Gendong

Di ruang IGD, dokter langsung mengobati luka yang ada di kedua lengan Alya dan memerbannya. Kemudian dokter memeriksa kaki Alya yang dikeluhkannya terasa sakit.

Sedangkan  Erick berdiri tak jauh dari brankar Alya dengan melipat kedua tangannya di dada.

“Kaki kanannya ini terkilir mbak, untuk sementara memang agak sakit kalau dibawa jalan, dan tidak ada yang patah tulangnya. Nanti saya berikan salep untuk di oleskan pada bagian yang terkilirnya,” ucap Dokter setelah melakukan pemeriksaan pada Alya.

“Betul tidak ada yang patah Dokter, takutnya setelah keluar dari rumah sakit. Wanita ini mengaku-ngaku kakinya patah dan minta ganti rugi besar ke saya,” ujar Erick dengan nada datarnya.

Alya seketika itu juga menajamkan tatapan matanya ke arah Erick yang sudah ada di hadapannya, ingin rasanya memberi cabe sebanyak-banyaknya ke mulut pedas pria itu.

“Jika Bapak ingin lebih yakin lagi, jika mbaknya tidak ada yang patah tulang kakinya, kita bisa lakukan rontgen sekarang juga,” usul Dokter.

“Ya....lebih baik lakukan rontgen di kedua kakinya, biar nanti wanita tidak menuntut ke depannya,” jawab pedas Erick, sambil membalas tatapan tajam Alya.

“Suster tolong siapkan kursi roda, dan antarkan ke ruang radiologi untuk rontgen kaki,” perintah Dokter.

“Tidak usah pakai kursi roda, biar saya saja yang mengendong wanita ini!!” tolak Erick ketika kursi roda mau di ambil oleh suster.

“Tunjukan di mana ruang radiologinya,” pinta Erick.

“Apa!!!” kedua netra Alya langsung membelalak, Erick ingin mengangkat tubuhnya lagi, astaga setan apa yang menempel di tubuh Erick, mau berepot ria mengangkat tubuh Alya, wanita yang dia bilang jelek.

Kedua tangan Erick menyelisip ke bagian punggung atas dan bokong Alya, dan langsung mengangkatnya tanpa beban, padahal tubuh Alya lumayan berat, timbangan badannya 56 kg.

Dengan wajah datarnya Erick kembali membopong Alya.” Apa yang sebenarnya Pak CEO inginkan....huh?” bisik Alya, dan salah satu tangannya sedikit menarik rambut Erick bagian belakangnya, membuat pria itu sedikit tersentak ketika mengendong tubuh Alya ala bridal style.

“Membuat kamu bicara!!” seru Erick, tangannya yang kebetulan memegang erat paha Alya dalam bopongannya, di remasnya sekuat tenaga pria itu.

Refleks Alya meremas rambut bagian belakang Erick membalas remasan tangan Erick di sisi pahanya. Erick dan Alya wajahnya sudah mulai geram.

“Silahkan Pak, pasiennya duduk di sini, dan bisa keluar karena ini khusus untuk pasien aja,” ujar suster, dengan menunjukkan kursi yang tersedia di dalam ruang radiologi

“Baik Suster,” jawab Erick.

Sengaja Erick menghempaskan Alya dengan kasar, di atas kursi tersebut.

“Aaww.......,” ringis Alya kesakitan, sambil melotot ke wajah Erick. Erick membalasnya dengan senyum jahatnya.

Tak lama.......

“Aaww......,” balik ringis Erick kesakitan, ternyata pergelangan tangan Erick sudah  kena gigitan Alya. Alya membalas dengan senyum lebarnya.

“Dasar wanita gila!!!” dengus Erick, sambil mengelus pergelangan tangannya yang sudah di gigit Alya.

“Jangan jangan tuh perempuan titisan vampir, gila sampai berbekas begini,” gerutu Erick, buru-bura pria itu mencari kamar mandi untuk membersihkan bekas gigitan Alya.

Alya di dalam ruang radiologi melakukan rontgen kedua  kakinya. Untuk memastikan kondisi kakinya atas permintaan Pak CEOnya.

Sekembalinya dari kamar mandi, pria ganteng itu kembali menunggu Alya di depan ruang radiologi.

Selang lima belas menit, suster keluar mencari Erick. ”Pak pasiennya sudah selesai, mau di gendong kembali atau saya ambilkan kursi roda untuk kembali ke ruang UGD?” tawar si Suster.

“Saya gendong aja,” jawab Erick, pria itu turut masuk ke dalam ruang radiologi.

“Mau apa lagi?” tanya Alya pelan, segan ada suster di antara mereka berdua.

“Mbak bisa kembali ke ruang IGD, untuk menunggu hasil rontgen kakinya. Dan Bapaknya mau gendong mbaknya lagi, padahal saya sudah tawarkan untuk pakai kursi roda,” ujar si suster.

Semakin jadi Alya menatap Erick dengan tatapan kesalnya. Tanpa aba-aba, Erick kembali mengendong Alya.

“Katanya saya wanita jelek, katanya saya wanita gila. Kenapa malah gendong saya lagi. Ngapain bapak repot-repot, lagian ada kursi roda kok,” celetuk Alya saat Erick mengendongnya.

“Tutup mulut kamu, jangan banyak bicara!” jawab ketus Erick.

“Masih untung saya mau mengendong kamu bolak balik, kamu perempuan yang beruntung di gendong oleh seorang pria yang ganteng,” agak sedikit sombong kata-kata Erick.

“Ciih....sombong amat, mentang-mentang ganteng,”

Tangan Erick mulai meremat sisi paha wanita itu dan hal itu bisa dirasakan oleh Alya. Refleks tangan Alya menarik rambut belakang.

“Kamu mau ajak ribut lagi Alya!!”

“Kalau iya mau apa!!” tantang Alya.

“Pak, maaf pasiennya bisa di dudukkan di atas brankar aja,” tegur si perawat, melihat Erick masih aja mengendong Alya, padahal sudah berada di ruang IGD.

“Eh...iya suster,” Erick baru tersadar.

“Pelan-pelan......atau saya gigit lagi lengan Bapak!” ancam Alya, ketika Erick mau menaruh tubuh Alya.

Dari pada kena gigitan lagi, kali ini Erick menurunkan Alya di atas brankar, pelan-pelan.

“Makasih Pak CEO,” setelah pendaratan bokongnya aman dan sejahtera, tidak ada rasa sakit di bokongnya.

“Mmm.......,” gumam Erick.

Pria itu menarik kursi dekat brankar, dan duduk di atas kursi tersebut. Kini mereka berdua tinggal menunggu hasil rontgen kaki Alya.

“Pak Bos, Alya......ini silahkan diminum,” ujar Rio yang tiba-tiba masuk ke ruang IGD membawakan dua botol minuman dingin.

“Makasih Pak Rio, tapi boleh minta dibukaiin tutup botolnya. Soalnya jari tangan saya rasanya gilu,” pinta Alya.

Erick langsung mengambil botol minum dan membuka tutup botolnya, kemudian memberikan botol minuman tersebut ke Alya.

“Perasaan minta tolong sama Pak Rio, kenapa Pak CEO yang bukaiin,” gumam Alya sendiri.

“Jadi mau minum atau enggak nih,” celetuk Erick yang masih menyodorkan botol minum yang sudah terbuka.

“Jadi,” diraihnya botol minum dari tangan Erick.

Bisa gak ya sebentar aja, ini Pak Bos sama Alya gak beradu mulut.......ini setiap ketemu pasti ada aja adu mulut. Tapi kok ini udah tiga hari Pak CEO dan Alya jadi sering bertemu ya!!! Heran ada apa ya, padahal tadinya jarang bertemu!!!

Setelah Alya menegak botol minumnya, Erick langsung mengambil botol minum dari tangan Alya, kemudian ikutan minum dari botol minum bekas Alya.

“Pak.....itu botol bekas saya, kenapa di minum,” tegur Alya.

Wajah Erick terlihat datar “malas buka botol minum yang baru.”

Wah ini beneran Pak Bos udah kelewat aneh, minum satu botol sama wanita jelek ini. Astaga Pak Bos kalau mau cari istri ke tiga cari yang cantiklah seperti Nyonya Agnes atau Nyonya Delila. Ini seperempat dari Nyonya Agnes aja gak ada.........batin Rio.

bersambung

Kakak Reader yang cantik dan ganteng jangan lupa tinggalin jejaknya.......tinggalkan komentarnya.......terima kasih.

Love You sekebon 🌹🌹🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

anonim

anonim

weeehhh gila ini Rio batinnya mengatain kecantikan Alya tidak ada seperempatnya dari Agnes /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erick ini juga aneh seneng gendong Alya yang katanya jelek /Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2025-04-15

0

Rusmini Rusmini

Rusmini Rusmini

tanda tanda bestie /Grin//Grin//Grin/

2025-01-07

0

Ais NSP

Ais NSP

namanya juga jodoh ditangan mak othor/Facepalm/

2024-08-11

1

lihat semua
Episodes
1 Meminjam rahim kamu
2 Bawa Sial
3 Tentang Alya
4 Diskusi
5 Nabrak Erick
6 Hukuman buat Alya
7 Perkara kopi
8 Hukuman selesai
9 Sidak
10 Siapa kamu sebenarnya
11 Istri Erick
12 Ribut di pagi hari
13 Keributan belum usai
14 Bertemu Andri
15 Cemburu
16 Menuju kesepakatan pinjam rahim
17 Deal!
18 Kecelakaan di pagi hari
19 Gendong
20 Perkara motor
21 Calon Ibu Pengganti
22 Bram Adityo
23 Siapa yang telepon
24 Tuntutan Orang tua Erick
25 Ingin ke rumah Alya
26 Rumah Alya
27 Mak-mak ribut lagi
28 Masih di rumah Alya
29 Meminang Alya
30 Menolak
31 Calon istri, calon suami
32 Kucing dan tikus
33 Alya sakit
34 Menjenguk
35 Masih menjenguk Alya
36 Tidak tertarik
37 Wanita matre
38 Sarapan pagi
39 Kedatangan Mama Danish
40 Ketika Alya dingin
41 Menuju rumah sakit
42 Mulai cek kesehatan
43 Hasil tes kesehatan
44 Egoisnya Agnes
45 Pelakor
46 Sibuk di butik
47 Delila
48 Jalan ke mall
49 Alya vs Delila
50 Dua istri berkumpul
51 Tanda tangan kesepakatan
52 Negosiasi
53 Pernikahan yang menyedihkan
54 Rio dan Mama Danish tahu?!
55 Ada yang pingsan
56 Keluhan Mama Danish
57 Mulai program inseminasi
58 Masih proses inseminasi
59 Erick tidak menyukai
60 Inseminasi selesai
61 Makan siang bersama - 1
62 Makan siang bersama - 2
63 Pil KB
64 Tidak mengenali
65 Penasaran
66 Seperti sedia kala
67 Melihatmu...
68 Suami bertemu dengan calon suami
69 Jangan pernah jatuh cinta
70 Kesal....
71 Tragedi ciuman pertama
72 Kabar Bahagia
73 Mengusir Erick
74 Mulai terbongkar
75 Tiba-tiba mual
76 Ingin menjenguk
77 Tidak ada di rumah
78 Katakan Bik Sur!!
79 Perdana ke mansion utama
80 Berita yang menggemparkan
81 Orang tua Delila
82 Ada yang berulah
83 Anak bungsu
84 Blackcard
85 Menghubungi Alya
86 Erick masih emosi
87 Erick Curhat
88 Penampakan
89 Datang ke perusahaan pratama
90 Kembali bertemu
91 Erick murka
92 Persiapan Gala Fashion Week
93 Pagi hari menjelang acara
94 Gala Fashion Week - 1
95 Gala Fashion Week - 2
96 Gala Fashion Week - 3
97 Pembicaraan antar pria
98 Delila berulah
99 Tolong selamatkan.....
100 Nasib Delila
101 Minta cerai
102 Bertemu teman
103 Istri satu-satunya
104 Kedatangan Agnes
105 Mengakhiri kesepakatan
106 Memo
107 Fatur gelisah
108 Pecat!!
109 Cintanya Andri
110 Acuhnya Erick
111 Amarah Alya dan Erick
112 Ingin merawat Alya
113 Antara dua istri
114 Mengungkapkan isi hati
115 Tidur bersama
116 Pergi
117 Hati yang gelisah
118 Mohon ceraikan Alya
119 Mengetahui semua alasan
120 Alya anak teman Pa--!
121 Bahagianya Agnes
122 Dua bulan berlalu
123 Malangnya Agnes
124 Merindu
125 Alya datang
126 Melihatmu
127 Bicara sepuluh menit
128 Persyaratan
129 Memutuskan pilihan
130 Menemani Bumil
131 Perdana masuk kamar Erick
132 Makan malam yang hangat
133 Nasehat Mama Yanti
134 Tidur seranjang
135 Permintaan Bumil
136 Gara gara kissmark
137 Nasi goreng buatan Erick
138 Gigit
139 Kontrol Kandungan
140 Intermezzo
141 Pertanyaan yang mengesalkan bumil
142 Kung Fu Panda
143 Tragedi beli lumpia
144 Di balik musibah
145 Baru tahu Agnes anaknya Cokro
146 Mengurus Erick
147 Godaiin Pak Rio
148 Suami OM OM
149 Kejutan manis
150 Malam Indah
151 Pagi yang indah
152 Mommy Daddy Itik
153 Ada yang mencurigakan
154 Mulai beraksi
155 Akhir aksi
156 Baik-baik saja
157 Nasib Agnes
158 Lembaran baru
159 Menjelang HPL
160 Welcome Baby Twin A
161 Acara aqiqah baby twin A
162 Akhir kisah Alya dan Erick
163 Obat Rindu fansnya keluarga Erick dan Alya
164 Hilangnya Cinta Suamiku
165 Ibu Sambung Untuk Putri
166 Info cerita anaknya Erick & Alya
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Meminjam rahim kamu
2
Bawa Sial
3
Tentang Alya
4
Diskusi
5
Nabrak Erick
6
Hukuman buat Alya
7
Perkara kopi
8
Hukuman selesai
9
Sidak
10
Siapa kamu sebenarnya
11
Istri Erick
12
Ribut di pagi hari
13
Keributan belum usai
14
Bertemu Andri
15
Cemburu
16
Menuju kesepakatan pinjam rahim
17
Deal!
18
Kecelakaan di pagi hari
19
Gendong
20
Perkara motor
21
Calon Ibu Pengganti
22
Bram Adityo
23
Siapa yang telepon
24
Tuntutan Orang tua Erick
25
Ingin ke rumah Alya
26
Rumah Alya
27
Mak-mak ribut lagi
28
Masih di rumah Alya
29
Meminang Alya
30
Menolak
31
Calon istri, calon suami
32
Kucing dan tikus
33
Alya sakit
34
Menjenguk
35
Masih menjenguk Alya
36
Tidak tertarik
37
Wanita matre
38
Sarapan pagi
39
Kedatangan Mama Danish
40
Ketika Alya dingin
41
Menuju rumah sakit
42
Mulai cek kesehatan
43
Hasil tes kesehatan
44
Egoisnya Agnes
45
Pelakor
46
Sibuk di butik
47
Delila
48
Jalan ke mall
49
Alya vs Delila
50
Dua istri berkumpul
51
Tanda tangan kesepakatan
52
Negosiasi
53
Pernikahan yang menyedihkan
54
Rio dan Mama Danish tahu?!
55
Ada yang pingsan
56
Keluhan Mama Danish
57
Mulai program inseminasi
58
Masih proses inseminasi
59
Erick tidak menyukai
60
Inseminasi selesai
61
Makan siang bersama - 1
62
Makan siang bersama - 2
63
Pil KB
64
Tidak mengenali
65
Penasaran
66
Seperti sedia kala
67
Melihatmu...
68
Suami bertemu dengan calon suami
69
Jangan pernah jatuh cinta
70
Kesal....
71
Tragedi ciuman pertama
72
Kabar Bahagia
73
Mengusir Erick
74
Mulai terbongkar
75
Tiba-tiba mual
76
Ingin menjenguk
77
Tidak ada di rumah
78
Katakan Bik Sur!!
79
Perdana ke mansion utama
80
Berita yang menggemparkan
81
Orang tua Delila
82
Ada yang berulah
83
Anak bungsu
84
Blackcard
85
Menghubungi Alya
86
Erick masih emosi
87
Erick Curhat
88
Penampakan
89
Datang ke perusahaan pratama
90
Kembali bertemu
91
Erick murka
92
Persiapan Gala Fashion Week
93
Pagi hari menjelang acara
94
Gala Fashion Week - 1
95
Gala Fashion Week - 2
96
Gala Fashion Week - 3
97
Pembicaraan antar pria
98
Delila berulah
99
Tolong selamatkan.....
100
Nasib Delila
101
Minta cerai
102
Bertemu teman
103
Istri satu-satunya
104
Kedatangan Agnes
105
Mengakhiri kesepakatan
106
Memo
107
Fatur gelisah
108
Pecat!!
109
Cintanya Andri
110
Acuhnya Erick
111
Amarah Alya dan Erick
112
Ingin merawat Alya
113
Antara dua istri
114
Mengungkapkan isi hati
115
Tidur bersama
116
Pergi
117
Hati yang gelisah
118
Mohon ceraikan Alya
119
Mengetahui semua alasan
120
Alya anak teman Pa--!
121
Bahagianya Agnes
122
Dua bulan berlalu
123
Malangnya Agnes
124
Merindu
125
Alya datang
126
Melihatmu
127
Bicara sepuluh menit
128
Persyaratan
129
Memutuskan pilihan
130
Menemani Bumil
131
Perdana masuk kamar Erick
132
Makan malam yang hangat
133
Nasehat Mama Yanti
134
Tidur seranjang
135
Permintaan Bumil
136
Gara gara kissmark
137
Nasi goreng buatan Erick
138
Gigit
139
Kontrol Kandungan
140
Intermezzo
141
Pertanyaan yang mengesalkan bumil
142
Kung Fu Panda
143
Tragedi beli lumpia
144
Di balik musibah
145
Baru tahu Agnes anaknya Cokro
146
Mengurus Erick
147
Godaiin Pak Rio
148
Suami OM OM
149
Kejutan manis
150
Malam Indah
151
Pagi yang indah
152
Mommy Daddy Itik
153
Ada yang mencurigakan
154
Mulai beraksi
155
Akhir aksi
156
Baik-baik saja
157
Nasib Agnes
158
Lembaran baru
159
Menjelang HPL
160
Welcome Baby Twin A
161
Acara aqiqah baby twin A
162
Akhir kisah Alya dan Erick
163
Obat Rindu fansnya keluarga Erick dan Alya
164
Hilangnya Cinta Suamiku
165
Ibu Sambung Untuk Putri
166
Info cerita anaknya Erick & Alya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!