Bertemu Andri

Pak CEO yang ganteng luar biasa, sibuk mencari wanita berkacamata bulat. Melihat ke arah ke kanan dan ke kiri, begitu juga dengan sang asisten di bikin ribet sama Pak Bosnya, turut mencari Alya.

Sedangkan wanita yang di cari oleh mereka berdua, lagi anteng melihat dress anak-anak untuk usia satu tahun ke atas di dalam toko baju khusus anak-anak.

Alya sedang merekam melalui padangan matanya melihat model baju apa saja yang sedang ngetrend saat ini, agar butiknya juga selalu up to date, tidak ketinggalan jaman.

Kecintaannya pada anak-anak membuat dirinya belajar untuk bisa mendesain pakaian anak-anak, dan itu pun terwujud atas ketekunannya belajar setelah wanita itu ikut pelatihan desain dan menjahit. Dan selalu menguji kemampuannya sendiri.

Raut wajah Erick sudah terlihat kesal, Alya masih belum ditemukannya hampir selama setengah jam lebih.

Pandangan pria ganteng itu mulai menelisik ke dalam toko satu persatu.

“Oh......ternyata dia ada di sini!!” gumam Erick, setelah kedua netranya menemukan keberadaan Alya. Pria itu bergegas masuk ke dalam toko baju anak-anak, dan berdiri di hadapan Alya yang sedang melihat baju anak-anak di rak baju yang di gantung.

“Bagus ya.....ngerjaiin Bos.....kelimpungan cari ke sana ke sini, ternyata orangnya enak-enak di sini,” tegur Erick.

Alya mengangkat wajahnya dan melihat siapa yang menegurnya.” Ups........ternyata ada Pak CEO.....,” ujar santai Alya.

“Udah dapat yang di cari Pak, kalau sudah kita balik ke kantor,” sambung Alya, tanpa menatap wajah Erick yang terlihat emosi.

Erick langsung mencengkeram lengan Alya, dan menariknya keluar dari toko baju anak-anak.

“Aouucch.......sakit Pak, tangannya jangan di pegang erat-erat. Gak enak di lihat banyak orang Pak. Masa ada pria ganteng gandeng cewek jelek,” celetuk Alya.

Erick langsung melepas cengkeramannya, benar juga mereka berdua jadi pusat perhatian orang di mall, mencemoohkan Erick yang ganteng memegang tangan Alya wanita yang tidak menarik.

Ternyata sama saja dengan pria yang lain, malu kalau bergandengan tangan dengan cewek jelek.......batin Alya.

Alya dengan percaya dirinya, mengangkat wajahnya.....menghargai dan mencintai dirinya sendiri itu lebih baik dan biarkan orang lain menilai dia dari penampilan buruknya.

Rio ikut bergabung dengan Erick dan Alya. Kali ini raut wajah Alya sungguh berbeda. Dengan tenangnya mengikuti langkah Erick dan Rio, sesekali Erick menoleh ke belakang, agar Alya tidak kembali menghilang.

Sekarang mereka bertiga sudah berada di toko handphone.

“Saya minta handphone keluaran terbaru,” pinta Erick kepada SPG.

“Sebentar, saya ambilkan dulu Pak,” jawab sang SPG.

Erick melirik ke arah Alya, tapi Alya mengacuhkan pria itu.

“Alya Zafrina......!” sapa seorang laki-laki tampan, hampir sama gantengnya dengan Erick, pria yang menyapa menghampiri Alya yang berdiri tidak jauh dari sisi Erick.

“ Kak Andri ya....,” balas sapa Alya.

“Iya saya.....Andri.....,” jawab Andri.

“Long time not see you, cantik....” ujar Andri. Mereka berdua saling berjabat tangan. Dan itu terlihat oleh mata Erick.

Gak salah tuh cowok.....bilang Alya cantik. Udah tahu jelek begitu.....di bilang cantik.....batin Erick kesal.

Andri adalah kakak senior Alya saat kuliah, bertemu saat Andri sudah tingkat akhir, bisa di bilang mereka berdua teman dekat. Dan Andri tahu wajah cantik Alya, dan tahu juga bentuk penyamarannya. Jadi tidak salah jika Andri panggil Alya cantik. Telah lama Andri dan Alya tidak bertemu lagi, karena kepindahan Andri ke Singapura.

“Saya kangen sama kamu, cantik...” ujar Andri.

“Kangen.....kangen.....tapi tidak pernah kasih kabar setelah pindah ke Singapura. Kak Andri sudah lupa sama saya,” balas Alya.

“Sorry dear, saya sibuk bantuiin papa urusin perusahaan. Dan sepertinya kamu juga sudah ganti nomor handphone. Sudah berulang kali di hubungi tapi tetap tidak nyambung.”

“Bukan ganti nomor, tapi handphoneku hilang, dan itu sudah lama kejadiannya.”

“Ya sudah kasih tahu nomor handphone kamu yang baru.”

“Sorry Kak Andri, handphoneku baru saja rusak. Saya minta nomor Kak Andri saja.....nanti kalau saya udah beli handphone baru. Saya kabari.”

Andri melihat tempat mereka berdiri sekarang, “tunggu sebentar....,”

“Mbak minta handphone yang terbaru,” pinta Andri kepada SPG, sambil melirik Erick yang berdiri di sampingnya yang sedari tadi menatap dengan rasa tidak sukanya.

SPG yang baru saja mengambil handphone yang di minta Erick, kembali lagi ke dalam untuk mengambil ponsel yang sama.

“Pak ini handphone keluaran barunya....,” ucap sang SPG, memberikan kotak handphone Erick dan Andri

“Alya....” panggil Erick.

Alya mendekati dirinya ke Erick. “Kamu suka dengan handphone ini, saya akan membelikannya buat kamu, menggantikan handphone kamu yang jatuh tadi pagi,” ucap Erick dengan menyodorkan handphone baru tersebut.

“Handphonel saya harganya hanya tiga juta saat beli, Bapak tidak perlu menggantikan dengan handphone ini yang harga lima belas juta. Lagi pula bapak sudah menuduh  kejadian itu kesalahan saya karena jalan sambil main handphone. Terima kasih atas niat Bapak,” tolak halus Alya dengan wajah datarnya.

“Alya, siapa laki laki ini,” tanya Andri.

“Perkenalkan saya Erick, Bos tempat Alya bekerja.” Tegas Erick, lebih dulu memperkenalkan dirinya, sebelum Alya buka suara.

“Saya....Andri, teman Alya,” Andri menjabat tangan Erick dengan seerat-eratnya, begitu juga sebaliknya.

Alya hanya bisa menatap kedua pria tampan yang maaih berjabat tangan.

“Alya, saya belikan handphone ini ya.....,” tunjuk Andri.

“Gak perlu Kak Andri, nanti saya beli saja sendiri,” tolak Alya.

“Kamu tidak perlu membelikan buat Alya, handphonenya rusak karena saya. Jadi saya akan menggantikannya,” sambung Erick, tidak suka melihat Andri yang ingin membelikan ponsel baru buat Alya.

“Tolong dibungkus sekarang,” pinta Erick, sambil menyodorkan black cardnya.

“Okelah kalau begitu,” Andri mengembalikan kotak handphone tersebut ke SPG nya.

“Alya.....siang ini kita bisa makan siang bareng?” tanya Andri.

“Tidak bisa, Alya sedang banyak pekerjaan. Setelah ini selesai dia harus kembali ke kantor,” jawab Erick.

Alya hanya bisa melongo, yang di tanya siapa.....yang jawab siapa.

Andri mulai ngegeretan dengan Erick. Andri langsung menarik lengan Alya untuk menjauh dari Erick. Dan entah kenapa Erick terlihat geram, melihat Andri memegang tangan Alya.

“Alya, kamu ada hubungan khusus dengan pria itu ya?” tanya Andri.

“Gak ada, gak punya hubungan apa-apa, hanya sebatas Bos dan bawahan.”

“Syukurlah kalau begitu, dari tadi saya tanya kamu, tapi dia yang jawab. Tempat kerja kamu apa, biar nanti sore saya jemput,”

“Sebentar kayaknya saya bawa kartu nama,” Alya mengambil dompetnya, dan mengeluarkan kartu namanya.

“Nah ini ada, nanti hubungi saya ke nomor kantor aja ya,” ujar Alya, sambil memberikan kartu namanya.

“Alya.......” panggil Erick. Tapi masih di hiraukan oleh Alya, masih sibuk ngobrol dengan Andri.

Dengan kesalnya Erick menghampiri mereka berdua, kemudian menarik lengan Alya untuk jalan.

“Kak Andri nanti jangan lupa telepon ya....” pinta Alya dari kejauhan.

“Dasar genit, minta di telepon segala sama cowok!!” gerutu Erick.

Alya langsung menepis tangan Erick yang mencengkeram lengan tangannya.

bersambung

 

 

Terpopuler

Comments

anonim

anonim

Alya jadi rebutan duo pria ganteng-ganteng ini mau pilih yang mana Alya ????

2025-04-15

0

Rusmini Rusmini

Rusmini Rusmini

lama2 pada jatuh cinta nih org... /Heart//Heart//Heart/

2025-01-07

0

Firaa

Firaa

bjierr kocak😭

2024-09-29

0

lihat semua
Episodes
1 Meminjam rahim kamu
2 Bawa Sial
3 Tentang Alya
4 Diskusi
5 Nabrak Erick
6 Hukuman buat Alya
7 Perkara kopi
8 Hukuman selesai
9 Sidak
10 Siapa kamu sebenarnya
11 Istri Erick
12 Ribut di pagi hari
13 Keributan belum usai
14 Bertemu Andri
15 Cemburu
16 Menuju kesepakatan pinjam rahim
17 Deal!
18 Kecelakaan di pagi hari
19 Gendong
20 Perkara motor
21 Calon Ibu Pengganti
22 Bram Adityo
23 Siapa yang telepon
24 Tuntutan Orang tua Erick
25 Ingin ke rumah Alya
26 Rumah Alya
27 Mak-mak ribut lagi
28 Masih di rumah Alya
29 Meminang Alya
30 Menolak
31 Calon istri, calon suami
32 Kucing dan tikus
33 Alya sakit
34 Menjenguk
35 Masih menjenguk Alya
36 Tidak tertarik
37 Wanita matre
38 Sarapan pagi
39 Kedatangan Mama Danish
40 Ketika Alya dingin
41 Menuju rumah sakit
42 Mulai cek kesehatan
43 Hasil tes kesehatan
44 Egoisnya Agnes
45 Pelakor
46 Sibuk di butik
47 Delila
48 Jalan ke mall
49 Alya vs Delila
50 Dua istri berkumpul
51 Tanda tangan kesepakatan
52 Negosiasi
53 Pernikahan yang menyedihkan
54 Rio dan Mama Danish tahu?!
55 Ada yang pingsan
56 Keluhan Mama Danish
57 Mulai program inseminasi
58 Masih proses inseminasi
59 Erick tidak menyukai
60 Inseminasi selesai
61 Makan siang bersama - 1
62 Makan siang bersama - 2
63 Pil KB
64 Tidak mengenali
65 Penasaran
66 Seperti sedia kala
67 Melihatmu...
68 Suami bertemu dengan calon suami
69 Jangan pernah jatuh cinta
70 Kesal....
71 Tragedi ciuman pertama
72 Kabar Bahagia
73 Mengusir Erick
74 Mulai terbongkar
75 Tiba-tiba mual
76 Ingin menjenguk
77 Tidak ada di rumah
78 Katakan Bik Sur!!
79 Perdana ke mansion utama
80 Berita yang menggemparkan
81 Orang tua Delila
82 Ada yang berulah
83 Anak bungsu
84 Blackcard
85 Menghubungi Alya
86 Erick masih emosi
87 Erick Curhat
88 Penampakan
89 Datang ke perusahaan pratama
90 Kembali bertemu
91 Erick murka
92 Persiapan Gala Fashion Week
93 Pagi hari menjelang acara
94 Gala Fashion Week - 1
95 Gala Fashion Week - 2
96 Gala Fashion Week - 3
97 Pembicaraan antar pria
98 Delila berulah
99 Tolong selamatkan.....
100 Nasib Delila
101 Minta cerai
102 Bertemu teman
103 Istri satu-satunya
104 Kedatangan Agnes
105 Mengakhiri kesepakatan
106 Memo
107 Fatur gelisah
108 Pecat!!
109 Cintanya Andri
110 Acuhnya Erick
111 Amarah Alya dan Erick
112 Ingin merawat Alya
113 Antara dua istri
114 Mengungkapkan isi hati
115 Tidur bersama
116 Pergi
117 Hati yang gelisah
118 Mohon ceraikan Alya
119 Mengetahui semua alasan
120 Alya anak teman Pa--!
121 Bahagianya Agnes
122 Dua bulan berlalu
123 Malangnya Agnes
124 Merindu
125 Alya datang
126 Melihatmu
127 Bicara sepuluh menit
128 Persyaratan
129 Memutuskan pilihan
130 Menemani Bumil
131 Perdana masuk kamar Erick
132 Makan malam yang hangat
133 Nasehat Mama Yanti
134 Tidur seranjang
135 Permintaan Bumil
136 Gara gara kissmark
137 Nasi goreng buatan Erick
138 Gigit
139 Kontrol Kandungan
140 Intermezzo
141 Pertanyaan yang mengesalkan bumil
142 Kung Fu Panda
143 Tragedi beli lumpia
144 Di balik musibah
145 Baru tahu Agnes anaknya Cokro
146 Mengurus Erick
147 Godaiin Pak Rio
148 Suami OM OM
149 Kejutan manis
150 Malam Indah
151 Pagi yang indah
152 Mommy Daddy Itik
153 Ada yang mencurigakan
154 Mulai beraksi
155 Akhir aksi
156 Baik-baik saja
157 Nasib Agnes
158 Lembaran baru
159 Menjelang HPL
160 Welcome Baby Twin A
161 Acara aqiqah baby twin A
162 Akhir kisah Alya dan Erick
163 Obat Rindu fansnya keluarga Erick dan Alya
164 Hilangnya Cinta Suamiku
165 Ibu Sambung Untuk Putri
166 Info cerita anaknya Erick & Alya
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Meminjam rahim kamu
2
Bawa Sial
3
Tentang Alya
4
Diskusi
5
Nabrak Erick
6
Hukuman buat Alya
7
Perkara kopi
8
Hukuman selesai
9
Sidak
10
Siapa kamu sebenarnya
11
Istri Erick
12
Ribut di pagi hari
13
Keributan belum usai
14
Bertemu Andri
15
Cemburu
16
Menuju kesepakatan pinjam rahim
17
Deal!
18
Kecelakaan di pagi hari
19
Gendong
20
Perkara motor
21
Calon Ibu Pengganti
22
Bram Adityo
23
Siapa yang telepon
24
Tuntutan Orang tua Erick
25
Ingin ke rumah Alya
26
Rumah Alya
27
Mak-mak ribut lagi
28
Masih di rumah Alya
29
Meminang Alya
30
Menolak
31
Calon istri, calon suami
32
Kucing dan tikus
33
Alya sakit
34
Menjenguk
35
Masih menjenguk Alya
36
Tidak tertarik
37
Wanita matre
38
Sarapan pagi
39
Kedatangan Mama Danish
40
Ketika Alya dingin
41
Menuju rumah sakit
42
Mulai cek kesehatan
43
Hasil tes kesehatan
44
Egoisnya Agnes
45
Pelakor
46
Sibuk di butik
47
Delila
48
Jalan ke mall
49
Alya vs Delila
50
Dua istri berkumpul
51
Tanda tangan kesepakatan
52
Negosiasi
53
Pernikahan yang menyedihkan
54
Rio dan Mama Danish tahu?!
55
Ada yang pingsan
56
Keluhan Mama Danish
57
Mulai program inseminasi
58
Masih proses inseminasi
59
Erick tidak menyukai
60
Inseminasi selesai
61
Makan siang bersama - 1
62
Makan siang bersama - 2
63
Pil KB
64
Tidak mengenali
65
Penasaran
66
Seperti sedia kala
67
Melihatmu...
68
Suami bertemu dengan calon suami
69
Jangan pernah jatuh cinta
70
Kesal....
71
Tragedi ciuman pertama
72
Kabar Bahagia
73
Mengusir Erick
74
Mulai terbongkar
75
Tiba-tiba mual
76
Ingin menjenguk
77
Tidak ada di rumah
78
Katakan Bik Sur!!
79
Perdana ke mansion utama
80
Berita yang menggemparkan
81
Orang tua Delila
82
Ada yang berulah
83
Anak bungsu
84
Blackcard
85
Menghubungi Alya
86
Erick masih emosi
87
Erick Curhat
88
Penampakan
89
Datang ke perusahaan pratama
90
Kembali bertemu
91
Erick murka
92
Persiapan Gala Fashion Week
93
Pagi hari menjelang acara
94
Gala Fashion Week - 1
95
Gala Fashion Week - 2
96
Gala Fashion Week - 3
97
Pembicaraan antar pria
98
Delila berulah
99
Tolong selamatkan.....
100
Nasib Delila
101
Minta cerai
102
Bertemu teman
103
Istri satu-satunya
104
Kedatangan Agnes
105
Mengakhiri kesepakatan
106
Memo
107
Fatur gelisah
108
Pecat!!
109
Cintanya Andri
110
Acuhnya Erick
111
Amarah Alya dan Erick
112
Ingin merawat Alya
113
Antara dua istri
114
Mengungkapkan isi hati
115
Tidur bersama
116
Pergi
117
Hati yang gelisah
118
Mohon ceraikan Alya
119
Mengetahui semua alasan
120
Alya anak teman Pa--!
121
Bahagianya Agnes
122
Dua bulan berlalu
123
Malangnya Agnes
124
Merindu
125
Alya datang
126
Melihatmu
127
Bicara sepuluh menit
128
Persyaratan
129
Memutuskan pilihan
130
Menemani Bumil
131
Perdana masuk kamar Erick
132
Makan malam yang hangat
133
Nasehat Mama Yanti
134
Tidur seranjang
135
Permintaan Bumil
136
Gara gara kissmark
137
Nasi goreng buatan Erick
138
Gigit
139
Kontrol Kandungan
140
Intermezzo
141
Pertanyaan yang mengesalkan bumil
142
Kung Fu Panda
143
Tragedi beli lumpia
144
Di balik musibah
145
Baru tahu Agnes anaknya Cokro
146
Mengurus Erick
147
Godaiin Pak Rio
148
Suami OM OM
149
Kejutan manis
150
Malam Indah
151
Pagi yang indah
152
Mommy Daddy Itik
153
Ada yang mencurigakan
154
Mulai beraksi
155
Akhir aksi
156
Baik-baik saja
157
Nasib Agnes
158
Lembaran baru
159
Menjelang HPL
160
Welcome Baby Twin A
161
Acara aqiqah baby twin A
162
Akhir kisah Alya dan Erick
163
Obat Rindu fansnya keluarga Erick dan Alya
164
Hilangnya Cinta Suamiku
165
Ibu Sambung Untuk Putri
166
Info cerita anaknya Erick & Alya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!