Bertubi-tubi

Tak lama setelah Safira sudah ke parkiran Adi Corporation untuk pulang ke rumah dengan motor maticnya yang sebelumnya bodyguard suruhan Dimas telah menyerahkan kunci motornya kembali pada dirinya. Bergegas dia segera pergi dari kantor yang membuatnya jengah hari ini bukan karena perusahaan tersebut namun sang CEO yang telah menghina dirinya dan keluarganya. Dalam hatinya berkata , kamu sudah membuat dirinya menangis kecewa suatu saat kamu akan lebih menangis penuh penyesalan dalam hidupmu. Mulutnya berkomat kamit seperti mbah dukun saja yang sedang baca mantra.

"Dasar lelaki sombong mentang mentang kaya seenak jidatnya saja menyamaratakan semua perempuan seperti seorang j***ng saja,huft...sabar Fira sabar karena orang sabar hadiahnya Surga bukan kipas angin."

Tak lama Safira sampai dirumahnya, dan ia begitu kaget mendadak ada beberapa orang yang tak di kenalnya sedang duduk di ruang tamu. Lalu Safira menyapa selamat siang pada orang orang tersebut dan Bik Ijah sedang menyuguhkan minuman untuk tamu majikannya tersebut.

"Maaf , kalian ini siapa ya dan ada keperluan apa datang kemari?" tanya Safira.

"Perkenalkan sebelumnya saya Roy dari Bank Makmur Jaya Untung Sukses hanya ingin memberikan informasi kepada mbak Safira dikarenakan Anda adalah anak satu satunya yang ada dari Bapak Wijaya. Ayah Anda memiliki tunggakan tagihan di bank kami untuk bulan ini belum ada pembayaran dan kami cukup paham karena sedang berduka. Tiba tiba Safira memotong pembicaraan orang bank tersebut."

"Apa? Ayah saya ada memiliki hutang pada bank, kalau boleh saya tahu dokumen peminjamannya mana? Ijinkan saya mengetahuinya karena Ayah dan Bunda saya sudah meninggal dunia dan tidak mengamanahkan apapun kepada saya terkait hutang piutangnya."

Lalu petugas Bank tersebut menyodorkan dokumen resmi peminjaman Ayah Safira. Safira begitu syok membaca satu persatu bab peminjaman dan lain lain. Ia tak menyangka begitu banyak cobaan datang bertubi tubi pada dirinya dalam waktu yang berdekatan. Ia tak tahu menahu dan tak menyangka dibalik raut bahagia Ayahnya ternyata menghidupi keluarganya dan Safira yakin mendiang ayahnya bukan orang yang mudah berhutang jika tak betul betul terdesak.

Dalam surat tersebut tertera bahwa Ayahnya meminjam kepada Bank tersebut sejak lima tahun lalu senilai 300 juta setiap bulan harus mencicil senilai 10 juta rupiah selama durasi lima tahun dan sertifikat rumahnya sebagai jaminan ayahnya ke Bank. Pasti uang tersebut digunakan untuk biaya kelulusan dia saat SMA serta uang masuk kuliahnya yang cukup besar dan juga ia ingat Ayah Bundanya begitu terpikir kehilangan adik laki lakinya yang meninggal karena tabrak lari sehingga Ayah tak terima berusaha mengusut siapa pelakunya dan pasti semua itu butuh biaya sangat banyak karena beredar kabar tak mungkin kasus seperti itu hilang begitu saja dan pihak kepolisian seakan enggan membuka kasus tersebut bahkan menyalahkan adiknya yang lalai dan mengantuk dalam berkendara bukan tabrak lari padahal ada saksi pernah mengatakan kepada keluarga Safira bahwa itu kasus tabrak lari namun saksi tersebut pun mendadak hilang ditelan bumi.

Hening sesaat pikiran Safira berkecamuk dengan masa lalu dan masa kini yang tengah di rundung duka serta masalah yang bertubi tubi. Huft.. semangat Safira kamu pasti bisa (ucapnya dalam hati).

"Saya janji pak ,akan berusaha melunasi cicilan hutang Ayah saya kepada pihak Bank secara rutin per bulan namun untuk bulan ini dan bulan depan mohon beri keringanan waktu karena saya pun sedang akan di wisuda dan mencari pekerjaan segera."

"Saya paham Mbk Safira posisi dan keadaan Anda dan secara di perjanjian tertuang bahwa jika selama dua bulan tak ada cicilan yang terbayar sama sekali maka pihak bank berhak untuk menyita rumah ini dan sekali lagi saya mohon maaf bila hal itu sampai terjadi karena kami hanya berkerja menjalankan pekerjaan saja."

"Iya Pak Roy saya paham posisi bapak bapak disini, sebelumnya terimakasih dan maaf jika sudah tak ada yang dibicarakan kembali saya sedang ingin beristirahat dikarenakan kurang enak badan".

Lalu Roy dan petugas Bank yang lain berpamitan undur diri meninggalkan Safira dan Bik Ijah yang tengah dirundung sedih. Suasana di rumah itu nampak lebih sunyi sepi seperti mengisyaratkan kesedihan hati Safira.

"Sabar ya neng..Insha Allah akan ada jalan dari Gusti Allah buat neng Safira menyelesaikan ini semua. Allah memberikan ujian pada hamba hambanya yang sangat disayanginya untuk semakin ditinggikan derajatnya baik di dunia dan yang utama untuk di akhirat kelak non" kata Bik Ijah.

"Iya bik, semua pasti ada hikmahnya dan fira yakin Allah akan bantu Safira keluar dari masalah ini semua dengan baik. Oh ya untuk gaji bibik bulan ini nanti Safira transfer dari uang tabungan Safira".

"Gak perlu neng, Bik Ijah ikhlas ridho hidup berdua ma neng Safira yang sudah bibik anggep anak sendiri. Di kampung juga bibik sudah tak punya keluarga karena bibik tak punya anak dan suami bibik juga sudah lama meninggal dunia. Hanya Ayah dan Bunda neng Safira yang mau nampung Bik Ijah yang sudah tua begini. Tak digaji pun sama neng Safira, bik Ijah ikhlas neng asal bisa ikut kemanapun neng Safira pergi kecuali bila nanti neng sudah menikah pastinya bibik harus ikhlas jika suami neng membawa pindah ke tempat tinggal lainnya asal bibik bisa tetap menjaga merawat rumah ini peninggalan kedua orang tua neng sebagai bentuk pengabdian bibik kepada Tuan dan Nyonya Wijaya."

Safira begitu terharu mendengarkan kalimat Bik Ijah yang bukan lagi sebagai pembantu di rumah orang tuanya namun sudah seperti neneknya sendiri karena dirinya sudah tak memilik kakek nenek dari kedua orang tuanya. Tak lama Safira berpamitan pada Bik Ijah ke kamarnya untuk istirahat siang sejenak sambil banyak hal yang perlu dipikirkan dibenak seorang Safira. Ia pun beranjak ke ranjangnya sambil melihat langit langit kamarnya, sungguh hari ini begitu melelahkan jiwa dan fisiknya. Mulai masalah kecopetan ,tunggakan wisuda, masalah mobil Tyo, hinaan dari Tyo, dan saat pulang berniat merehatkan pikiran dan badan namun ada Massalah hutang dari Ayahnya pada Bank. Namun untuk case hutang ayahnya , Safira tak terlalu jadi beban karena sebagai anak sudah sewajarnya berbakti kepada orang tuanya terutama keduanya sudah meninggal dunia.

Bagaimana liku liku kehidupan Safira ke depannya kelak dengan rentetan masalah hidupnya dan bagaimana reaksi Dimas tak menemukan kucing Anggoranya yang mendadak hilang karena ulah Tyo, bos sekaligus sahabat karibnya itu. So simak di next chapter ya...Maaf kalau beberapa bab ini , saya banyak menaburkan bawang bombay xixi....

Gubug bambu istana baginya,

Suara perut bernyanyi adalah hidupnya,

Walau pahit telan manis,

Sabar dan ikhlas adalah kuncinya agar tak menangis.

Ditunggu taburan sesajennya yaa baik Vote, Gift, Rate bintang 5, serta Like dan Komen positif kalian para pembaca setiaku. Terimakasih banyak dan berkah.

3S ( Salam Sayang Safira )

Terpopuler

Comments

Yune Z

Yune Z

bukn ny kalau mi jem di bank trs yg minjem meni ggal... hurang nya jd lunnas ya🤣🤣🤣

2024-11-17

1

JandaQueen

JandaQueen

ortunya kecelakaan pesawat, ga dpt asuransi kah?

2025-04-14

0

Febby Fadila

Febby Fadila

Sabar safirA pasti ada jalannya

2024-07-23

0

lihat semua
Episodes
1 Tragedi dan Duka
2 Kampus
3 Adi Corporation
4 Kecewa
5 Bertubi-tubi
6 Perjalanan Bisnis
7 Kecelakaan
8 Masa Lalu
9 Masa Lalu part 2
10 Bertemu Mantan
11 Misi Gabriela
12 Taktik
13 Senjata Makan Tuan
14 Wisuda
15 Persahabatan
16 Perjodohan
17 Bekerja
18 Darting
19 Horor
20 Menuju Puncak
21 PENGUMUMAN PENTING
22 Mendadak Jadi Detektif
23 Mimpi Buruk
24 Makan Malam
25 Perdebatan
26 CEO Arogan
27 Kupu-Kupu
28 Salah Paham
29 Renang
30 Ulang Tahun Mama
31 Tunangan
32 Cinta Terpendam
33 Persiapan Pernikahan
34 Pernikahan Tyo dan Safira
35 Buket Bunga Pengantin
36 Malam Adrian
37 Promo Novelku : Darah dan Air Mata SUAMIKU
38 LINDA Pergi
39 Malam Pengantin
40 Ritual
41 Benda Keramat
42 Maldives
43 Sakit
44 Demi Kesembuhan Safira
45 Mansion Putra Mahkota
46 Ulah Mama
47 Kejadian Naas
48 Kehilangan
49 Brigita Salmafina Putri Sasongko
50 Love You Forever
51 Apakah Harus Malam Ini
52 Sebuah Mimpi Indah
53 Kedatangan Bagas
54 Penolakan
55 Salah Paham
56 Cemas
57 Kemarahan Mama
58 Demam Rindu
59 Bersama Sahabat
60 Baju Dinas
61 Pintu Gerbang
62 Binar Cinta
63 Ular Megalodon Basah Kuyup
64 PEMENANG GIVEAWAY
65 Bibit Pelakor
66 Kejutan
67 Basmi Pelakor
68 Lapis Legit Ngambek
69 Malapetaka
70 Tuduhan
71 Darah
72 Keguguran
73 Arti Kesetiaan
74 Hasil Lab
75 Siuman
76 Kehilangan
77 Kenyataan Pahit
78 Karma
79 Fakta Menyakitkan
80 Pernikahan Frans
81 Akhir Gabriela
82 Pernikahan Sahabat
83 Kangen
84 Pertemuan Cinta
85 Penerbangan Cinta
86 Bali Sejuta Cinta dan Surga Dunia
87 Love
88 Kebahagiaan Keluarga
89 Hamil Lagi
90 Selamat Datang Si Jantung Hati
91 Ending Kebahagiaan
92 TAMAT
93 PROMO NOVEL BARU
94 PROMO NOVEL
95 PROMO KARYA BARU
96 PROMO KARYA BARU
97 PROMO KARYA BARU
98 PROMO KARYA BARU
99 PROMO KARYA BARU
100 PROMO KARYA BARU
101 PROMO KARYA BARU
102 PROMO KARYA BARU
103 PROMO KARYA BARU
104 PROMO KARYA BARU
105 PROMO KARYA BARU
106 PROMO KARYA BARU
107 Launching Novel Baru
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Tragedi dan Duka
2
Kampus
3
Adi Corporation
4
Kecewa
5
Bertubi-tubi
6
Perjalanan Bisnis
7
Kecelakaan
8
Masa Lalu
9
Masa Lalu part 2
10
Bertemu Mantan
11
Misi Gabriela
12
Taktik
13
Senjata Makan Tuan
14
Wisuda
15
Persahabatan
16
Perjodohan
17
Bekerja
18
Darting
19
Horor
20
Menuju Puncak
21
PENGUMUMAN PENTING
22
Mendadak Jadi Detektif
23
Mimpi Buruk
24
Makan Malam
25
Perdebatan
26
CEO Arogan
27
Kupu-Kupu
28
Salah Paham
29
Renang
30
Ulang Tahun Mama
31
Tunangan
32
Cinta Terpendam
33
Persiapan Pernikahan
34
Pernikahan Tyo dan Safira
35
Buket Bunga Pengantin
36
Malam Adrian
37
Promo Novelku : Darah dan Air Mata SUAMIKU
38
LINDA Pergi
39
Malam Pengantin
40
Ritual
41
Benda Keramat
42
Maldives
43
Sakit
44
Demi Kesembuhan Safira
45
Mansion Putra Mahkota
46
Ulah Mama
47
Kejadian Naas
48
Kehilangan
49
Brigita Salmafina Putri Sasongko
50
Love You Forever
51
Apakah Harus Malam Ini
52
Sebuah Mimpi Indah
53
Kedatangan Bagas
54
Penolakan
55
Salah Paham
56
Cemas
57
Kemarahan Mama
58
Demam Rindu
59
Bersama Sahabat
60
Baju Dinas
61
Pintu Gerbang
62
Binar Cinta
63
Ular Megalodon Basah Kuyup
64
PEMENANG GIVEAWAY
65
Bibit Pelakor
66
Kejutan
67
Basmi Pelakor
68
Lapis Legit Ngambek
69
Malapetaka
70
Tuduhan
71
Darah
72
Keguguran
73
Arti Kesetiaan
74
Hasil Lab
75
Siuman
76
Kehilangan
77
Kenyataan Pahit
78
Karma
79
Fakta Menyakitkan
80
Pernikahan Frans
81
Akhir Gabriela
82
Pernikahan Sahabat
83
Kangen
84
Pertemuan Cinta
85
Penerbangan Cinta
86
Bali Sejuta Cinta dan Surga Dunia
87
Love
88
Kebahagiaan Keluarga
89
Hamil Lagi
90
Selamat Datang Si Jantung Hati
91
Ending Kebahagiaan
92
TAMAT
93
PROMO NOVEL BARU
94
PROMO NOVEL
95
PROMO KARYA BARU
96
PROMO KARYA BARU
97
PROMO KARYA BARU
98
PROMO KARYA BARU
99
PROMO KARYA BARU
100
PROMO KARYA BARU
101
PROMO KARYA BARU
102
PROMO KARYA BARU
103
PROMO KARYA BARU
104
PROMO KARYA BARU
105
PROMO KARYA BARU
106
PROMO KARYA BARU
107
Launching Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!