Diskusi

“Sebenarnya bukan masalah mah, ada perusahaan menawarkan kerja sama untuk menyediakan seragam karyawan mereka yang jumlahnya  ribuan. Sedangkan kita tidak punya modal awal untuk produksi seragam tersebut di konveksi kita. Sedangkan budget yang saya hitung, ada perkiraan sekitar satu milyar untuk produksi awalnya, tapi dengan keuntungan sekitar dua kali lipatnya. Dan menurut saya sih ini kesempatan besar.”

“Alya, sepertinya kita tidak usah menerima kerja sama itu. Mama trauma kalau kamu sampai pinjam ke bank atau ke orang lain untuk mencari modal sebesar satu milyar. Cukup waktu sepeninggal papa aja, kita kocar kacir untuk melunasi hutang perusahaan. Sedangkan perusahaan papa di ambil alih sama rekan bisnisnya, kita tidak dapat apa-apa.”

“Iya sih mah, Alya ingat banget. Tapi ada cara lain untuk dapat modal satu milyar tanpa meminjam mah,” ujar Alya.

“Maksud kamu, ada yang mau kasih uang satu milyar dengan cuma-cuma begitu, itu gak mungkin, Nak.”

“Iya sih mah gak cuma-cuma kasih uangnya, ada maksud yang lain di balik uang tersebut,” jawab Alya dengan menundukkan kepalanya.

“Ceritakan maksud kamu itu, nak," pinta Mama Yanti.

“Bu bos di kantor tempat Alya kerja, menawarkan kerja sama pinjam rahim. Beliau menginginkan Alya menjadi ibu pengganti melalui proses inseminasi, mengandung anak dari suaminya, karena Bu Bos dinyatakan mandul dan sudah sepuluh tahun menikah belum punya anak. Tapi sebelum melakukan inseminasi, Alya di minta menikah resmi dengan suaminya, alias jadi madu Bu Bos selama satu tahun." Alya kembali menundukkan kepalanya.

“Lalu ...." Mama Yanti menunggu kelanjutannya.

“Imbalannya jika anak itu lahir akan di berikan uang sebesar dua milyar, dan anak menjadi milik Bu Bos bersama suaminya.”

“HAH!” Mama Yanti menghela napas panjang mendengar cerita Alya.

“Jika gagal, Alya akan dibayar sebesar satu milyar,” lanjut kata Alya.

“Kamu sudah memberikan keputusan kepada Bu Bos, Nak?” tanya mama Yanti.

“Belum Mah, Alya di kasih waktu dua hari untuk berpikir. Kalau menurut Mama bagaimana?”

“Kalau Mama tidak menyetujuinya bagaimana?”

“Ya sudah tinggal bilang ke Bu Bos tidak menerima penawarannya, begitu juga kerja sama butik dengan perusahaan Sanbe,” jawab Alya.

“Menikah itu kalau bisa sekali seumur hidup, dengan pasangan yang saling mencintai. Mama tidak melarang kamu menikah nak, karena usia seumur kamu memang sudah waktunya menikah, tapi mama pingin suami kamu mencintai kamu.”

“Jika kamu menerima penawaran sebagai ibu pengganti untuk calon anak Bu Bos kamu, sekaligus jadi madunya. Mama kasihan sama kamu nak, kamu pasti tidak akan kuat menjadi hidup poligami dalam rumah tangga.”

“Mah, di sini Alya di nikahkan dengan suami Bu Bos bukan untuk menjalankan biduk rumah tangga, hanya melegalkan status anak yang di kandung, lagi pula Alya tidak akan berhubungan dengan suami Bu Bos. Bisa jadi setelah menikah, Alya tetap tinggal di sini. Tidak serumah dengan mereka, lagi pula Alya juga tidak terlalu mengenal suami Bu Bos. Dan itu hanya satu tahun, selepasnya kami akan berpisah.”

“Memangnya kamu sanggup jadi janda muda, nak?” tanya Mama Yanti.

“Mmm, sebenarnya gak mau sih mah jadi janda muda. Tapi di sini Alya bukan pelakor, dan tidak melakukan zina,” ujar Alya.

“Iya mama tahu, coba kamu pikir matang-matang dulu. Besok kita diskusikan lagi. Sekarang sudah waktunya kita istirahat. Besok pagi, kamu akan berangkat kerja,” ujar Mama Yanti.

“Iya Mam,” Alya beringsut dari duduknya, dan menyeret paksa ke dua kakinya untuk masuk kamar.

Sebenarnya mata wanita itu belum terasa mengantuk, otaknya masih mikir uang satu milyar sama proyek butiknya.

“Haduh, bagaimana ya, kalau menolak kerja sama, udah kayak menolak rezeki tapi belum punya modal yang cukup. Lalu kalau menerima penawaran Bu Agnes, dapat uang dua milyar, tapi bakal jadi madunya, plus udah jelas bakal jadi janda. Duh kok hidup begini amat ya. Si amat aja gak begini gini amat,” gerutu Alya, yang sudah merebahkan dirinya di atas ranjang ukuran single, dengan menatap langit-langit kamar tidurnya.

“Mending tidur aja lah,” gumam Alya sendiri,  langsung menutup badannya dengan selimut.

🌹🌹

Esok hari, di rumah Alya.

“Pikiran kamu sudah lebih fresh belum?” tanya mama Yanti yang sedang menyajikan sarapan di meja makan.

“Antara fresh dan tidak fresh amam, ya tengah-tengah lah ... setengah mateng gitu,” jawab Alya gak serius.

“Kamu tuh kalau di tanya sama Mama, jawab yang benar dong,” tukas Mama Yanti, ikutan duduk di bangku meja makan.

“Lagian mama nanyanya udah fresh belum, udah kayak mau beli ayam potong aja. Masih fresh gak tuh ayamnya, bang,” banyol Alya, ngikutin gaya mamanya kalau belanja ayam di pasar.

“Ya maksud Mama, kamu pikirannya sudah lebih enak gak dari pada kemarin. Karena mama mau lanjutkan diskusi kita semalam,” ujar Mama Yanti.

“Nah dari tadi kek Mama bilang kayak begitu, jadi menurut Mama bagaimana?” tanya Alya.

“Jujur Mama tidak setuju kalau kamu jadi madu Bu Bos kamu, walau hanya sekedar menikah aja, tapi kamu bakal hamil anak dari suami Bu Bos kamu, yang juga suami kamu. Hati kamu bakal sakit nantinya," ujar Mama Yanti.

“Sebenarnya Alya memikirkan hal yang lain Mam, yaitu nasib karyawan kita yang bekerja di bagian konveksi, jika kita tidak menerima proyek besar, kita terpaksa harus mengurangi mereka mam. Ini yang semalam Alya pikirkan, bagaimana dengan nasib mereka yang rata-rata janda, bekerja untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya yang tidak di penuhi oleh mantan suaminya. Bukankah mama dulu membuka konveksi untuk membantu wanita yang berstatus janda yang tidak punya ketrampilan, lalu mama tampung dan di berikan pelatihan menjahit sampai mereka terampil. Kemudian bekerja di konveksi kita.”

Mama Yanti tertegun dengan perkataan putrinya Alya.

“Tidak ada salahnya Alya mengorbankan diri sendiri, untuk menyelamatkan nasib seratus karyawan kita mam. Jika mama merestui Alya, dengan doa tulus dari Mama,” lanjut Alya berkata.

Hati mama Yanti terenyuh sekali, dengan visi Alya. Mengingatkan maksud utama Mama Yanti membuka butik saat suaminya masih jaya dan hidup, yaitu membantu wanita yang ditinggal suaminya baik sudah meninggal atau berpisah, akan tetapi tidak memiliki skill dan tidak lulus sekolah untuk bisa melamar bekerja di pabrik atau perusahaan.

Dan sekarang butik yang didirikan Mama Yanti pure tidak ada suntikkan dana besar, saat seperti suaminya masih ada. Alya mengambil alih butik dan konveksi, agar tetap berjalan walau omset dan keuntungannya tidak sebanyak dulu. Bisa bayar gaji karyawan saja sudah bersyukur.

“Mama menyerahkan keputusan ini di tangan kamu, Nak. Apa pun itu, jika menurut kamu yang terbaik demi karyawan konveksi kita, Mama akan merestuimu. Tapi ingat nak, jangan pernah menyesal dengan keputusan yang kamu ambil, apapun itu,” ujar Mama Yanti sambil menggenggam erat tangan anaknya.

Terpopuler

Comments

anonim

anonim

berani juga kau Alya mau mengadu nasibmu dengan menerima tawaran bu Bos

2025-04-12

0

D_goesti

D_goesti

hampir semua karya othor udah aq baca dan semuanya lima 👍👍👍👍👍 lope sekebon ya thor for you.....pikiran ibu sma anak nya bijak sekaliii ga mikir bwt diri sendiri

2024-05-05

5

S

S

Nangis beneran aku baca bab ini.Sungguh jika ada anak yg hatinya semulya ini pasti ibu nya sangat bahagia dan mensyukuri punya anak yg sangat baik..

2024-03-26

2

lihat semua
Episodes
1 Meminjam rahim kamu
2 Bawa Sial
3 Tentang Alya
4 Diskusi
5 Nabrak Erick
6 Hukuman buat Alya
7 Perkara kopi
8 Hukuman selesai
9 Sidak
10 Siapa kamu sebenarnya
11 Istri Erick
12 Ribut di pagi hari
13 Keributan belum usai
14 Bertemu Andri
15 Cemburu
16 Menuju kesepakatan pinjam rahim
17 Deal!
18 Kecelakaan di pagi hari
19 Gendong
20 Perkara motor
21 Calon Ibu Pengganti
22 Bram Adityo
23 Siapa yang telepon
24 Tuntutan Orang tua Erick
25 Ingin ke rumah Alya
26 Rumah Alya
27 Mak-mak ribut lagi
28 Masih di rumah Alya
29 Meminang Alya
30 Menolak
31 Calon istri, calon suami
32 Kucing dan tikus
33 Alya sakit
34 Menjenguk
35 Masih menjenguk Alya
36 Tidak tertarik
37 Wanita matre
38 Sarapan pagi
39 Kedatangan Mama Danish
40 Ketika Alya dingin
41 Menuju rumah sakit
42 Mulai cek kesehatan
43 Hasil tes kesehatan
44 Egoisnya Agnes
45 Pelakor
46 Sibuk di butik
47 Delila
48 Jalan ke mall
49 Alya vs Delila
50 Dua istri berkumpul
51 Tanda tangan kesepakatan
52 Negosiasi
53 Pernikahan yang menyedihkan
54 Rio dan Mama Danish tahu?!
55 Ada yang pingsan
56 Keluhan Mama Danish
57 Mulai program inseminasi
58 Masih proses inseminasi
59 Erick tidak menyukai
60 Inseminasi selesai
61 Makan siang bersama - 1
62 Makan siang bersama - 2
63 Pil KB
64 Tidak mengenali
65 Penasaran
66 Seperti sedia kala
67 Melihatmu...
68 Suami bertemu dengan calon suami
69 Jangan pernah jatuh cinta
70 Kesal....
71 Tragedi ciuman pertama
72 Kabar Bahagia
73 Mengusir Erick
74 Mulai terbongkar
75 Tiba-tiba mual
76 Ingin menjenguk
77 Tidak ada di rumah
78 Katakan Bik Sur!!
79 Perdana ke mansion utama
80 Berita yang menggemparkan
81 Orang tua Delila
82 Ada yang berulah
83 Anak bungsu
84 Blackcard
85 Menghubungi Alya
86 Erick masih emosi
87 Erick Curhat
88 Penampakan
89 Datang ke perusahaan pratama
90 Kembali bertemu
91 Erick murka
92 Persiapan Gala Fashion Week
93 Pagi hari menjelang acara
94 Gala Fashion Week - 1
95 Gala Fashion Week - 2
96 Gala Fashion Week - 3
97 Pembicaraan antar pria
98 Delila berulah
99 Tolong selamatkan.....
100 Nasib Delila
101 Minta cerai
102 Bertemu teman
103 Istri satu-satunya
104 Kedatangan Agnes
105 Mengakhiri kesepakatan
106 Memo
107 Fatur gelisah
108 Pecat!!
109 Cintanya Andri
110 Acuhnya Erick
111 Amarah Alya dan Erick
112 Ingin merawat Alya
113 Antara dua istri
114 Mengungkapkan isi hati
115 Tidur bersama
116 Pergi
117 Hati yang gelisah
118 Mohon ceraikan Alya
119 Mengetahui semua alasan
120 Alya anak teman Pa--!
121 Bahagianya Agnes
122 Dua bulan berlalu
123 Malangnya Agnes
124 Merindu
125 Alya datang
126 Melihatmu
127 Bicara sepuluh menit
128 Persyaratan
129 Memutuskan pilihan
130 Menemani Bumil
131 Perdana masuk kamar Erick
132 Makan malam yang hangat
133 Nasehat Mama Yanti
134 Tidur seranjang
135 Permintaan Bumil
136 Gara gara kissmark
137 Nasi goreng buatan Erick
138 Gigit
139 Kontrol Kandungan
140 Intermezzo
141 Pertanyaan yang mengesalkan bumil
142 Kung Fu Panda
143 Tragedi beli lumpia
144 Di balik musibah
145 Baru tahu Agnes anaknya Cokro
146 Mengurus Erick
147 Godaiin Pak Rio
148 Suami OM OM
149 Kejutan manis
150 Malam Indah
151 Pagi yang indah
152 Mommy Daddy Itik
153 Ada yang mencurigakan
154 Mulai beraksi
155 Akhir aksi
156 Baik-baik saja
157 Nasib Agnes
158 Lembaran baru
159 Menjelang HPL
160 Welcome Baby Twin A
161 Acara aqiqah baby twin A
162 Akhir kisah Alya dan Erick
163 Obat Rindu fansnya keluarga Erick dan Alya
164 Hilangnya Cinta Suamiku
165 Ibu Sambung Untuk Putri
166 Info cerita anaknya Erick & Alya
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Meminjam rahim kamu
2
Bawa Sial
3
Tentang Alya
4
Diskusi
5
Nabrak Erick
6
Hukuman buat Alya
7
Perkara kopi
8
Hukuman selesai
9
Sidak
10
Siapa kamu sebenarnya
11
Istri Erick
12
Ribut di pagi hari
13
Keributan belum usai
14
Bertemu Andri
15
Cemburu
16
Menuju kesepakatan pinjam rahim
17
Deal!
18
Kecelakaan di pagi hari
19
Gendong
20
Perkara motor
21
Calon Ibu Pengganti
22
Bram Adityo
23
Siapa yang telepon
24
Tuntutan Orang tua Erick
25
Ingin ke rumah Alya
26
Rumah Alya
27
Mak-mak ribut lagi
28
Masih di rumah Alya
29
Meminang Alya
30
Menolak
31
Calon istri, calon suami
32
Kucing dan tikus
33
Alya sakit
34
Menjenguk
35
Masih menjenguk Alya
36
Tidak tertarik
37
Wanita matre
38
Sarapan pagi
39
Kedatangan Mama Danish
40
Ketika Alya dingin
41
Menuju rumah sakit
42
Mulai cek kesehatan
43
Hasil tes kesehatan
44
Egoisnya Agnes
45
Pelakor
46
Sibuk di butik
47
Delila
48
Jalan ke mall
49
Alya vs Delila
50
Dua istri berkumpul
51
Tanda tangan kesepakatan
52
Negosiasi
53
Pernikahan yang menyedihkan
54
Rio dan Mama Danish tahu?!
55
Ada yang pingsan
56
Keluhan Mama Danish
57
Mulai program inseminasi
58
Masih proses inseminasi
59
Erick tidak menyukai
60
Inseminasi selesai
61
Makan siang bersama - 1
62
Makan siang bersama - 2
63
Pil KB
64
Tidak mengenali
65
Penasaran
66
Seperti sedia kala
67
Melihatmu...
68
Suami bertemu dengan calon suami
69
Jangan pernah jatuh cinta
70
Kesal....
71
Tragedi ciuman pertama
72
Kabar Bahagia
73
Mengusir Erick
74
Mulai terbongkar
75
Tiba-tiba mual
76
Ingin menjenguk
77
Tidak ada di rumah
78
Katakan Bik Sur!!
79
Perdana ke mansion utama
80
Berita yang menggemparkan
81
Orang tua Delila
82
Ada yang berulah
83
Anak bungsu
84
Blackcard
85
Menghubungi Alya
86
Erick masih emosi
87
Erick Curhat
88
Penampakan
89
Datang ke perusahaan pratama
90
Kembali bertemu
91
Erick murka
92
Persiapan Gala Fashion Week
93
Pagi hari menjelang acara
94
Gala Fashion Week - 1
95
Gala Fashion Week - 2
96
Gala Fashion Week - 3
97
Pembicaraan antar pria
98
Delila berulah
99
Tolong selamatkan.....
100
Nasib Delila
101
Minta cerai
102
Bertemu teman
103
Istri satu-satunya
104
Kedatangan Agnes
105
Mengakhiri kesepakatan
106
Memo
107
Fatur gelisah
108
Pecat!!
109
Cintanya Andri
110
Acuhnya Erick
111
Amarah Alya dan Erick
112
Ingin merawat Alya
113
Antara dua istri
114
Mengungkapkan isi hati
115
Tidur bersama
116
Pergi
117
Hati yang gelisah
118
Mohon ceraikan Alya
119
Mengetahui semua alasan
120
Alya anak teman Pa--!
121
Bahagianya Agnes
122
Dua bulan berlalu
123
Malangnya Agnes
124
Merindu
125
Alya datang
126
Melihatmu
127
Bicara sepuluh menit
128
Persyaratan
129
Memutuskan pilihan
130
Menemani Bumil
131
Perdana masuk kamar Erick
132
Makan malam yang hangat
133
Nasehat Mama Yanti
134
Tidur seranjang
135
Permintaan Bumil
136
Gara gara kissmark
137
Nasi goreng buatan Erick
138
Gigit
139
Kontrol Kandungan
140
Intermezzo
141
Pertanyaan yang mengesalkan bumil
142
Kung Fu Panda
143
Tragedi beli lumpia
144
Di balik musibah
145
Baru tahu Agnes anaknya Cokro
146
Mengurus Erick
147
Godaiin Pak Rio
148
Suami OM OM
149
Kejutan manis
150
Malam Indah
151
Pagi yang indah
152
Mommy Daddy Itik
153
Ada yang mencurigakan
154
Mulai beraksi
155
Akhir aksi
156
Baik-baik saja
157
Nasib Agnes
158
Lembaran baru
159
Menjelang HPL
160
Welcome Baby Twin A
161
Acara aqiqah baby twin A
162
Akhir kisah Alya dan Erick
163
Obat Rindu fansnya keluarga Erick dan Alya
164
Hilangnya Cinta Suamiku
165
Ibu Sambung Untuk Putri
166
Info cerita anaknya Erick & Alya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!