Hukuman buat Alya

“Jadi apa saya seperti kura-kura, Pak CEO yang ganteng?” tanya Alya, saat Erick dan Rio sudah tiba di depan ruangan.

“Ckckck......saya tidak menyuruh kamu berlari,” decak Erick, kemudian masuk ke dalam ruangannya.

“Astaga, ini orang bikin gue darah tinggi juga ya.....!” Alya geregetan, melihat Erick.

“HEY KAMU YANG ADA DI LUAR MASUK!!” ucap Erick dengan nada tingginya.

“Kalau nyuruh tuh gak usah pakai teriak, gak bisa apa pakai suara yang lembut. Telinga saya masih sehat, gak budek,” celetuk Alya, agak kesal saat masuk ke ruangan CEO.

“Duduk!!!” perintah Erick.

Alya mendaratkan bokongnya di kursi yang tersedia di depan meja kebesaran CEO.

“Siapa nama kamu?” tanya Erick mulai interogasi Alya.

“Alya Zabrina Sadekh,” jawab Alya.

“Jabatan?” tanya lanjut Erick.

“Asisten manajer finance,” lanjut Erick.

“Sudah berapa lama kamu kerja di perusahaan saya?”

“Sudah dua tahun,” jawab Alya santai.

“Kenapa saya baru lihat kamu, kalau jabatan kamu asisten manajer finance?” tanya Erick, karena selama ini pria itu belum pernah melihat wanita di hadapannya.

“Saya bukan karyawan yang penting di perusahaan bapak, jadi gak mungkin bapak mencari saya. Pasti yang di cari karyawan level manajer atau direktur,” jawab asal Alya, tapi benar adanya. Yang di cari atau yang sering rapat dengan CEO adalah para manajer atau direktur, bukan para asisten atau staf biasa yang tidak ada kepentingan langsung dengan CEO.

“Oh betul juga, kamu memang bukan karyawan penting buat saya,” balas Erick.

“Lalu buat apa saya di sini kalau tadi bapak bilang saya tidak penting,” celetuk Alya dengan tatapan mengesalkan.”

“Rio, bawa semua pekerjaan kamu ke sini,” pinta Erick.

“Buat apa Pak Bos,” kedengaran aneh dengan permintaan Bosnya.

“Kalau saya bilang bawa ke sini, ya bawa ke sini!!” seru Erick, tidak ingin di bantah lagi.

Tanpa bertanya lagi Rio bergegas keluar, untuk mengambil berkas pekerjaan pria itu. Lalu kembali secepat kilat.

“Ini Pak Bos, pekerjaan saya,” ucap Rio, sambil meletakkan berkas di meja kerja bosnya.

“Terima kasih......,” ujar Erick.

“Hey kamu jangan lihatin aja! ini sebagai hukuman kamu karena sering berulah dengan saya. Kerjakan pekerjaan asisten saya, dan harus selesai sebelum jam kerja selesai,” perintah Erick dengan suara lantangnya.

“Hukuman!.....kok saya kena hukuman.....kenapa menuduh saya berulah.....Bapak jangan ngadi-ngadi deh!” tolak Alya.

“Lagi pula ini bukan pekerjaan saya, di luar job des saya!”

“Sekarang saya tanya, yang jadi CEO itu saya atau kamu?” tanya Erick.

Kok orang ini berdua jadi cekcok ya....udah kayak laki bini......batin Rio.

Pemandangan pria dengan wanita di hadapan Rio, bikin sakit kepala. Baru kali ini lihat Bos sekaligus temannya beradu mulut dengan seorang wanita, karena istri Bosnya orangnya penurut, karena paham suaminya tidak bisa di lawan dan di tolak. Dan ini wanita yang berada di ruangan CEO, selalu melawan Bosnya.

“Bapaklah CEO nya....” jawab Alya.

“Nah itu kamu tahu, sekarang kenapa kamu tidak patuhi perintah saya!!”

“Bukan saya tidak patuh Pak CEO, wajar dong saya menolak, ini bukan pekerjaan saya. Kalau nanti saya mengerjakan dan hasilnya tidak bagus buat Pak CEO, sama saja saya membuat waktu bekerja satu hari dengan mengerjakan hal yang tak berguna!!” jawab ketus Alya.

BRAK

Erick menggebrak meja kerjanya, kesal dengan argumen Alya.

“Astaga hampir jantung gue copot,” tersentak kaget Alya, tiba-tiba beranjak dari duduknya.

“Kamu selalu melawan saya, tidak ada hormatnya sama sekali....apa kamu sudah tidak betah kerja di sini.....hem?” tanya Erick ikut berdiri.

Jadilah mereka saling berdiri, berhadapan tapi terhalang dengan meja kerja Erick.

“Bukannya melawan Pak CEO, saya hanya mengutarakan isi hati saja, memangnya tidak boleh.”

“Baru kali ini ada karyawan yang berani melawan saya, dan itu kamu!!” tuding Erick.

“Ya sudah Pak CEO, lebih baik saya mengalah, dan keluar saja. Sepertinya Bapak bawaannya jadi emosi,” ujar pamit Alya, langsung memutar balik badannya untuk keluar dari ruangan CEO.

“SIAPA YANG MENYURUH KAMAU KELUAR DARI RUANGAN!!” teriak Erick.

Membuat Rio dan Alya tersentak, mendengar teriakan Erick.

Wanita itu menghela napas panjangnya, dan kembali memutar balik tubuhnya. Kemudian dijatuhkannya tas jinjingnya ke lantai, lalu mengambil gelas yang ada di meja kerja CEOnya. Lanjut memutar badannya, melangkah ke arah Erick sedang berdiri dengan wajah yang terlihat emosi.

Diraihnya tangan kanan Erick, “minum air ini, biar Bapak tidak emosional,” pinta Alya, dengan memberikan gelas tersebut, ke tangan pria ganteng itu.

Erick agak gelagapan saat Alya menghantarkan gelas ke tangannya.

“Ayo di minum Pak, biar kembali tenang. Tidak teriak-teriak seperti tadi,” pinta Alya dengan lembut, yang masih berdiri di hadapan Erick. Seakan-akan terhipnotis dengan ucapan Alya, pria itu langsung meneguk air minumnya.

Setelahnya Alya meraih gelas tersebut dari tangan Erick, lalu menaruhnya kembali ke meja. Kemudian mengambil berkas-berkas yang di bawa Rio tadi.

“Saya akan kerjakan ini, di ruangan saya,” ujar Alya, sambil membetulkan posisi kacamatanya.

“Kerjakan di sini, jika di ruangan kamu sendiri. Paling yang mengerjakan bukan kamu, saya tidak akan percaya,” jawab Erick.

“Astaga......Bapak selalu main tuduh tanpa bukti,” balas Alya.

“Kalau tidak mau di tuduh, ya kerjakan di sini,” perintah Erick.

“Pak Rio, boleh saya minta tolong sekali ini saja. Sepertinya Pak CEO tidak membolehkan saya keluar dari ruangan ini.” Pinta Alya dengan memelas.

“Minta tolong apa, Alya?” tanya Rio.

“Saya membutuhkan laptop  yang ada diruangan saya.” Jawab Alya.

“Tidak perlu ambil, kamu pakai laptop saya....!!” seru Erick.

“Baiklah kalau begitu, tidak jadi Pak Rio,” ujar Alya, kemudian menerima laptop dari tangan Erick.

Membawa berkas dan laptop, Alya menuju sofa yang berada di ruang CEO tersebut. Di hempaskannya bokongnya di sofa empuk tersebut.

“Pak Bos yakin, Alya bisa mengerjakan tugas saya. Dia background pendidikannya keuangan Bos, tidak berurusan dengan administrasi?” tanya Rio.

“Tenang aja, saya hanya kerjaiin dia aja, belum tentu hasilnya terpakai oleh saya,” jawab Erick.

“Oooh.....begitu. Kalau begitu saya balik ke ruangan Pak Bos,” pamit Rio.

“Mmm.......” gumam Erick.

Alya terlihat nyaman dengan pekerjaan yang baru saja di berikan oleh Pak CEO gantengnya. Duduk di sofa, kemudian membaca berkas satu persatu.

“Surat kerja sama, proposal, anggaran proyek, surat pengajuan, analisis proyek,” gumam Alya sendiri, melihat berkas yang di tangannya. Wanita itu mempelajarinya  sebentar, kemudian kedua tangannya mulai bergerak lincah di atas keyboard laptop.

Ujung ekor mata Erick sesekali melirik wanita yang duduk tak jauh dari meja kerjanya.

AH paling wanita itu tidak bisa mengerjakannya, sebentar lagi pasti akan bertanya.......harus kerjakan  apa!!.....batin Erick.

Erick tersenyum smirk kepada wanita yang berwajah kurang cantik itu, sungguh lirikan yang sangat menyepelekan orang lain. Pria itu kembali fokus ada pekerjaan.

Terpopuler

Comments

anonim

anonim

secara bawah sadar ni CEO ada rasa sama Alya. Mestinya dipecat tuh Alya yang bikin darting CEO tapi malah di suruh bekerja diruangannya, ada apa coba pak Bos ini

2025-04-12

0

G** Bp

G** Bp

jgn menganggap remeh seseorang pak CEO,ntar bisa klepek²🤣🤣🤣

2025-01-22

0

Rusmini Rusmini

Rusmini Rusmini

awas lama lama jatuh cintrong kalo di lirik mulu pak Erick....🤭🤭

2025-01-07

0

lihat semua
Episodes
1 Meminjam rahim kamu
2 Bawa Sial
3 Tentang Alya
4 Diskusi
5 Nabrak Erick
6 Hukuman buat Alya
7 Perkara kopi
8 Hukuman selesai
9 Sidak
10 Siapa kamu sebenarnya
11 Istri Erick
12 Ribut di pagi hari
13 Keributan belum usai
14 Bertemu Andri
15 Cemburu
16 Menuju kesepakatan pinjam rahim
17 Deal!
18 Kecelakaan di pagi hari
19 Gendong
20 Perkara motor
21 Calon Ibu Pengganti
22 Bram Adityo
23 Siapa yang telepon
24 Tuntutan Orang tua Erick
25 Ingin ke rumah Alya
26 Rumah Alya
27 Mak-mak ribut lagi
28 Masih di rumah Alya
29 Meminang Alya
30 Menolak
31 Calon istri, calon suami
32 Kucing dan tikus
33 Alya sakit
34 Menjenguk
35 Masih menjenguk Alya
36 Tidak tertarik
37 Wanita matre
38 Sarapan pagi
39 Kedatangan Mama Danish
40 Ketika Alya dingin
41 Menuju rumah sakit
42 Mulai cek kesehatan
43 Hasil tes kesehatan
44 Egoisnya Agnes
45 Pelakor
46 Sibuk di butik
47 Delila
48 Jalan ke mall
49 Alya vs Delila
50 Dua istri berkumpul
51 Tanda tangan kesepakatan
52 Negosiasi
53 Pernikahan yang menyedihkan
54 Rio dan Mama Danish tahu?!
55 Ada yang pingsan
56 Keluhan Mama Danish
57 Mulai program inseminasi
58 Masih proses inseminasi
59 Erick tidak menyukai
60 Inseminasi selesai
61 Makan siang bersama - 1
62 Makan siang bersama - 2
63 Pil KB
64 Tidak mengenali
65 Penasaran
66 Seperti sedia kala
67 Melihatmu...
68 Suami bertemu dengan calon suami
69 Jangan pernah jatuh cinta
70 Kesal....
71 Tragedi ciuman pertama
72 Kabar Bahagia
73 Mengusir Erick
74 Mulai terbongkar
75 Tiba-tiba mual
76 Ingin menjenguk
77 Tidak ada di rumah
78 Katakan Bik Sur!!
79 Perdana ke mansion utama
80 Berita yang menggemparkan
81 Orang tua Delila
82 Ada yang berulah
83 Anak bungsu
84 Blackcard
85 Menghubungi Alya
86 Erick masih emosi
87 Erick Curhat
88 Penampakan
89 Datang ke perusahaan pratama
90 Kembali bertemu
91 Erick murka
92 Persiapan Gala Fashion Week
93 Pagi hari menjelang acara
94 Gala Fashion Week - 1
95 Gala Fashion Week - 2
96 Gala Fashion Week - 3
97 Pembicaraan antar pria
98 Delila berulah
99 Tolong selamatkan.....
100 Nasib Delila
101 Minta cerai
102 Bertemu teman
103 Istri satu-satunya
104 Kedatangan Agnes
105 Mengakhiri kesepakatan
106 Memo
107 Fatur gelisah
108 Pecat!!
109 Cintanya Andri
110 Acuhnya Erick
111 Amarah Alya dan Erick
112 Ingin merawat Alya
113 Antara dua istri
114 Mengungkapkan isi hati
115 Tidur bersama
116 Pergi
117 Hati yang gelisah
118 Mohon ceraikan Alya
119 Mengetahui semua alasan
120 Alya anak teman Pa--!
121 Bahagianya Agnes
122 Dua bulan berlalu
123 Malangnya Agnes
124 Merindu
125 Alya datang
126 Melihatmu
127 Bicara sepuluh menit
128 Persyaratan
129 Memutuskan pilihan
130 Menemani Bumil
131 Perdana masuk kamar Erick
132 Makan malam yang hangat
133 Nasehat Mama Yanti
134 Tidur seranjang
135 Permintaan Bumil
136 Gara gara kissmark
137 Nasi goreng buatan Erick
138 Gigit
139 Kontrol Kandungan
140 Intermezzo
141 Pertanyaan yang mengesalkan bumil
142 Kung Fu Panda
143 Tragedi beli lumpia
144 Di balik musibah
145 Baru tahu Agnes anaknya Cokro
146 Mengurus Erick
147 Godaiin Pak Rio
148 Suami OM OM
149 Kejutan manis
150 Malam Indah
151 Pagi yang indah
152 Mommy Daddy Itik
153 Ada yang mencurigakan
154 Mulai beraksi
155 Akhir aksi
156 Baik-baik saja
157 Nasib Agnes
158 Lembaran baru
159 Menjelang HPL
160 Welcome Baby Twin A
161 Acara aqiqah baby twin A
162 Akhir kisah Alya dan Erick
163 Obat Rindu fansnya keluarga Erick dan Alya
164 Hilangnya Cinta Suamiku
165 Ibu Sambung Untuk Putri
166 Info cerita anaknya Erick & Alya
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Meminjam rahim kamu
2
Bawa Sial
3
Tentang Alya
4
Diskusi
5
Nabrak Erick
6
Hukuman buat Alya
7
Perkara kopi
8
Hukuman selesai
9
Sidak
10
Siapa kamu sebenarnya
11
Istri Erick
12
Ribut di pagi hari
13
Keributan belum usai
14
Bertemu Andri
15
Cemburu
16
Menuju kesepakatan pinjam rahim
17
Deal!
18
Kecelakaan di pagi hari
19
Gendong
20
Perkara motor
21
Calon Ibu Pengganti
22
Bram Adityo
23
Siapa yang telepon
24
Tuntutan Orang tua Erick
25
Ingin ke rumah Alya
26
Rumah Alya
27
Mak-mak ribut lagi
28
Masih di rumah Alya
29
Meminang Alya
30
Menolak
31
Calon istri, calon suami
32
Kucing dan tikus
33
Alya sakit
34
Menjenguk
35
Masih menjenguk Alya
36
Tidak tertarik
37
Wanita matre
38
Sarapan pagi
39
Kedatangan Mama Danish
40
Ketika Alya dingin
41
Menuju rumah sakit
42
Mulai cek kesehatan
43
Hasil tes kesehatan
44
Egoisnya Agnes
45
Pelakor
46
Sibuk di butik
47
Delila
48
Jalan ke mall
49
Alya vs Delila
50
Dua istri berkumpul
51
Tanda tangan kesepakatan
52
Negosiasi
53
Pernikahan yang menyedihkan
54
Rio dan Mama Danish tahu?!
55
Ada yang pingsan
56
Keluhan Mama Danish
57
Mulai program inseminasi
58
Masih proses inseminasi
59
Erick tidak menyukai
60
Inseminasi selesai
61
Makan siang bersama - 1
62
Makan siang bersama - 2
63
Pil KB
64
Tidak mengenali
65
Penasaran
66
Seperti sedia kala
67
Melihatmu...
68
Suami bertemu dengan calon suami
69
Jangan pernah jatuh cinta
70
Kesal....
71
Tragedi ciuman pertama
72
Kabar Bahagia
73
Mengusir Erick
74
Mulai terbongkar
75
Tiba-tiba mual
76
Ingin menjenguk
77
Tidak ada di rumah
78
Katakan Bik Sur!!
79
Perdana ke mansion utama
80
Berita yang menggemparkan
81
Orang tua Delila
82
Ada yang berulah
83
Anak bungsu
84
Blackcard
85
Menghubungi Alya
86
Erick masih emosi
87
Erick Curhat
88
Penampakan
89
Datang ke perusahaan pratama
90
Kembali bertemu
91
Erick murka
92
Persiapan Gala Fashion Week
93
Pagi hari menjelang acara
94
Gala Fashion Week - 1
95
Gala Fashion Week - 2
96
Gala Fashion Week - 3
97
Pembicaraan antar pria
98
Delila berulah
99
Tolong selamatkan.....
100
Nasib Delila
101
Minta cerai
102
Bertemu teman
103
Istri satu-satunya
104
Kedatangan Agnes
105
Mengakhiri kesepakatan
106
Memo
107
Fatur gelisah
108
Pecat!!
109
Cintanya Andri
110
Acuhnya Erick
111
Amarah Alya dan Erick
112
Ingin merawat Alya
113
Antara dua istri
114
Mengungkapkan isi hati
115
Tidur bersama
116
Pergi
117
Hati yang gelisah
118
Mohon ceraikan Alya
119
Mengetahui semua alasan
120
Alya anak teman Pa--!
121
Bahagianya Agnes
122
Dua bulan berlalu
123
Malangnya Agnes
124
Merindu
125
Alya datang
126
Melihatmu
127
Bicara sepuluh menit
128
Persyaratan
129
Memutuskan pilihan
130
Menemani Bumil
131
Perdana masuk kamar Erick
132
Makan malam yang hangat
133
Nasehat Mama Yanti
134
Tidur seranjang
135
Permintaan Bumil
136
Gara gara kissmark
137
Nasi goreng buatan Erick
138
Gigit
139
Kontrol Kandungan
140
Intermezzo
141
Pertanyaan yang mengesalkan bumil
142
Kung Fu Panda
143
Tragedi beli lumpia
144
Di balik musibah
145
Baru tahu Agnes anaknya Cokro
146
Mengurus Erick
147
Godaiin Pak Rio
148
Suami OM OM
149
Kejutan manis
150
Malam Indah
151
Pagi yang indah
152
Mommy Daddy Itik
153
Ada yang mencurigakan
154
Mulai beraksi
155
Akhir aksi
156
Baik-baik saja
157
Nasib Agnes
158
Lembaran baru
159
Menjelang HPL
160
Welcome Baby Twin A
161
Acara aqiqah baby twin A
162
Akhir kisah Alya dan Erick
163
Obat Rindu fansnya keluarga Erick dan Alya
164
Hilangnya Cinta Suamiku
165
Ibu Sambung Untuk Putri
166
Info cerita anaknya Erick & Alya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!