Nabrak Erick

"Alya akan memikirkannya kembali mam untuk mengambil keputusan ini, lagi pula masih ada waktu untuk Alya berpikir,” ucap Alya.

“Tapi Alya terima kasih mam, telah mendukung Alya,” wanita itu tersenyum tipis.

“Nak, mau sampai kapan kamu menutupi diri kamu yang sesungguhnya, saat bekerja?” tanya Mama Yanti.

“Alya sudah nyaman berpenampilan dengan seperti ini, tidak jadi pusat perhatian orang, terutama laki-laki,” jawab Alya sambil menuangkan nasi goreng ke piringnya.

“Lagi pula Bu Agnes menawarkan menjadi ibu pengganti, karena Alya tidak cantik, Mam,” lanjut Alya sambil mengunyah nasi goreng.

“Anak mama cantik kok, bisa amat di bilang gak cantik. Mungkin pilih yang jelek, takut suaminya terpesona, nak,” balas Mama Yanti.

“Ya tepat sekali....,” dua jempol buat mama.

Begitulah suasana pagi hari di rumah Alya, sebelum Alya berangkat kerja.

🌹🌹

Perusahaan Pratama

Alya berlari kencang dari tempat parkir motornya, menuju lobby perusahaan Pratama. Setelah tadi sempat melihat jam di tangannya sudah lewat lima menit, dari jam masuk kerjanya.

Ahh bisa-bisanya gue terlambat, gara-gara macet.......gerutu batin Alya.

“Awas minggir nanti nabrak nih......” teriak Alya yang masih berlarian di dalam lobby menuju pintu lift yang sedang terbuka.

Buat yang mendengar teriakan Alya, beberapa orang menyingkir agar tidak kena tubruk Alya yang masih berlari kencang, secepat kilat.

“Minggi Pak....,” teriak Alya.

BUG

BUG

“AAWW......,” teriak Alya, akhirnya menabrak tubuh laki-laki.

“Alamak.......,” ujar Alya yang terkejut, matanya membelalak, lihat pria yang berada di bawah tubuhnya. Tatapan pria ganteng itu juga membelalak, lebih tepatnya kaget dan kesal, setelah melihat siapa yang menindih tubuhnya.

“Mau sampai berapa lama, kamu berada di atas tubuh saya. Jangan jangan kamu mau merayu saya, dengan wajah jelekmu,” ujar sarkas Erick, melihat Alya masih belum beranjak dari tubuh besarnya.

“Cih......buat apa merayu Pak CEO! Terus buat apa Pak CEO pegang pinggang saya, erat erat......kayak takut kehilangan,” celetuk Alya, dengan mata melotot.

Sekejap pria itu langsung melepaskan tangannya, entah kenapa juga pria itu memeluk pinggang Alya. Tapi yang jelas Erick merasa mabuk ketika mencium aroma wangi yang menguar dari tubuh Alya, dan itu tercium sekali saat Alya masih menindih tubuhnya.

“Hemm......,” deheman Rio yang berdiri dekat tempat Alya dan Erick terjatuh.

Alya mendongakkan wajahnya,”Pak......tolongin dong gak bisa bangun nih,” Alya mengulurkan salah satu tangannya ke Rio asisten Erick.

Dari pada Bosnya jadi tontonan karyawan yang berada di lobby, Rio memegang pinggang Alya dan mengangkatnya dari belakang.

“AAUU.......”ringis Erick kesakitan, kedua tangannya seketika memegang juniornya. Ternyata tanpa sengaja junior Erick ke sikut dengan lutut Alya saat di bantu Angkat sama Rio.

Rio buru buru bantu Erick untuk bangkit dari posisi terlentangnya.

“Ooooo.....,” bibir Alya membulat, melihat pria ganteng itu sedang meringis kesakitan.

“Rasanya pasti ngilu ya Pak.......ups!!” celetuk Alya sambil membungkam mulutnya sendiri.

“Dasar kamu yaa!!!” geram Erick.

Ting.......

Pintu lift sudah terbuka, Alya buru-buru masuk ke dalam lift, meninggalkan Pak CEOnya yang sedang meringis kesakitan.

Melihat Alya sudah masuk ke dalam lift, Erick ikut masuk dengan rasa sakit di juniornya. Rio menghadang karyawan lain, untuk tidal masuk ke lift yang sama. Sekarang hanya mereka bertiga di dalam lift ini.

Wajah Erick tampak kesal dengan wanita yang sudah berada di pojok lift, terlihat santai seperti tidak ada masalah dengan pria yang sekarang berhadapan dengannya.

“Benar-benar kamu sudah tidak sopan dengan atasan kamu ya! Dari kemarin saya sudah menahan agar tidak marah dengan karyawan. Tapi pagi ini kamu berulah lagi!” tegur Erick dengan suara meninggi.

Alya mendongakkan wajahnya, agar bisa melihat jelas wajah pria ganteng itu.”Bapak lagi marah sama saya?” tanya Alya dengan santainya.

“Iya saya marah dengan kamu, memangnya ada orang lain di sini?” tanya balik Erick.

“Tuh ada.......di samping Bapak,” tunjuk Alya ke arah Rio.

“Tapi saya sedang berhadapan dengan kamu, bukan dengan asisten saya!!” balas Erick.

“Santai aja Pak CEO, suaranya jangan tinggi-tinggi.......coba di rendahin sedikit dulu, nanti darah tinggi loh,” ujar Alya sambil memalingkan pandangannya melihat layar lift.

Ting.......pintu lift sudah terbuka di lantai tujuh, tempat ruangan finance berada.

Alya mulai bergerak untuk keluar lift.

“Eeeehhhh.......” pekik Alya, kerah kemejanya di tarik oleh salah satu tangan Erick, agar wanita itu kembali masuk ke dalam liftnya.

“Kayaknya Pak CEO demen banget narik kerah kemeja saya!” seru Alya.

“Kamu sungguh tidak sopan, meninggalkan atasan yang belum selesai bicara,” balas Erick.

“Tapi saya kan harus ke ruangan saya, dan bekerja. Pasti Pak CEO tidak ingin karyawannya tidak bekerja dalam waktu yang telah di atur, dan itu akan membuat perusahaan Pak CEO merugi,” jawab Alya.

“Jangan banyak menjawab kamu, kita selesaikan masalah kita berdua di ruangan!!” ucap Erick dengan lantangnya.

Rio mengerutkan keningnya, cuma masalah sepele begini aja. Bosnya memperpanjang masalah tersebut sampai harus di selesai di ruangannya. Gak salah.

“Maaf Pak Bos, pagi ini Pak Bos ada meeting dengan klien Perusahaan Global,” lapor Rio.

“Batalkan semua janji ketemu dengan semua perusahaan, atur ulang jadwalnya. Hari ini saya mau menyelesaikan masalah dengan wanita ini,” jawab Erick.

“Baik Pak Bos,” Rio melirik sedikit ke wanita yang berkaca mata.

Gak salah nih Pak Bos, gara-gara wanita jelek ini sampai mengorbankan jadwal pertemuan. Apakah ada sesuatu.....??

“Masalah apa sih.....sampai di batalkan segala. Perasaan gak ada masalah apa-apa,” celetuk Alya.

“Ya masalah kita berdua,” balas Erick dengan tatapan tajamnya.

Ting.......pintu lift terbuka di lantai lima belas.

“Cepat keluar kamu,” perintah Erick.

Dengan langkah malasnya, Alya keluar dari lift.

“Kenapa berhenti, ayo jalan ke ruangan saya,” perintah Erick kembali, melihat Alya berhenti di depan pintu lift.

“Silahkan Bapak dulu yang jalan,” ujar Alya sopan mempersilahkan Erick untuk duluan berjalan.

Erick dan Rio sudah jalan duluan, sedangkan Alya mengikuti mereka dari belakang, dengan langkah melambat.

Erick menoleh sebentar ke belakang “kalau jalan jangan kayak kura-kura, kapan sampainya! Jangan jangan kamu kalau kerja lambat juga,” celetuk Erick.

Alya menghentikan langkah kakinya, di lepaskannya sepatu high heels yang tingginya tujuh centi, di ambilnya ancak-ancak....kemudian lari dalam lorong tersebut, hingga melewati Erick dan Rio. Blush......

Tidak ada semenit sudah berada di depan ruangan CEO, di pakainya kembali sepatu high heelsnya.

Alya sekarang berdiri santai, menunggu kedatangan yang punya ruangan. Rio salut dengan wanita yang dianggapnya tidak cantik itu, sungguh penuh kejutan.

“Jadi apa saya seperti kura-kura, Pak CEO yang ganteng?” tanya Alya, saat Erick dan Rio sudah tiba di depan ruangan.

.

.

next......

Terima Kasih Kakak Readers yang ganteng dan cantuk sudah mampir, jamgan lupa tinggalin jejaknya ya....

Love you sekebon 🌹🌹

Terpopuler

Comments

anonim

anonim

wuaaahhh berjodoh nih Alya dan si Bos, kenapa bisa nabrak mulu kau Alya

2025-04-12

0

Rusmini Rusmini

Rusmini Rusmini

mulai ada konplik nih.... /Grin//Grin/

2025-01-07

0

Ita rahmawati

Ita rahmawati

alya 🤦‍♀️🤦‍♀️🤣🤣🤣🤣

2024-10-09

0

lihat semua
Episodes
1 Meminjam rahim kamu
2 Bawa Sial
3 Tentang Alya
4 Diskusi
5 Nabrak Erick
6 Hukuman buat Alya
7 Perkara kopi
8 Hukuman selesai
9 Sidak
10 Siapa kamu sebenarnya
11 Istri Erick
12 Ribut di pagi hari
13 Keributan belum usai
14 Bertemu Andri
15 Cemburu
16 Menuju kesepakatan pinjam rahim
17 Deal!
18 Kecelakaan di pagi hari
19 Gendong
20 Perkara motor
21 Calon Ibu Pengganti
22 Bram Adityo
23 Siapa yang telepon
24 Tuntutan Orang tua Erick
25 Ingin ke rumah Alya
26 Rumah Alya
27 Mak-mak ribut lagi
28 Masih di rumah Alya
29 Meminang Alya
30 Menolak
31 Calon istri, calon suami
32 Kucing dan tikus
33 Alya sakit
34 Menjenguk
35 Masih menjenguk Alya
36 Tidak tertarik
37 Wanita matre
38 Sarapan pagi
39 Kedatangan Mama Danish
40 Ketika Alya dingin
41 Menuju rumah sakit
42 Mulai cek kesehatan
43 Hasil tes kesehatan
44 Egoisnya Agnes
45 Pelakor
46 Sibuk di butik
47 Delila
48 Jalan ke mall
49 Alya vs Delila
50 Dua istri berkumpul
51 Tanda tangan kesepakatan
52 Negosiasi
53 Pernikahan yang menyedihkan
54 Rio dan Mama Danish tahu?!
55 Ada yang pingsan
56 Keluhan Mama Danish
57 Mulai program inseminasi
58 Masih proses inseminasi
59 Erick tidak menyukai
60 Inseminasi selesai
61 Makan siang bersama - 1
62 Makan siang bersama - 2
63 Pil KB
64 Tidak mengenali
65 Penasaran
66 Seperti sedia kala
67 Melihatmu...
68 Suami bertemu dengan calon suami
69 Jangan pernah jatuh cinta
70 Kesal....
71 Tragedi ciuman pertama
72 Kabar Bahagia
73 Mengusir Erick
74 Mulai terbongkar
75 Tiba-tiba mual
76 Ingin menjenguk
77 Tidak ada di rumah
78 Katakan Bik Sur!!
79 Perdana ke mansion utama
80 Berita yang menggemparkan
81 Orang tua Delila
82 Ada yang berulah
83 Anak bungsu
84 Blackcard
85 Menghubungi Alya
86 Erick masih emosi
87 Erick Curhat
88 Penampakan
89 Datang ke perusahaan pratama
90 Kembali bertemu
91 Erick murka
92 Persiapan Gala Fashion Week
93 Pagi hari menjelang acara
94 Gala Fashion Week - 1
95 Gala Fashion Week - 2
96 Gala Fashion Week - 3
97 Pembicaraan antar pria
98 Delila berulah
99 Tolong selamatkan.....
100 Nasib Delila
101 Minta cerai
102 Bertemu teman
103 Istri satu-satunya
104 Kedatangan Agnes
105 Mengakhiri kesepakatan
106 Memo
107 Fatur gelisah
108 Pecat!!
109 Cintanya Andri
110 Acuhnya Erick
111 Amarah Alya dan Erick
112 Ingin merawat Alya
113 Antara dua istri
114 Mengungkapkan isi hati
115 Tidur bersama
116 Pergi
117 Hati yang gelisah
118 Mohon ceraikan Alya
119 Mengetahui semua alasan
120 Alya anak teman Pa--!
121 Bahagianya Agnes
122 Dua bulan berlalu
123 Malangnya Agnes
124 Merindu
125 Alya datang
126 Melihatmu
127 Bicara sepuluh menit
128 Persyaratan
129 Memutuskan pilihan
130 Menemani Bumil
131 Perdana masuk kamar Erick
132 Makan malam yang hangat
133 Nasehat Mama Yanti
134 Tidur seranjang
135 Permintaan Bumil
136 Gara gara kissmark
137 Nasi goreng buatan Erick
138 Gigit
139 Kontrol Kandungan
140 Intermezzo
141 Pertanyaan yang mengesalkan bumil
142 Kung Fu Panda
143 Tragedi beli lumpia
144 Di balik musibah
145 Baru tahu Agnes anaknya Cokro
146 Mengurus Erick
147 Godaiin Pak Rio
148 Suami OM OM
149 Kejutan manis
150 Malam Indah
151 Pagi yang indah
152 Mommy Daddy Itik
153 Ada yang mencurigakan
154 Mulai beraksi
155 Akhir aksi
156 Baik-baik saja
157 Nasib Agnes
158 Lembaran baru
159 Menjelang HPL
160 Welcome Baby Twin A
161 Acara aqiqah baby twin A
162 Akhir kisah Alya dan Erick
163 Obat Rindu fansnya keluarga Erick dan Alya
164 Hilangnya Cinta Suamiku
165 Ibu Sambung Untuk Putri
166 Info cerita anaknya Erick & Alya
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Meminjam rahim kamu
2
Bawa Sial
3
Tentang Alya
4
Diskusi
5
Nabrak Erick
6
Hukuman buat Alya
7
Perkara kopi
8
Hukuman selesai
9
Sidak
10
Siapa kamu sebenarnya
11
Istri Erick
12
Ribut di pagi hari
13
Keributan belum usai
14
Bertemu Andri
15
Cemburu
16
Menuju kesepakatan pinjam rahim
17
Deal!
18
Kecelakaan di pagi hari
19
Gendong
20
Perkara motor
21
Calon Ibu Pengganti
22
Bram Adityo
23
Siapa yang telepon
24
Tuntutan Orang tua Erick
25
Ingin ke rumah Alya
26
Rumah Alya
27
Mak-mak ribut lagi
28
Masih di rumah Alya
29
Meminang Alya
30
Menolak
31
Calon istri, calon suami
32
Kucing dan tikus
33
Alya sakit
34
Menjenguk
35
Masih menjenguk Alya
36
Tidak tertarik
37
Wanita matre
38
Sarapan pagi
39
Kedatangan Mama Danish
40
Ketika Alya dingin
41
Menuju rumah sakit
42
Mulai cek kesehatan
43
Hasil tes kesehatan
44
Egoisnya Agnes
45
Pelakor
46
Sibuk di butik
47
Delila
48
Jalan ke mall
49
Alya vs Delila
50
Dua istri berkumpul
51
Tanda tangan kesepakatan
52
Negosiasi
53
Pernikahan yang menyedihkan
54
Rio dan Mama Danish tahu?!
55
Ada yang pingsan
56
Keluhan Mama Danish
57
Mulai program inseminasi
58
Masih proses inseminasi
59
Erick tidak menyukai
60
Inseminasi selesai
61
Makan siang bersama - 1
62
Makan siang bersama - 2
63
Pil KB
64
Tidak mengenali
65
Penasaran
66
Seperti sedia kala
67
Melihatmu...
68
Suami bertemu dengan calon suami
69
Jangan pernah jatuh cinta
70
Kesal....
71
Tragedi ciuman pertama
72
Kabar Bahagia
73
Mengusir Erick
74
Mulai terbongkar
75
Tiba-tiba mual
76
Ingin menjenguk
77
Tidak ada di rumah
78
Katakan Bik Sur!!
79
Perdana ke mansion utama
80
Berita yang menggemparkan
81
Orang tua Delila
82
Ada yang berulah
83
Anak bungsu
84
Blackcard
85
Menghubungi Alya
86
Erick masih emosi
87
Erick Curhat
88
Penampakan
89
Datang ke perusahaan pratama
90
Kembali bertemu
91
Erick murka
92
Persiapan Gala Fashion Week
93
Pagi hari menjelang acara
94
Gala Fashion Week - 1
95
Gala Fashion Week - 2
96
Gala Fashion Week - 3
97
Pembicaraan antar pria
98
Delila berulah
99
Tolong selamatkan.....
100
Nasib Delila
101
Minta cerai
102
Bertemu teman
103
Istri satu-satunya
104
Kedatangan Agnes
105
Mengakhiri kesepakatan
106
Memo
107
Fatur gelisah
108
Pecat!!
109
Cintanya Andri
110
Acuhnya Erick
111
Amarah Alya dan Erick
112
Ingin merawat Alya
113
Antara dua istri
114
Mengungkapkan isi hati
115
Tidur bersama
116
Pergi
117
Hati yang gelisah
118
Mohon ceraikan Alya
119
Mengetahui semua alasan
120
Alya anak teman Pa--!
121
Bahagianya Agnes
122
Dua bulan berlalu
123
Malangnya Agnes
124
Merindu
125
Alya datang
126
Melihatmu
127
Bicara sepuluh menit
128
Persyaratan
129
Memutuskan pilihan
130
Menemani Bumil
131
Perdana masuk kamar Erick
132
Makan malam yang hangat
133
Nasehat Mama Yanti
134
Tidur seranjang
135
Permintaan Bumil
136
Gara gara kissmark
137
Nasi goreng buatan Erick
138
Gigit
139
Kontrol Kandungan
140
Intermezzo
141
Pertanyaan yang mengesalkan bumil
142
Kung Fu Panda
143
Tragedi beli lumpia
144
Di balik musibah
145
Baru tahu Agnes anaknya Cokro
146
Mengurus Erick
147
Godaiin Pak Rio
148
Suami OM OM
149
Kejutan manis
150
Malam Indah
151
Pagi yang indah
152
Mommy Daddy Itik
153
Ada yang mencurigakan
154
Mulai beraksi
155
Akhir aksi
156
Baik-baik saja
157
Nasib Agnes
158
Lembaran baru
159
Menjelang HPL
160
Welcome Baby Twin A
161
Acara aqiqah baby twin A
162
Akhir kisah Alya dan Erick
163
Obat Rindu fansnya keluarga Erick dan Alya
164
Hilangnya Cinta Suamiku
165
Ibu Sambung Untuk Putri
166
Info cerita anaknya Erick & Alya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!