat ini digunakan Tyo membuat lekuk tubuhnya terlihat baik otot tangan serta perutnya yang six pack alias berkotak kotak.
Tok..tok..tok..tetiba pintu kamar Tyo diketuk dan datanglah Dimas sang asistennya bersama seorang lelaki yang usianya selisih beberapa tahun di atasnya dan yang pasti begitu ia benci karena kehadiran lelaki inilah yang merusak hubungannya percintaan Tyo di masa lalu. Ya, lelaki itu adalah Frans.
Flashback beberapa saat lalu,
Saat Gabriela mengangkat telepon salah sambung yang sengaja Tyo umpan dimana sebelumnya ia sudah memberikan instruksi kepada Dimas via ponselnya. Saat itulah gelas Tyo dan Gabriela dengan cepat Tyo tukar. Sehingga Tyo hanya meminum wine dan ia tak mudah mabuk walau alkohol dalam wine tersebut cukup tinggi. Gelas yang berisi obat perangsang diminum oleh Gabriela.
Tyo pun menyuruh Dimas untuk menghubungi Frans yang Tyo tahu masih memiliki hubungan gelap bersama Gabriela walau gosip diluar sana sudah tak ada dan publik hanya mengetahui mereka berdua hanya profesional antara model dan manajernya saja tak lebih. Namun jangan pernah bermain tipuan dengan seorang Tyo yang peka akan sesuatu apalagi ia pernah dikecewakan dengan orang tersebut.
Dan kini Frans ada di kamar Tyo guna menjemput Gabriela dikarenakan info dari Dimas dengan nada sedikit mengancam jika kehidupan serta karir mereka ingin tetap aman tanpa gangguan sedikitpun maka silahkan bawa jauh jauh Gabriela dari hidup Tyo dan tak ada berita apapun bila malam ini dia dan Gabriela masuk ke kamar Tyo.
Flashback off.
"Bawa jal*** ini pergi jauh dari hidup saya dan jangan pernah menampakkan batang hidung kalian di depan saya atau kalian akan paham apa yang akan terjadi".
Frans akhirnya mengangguk pasrah dan paham akan kondisi ini dan ia pun awalnya sudah memperingatkan kekasihnya untuk tak mengusik Tyo namun karena obsesi Gabriela maka ia harus berurusan dengan Tyo yang dikenal dingin nan kejam serta tak main-main dengan kata kata yang ia ucapkan pada lawannya.
Frans memakaikan jaket dan baju penutup lainnya seadanya serta membawa beberapa barang milik Gabriela menggendongnya untuk kembali ke kamar mereka berdua walaupun Gabriela dengan kondisinya uang cukup kacau sedikit membuat Frans kerepotan namun ia berhasil membawa jauh kekasihnya itu dari kamar Tyo.
Tak lama Tyo pun malam itu serta Dimas langsung check out untuk berpindah ke hotel lain karena memang mereka besok akan berada di kota lain untuk melanjutkan lawatan bisnis mereka setelah dari New York.
"Dasar dedemit, ada aja kelakuannya huft, keluh Dimas".
Ditunggu taburan sesajennya ya baik Vote, Gift, Rate bintang 5, serta Like dan Komen positif kalian para pembaca setiaku. Biar aku makin semangat lanjutin cerita Safira. Terimakasih semua.
3S ( Salam Sayang Safira )
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Febby Fadila
mantap tyo. dimas
2024-07-23
1
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
sekali tertipu, harus lebih waspada. keren tyo & dimas
2024-03-12
2
tmi lotus
demit dah pergiii ngak suka sajen
ada ada saja
2023-12-10
1