Perkara motor

“Pak Erick hasil rontgen pasien sudah keluar,” ucap Dokter yang menghampiri mereka bertiga.

“Bagaimana hasil rontgennya?” tanya Erick.

Dokter memperlihatkan hasilnya di layar khusus rontgen, “kedua kaki mbaknya tidak ada mengalami patang tulang, kondisi tulang baik. Jadi kaki mbak hanya mengalami terkilir saja.”

“Syukurlah kalau begitu, Dokter....kaki saya tulangnya baik-baik aja. Berarti saya sudah boleh pulangkan Dokter?”

“Sudah boleh pulang, nanti obatnya silahkan di tebus di apotik rumah sakit,” ujar Dokter, sambil memberikan resep obat ke Erick.

“Terima kasih Dokter,” ucap Erick.

“Rio urus administrasinya, dan tebus obat ini,” pinta Erick.

“Baik Pak Bos.” Rio duluan keluar dari ruang IGD.

“Mau ngapain lagi?” tanya Alya, melihat tangan Erick mulai menyelisip kebagian pahanya.

“Ya mau gendong kamulah, mau pulang gak!! Atau mau dirawat di rumah sakit aja!!” seru Erick.

“Jalan aja,” tolak Alya.

“Kelamaan,” Erick kembali mengendong Alya......sepertinya hari ini Erick punya hobi baru yaitu mengendong Alya.

Oh malunya Alya dengan mata mata yang melihat dirinya di gendong oleh pria ganteng itu. Bagaikan bumi dan langit, ganteng vs jelek.

🌹🌹

Masalah pengobatan Alya sudah selesai, sekarang mobil Erick yang di kemudikan oleh Rio balik menuju ke perusahaan Pratama.

“Sebaiknya kamu pulang saja, saya izinkan kamu untuk istirahat di rumah beberapa hari sampai tangan dan kakimu sembuh,” ucap Erick.

“Pekerjaan saya banyak yang tertunda, lagi pula saya masih bisa kerjakan. Lagi pula otak saya tidak cedera untungnya. Yang terluka hanya di bagian kaki saja.”

“Ya sudah terserah kamu kalau begitu, tapi jangan sampai telinga saya dengar ada gosip seorang CEO tega memperkerjakan karyawannya yang sedang sakit.”

“Kalau itu bukan urusan saya kalau ada gosip kayak begitu, lagi pula yang bikin saya terluka kan Bapak sendiri. Ya nikmati aja kalau ada gosip kayak begitu, gitu aja kok dibikin repot toh!!” jawab Alya, mendengus kesal.

“Saya kan udah minta maaf Alya, semuanya tidak sengaja. Saya udah bawa kamu ke rumah sakit. Dan nanti motor kamu saya gantikan yang baru. Apa lagi yang kurang dari saya!! Saya sudah tanggung jawab sama kamu!!”

“Enggak perlu Bapak ganti motor saya dengan yang baru, cukup perbaiki motor saya yang rusak. Kalau Bapak ganti motor yang baru, nanti bisa Bapak ungkit-ungkit tuh motor baru. Masalah saya di bawa ke rumah sakit aja udah di ungkit, apalagi kalau kasih motor baru......weh terus di ungkit!!” gerutu Alya.

“Astaga kenapa harus ketemu dengan karyawan seperti ini!!” gumam Erick, kesal.

“Saya gak minta ketemu sama Bapak. Bapaknya aja yang pengen ketemu sama saya, udah kataiin saya jeleklah, gilalahh!!” balas Alya.

“Siapa bilang saya mau ketemu sama kamu, kalau bisa jangan sampai ketemu lagi. Rugi saya!!” balas balik Erick tidak terima.

“Ya udah kalau Bapak gak mau ketemu sama saya lagi, terus ini kenapa duduknya sampai menempel begini, sebelah sana masih lega kok Pak,” tegur Alya, sambil melirik kedua paha mereka sudah menempel.

“Gak sengaja...!” jawab kikuk Erick langsung menarik dirinya, yang sedari tadi dirinya menempel ke wanita berkacamata bulat.

Kamu kok wangi enak ya.....batin Erick.

Erick dan Alya sama-sama memalingkan wajahnya, dan menatap ke arah jalanan, sampai mobil mewah Erick tiba di perusahaan.

Perusahaan Pratama

Pria ganteng itu agak dilema ketika dia keluar dari mobil, ingin rasanya kembali mengendong Alya dan membawanya ke dalam ruang kerjanya. Tapi kayaknya tidak mungkin, secara pria itu CEO yang bisa menyuruh orang lain untuk membantu Alya berjalan menuju ke ruang kerjanya. Apalagi istrinya sudah berada di perusahaan, karena beberapa kali handphonenya berdering, tapi tidak di angkatnya.

Rio tanpa banyak bertanya, mengulurkan lengan tangannya sebagai pegangan Alya berjalan, yang terlihat agak pincang. Raut wajah Erick mulai masam.

 “Saya akan membelikan motor baru untuk kamu,” ucap Erick, ketika mereka bertiga masuk ke dalam lobby perusahaan.

“Tidak perlu, cukup perbaiki saja,” jawab Alya ketus.

“Rio nanti setelah ini kamu ke dealer motor, belikan motor buat Alya,” perintah Erick.

“Siap Pak Bos.”

“Tidak perlu Pak Rio, cukup bawa motor saya ke bengkel!!” sahut Alya.

Ting.......pintu lift terbuka.

Dengan kondisi jalan pincang, Alya masuk duluan, Erick dan Rio ikut masuk ke dalam lift. Dan seperti biasa Rio melarang karyawan lain yang ingin masuk ke dalam lift, hanya mereka bertiga di dalam lift.

Alya bersandar di dinding lift, Erick langsung menghimpit tubuh Alya.

“Apa-apaan ini Pak CEO!!!” berang Alya, tubuhnya sudah menempel dengan tubuh Erick, dan tak bisa bergerak.

GLEK

Rio menelan ludahnya dengan kasar, melihat adegan yang terkesan intim.

“Kamu jangan melarang saya untuk bertanggung jawab dengan motor kamu. Dan jangan menolaknya, atau jangan-jangan kamu bakal minta bantuan dengan Andri!!!”

“Andri.......apa hubungannya. Kenapa jadi ungkit-ungkit nama Kak Andri.....heran jadinya!!” kesal Alya.

“Karena saya tidak suka dengan pria yang bernama Andri!!” suara Erick meninggi.

“Astaga Pak CEO, gak usah pakai teriak segala, lagi pula kenapa tidak suka dengan Andri. Bapak ada masalah dengan Andri!!" ujar santai Alya.

"Itu urusan saya," ketus Erick.

“Ya terserah.....itu memang urusan Pak CEO, tapi tolong ya Pak CEO, geser dikit badannya.....nanti Pak CEO bisa ketularan jelek, apalagi tadi kayaknya berasa ada yang tegang, lagi pula sebelah bapak lega loh, gak perlu sampai menempel ke saya begini,” celetuk Alya, tapi memang tadi wanita itu merasakan ada yang bangun di balik celana Pak CEOnya, karena tubuh mereka berdua menempel.

Dengan wajah dinginnya Erick sedikit melonggarkan himpitannya, walau ada rasa aneh ketika menjauh dari sentuhan tadi. Bagaimana bisa tubuh pria ganteng itu terasa nyaman ketika bersentuhan dengan tubuh wanita yang tidak cantik.

Sepertinya saya harus cek kesehatan ke dokter......batin Erick.

Ting........pintu lift terbuka di lantai tujuh. Alya bergegas keluar, dan Rio langsung membantu Alya berjalan, sebelum Erick memegang Alya terlebih dahulu.

“Biar saya yang antar Alya ke ruangnya Pak, Pak Bos langsung saja ke ruangan. Nanti saya menyusul,” ujar Rio.

“Tidak usah Rio, saya aja yang antar Alya ke ruangan,” Erick menolak permintaan Rio.

“Pak Rio, ayo anterin saya ke ruangan,” Alya menepis tangan Erick dan langsung merangkul lengan tangan Rio.

Sebenernya apes banget nganter nih cewek jelek, mana pakai merangkul lengan lagi. Ini semua demi Pak Bos biar tidak ada gosip!!!.....batin Rio.

Tapi kok nih cewek wangi ya......bikin nyaman.

Rio melirik sedikit ke arah Alya si wanita berkacamata bulat, wajah penuh bintik hitam.

Kok matanya cantik ya.....warnanya abu-abu dan bulu matanya panjang lentik.....batin Rio.

Ada rasa heran di hati Rio dengan wanita berkacamata itu.

Erick ternyata ikut berjalan di belakang Rio dan Alya, tidak langsung ke lantai dua belas, ada rasa tidak suka saat Alya merangkul lengan Rio. Ingin rasanya melepas tangan Alya yang masih merangkul.

 

bersambung...

 

Terpopuler

Comments

anonim

anonim

Erick sudah candu gendong Alya ya ...
nah lo Rio bau harum Alya bisa mabok kau...jangan ikutan pak Bos yang pinginnya nempel Alya

2025-04-15

0

Nur Aulia

Nur Aulia

aslinya Alya itu cantik pa Erik

2025-02-23

0

Dikdik Suarna

Dikdik Suarna

jadi suka sama alya dan pak erik

2024-12-08

0

lihat semua
Episodes
1 Meminjam rahim kamu
2 Bawa Sial
3 Tentang Alya
4 Diskusi
5 Nabrak Erick
6 Hukuman buat Alya
7 Perkara kopi
8 Hukuman selesai
9 Sidak
10 Siapa kamu sebenarnya
11 Istri Erick
12 Ribut di pagi hari
13 Keributan belum usai
14 Bertemu Andri
15 Cemburu
16 Menuju kesepakatan pinjam rahim
17 Deal!
18 Kecelakaan di pagi hari
19 Gendong
20 Perkara motor
21 Calon Ibu Pengganti
22 Bram Adityo
23 Siapa yang telepon
24 Tuntutan Orang tua Erick
25 Ingin ke rumah Alya
26 Rumah Alya
27 Mak-mak ribut lagi
28 Masih di rumah Alya
29 Meminang Alya
30 Menolak
31 Calon istri, calon suami
32 Kucing dan tikus
33 Alya sakit
34 Menjenguk
35 Masih menjenguk Alya
36 Tidak tertarik
37 Wanita matre
38 Sarapan pagi
39 Kedatangan Mama Danish
40 Ketika Alya dingin
41 Menuju rumah sakit
42 Mulai cek kesehatan
43 Hasil tes kesehatan
44 Egoisnya Agnes
45 Pelakor
46 Sibuk di butik
47 Delila
48 Jalan ke mall
49 Alya vs Delila
50 Dua istri berkumpul
51 Tanda tangan kesepakatan
52 Negosiasi
53 Pernikahan yang menyedihkan
54 Rio dan Mama Danish tahu?!
55 Ada yang pingsan
56 Keluhan Mama Danish
57 Mulai program inseminasi
58 Masih proses inseminasi
59 Erick tidak menyukai
60 Inseminasi selesai
61 Makan siang bersama - 1
62 Makan siang bersama - 2
63 Pil KB
64 Tidak mengenali
65 Penasaran
66 Seperti sedia kala
67 Melihatmu...
68 Suami bertemu dengan calon suami
69 Jangan pernah jatuh cinta
70 Kesal....
71 Tragedi ciuman pertama
72 Kabar Bahagia
73 Mengusir Erick
74 Mulai terbongkar
75 Tiba-tiba mual
76 Ingin menjenguk
77 Tidak ada di rumah
78 Katakan Bik Sur!!
79 Perdana ke mansion utama
80 Berita yang menggemparkan
81 Orang tua Delila
82 Ada yang berulah
83 Anak bungsu
84 Blackcard
85 Menghubungi Alya
86 Erick masih emosi
87 Erick Curhat
88 Penampakan
89 Datang ke perusahaan pratama
90 Kembali bertemu
91 Erick murka
92 Persiapan Gala Fashion Week
93 Pagi hari menjelang acara
94 Gala Fashion Week - 1
95 Gala Fashion Week - 2
96 Gala Fashion Week - 3
97 Pembicaraan antar pria
98 Delila berulah
99 Tolong selamatkan.....
100 Nasib Delila
101 Minta cerai
102 Bertemu teman
103 Istri satu-satunya
104 Kedatangan Agnes
105 Mengakhiri kesepakatan
106 Memo
107 Fatur gelisah
108 Pecat!!
109 Cintanya Andri
110 Acuhnya Erick
111 Amarah Alya dan Erick
112 Ingin merawat Alya
113 Antara dua istri
114 Mengungkapkan isi hati
115 Tidur bersama
116 Pergi
117 Hati yang gelisah
118 Mohon ceraikan Alya
119 Mengetahui semua alasan
120 Alya anak teman Pa--!
121 Bahagianya Agnes
122 Dua bulan berlalu
123 Malangnya Agnes
124 Merindu
125 Alya datang
126 Melihatmu
127 Bicara sepuluh menit
128 Persyaratan
129 Memutuskan pilihan
130 Menemani Bumil
131 Perdana masuk kamar Erick
132 Makan malam yang hangat
133 Nasehat Mama Yanti
134 Tidur seranjang
135 Permintaan Bumil
136 Gara gara kissmark
137 Nasi goreng buatan Erick
138 Gigit
139 Kontrol Kandungan
140 Intermezzo
141 Pertanyaan yang mengesalkan bumil
142 Kung Fu Panda
143 Tragedi beli lumpia
144 Di balik musibah
145 Baru tahu Agnes anaknya Cokro
146 Mengurus Erick
147 Godaiin Pak Rio
148 Suami OM OM
149 Kejutan manis
150 Malam Indah
151 Pagi yang indah
152 Mommy Daddy Itik
153 Ada yang mencurigakan
154 Mulai beraksi
155 Akhir aksi
156 Baik-baik saja
157 Nasib Agnes
158 Lembaran baru
159 Menjelang HPL
160 Welcome Baby Twin A
161 Acara aqiqah baby twin A
162 Akhir kisah Alya dan Erick
163 Obat Rindu fansnya keluarga Erick dan Alya
164 Hilangnya Cinta Suamiku
165 Ibu Sambung Untuk Putri
166 Info cerita anaknya Erick & Alya
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Meminjam rahim kamu
2
Bawa Sial
3
Tentang Alya
4
Diskusi
5
Nabrak Erick
6
Hukuman buat Alya
7
Perkara kopi
8
Hukuman selesai
9
Sidak
10
Siapa kamu sebenarnya
11
Istri Erick
12
Ribut di pagi hari
13
Keributan belum usai
14
Bertemu Andri
15
Cemburu
16
Menuju kesepakatan pinjam rahim
17
Deal!
18
Kecelakaan di pagi hari
19
Gendong
20
Perkara motor
21
Calon Ibu Pengganti
22
Bram Adityo
23
Siapa yang telepon
24
Tuntutan Orang tua Erick
25
Ingin ke rumah Alya
26
Rumah Alya
27
Mak-mak ribut lagi
28
Masih di rumah Alya
29
Meminang Alya
30
Menolak
31
Calon istri, calon suami
32
Kucing dan tikus
33
Alya sakit
34
Menjenguk
35
Masih menjenguk Alya
36
Tidak tertarik
37
Wanita matre
38
Sarapan pagi
39
Kedatangan Mama Danish
40
Ketika Alya dingin
41
Menuju rumah sakit
42
Mulai cek kesehatan
43
Hasil tes kesehatan
44
Egoisnya Agnes
45
Pelakor
46
Sibuk di butik
47
Delila
48
Jalan ke mall
49
Alya vs Delila
50
Dua istri berkumpul
51
Tanda tangan kesepakatan
52
Negosiasi
53
Pernikahan yang menyedihkan
54
Rio dan Mama Danish tahu?!
55
Ada yang pingsan
56
Keluhan Mama Danish
57
Mulai program inseminasi
58
Masih proses inseminasi
59
Erick tidak menyukai
60
Inseminasi selesai
61
Makan siang bersama - 1
62
Makan siang bersama - 2
63
Pil KB
64
Tidak mengenali
65
Penasaran
66
Seperti sedia kala
67
Melihatmu...
68
Suami bertemu dengan calon suami
69
Jangan pernah jatuh cinta
70
Kesal....
71
Tragedi ciuman pertama
72
Kabar Bahagia
73
Mengusir Erick
74
Mulai terbongkar
75
Tiba-tiba mual
76
Ingin menjenguk
77
Tidak ada di rumah
78
Katakan Bik Sur!!
79
Perdana ke mansion utama
80
Berita yang menggemparkan
81
Orang tua Delila
82
Ada yang berulah
83
Anak bungsu
84
Blackcard
85
Menghubungi Alya
86
Erick masih emosi
87
Erick Curhat
88
Penampakan
89
Datang ke perusahaan pratama
90
Kembali bertemu
91
Erick murka
92
Persiapan Gala Fashion Week
93
Pagi hari menjelang acara
94
Gala Fashion Week - 1
95
Gala Fashion Week - 2
96
Gala Fashion Week - 3
97
Pembicaraan antar pria
98
Delila berulah
99
Tolong selamatkan.....
100
Nasib Delila
101
Minta cerai
102
Bertemu teman
103
Istri satu-satunya
104
Kedatangan Agnes
105
Mengakhiri kesepakatan
106
Memo
107
Fatur gelisah
108
Pecat!!
109
Cintanya Andri
110
Acuhnya Erick
111
Amarah Alya dan Erick
112
Ingin merawat Alya
113
Antara dua istri
114
Mengungkapkan isi hati
115
Tidur bersama
116
Pergi
117
Hati yang gelisah
118
Mohon ceraikan Alya
119
Mengetahui semua alasan
120
Alya anak teman Pa--!
121
Bahagianya Agnes
122
Dua bulan berlalu
123
Malangnya Agnes
124
Merindu
125
Alya datang
126
Melihatmu
127
Bicara sepuluh menit
128
Persyaratan
129
Memutuskan pilihan
130
Menemani Bumil
131
Perdana masuk kamar Erick
132
Makan malam yang hangat
133
Nasehat Mama Yanti
134
Tidur seranjang
135
Permintaan Bumil
136
Gara gara kissmark
137
Nasi goreng buatan Erick
138
Gigit
139
Kontrol Kandungan
140
Intermezzo
141
Pertanyaan yang mengesalkan bumil
142
Kung Fu Panda
143
Tragedi beli lumpia
144
Di balik musibah
145
Baru tahu Agnes anaknya Cokro
146
Mengurus Erick
147
Godaiin Pak Rio
148
Suami OM OM
149
Kejutan manis
150
Malam Indah
151
Pagi yang indah
152
Mommy Daddy Itik
153
Ada yang mencurigakan
154
Mulai beraksi
155
Akhir aksi
156
Baik-baik saja
157
Nasib Agnes
158
Lembaran baru
159
Menjelang HPL
160
Welcome Baby Twin A
161
Acara aqiqah baby twin A
162
Akhir kisah Alya dan Erick
163
Obat Rindu fansnya keluarga Erick dan Alya
164
Hilangnya Cinta Suamiku
165
Ibu Sambung Untuk Putri
166
Info cerita anaknya Erick & Alya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!