Keributan belum usai

Erick turut masuk ke dalam mobil mewahnya dan duduk di samping Alya.

“Rio, ke mall yang terdekat!!!” perintah Erick, kepada Rio yang sudah duduk di samping sopir.

“Baik Pak Bos," jawab Rio sambil menoleh ke belakang.

“Pak Rio jangan jalan dulu mobilnya, saya mau turun.....tidak ikut ke mall. Saya mau selesai pekerjaan dulu sebelum saya di pecat sama Pak CEO,” pinta Alya, sambil membuka pintu mobil.

“DIAM ALYA, ATAU BENAR BENAR SAYA PECAT KAMU!!” Emosi Erick mengeluap.

“Ya sudah Pak CEO, tinggal pecat saya apa susahnya,” kembali menantang.

“RIO JALAN......!!” perintah Erick, akhirnya mobil melaju juga, meninggalkan perusahaan Pratama.

“Ck.......buat apa gue ikut ke mall,” lidah Alya berdecak kesal, kecewa tidak bisa keluar dari mobil CEO nya, karena mobil sudah jalan.

Erick menatap tajam ke arah Alya yang berada disampingnya, sungguh setiap bertemu Alya, pria itu jadi emosian......tidak seperti biasanya......yang selalu tenang jika menghadapi orang terutama seorang wanita.

“Matanya geliatnya biasa aja Pak CEO, gak usah pakai tatapan tajam kayak gak pernah lihat cewek jelek aja,” ujar santai Alya, yang mendapatkan tatapan tajam dari Pak CEO nya.

Kedua netra Erick semakin menajam, reflek tangannya membungkam mulut Alya, sebelum wanita itu melanjutkan bicaranya.

“Mmmmppph........,” gumam Alya sambil menepuk tangan besar Erick.

“Diam.......dasar cerewet, mulutnya gak pakai rem kalau bicara!!” tegur Erick masih membekap mulut Alya.

Berasa pukulan tangan Alya ke tangan Erick tidak bisa membuka mulutnya yang dibekap, terpaksa Alya langsung melepas kedua sepatu high heels, udah gak pakai mikir lagi kalau pria yang di sebelahnya adalah atasannya, Bos Besar, CEO nya.

Dalam kondisi Erick membekap mulut Alya. Kedua kaki Alya langsung naik ke atas paha Erick, dan mengangkat tubuhnya sendiri pindah posisi, kini wanita itu sudah  terduduk dengan kedua paha terbuka lebar di atas kedua paha Erick.

Erick terkesiap lihat posisi Alya yang sudah dalam pangkuannya, dan salah satu tangan Erick pun sudah merangkul pinggang Alya, serta tangan satunya masih membekap mulut Alya. Erick menatap intens ke arah mata abu-abu Alya yang memiliki bulu mata sangat lentik, tapi sayangnya terhalang dengan kacamata bulatnya.

Mata yang cantik

Tanpa aba-aba........

“AAAUWWW........” pekik Erick kesakitan, kening pria itu di seruduk oleh kening Alya dengan kencang. Lepaslah tangan Erick yang membekap bibir Alya.

“Astaga.....Ya Allah,” Rio ikut teriak ketika menoleh ke belakang, melihat posisi Alya yang sungguh menantang buat hasrat seorang pria.

Alya langsung pindah ke posisi semula, dan memakai sepatu high heelsnya.

“Duh......sakit juga kening gue.....,” keluh Alya sambil mengusap keningnya.

“Siapa suruh jedotin keningnya ke kening saya!” sahut Erick masih mengusap keningnya.

“Siapa suruh juga bekap mulut saya!!” balas Alya tak mau kalah.

“Kamu yang mulai duluan, dari tadi gak berhenti ngomong, ngejawab terus!!” tegur Erick.

“Loh kok jadi nyalahin saya, kalau bapak tidak bawa saya masuk ke dalam mobil ini. Bapak gak bakal dengar saya ngomong. Nyesalkan bawa saya ke dalam mobil,” balas ketus Alya.

“Alya, kamu bisa gak mulutnya diam sebentar!!”

“Bisa.....saya bisa diam kok. Cukup Bapak anterin saya balik ke kantor, atau turunin saya di sini. Biar saya balik sendiri ke kantor,” jawab enteng Alya.

“Astaga.....ALYA....,” Erick kembali menutup mulut wanita itu dengan tangannya, terjadilah pergulatan di bangku penumpang. Tangan Alya mulai menjambak rambut Erick yang terlihat rapi, begitu pun juga Erick salah satu tangannya mengacak rambut Alya. Dan kedua kaki mereka juga saling menjepit.

“Astaga Pak Bos......Alya, berhenti jangan berantem di dalam mobil. Kita bisa celaka, gak lihat bagian belakang mobil bergoyang gara-gara Pak Bos dan Alya!!” tegur Rio dengan suara meninggi.

Erick dan Alya berhenti sejenak, dengan menatap Rio yang sedang menatap mereka berdua, dengan masing masing tangan memegang rambut lawannya.

“Ini gara gara Pak Bos nih” gerutu Alya, menarik rambut Erick.

“Kamu yang gak bisa diam dari tadi mulutnya,” balas Erick kembali menarik rambut panjang Alya.

“STOP.......!!!” teriak Rio dalam mobil. Bisa-bisanya Rio sudah menegur mereka berdua malah tambah jadi berantemnya, bukannya berhenti.

Erick melepas rambut Alya, begitu juga Alya melepas rambut Erick, sama-sama membuang muka dan mendengus kesal.

Erick menyibak jasnya yang terlihat lecek, serta merapikan rambutnya yang sudah acak acakkan tidak terbentuk lagi. Alya pun juga sama merapikan kemejanya yang sudah kusut beserta merapikan rambut panjang, dan posisi kacamatanya.

“Dasar cewek gila!!” ketus Erick.

“Dasar CEO gila!!” balas ketus Alya.

“Pak Bos......Alya....jangan mulai lagi!!” sahut Rio bagaikan wasit untuk mereka berdua.

Erick dan Alya sama-sama bersedekap, melipat kedua tangannya ke dada. Dan kembali memalingkan wajah mereka berdua. Akhirnya Erick dan Alya hening, tidak ada yang bicara selama menuju mall.

Sekitar empat puluh lima menit mobil yang membawa Erick dan Alya sudah sampai di lobby Mall CP.

“Cepat turun,” perintah Erick dengan nada galaknya.

Dengan memasang wajah galak juga Alya turun dari mobil.”Mau ke mana?” tanya Alya.

“Gak usah banyak tanya, ikut aja. Dan jaga jarak jangan dekat-dekat saya jalannya,” jawab Erick.

“Ck....siapa juga yang mau jalan beriringan sama bapak,” balas Alya.

“Pak Bos, Alya......tolong jangan ribut di dalam mall,” pinta Rio, terpaksa harus berdiri di antara Erick dan Alya, dari pada nanti mereka berdua main jambak-jambakan di dalam mall.

Tapi Rio heran dengan sikap Pak Bosnya, yang sangat di luar kebiasaannya, dan kenapa bisa sampai berantem dengan Alya wanita yang tidak menarik itu.

Erick dan Rio sudah jalan duluan, sedangkan Alya sengaja jalannya melambat dan jauh dari Erick dan Rio, ya ada sekitar lima meter jaraknya.

Alya yang jarang-jarang ke mall karena kesibukannya yang sangat padat, matanya jadi sering melirik-lirik ke toko yang berada di dalam mall. Apalagi kalau ada toko baju anak-anak, Alya menghentikan langkah kakinya dan masuk ke dalam toko baju anak-anak. Wanita itu lupa seharus dia mengikuti Erick, justru malah memisahkan dirinya.

Erick dan Rio yang sudah naik escalator untuk ke lantai dua, baru tersadar jika di belakang mereka tidak terlihat ada Alya.

“Astaga....ke mana lagi itu cewek gila!!” gerutu kesal Erick, setelah melihat sekitarnya tidak ada batang hidungnya Alya.

“Turun lagi kita ke bawah Rio, cari Alya,” perintah Erick, kembali turun lewat escalator.

“Ya Pak Bos, lagian Pak Bos tadi bilang ke Alya jalannya jangan dekat-dekat. Wajar kalau Alya tertinggal jauh di belakang, apalagi Pak Bos jalannya cepat,” ujar Rio.

“Ck....!” lidah Erick berdecak kesal.

“Nyusahin aja.....!” gumam Erick sendiri.

bersambung

Kakak readers yang cantik dan ganteng, jangan lupa tinggalin jejaknya ya.....

Love you sekebon 🌹🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

Rusmini Rusmini

Rusmini Rusmini

baru kali ini bos berantem dgn karyawannya sendiri pake acara jambak jambakan mending kalo cewek semua lah ini laki ma perempuan ....sungguh terlalu ... 🥴🥴🥴🥴🔥🔥🔥🔥

2025-01-07

0

Dewi Anjasmaraa

Dewi Anjasmaraa

dunia halu emang semua serba boleh termasuk karyawan berantem sama boss yg dingin tapi gak punya wibawa kwkwkwkwkw

2024-11-19

1

anonim

anonim

CEO kok main jambak-jambakan sama karyawannya di dalam mobil pula wkwkwk

2025-04-15

0

lihat semua
Episodes
1 Meminjam rahim kamu
2 Bawa Sial
3 Tentang Alya
4 Diskusi
5 Nabrak Erick
6 Hukuman buat Alya
7 Perkara kopi
8 Hukuman selesai
9 Sidak
10 Siapa kamu sebenarnya
11 Istri Erick
12 Ribut di pagi hari
13 Keributan belum usai
14 Bertemu Andri
15 Cemburu
16 Menuju kesepakatan pinjam rahim
17 Deal!
18 Kecelakaan di pagi hari
19 Gendong
20 Perkara motor
21 Calon Ibu Pengganti
22 Bram Adityo
23 Siapa yang telepon
24 Tuntutan Orang tua Erick
25 Ingin ke rumah Alya
26 Rumah Alya
27 Mak-mak ribut lagi
28 Masih di rumah Alya
29 Meminang Alya
30 Menolak
31 Calon istri, calon suami
32 Kucing dan tikus
33 Alya sakit
34 Menjenguk
35 Masih menjenguk Alya
36 Tidak tertarik
37 Wanita matre
38 Sarapan pagi
39 Kedatangan Mama Danish
40 Ketika Alya dingin
41 Menuju rumah sakit
42 Mulai cek kesehatan
43 Hasil tes kesehatan
44 Egoisnya Agnes
45 Pelakor
46 Sibuk di butik
47 Delila
48 Jalan ke mall
49 Alya vs Delila
50 Dua istri berkumpul
51 Tanda tangan kesepakatan
52 Negosiasi
53 Pernikahan yang menyedihkan
54 Rio dan Mama Danish tahu?!
55 Ada yang pingsan
56 Keluhan Mama Danish
57 Mulai program inseminasi
58 Masih proses inseminasi
59 Erick tidak menyukai
60 Inseminasi selesai
61 Makan siang bersama - 1
62 Makan siang bersama - 2
63 Pil KB
64 Tidak mengenali
65 Penasaran
66 Seperti sedia kala
67 Melihatmu...
68 Suami bertemu dengan calon suami
69 Jangan pernah jatuh cinta
70 Kesal....
71 Tragedi ciuman pertama
72 Kabar Bahagia
73 Mengusir Erick
74 Mulai terbongkar
75 Tiba-tiba mual
76 Ingin menjenguk
77 Tidak ada di rumah
78 Katakan Bik Sur!!
79 Perdana ke mansion utama
80 Berita yang menggemparkan
81 Orang tua Delila
82 Ada yang berulah
83 Anak bungsu
84 Blackcard
85 Menghubungi Alya
86 Erick masih emosi
87 Erick Curhat
88 Penampakan
89 Datang ke perusahaan pratama
90 Kembali bertemu
91 Erick murka
92 Persiapan Gala Fashion Week
93 Pagi hari menjelang acara
94 Gala Fashion Week - 1
95 Gala Fashion Week - 2
96 Gala Fashion Week - 3
97 Pembicaraan antar pria
98 Delila berulah
99 Tolong selamatkan.....
100 Nasib Delila
101 Minta cerai
102 Bertemu teman
103 Istri satu-satunya
104 Kedatangan Agnes
105 Mengakhiri kesepakatan
106 Memo
107 Fatur gelisah
108 Pecat!!
109 Cintanya Andri
110 Acuhnya Erick
111 Amarah Alya dan Erick
112 Ingin merawat Alya
113 Antara dua istri
114 Mengungkapkan isi hati
115 Tidur bersama
116 Pergi
117 Hati yang gelisah
118 Mohon ceraikan Alya
119 Mengetahui semua alasan
120 Alya anak teman Pa--!
121 Bahagianya Agnes
122 Dua bulan berlalu
123 Malangnya Agnes
124 Merindu
125 Alya datang
126 Melihatmu
127 Bicara sepuluh menit
128 Persyaratan
129 Memutuskan pilihan
130 Menemani Bumil
131 Perdana masuk kamar Erick
132 Makan malam yang hangat
133 Nasehat Mama Yanti
134 Tidur seranjang
135 Permintaan Bumil
136 Gara gara kissmark
137 Nasi goreng buatan Erick
138 Gigit
139 Kontrol Kandungan
140 Intermezzo
141 Pertanyaan yang mengesalkan bumil
142 Kung Fu Panda
143 Tragedi beli lumpia
144 Di balik musibah
145 Baru tahu Agnes anaknya Cokro
146 Mengurus Erick
147 Godaiin Pak Rio
148 Suami OM OM
149 Kejutan manis
150 Malam Indah
151 Pagi yang indah
152 Mommy Daddy Itik
153 Ada yang mencurigakan
154 Mulai beraksi
155 Akhir aksi
156 Baik-baik saja
157 Nasib Agnes
158 Lembaran baru
159 Menjelang HPL
160 Welcome Baby Twin A
161 Acara aqiqah baby twin A
162 Akhir kisah Alya dan Erick
163 Obat Rindu fansnya keluarga Erick dan Alya
164 Hilangnya Cinta Suamiku
165 Ibu Sambung Untuk Putri
166 Info cerita anaknya Erick & Alya
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Meminjam rahim kamu
2
Bawa Sial
3
Tentang Alya
4
Diskusi
5
Nabrak Erick
6
Hukuman buat Alya
7
Perkara kopi
8
Hukuman selesai
9
Sidak
10
Siapa kamu sebenarnya
11
Istri Erick
12
Ribut di pagi hari
13
Keributan belum usai
14
Bertemu Andri
15
Cemburu
16
Menuju kesepakatan pinjam rahim
17
Deal!
18
Kecelakaan di pagi hari
19
Gendong
20
Perkara motor
21
Calon Ibu Pengganti
22
Bram Adityo
23
Siapa yang telepon
24
Tuntutan Orang tua Erick
25
Ingin ke rumah Alya
26
Rumah Alya
27
Mak-mak ribut lagi
28
Masih di rumah Alya
29
Meminang Alya
30
Menolak
31
Calon istri, calon suami
32
Kucing dan tikus
33
Alya sakit
34
Menjenguk
35
Masih menjenguk Alya
36
Tidak tertarik
37
Wanita matre
38
Sarapan pagi
39
Kedatangan Mama Danish
40
Ketika Alya dingin
41
Menuju rumah sakit
42
Mulai cek kesehatan
43
Hasil tes kesehatan
44
Egoisnya Agnes
45
Pelakor
46
Sibuk di butik
47
Delila
48
Jalan ke mall
49
Alya vs Delila
50
Dua istri berkumpul
51
Tanda tangan kesepakatan
52
Negosiasi
53
Pernikahan yang menyedihkan
54
Rio dan Mama Danish tahu?!
55
Ada yang pingsan
56
Keluhan Mama Danish
57
Mulai program inseminasi
58
Masih proses inseminasi
59
Erick tidak menyukai
60
Inseminasi selesai
61
Makan siang bersama - 1
62
Makan siang bersama - 2
63
Pil KB
64
Tidak mengenali
65
Penasaran
66
Seperti sedia kala
67
Melihatmu...
68
Suami bertemu dengan calon suami
69
Jangan pernah jatuh cinta
70
Kesal....
71
Tragedi ciuman pertama
72
Kabar Bahagia
73
Mengusir Erick
74
Mulai terbongkar
75
Tiba-tiba mual
76
Ingin menjenguk
77
Tidak ada di rumah
78
Katakan Bik Sur!!
79
Perdana ke mansion utama
80
Berita yang menggemparkan
81
Orang tua Delila
82
Ada yang berulah
83
Anak bungsu
84
Blackcard
85
Menghubungi Alya
86
Erick masih emosi
87
Erick Curhat
88
Penampakan
89
Datang ke perusahaan pratama
90
Kembali bertemu
91
Erick murka
92
Persiapan Gala Fashion Week
93
Pagi hari menjelang acara
94
Gala Fashion Week - 1
95
Gala Fashion Week - 2
96
Gala Fashion Week - 3
97
Pembicaraan antar pria
98
Delila berulah
99
Tolong selamatkan.....
100
Nasib Delila
101
Minta cerai
102
Bertemu teman
103
Istri satu-satunya
104
Kedatangan Agnes
105
Mengakhiri kesepakatan
106
Memo
107
Fatur gelisah
108
Pecat!!
109
Cintanya Andri
110
Acuhnya Erick
111
Amarah Alya dan Erick
112
Ingin merawat Alya
113
Antara dua istri
114
Mengungkapkan isi hati
115
Tidur bersama
116
Pergi
117
Hati yang gelisah
118
Mohon ceraikan Alya
119
Mengetahui semua alasan
120
Alya anak teman Pa--!
121
Bahagianya Agnes
122
Dua bulan berlalu
123
Malangnya Agnes
124
Merindu
125
Alya datang
126
Melihatmu
127
Bicara sepuluh menit
128
Persyaratan
129
Memutuskan pilihan
130
Menemani Bumil
131
Perdana masuk kamar Erick
132
Makan malam yang hangat
133
Nasehat Mama Yanti
134
Tidur seranjang
135
Permintaan Bumil
136
Gara gara kissmark
137
Nasi goreng buatan Erick
138
Gigit
139
Kontrol Kandungan
140
Intermezzo
141
Pertanyaan yang mengesalkan bumil
142
Kung Fu Panda
143
Tragedi beli lumpia
144
Di balik musibah
145
Baru tahu Agnes anaknya Cokro
146
Mengurus Erick
147
Godaiin Pak Rio
148
Suami OM OM
149
Kejutan manis
150
Malam Indah
151
Pagi yang indah
152
Mommy Daddy Itik
153
Ada yang mencurigakan
154
Mulai beraksi
155
Akhir aksi
156
Baik-baik saja
157
Nasib Agnes
158
Lembaran baru
159
Menjelang HPL
160
Welcome Baby Twin A
161
Acara aqiqah baby twin A
162
Akhir kisah Alya dan Erick
163
Obat Rindu fansnya keluarga Erick dan Alya
164
Hilangnya Cinta Suamiku
165
Ibu Sambung Untuk Putri
166
Info cerita anaknya Erick & Alya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!