Bawa Sial

"Ada ... ada aja bisnis orang kaya mentang-mentang punya uang banyak, udah pake katain gue jelek lagi,” gerutu Alya sambil membetulkan posisi kaca matanya.

Tak lama kemudian ....

BRUK!!!

“Haduh, sakit banget pantat gue, kalau jalan tuh lihat pakai mata dong. Udah kayak mau ambil gajian aja. Gajian masih lama Pak!” Alya meringis kesakitan jatuh duduk karena di tabrak seseorang yang begitu kencang, sambil mengomel.

“Haduh, kok diam aja bukannya bantuin bangun kek, ini masih aja berdiri!” gerutu Alya yang hanya melihat sepasang sepatu pria yang terlihat mengkilap, kinclong, glowing udah kayak muka yang sering perawatan.

“Hemm." Pria itu berdeham dan masih berdiri di hadapan Alya.

“Haduh, cuma dehem doang,” terpaksa Alya dengan salah satu tangannya ke tembok, agar wanita itu bisa bangkit dari jatuh duduknya, lalu ....

“Pak Erick!" ucap Alya pelan, ternyata yang menabraknya adalah CEO perusahaan tempat dia bekerja.

Haduh mulut gue tadi gak bisa di rem.

“Sudah bisa bangun sendiri, kan!” sindir Erick.

Alya hanya bisa nyengir kuda “Bisa kok Pak." Sambil merasakan sakit di bokongnya.

Erick melanjutkan langkahnya, berlalu dari wanita itu begitu saja.

“Bukannya minta maaf udah bikin orang jatuh, ini malah jalan terus. Untung CEO di sini ... weh kalau enggak udah gue jambak tuh rambutnya, gue potong tuh kakinya,” gerutu Alya.

“Kamu tadi ngomong apa, coba ulangin lagi,” ucap Erick.

Alya terkesiap melihat CEO nya sudah berdiri tegap di hadapannya lagi, padahal sepenglihatannya sudah berlalu.

“Enggak ada siaran ulang Pak, soalnya bukan pertandingan bola yang sering di siar ulang,” jawab asal Alya.

Alamak mulut gue gak bisa direm lagi ... alamat di pecat ini.

Erick menatap tajam karyawannya yang berkacamata bulat, wajah penuh dengan bintik hitam. Di tambah penampilannya biasa saja, tidak ada menarik sedikit pun.

Alya dengan santainya ikutan menatap CEO-nya yang ganteng luar binasa.

“Kamu kerja di bagian apa!” tanya Erick.

“Bagian finance, Pak Erick,” jawab Alya santai.

Wah tanda-tanda nih ... gue di tandai nih ama si Bos ... alamat mau di pecat nih ... ooooh tidaaaak

“Kembali kamu ke ruangan, jam kerja malah keluyuran di sini,” tegur Erick. Kemudian kembali berlalu.

“Haduh ... ngataiin gue keluyuran, untung situ Bos yaaa, udah gak minta maaf lagi!” gerutu Alya sambil lalu, tapi suaranya sengaja di kencangi.

Telinga Erick masih mendengar perkataan Alya.

Dasar cewek aneh, kenapa bisa bekerja di perusahaan ini !!

🌹🌹

Alya Zafrina Sadekh, wanita berusia 23 tahun, semenjak menyelesaikan kuliahnya, wanita itu bekerja di Perusahaan Pratama menjabat sebagai asisten manajer keuangan.

Secara kasat mata wanita yang bernama Alya tidak menarik di mata kaum pria, dengan memakai kaca mata bulatnya, serta wajah penuh dengan bintik hitam, dan selalu memakai baju yang tidak sesuai dengan ukurannya alias baju kebesaran. Busana kerja sehari-harinya hanyalah celana panjang kulot dengan atasan kemeja, sungguh terlalu sederhana.

“Alya, gimana tadi, ada apa sampai di panggil sama Bu Agnes?" tanya Fitri, teman satu divisinya.

“Enggak ada apa kok, hanya ngobrol-ngobrol biasa aja. Nanyain kerjaan kita aja, ada kendala atau tidak,” jawab bohong Alya, yang gak etis kalau dia bicara yang jujur.

“Oohhh tumben ya ... pakai nanya-nanya, padahal kan bisa tanya langsung ke Pak Fatur, yang levelnya sebagai manajer,” ucap Fitri.

“Yaa, gak tahu juga deh. Udah aah ngobrolnya ... kerjaan gue banyak,” balas Alya, langsung menuju ruang mungilnya.

“Yaa, gue lagi ngomong, udah ditinggal aja ... dasar asisten gak punya akhlak,” gerutu Fitri sambil terkekeh.

Alya kembali melanjutkan pekerjaannya yang tertunda, karena wanita itu tadi waktunya tersita gara-gara di panggil Agnes Direktur Operasional.

Jam 16.00 WIB.

“Waktunya pulang ... tango!” gumam Alya sendiri, sambil merapikan berkas yang ada di mejanya. Alya selalu pulang tepat waktu, karena menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan tidak suka menunda pekerjaannya, disiplin, jadi hampir tidak merasakan kata lembur.

“Fitri, gue balik duluan ya, selamat lembur yeee,” ujar Alya sambil lalu dari kubikel Fitri.

“Iiih punya teman pintar, bukannya bantuin ... jahat banget sih loe Ayla!” sahut Fitri.

“Wani piro Cah Ayu,” ledek Alya, kemudian meninggalkannya.

“Iiih gemes gue lihat muka loe!” gumam Fitri gemas.

Dengan langkah riang Alya keluar dari ruang divisi finance yang berada di lantai tujuh, menuju lift.

Ting! pintu lift terbuka

Alya nyelonong ajah masuk ke dalam lift, tanpa melihat arah ke depan, malah melihat ke bawah.

BUG!

“Aduh, kening gue benjol deh,” gumam Alya sambil memegang keningnya setelah menubruk badan orang, berasa ada rasa tajam di keningnya.

“Hemmm!" Suara dehaman pria yang berada di hadapan Alya terdengar jelas.

Alya mendongakkan wajahnya “Ow ... ow ... ow, dia lagi,” ujar Alya, sambil menatap wajah pria yang gantengnya luar binasa.

“Kenapa ketemu lagi yaa? Apes amat hidup gue,” gerutu Alya.

“Saya mendengar apa yang kamu ucapkan,” tegur Erick terdengar dingin.

Alya langsung melipir ke sudut lift, agak menjauh dari CEO nya.

“Belum reda sakit di bokong, sekarang ditambah yang kening ... besok-besok jangan sampai ketemu lagi deh nih ama CEO, bawa sial,” gerutu Alya, tapi suaranya terdengar jelas oleh Erick.

Pria ganteng itu langsung memutar balik badannya, dan kedua netranya melotot ke Alya.

“Peace Pak CEO yang ganteng, damai, jangan pakai melotot, nanti matanya jatuh ke bawah ... susah mungutinya,” ujar Alya sambil nyengir kuda, sungguh wanita itu gak mikir dulu ketika berucap.

Rio asisten Erick menahan tawa, mendengar perkataan wanita tersebut, sungguh berani berkata itu di hadapan CEO nya, untungnya hanya mereka bertiga yang berada di lift tersebut.

“Berani kamu bilang saya bawa sial,” geram Erick, bisa bisanya ada wanita berani mengejeknya.

“Damai Pak CEO yang ganteng,” ucap Alya.

Ting! pintu lift terbuka di lantai UG, Alya buru-buru keluar lift.

“Aakh!”ringis Alya, ternyata kerah kemejanya bagian belakang ditarik oleh salah satu tangan Erick.

“Pak CEO yang ganteng, tolong lepasin tangannya, kalau kemeja saya sampai ke angkat. Perut sexy saya kelihatan, dan itu sama saja pelecehan sek-sual loh,” pungkas Alya.

Erick buru-buru melepas tangannya, dan menepuk tangannya seperti membersihkan kotoran.

“Hei kamu gak ada niat minta maaf sama saya!!!” tegur Erick.

“Nama saya bukan kamu, Pak CEO yang ganteng,” jawab Alya santai.

“Yaaa terserahlah siapa kek nama kamu, gak ada urusan. Yang saya tanya kamu gak minta maaf sama saya, udah ngatain bawa sial!” tegur Erick dengan suara tegasnya.

“Kenapa saya harus minta maaf sama Pak CEO? Memangnya saya menyebutkan nama Pak Ceo!!” tunjuk Alya ke diri sendiri.

Erick terdiam sejenak.

“Wah Bapak ternyata baperan, yang jadi CEO bukan Bapak aja, masih banyak di luar tuh. Kalau begitu saya permisi dulu, sudah di tunggu sama pacar ganteng saya. Selamat sore Pak CEO yang ganteng,” ucap Alya, langsung lari menjauh dari Erick.

“Ha ... ha ... ha, Pak CEO ganteng, bawa sial.” ucap Rio mengulang kalimat Alya, sambil memegang perutnya karena sedari tadi menahan untuk tidak tertawa.

.

.

next

Terpopuler

Comments

anonim

anonim

tiati Alya diperistri bener kau sama pak CEO ganteng kan sudah dilamar sama istrinya

2025-04-12

0

Dewi Anjasmaraa

Dewi Anjasmaraa

CEO nya gak punya wibawa sekelas asisten brani ngegerutu didepannya

2024-11-19

0

Liie

Liie

hahh,, lanjot thor..

2024-10-21

0

lihat semua
Episodes
1 Meminjam rahim kamu
2 Bawa Sial
3 Tentang Alya
4 Diskusi
5 Nabrak Erick
6 Hukuman buat Alya
7 Perkara kopi
8 Hukuman selesai
9 Sidak
10 Siapa kamu sebenarnya
11 Istri Erick
12 Ribut di pagi hari
13 Keributan belum usai
14 Bertemu Andri
15 Cemburu
16 Menuju kesepakatan pinjam rahim
17 Deal!
18 Kecelakaan di pagi hari
19 Gendong
20 Perkara motor
21 Calon Ibu Pengganti
22 Bram Adityo
23 Siapa yang telepon
24 Tuntutan Orang tua Erick
25 Ingin ke rumah Alya
26 Rumah Alya
27 Mak-mak ribut lagi
28 Masih di rumah Alya
29 Meminang Alya
30 Menolak
31 Calon istri, calon suami
32 Kucing dan tikus
33 Alya sakit
34 Menjenguk
35 Masih menjenguk Alya
36 Tidak tertarik
37 Wanita matre
38 Sarapan pagi
39 Kedatangan Mama Danish
40 Ketika Alya dingin
41 Menuju rumah sakit
42 Mulai cek kesehatan
43 Hasil tes kesehatan
44 Egoisnya Agnes
45 Pelakor
46 Sibuk di butik
47 Delila
48 Jalan ke mall
49 Alya vs Delila
50 Dua istri berkumpul
51 Tanda tangan kesepakatan
52 Negosiasi
53 Pernikahan yang menyedihkan
54 Rio dan Mama Danish tahu?!
55 Ada yang pingsan
56 Keluhan Mama Danish
57 Mulai program inseminasi
58 Masih proses inseminasi
59 Erick tidak menyukai
60 Inseminasi selesai
61 Makan siang bersama - 1
62 Makan siang bersama - 2
63 Pil KB
64 Tidak mengenali
65 Penasaran
66 Seperti sedia kala
67 Melihatmu...
68 Suami bertemu dengan calon suami
69 Jangan pernah jatuh cinta
70 Kesal....
71 Tragedi ciuman pertama
72 Kabar Bahagia
73 Mengusir Erick
74 Mulai terbongkar
75 Tiba-tiba mual
76 Ingin menjenguk
77 Tidak ada di rumah
78 Katakan Bik Sur!!
79 Perdana ke mansion utama
80 Berita yang menggemparkan
81 Orang tua Delila
82 Ada yang berulah
83 Anak bungsu
84 Blackcard
85 Menghubungi Alya
86 Erick masih emosi
87 Erick Curhat
88 Penampakan
89 Datang ke perusahaan pratama
90 Kembali bertemu
91 Erick murka
92 Persiapan Gala Fashion Week
93 Pagi hari menjelang acara
94 Gala Fashion Week - 1
95 Gala Fashion Week - 2
96 Gala Fashion Week - 3
97 Pembicaraan antar pria
98 Delila berulah
99 Tolong selamatkan.....
100 Nasib Delila
101 Minta cerai
102 Bertemu teman
103 Istri satu-satunya
104 Kedatangan Agnes
105 Mengakhiri kesepakatan
106 Memo
107 Fatur gelisah
108 Pecat!!
109 Cintanya Andri
110 Acuhnya Erick
111 Amarah Alya dan Erick
112 Ingin merawat Alya
113 Antara dua istri
114 Mengungkapkan isi hati
115 Tidur bersama
116 Pergi
117 Hati yang gelisah
118 Mohon ceraikan Alya
119 Mengetahui semua alasan
120 Alya anak teman Pa--!
121 Bahagianya Agnes
122 Dua bulan berlalu
123 Malangnya Agnes
124 Merindu
125 Alya datang
126 Melihatmu
127 Bicara sepuluh menit
128 Persyaratan
129 Memutuskan pilihan
130 Menemani Bumil
131 Perdana masuk kamar Erick
132 Makan malam yang hangat
133 Nasehat Mama Yanti
134 Tidur seranjang
135 Permintaan Bumil
136 Gara gara kissmark
137 Nasi goreng buatan Erick
138 Gigit
139 Kontrol Kandungan
140 Intermezzo
141 Pertanyaan yang mengesalkan bumil
142 Kung Fu Panda
143 Tragedi beli lumpia
144 Di balik musibah
145 Baru tahu Agnes anaknya Cokro
146 Mengurus Erick
147 Godaiin Pak Rio
148 Suami OM OM
149 Kejutan manis
150 Malam Indah
151 Pagi yang indah
152 Mommy Daddy Itik
153 Ada yang mencurigakan
154 Mulai beraksi
155 Akhir aksi
156 Baik-baik saja
157 Nasib Agnes
158 Lembaran baru
159 Menjelang HPL
160 Welcome Baby Twin A
161 Acara aqiqah baby twin A
162 Akhir kisah Alya dan Erick
163 Obat Rindu fansnya keluarga Erick dan Alya
164 Hilangnya Cinta Suamiku
165 Ibu Sambung Untuk Putri
166 Info cerita anaknya Erick & Alya
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Meminjam rahim kamu
2
Bawa Sial
3
Tentang Alya
4
Diskusi
5
Nabrak Erick
6
Hukuman buat Alya
7
Perkara kopi
8
Hukuman selesai
9
Sidak
10
Siapa kamu sebenarnya
11
Istri Erick
12
Ribut di pagi hari
13
Keributan belum usai
14
Bertemu Andri
15
Cemburu
16
Menuju kesepakatan pinjam rahim
17
Deal!
18
Kecelakaan di pagi hari
19
Gendong
20
Perkara motor
21
Calon Ibu Pengganti
22
Bram Adityo
23
Siapa yang telepon
24
Tuntutan Orang tua Erick
25
Ingin ke rumah Alya
26
Rumah Alya
27
Mak-mak ribut lagi
28
Masih di rumah Alya
29
Meminang Alya
30
Menolak
31
Calon istri, calon suami
32
Kucing dan tikus
33
Alya sakit
34
Menjenguk
35
Masih menjenguk Alya
36
Tidak tertarik
37
Wanita matre
38
Sarapan pagi
39
Kedatangan Mama Danish
40
Ketika Alya dingin
41
Menuju rumah sakit
42
Mulai cek kesehatan
43
Hasil tes kesehatan
44
Egoisnya Agnes
45
Pelakor
46
Sibuk di butik
47
Delila
48
Jalan ke mall
49
Alya vs Delila
50
Dua istri berkumpul
51
Tanda tangan kesepakatan
52
Negosiasi
53
Pernikahan yang menyedihkan
54
Rio dan Mama Danish tahu?!
55
Ada yang pingsan
56
Keluhan Mama Danish
57
Mulai program inseminasi
58
Masih proses inseminasi
59
Erick tidak menyukai
60
Inseminasi selesai
61
Makan siang bersama - 1
62
Makan siang bersama - 2
63
Pil KB
64
Tidak mengenali
65
Penasaran
66
Seperti sedia kala
67
Melihatmu...
68
Suami bertemu dengan calon suami
69
Jangan pernah jatuh cinta
70
Kesal....
71
Tragedi ciuman pertama
72
Kabar Bahagia
73
Mengusir Erick
74
Mulai terbongkar
75
Tiba-tiba mual
76
Ingin menjenguk
77
Tidak ada di rumah
78
Katakan Bik Sur!!
79
Perdana ke mansion utama
80
Berita yang menggemparkan
81
Orang tua Delila
82
Ada yang berulah
83
Anak bungsu
84
Blackcard
85
Menghubungi Alya
86
Erick masih emosi
87
Erick Curhat
88
Penampakan
89
Datang ke perusahaan pratama
90
Kembali bertemu
91
Erick murka
92
Persiapan Gala Fashion Week
93
Pagi hari menjelang acara
94
Gala Fashion Week - 1
95
Gala Fashion Week - 2
96
Gala Fashion Week - 3
97
Pembicaraan antar pria
98
Delila berulah
99
Tolong selamatkan.....
100
Nasib Delila
101
Minta cerai
102
Bertemu teman
103
Istri satu-satunya
104
Kedatangan Agnes
105
Mengakhiri kesepakatan
106
Memo
107
Fatur gelisah
108
Pecat!!
109
Cintanya Andri
110
Acuhnya Erick
111
Amarah Alya dan Erick
112
Ingin merawat Alya
113
Antara dua istri
114
Mengungkapkan isi hati
115
Tidur bersama
116
Pergi
117
Hati yang gelisah
118
Mohon ceraikan Alya
119
Mengetahui semua alasan
120
Alya anak teman Pa--!
121
Bahagianya Agnes
122
Dua bulan berlalu
123
Malangnya Agnes
124
Merindu
125
Alya datang
126
Melihatmu
127
Bicara sepuluh menit
128
Persyaratan
129
Memutuskan pilihan
130
Menemani Bumil
131
Perdana masuk kamar Erick
132
Makan malam yang hangat
133
Nasehat Mama Yanti
134
Tidur seranjang
135
Permintaan Bumil
136
Gara gara kissmark
137
Nasi goreng buatan Erick
138
Gigit
139
Kontrol Kandungan
140
Intermezzo
141
Pertanyaan yang mengesalkan bumil
142
Kung Fu Panda
143
Tragedi beli lumpia
144
Di balik musibah
145
Baru tahu Agnes anaknya Cokro
146
Mengurus Erick
147
Godaiin Pak Rio
148
Suami OM OM
149
Kejutan manis
150
Malam Indah
151
Pagi yang indah
152
Mommy Daddy Itik
153
Ada yang mencurigakan
154
Mulai beraksi
155
Akhir aksi
156
Baik-baik saja
157
Nasib Agnes
158
Lembaran baru
159
Menjelang HPL
160
Welcome Baby Twin A
161
Acara aqiqah baby twin A
162
Akhir kisah Alya dan Erick
163
Obat Rindu fansnya keluarga Erick dan Alya
164
Hilangnya Cinta Suamiku
165
Ibu Sambung Untuk Putri
166
Info cerita anaknya Erick & Alya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!