Pagi pun tiba, keluarga Adi Sasongko pun sarapan bersama sebelum mereka beraktifitas. Papa Tyo akan berangkat ke kantor sedangkan Tyo akan ke bandara bersama Dimas dan Mama Tyo ingin mengantarkan putra tunggalnya tersebut ke bandara bersama supir pribadinya.
"Wow ada pengantin baru nih, cie cie.. pagi pagi sudah main keramas saja mama papaku ini, ledek Tyo".
"Dasar anak durhakim sukanya ngledekin orang tua saja. Kalo mau main basah basah keringan nikmat kayak mama papa segera gih nikah biar bisa terbang ke nirwana karena sudah ada landasan pacu yang halal dibajak, ditanam, dipupuk dan disiram ma kebonce kebonce kamu itu biar tau tokcer kayak papamu apa perlu ke dokter biar bisa kokoh kuat tak tertandingi".
"Ih, mama nyerocos saja kayak bajaj apaan itu pakai Kokoh kuat tak tertandingi kayak iklan saja itu ma. Yang pasti dijamin kebonce bibit anak mama ini unggul lha".
"Oh ya, kenapa mama pakai acara antar Tyo segala sih ke bandara kayak jaman masih sekolah mau berangkat study tour saja dianterin, huft... kan Tyo bukan anak kecil lagi mom."
"Mama pengen anterin kamu saja kebetulan nanti sehabis dari bandara, mama mau mampir ke rmh tmn mama yang suami istri meninggal beberapa waktu lalu yang pernah mama ceritakan ke kamu waktu itu".
"Lho mama kan sudah takziah kapan lalu trus kesana lagi ngapain?"
"Mama kangen saja pengen ngobrol ma anak gadisnya kebetulan mereka punya satu satunya anak yang masih gadis, niat mama pengen jodohin dia sama kamu kalo belum ada calon".
"Astaga mama, kayak putranya yang ganteng ini kagak laku saja pake perjodohan seperti jaman Siti Nurbaya saja. Terserah mama saja tapi yang pasti sudah ada gadis unik yang membuat putramu ini tertarik pada seseorang".
"Ya baguslah segera balik dari Amerika, lalu kamu kenalkan calon menantu mama itu jika tidak maka terima perjodohan ini mau tidak mau duhai putraku yang gemesin, kata mamanya sambil mencubit pipi Tyo".
Setelah mereka tiba di Bandara dan privat jet Tyo yang membawanya bersama Dimas menuju Amerika sudah take off maka Mama Tyo pun pergi ke rumah sahabatnya tersebut yang diceritakan pada Tyo tadi. Bersama supir pribadi Nyonya Adi Sasongko dari Bandara menuju rumah gadis yang akan dijodohkan dengan Tyo.
Cittt brakk...
Namun naas di tengah perjalanan tiba tiba mobil yang membawa Nyonya Adi Sasongko bersama supir pribadinya ditabrak truk yang mengalami rem blong. Kecelakaan itu pun tak dapat dihindarkan walau supir mobil berusaha menghindari truk yang akan menabrak mereka. Sang supir meninggal di tempat karena tergencet body depan truk sedangkan kondisi Nyonya Adi Sasongko luka cukup parah banyak darah bercucuran di area kepalanya terutama.
Siang itu Safira sedang berkeliling mencarinya lowongan pekerjaan sambil menunggu wisudanya yang akan berlangsung beberapa waktu ke depan. Tiba tiba di depan ada kerumunan orang orang yang mengelilingi truk dan sebuah mobil mewah. Lalu hatinya tergerak menuju TKP dan ia memakirkan motor maticnya dekat sana. Saat warga dibantu petugas lalu lintas terdekat mengeluarkan korban sambil menunggu ambulance karena suara ambulance juga sudah dekat menuju TKP dan Safira mendengar sirine ambulance yang datang juga, begitu kaget dirinya mengenal salah satu korban adalah Tante Sonya sahabat almarhumah Bundanya.
"Ya ampun Tante Sonya, teriak Safira".
Beberapa warga pun menanyakan kepada Safira apakah mengenal korban dan ia menganggukkan kepalanya. Bergegaslah ia mengendarai motor maticnya menyusul ambulance yang membawa Sonya ke rumah sakit terdekat.
Sesampainya di rumah sakit, Sonya langsung ditangani karena ada beberapa dokter yang mengenal bahwa korban adalah Nyonya Adi Sasongko pemilik Adi Corporation , perusahaan yang sudah tersohor dan termasuk golongan pebisnis yang sukses dengan harta kekayaan yang sangat fantastis. Mereka memberikan perawatan terbaiknya dan saat ini karena korban kehilangan cukup banyak darah secara kebetulan stok di rumah sakit dan PMI kosong untuk golongan darah B+.
Dokter yang menangani pun keluar dari ruangan memanggil Safira karena baru dia orang yang ada saat ini dan mengaku sebagai kerabat korban. Sedangkan Tuan Adi Sasongko sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit tempat istrinya dirawat bersama para bodyguardnya.
"Stok darah B+ kosong dan pasien membutuhkan segera darah tersebut untuk menyelamatkan nyawanya yang sedang kritis karena kehilangan banyak darah, kata dokter kepada Safira".
"Darah saya B+ dok , apa saya bisa mendonorkan darah saya untuk Tante Sonya".
"Sus, tolong periksa nona ini jika darahnya cocok dan sesuai prosedur maka segera lakukan transfusi darah".
"Baik dok, ucap suster".
Lalu perawat itu dan Safira segera melakukan prosedur pemeriksaaan darah dan hasilnya oke semua sehingga Safira menjadi pendonor darah untuk Sonya. Setelah melakukan transfusi darah, Safira sedang beristirahat sejenak di salah satu ruangan rumah sakit guna memulihkan kondisinya dan perawat juga memberikannya makanan lengkap agar segera pulih karena darah yang diambil cukup banyak namun masih sesuai standar kebijakan kesehatan.
Tuan Adi Sasongko tiba di rumah sakit dan disambut oleh beberapa petinggi rumah sakit menuju ke ruangan operasi. Sebelumnya via telepon dengan petinggi rumah sakit dia sudah menyetujui dilakukan prosedur operasi untuk menangani istrinya dan Safira sebagai orang yang mengaku kerabat korban pun juga menandatangani prosedur operasi untuk Sonya. Namun Safira sama sekali tak mengenal siapa sosok Sonya sesungguhnya adalah istri Adi Sasongko pemilik Adi Corporation yang otomatis Sonya adalah ibu kandung dari pria arogan yang telah di cap oleh Safira yaitu Pancagalib Adi Bramantyo Sasongko. Oh.. dunia begitu sempit sekali...
Di tengah suasana tegang operasi Nyonya Adi Sasongko di Indonesia, suasana berbeda terjadi belahan benua lain yaitu di Amerika.
Di sebuah hotel cukup mewah di New York City, dua sejoli sedang bersenggama menuntaskan hasrat mereka dengan menggebu gebu berusaha meraih puncak nirwana dengan peluh yang sudah membanjiri kedua tubuh yang polos di atas ranjang king size dimana baju keduanya berserakan dibawah sana.
Sang wanita berada dibawah kungkungan lelakinya, dimana sang lelaki sedang mengulum, menjilati pucuk gunung kembar sang wanita hingga tubuh pujaan hatinya melengkung dan kepalanya menengadah ke atas menikmati kenikmatan yang diberikan lelaki itu padanya. Lalu kepala lelaki itu turun dan terbenam di sebuah gundukan disela paha wanita itu, yang makin membuat sang wanita melenguh hingga terjadi pelepasan yang berulang ulang kali dikeluarkannya.
Eughhh....baby....aku gak tahan..eugh...
Come on..baby...
Apa yang terjadi ke depan dengan Mama Tyo dan apakah Tyo bersedia dijodohkan oleh mamanya atau dia akan membawa calon istri pilihannya sendiri ? So tetap stay tuned ya teman penaku....
Ditunggu taburan sesajennya ya baik Vote, Gift, Rate bintang 5, serta Like dan Komen positif kalian para pembaca setiaku. Biar aku makin semangat lanjutin cerita Safira. Terimakasih semua.
3S ( Salam Sayang Safira )
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Febby Fadila
kasihan mama sonya
ini anak mamanya lagi sekarat dia enak2 aj
2024-07-23
0
tmi lotus
masyallah
2023-12-10
3
Siti Nurjanah
Ya Allah gustiiiii...... paringono sabar mamakne LG kritis akibat kecelakaan malah enak enakan main celap celup
2023-06-12
2