Tentang Alya

“Tutup mulut kamu, gak lucu,” tukas Erick terhadap sahabatnya sekaligus asisten pribadinya.

“Sorry Bos, habis lucu banget lihat cewek yang berani sama atasannya, kedudukannya CEO pula, dan untungnya tuh cewek tidak menarik. Kalau cantik dikit aja, langsung saya pepet jadiin pacar,” ujar Rio.

“Kamu itu apa-apa jadiin pacar. Yang di cari tuh calon istri, bukan nambah pacar,” ucap Erick agak ketus.

“Masih belum ada yang pas Bos,” jawab Rio.

🌹🌹

“Hai pacarku yang ganteng, mari kita melanjutkan perjuangan hari ini,” ujar Alya, sambil memakai helm di kepalanya sesuai prosedur menggunakan kendaraan bermotor roda dua.

“Lets go, Leo,” ujar Alya mulai menstater motor maticnya yang di anggap pacar gantengnya.

Alya mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, menuju ke sesuatu tempat. Hampir tiga puluh menit, akhirnya sampai ke tujuan dengan selamat.

“Selamat sore bu Alya,” sapa Lili salah satu pegawai butik.

“Sore Lili." Alya langsung ke lantai dua, ke ruang kerjanya di ikuti oleh Lili.

Alya menghempaskan dirinya di kursi kerjanya, sedangkan Lili mulai menyiapkan pembersih wajah untuk Alya, atasannya

“Lili, bikinin saya teh hijau ya, sama bawain cemilan,” pinta Alya.

“Baik Bu Alya, segera saya siapkan.” Lili kembali turun ke bawah menuju pantry.

Alya Zafrina Sadekh terlahir dari keluarga yang cukup kaya, akan tetapi semenjak lima tahun yang lalu ketika papanya tiba-tiba meninggal, kekayaan keluarganya raib dibawa rekan bisnis papanya.

Hanya meninggalkan butik milik keluarganya yang masih bisa di selamatkan. Selama dua tahun terakhir Alya mengambil alih butik dari mamanya, untuk dikelolanya agar bisa berkembang lebih baik.

Sambil mengelola butik keluarganya, Alya tetap bekerja di perusahaan Pratama, demi kelangsungan hidup keluarganya.

Keuntungan dari hasil penjualan baju di butik, belum terlalu besar. Tapi cukup untuk bayar gaji karyawannya. Itulah mengapa Alya sangat bekerja keras. Dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore, wanita itu bekerja di perusahaan Pratama. Kemudian dari jam 5 sore sampai jam 8 malam, Alya akan stay di butiknya. Selain pintar tentang finance, Alya juga salah satu desainer untuk pakaian anak-anak dan baju hamil.

Kini Alya sedang bercermin di kamar mandi, di lepaskannya kacamata bulatnya, kemudian langsung mengusap wajahnya dengan kapas yang telah diberikan miraceller water.

Wajah Alya yang terlihat sedikit gelap, bintik bintik hitam yang berada di wajahnya, langsung menjadi putih bersih. Terlihatlah kecantikan Alya yang sesungguhnya dalam pantulan cermin itu.

Tidak ada satu pun karyawan perusahaan pratama, yang tahu wajah Alya yang sesungguhnya. Yang mereka tahu hanyalah Alya wanita tidak cantik dan tidak menarik. Itukah yang mereka tahu tentang Alya.

🌹🌹

“Bu Alya, ini teh hangatnya sama cemilannya,” ujar Lili, sambil meletakkan cangkir teh, dan sepiring roti bakar.

“Makasih Lili. Saya minta lapor hari ini ya, terus bagaimana perkembangan pelelangan perusahaan Sanbe untuk masalah seragam karyawannya siapa yang menang?” tanya Alya, sambil menyesap teh hijaunya.

“Bu Alya, sebenarnya pihak Sanbe menginginkan konveksi kita untuk mengurusi puluhan ribu seragam karyawan mereka. Tapi ibu kan tahu sendiri, kita tidak punya modal yang kuat, padahal ini peluang besar untuk melebarkan sayap butik ibu serta konveksi.”

Alya tampak berpikir keras, apa yang harus di lakukannya.

“Perkiraan kamu, kira-kira kita butuh modal berapa gar bisa menerima orderan besar itu?” tanya Alya.

Lili langsung mengambil buku catatannya, “menurut perhitungan kasar saya, sekitar satu milyar agar konveksi kita berjalan.” Lili menunjukkan catatannya.

“Nanti saya coba kalkulasi ulang lagi, modal yang benar-benar dibutuhkan. Dan kira-kira mereka butuh jawaban kita kapan?” tanya Alya.

“Mereka menunggu kepastian kita sekitar seminggu lagi,” jawab Lili.

“Oke, kalau begitu masih ada waktu. Thanks ya Lili, kamu bisa kembali kerja,” ujar Alya.

“Baik Bu, saya kembali ke bawah dulu," pamit Lili.

“Modal ... modal satu milyar,” gumam Alya, segera dinyalakannya laptop yang sudah ada di meja kerjanya. Kemudian segera bikin budgeting untuk proyek tersebut.

“Satu milyar, kalau pinjam ke bank sudah tidak ada aset yang bisa di gadaikan. Kalau bangunan butik ini di gadai, bisa ribet jika tidak sanggup cicilnya. Yang ada bisa pindah tangan ke orang lain, huft,” gumam Alya sendiri.

“Kalau gak di ambil, jarang-jarang kesempatan ini ada, apalagi keuntungannya dua kali lipat,” gumamnya lagi.

“Oh ... modal ... modal, harus ke mana mencarinya!!” keluh Alya sambil merentangkan ke dua tangannya.

DEGH!

“Pinjam rahim!" Sekejap Alya menundukkan kepalanya, untuk menatap perutnya.

“Oooh, tidak ... tidak, kasihan nanti yang jadi suami gue sesungguhnya,” keluh Alya.

Sambil membuat budgeting, otak Alya berputar mencari jalan untuk dapat modal sebanyak satu milyar. Bukan uang dengan jumlah kecil, tapi uang yang berjumlah besar.

“Lebih baik mendiskusikan sama mama aja deh,” gumamnya lagi. Tanpa menunda waktu, Alya mengakhiri pekerjaannya di butik, dan segera pulang ke rumah.

🌹🌹

Jam 20.00 wib.

Motor Alya sudah terparkir di halaman rumah yang cukup lumayan besar, tapi tidak sebesar mansion yang dulu mereka tempati. Mansion milik keluarganya sudah di jual, untuk membayar hutang papanya selama menjalankan perusahaan, sedangkan sisa uangnya di belinya rumah tipe 45/150m, di komplek perumahan biasa. Tapi tetap Alya bersyukur, mau keadaannya seperti apa pun walau sudah tidak menjadi orang kaya.

“Assalamualaikum,” sapa Alya.

“Waalaikumsalam, anak mama tumben sudah pulang?” tanya Mama Yanti.

“Iya Mah, pengen cepat pulang aja hari ini,” jawab Alya.

“Kamu sudah makan belum?” tanya mama Yanti.

“Sudah mah, tadi di butik beli kwetiau goreng. Mah, Alya mandi dulu ya ... badan gerah nih,” ujar Alya.

“Ya sudah mandi dulu, nanti mama bikin susu coklat hangat,” balas Mama Yanti.

“Makasih Mah." Alya bergegas ke kamarnya.

Dua puluh menit kemudian, Alya terlihat segeran habis mandi. Kemudian ikut duduk di ruang keluarga bersama mamanya.

Alya memiliki seorang adik laki-laki yang sekarang sedang bersekolah di Malang, berasrama di sana ikut pendidikan ikatan dinas.

Sedangkan di rumahnya kini hanya Alya, Mama Yanti, dan Bibi Sur ART yang tinggal. Segala beban hidup keluarganya menjadi tanggung jawab Alya sepenuhnya, alias menjadi tulang punggung keluarga, pengganti papanya.

“Ini susu coklatnya, mumpung masih hangat, segera di minum,” ujar Mama Yanti memberikan cangkir yang berisi susu.

“Makasih Mah.“ Alya mulai menyesapnya pelan-pelan.

“Mah, Alya mau diskusi masalah butik kita,” ujar Alya.

“Butik kita ada masalah, Nak?” tanya mama Yanti mulai cemas.

“Sebenarnya bukan masalah mah, ada perusahaan menawarkan kerja sama untuk menyediakan seragam karyawan mereka yang jumlahnya  ribuan. Sedangkan kita tidak punya modal awal untuk produksi seragam tersebut di konveksi kita. Sedangkan budget yang saya hitung, ada perkiraan sekitar satu milyar untuk produksi awalnya, tapi dengan keuntungan sekitar dua kali lipatnya. Dan menurut saya sih ini kesempatan besar.”

.

.

Kakak Readers yang cantik dan ganteng, jangan lupa tinggalin jejaknya.

Love you sekebon 🌹🌹🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

anonim

anonim

naaaa kan Alya cantik tapi disamarkan. Alya butuh modal besar apakah menerima lamaran yang ditawarkan istri CEO dimana Alya sebagai karyawan akan dijadikan istri ketiga dengan dipinjam rahimnya dengan imbalan yang begitu fantastis

2025-04-12

0

Rusmini Rusmini

Rusmini Rusmini

masih nyimak....

2025-01-07

0

Ita rahmawati

Ita rahmawati

wow ternyta aslinya cantik,,bisalah jd iin bini 1 1 nya

2024-10-09

0

lihat semua
Episodes
1 Meminjam rahim kamu
2 Bawa Sial
3 Tentang Alya
4 Diskusi
5 Nabrak Erick
6 Hukuman buat Alya
7 Perkara kopi
8 Hukuman selesai
9 Sidak
10 Siapa kamu sebenarnya
11 Istri Erick
12 Ribut di pagi hari
13 Keributan belum usai
14 Bertemu Andri
15 Cemburu
16 Menuju kesepakatan pinjam rahim
17 Deal!
18 Kecelakaan di pagi hari
19 Gendong
20 Perkara motor
21 Calon Ibu Pengganti
22 Bram Adityo
23 Siapa yang telepon
24 Tuntutan Orang tua Erick
25 Ingin ke rumah Alya
26 Rumah Alya
27 Mak-mak ribut lagi
28 Masih di rumah Alya
29 Meminang Alya
30 Menolak
31 Calon istri, calon suami
32 Kucing dan tikus
33 Alya sakit
34 Menjenguk
35 Masih menjenguk Alya
36 Tidak tertarik
37 Wanita matre
38 Sarapan pagi
39 Kedatangan Mama Danish
40 Ketika Alya dingin
41 Menuju rumah sakit
42 Mulai cek kesehatan
43 Hasil tes kesehatan
44 Egoisnya Agnes
45 Pelakor
46 Sibuk di butik
47 Delila
48 Jalan ke mall
49 Alya vs Delila
50 Dua istri berkumpul
51 Tanda tangan kesepakatan
52 Negosiasi
53 Pernikahan yang menyedihkan
54 Rio dan Mama Danish tahu?!
55 Ada yang pingsan
56 Keluhan Mama Danish
57 Mulai program inseminasi
58 Masih proses inseminasi
59 Erick tidak menyukai
60 Inseminasi selesai
61 Makan siang bersama - 1
62 Makan siang bersama - 2
63 Pil KB
64 Tidak mengenali
65 Penasaran
66 Seperti sedia kala
67 Melihatmu...
68 Suami bertemu dengan calon suami
69 Jangan pernah jatuh cinta
70 Kesal....
71 Tragedi ciuman pertama
72 Kabar Bahagia
73 Mengusir Erick
74 Mulai terbongkar
75 Tiba-tiba mual
76 Ingin menjenguk
77 Tidak ada di rumah
78 Katakan Bik Sur!!
79 Perdana ke mansion utama
80 Berita yang menggemparkan
81 Orang tua Delila
82 Ada yang berulah
83 Anak bungsu
84 Blackcard
85 Menghubungi Alya
86 Erick masih emosi
87 Erick Curhat
88 Penampakan
89 Datang ke perusahaan pratama
90 Kembali bertemu
91 Erick murka
92 Persiapan Gala Fashion Week
93 Pagi hari menjelang acara
94 Gala Fashion Week - 1
95 Gala Fashion Week - 2
96 Gala Fashion Week - 3
97 Pembicaraan antar pria
98 Delila berulah
99 Tolong selamatkan.....
100 Nasib Delila
101 Minta cerai
102 Bertemu teman
103 Istri satu-satunya
104 Kedatangan Agnes
105 Mengakhiri kesepakatan
106 Memo
107 Fatur gelisah
108 Pecat!!
109 Cintanya Andri
110 Acuhnya Erick
111 Amarah Alya dan Erick
112 Ingin merawat Alya
113 Antara dua istri
114 Mengungkapkan isi hati
115 Tidur bersama
116 Pergi
117 Hati yang gelisah
118 Mohon ceraikan Alya
119 Mengetahui semua alasan
120 Alya anak teman Pa--!
121 Bahagianya Agnes
122 Dua bulan berlalu
123 Malangnya Agnes
124 Merindu
125 Alya datang
126 Melihatmu
127 Bicara sepuluh menit
128 Persyaratan
129 Memutuskan pilihan
130 Menemani Bumil
131 Perdana masuk kamar Erick
132 Makan malam yang hangat
133 Nasehat Mama Yanti
134 Tidur seranjang
135 Permintaan Bumil
136 Gara gara kissmark
137 Nasi goreng buatan Erick
138 Gigit
139 Kontrol Kandungan
140 Intermezzo
141 Pertanyaan yang mengesalkan bumil
142 Kung Fu Panda
143 Tragedi beli lumpia
144 Di balik musibah
145 Baru tahu Agnes anaknya Cokro
146 Mengurus Erick
147 Godaiin Pak Rio
148 Suami OM OM
149 Kejutan manis
150 Malam Indah
151 Pagi yang indah
152 Mommy Daddy Itik
153 Ada yang mencurigakan
154 Mulai beraksi
155 Akhir aksi
156 Baik-baik saja
157 Nasib Agnes
158 Lembaran baru
159 Menjelang HPL
160 Welcome Baby Twin A
161 Acara aqiqah baby twin A
162 Akhir kisah Alya dan Erick
163 Obat Rindu fansnya keluarga Erick dan Alya
164 Hilangnya Cinta Suamiku
165 Ibu Sambung Untuk Putri
166 Info cerita anaknya Erick & Alya
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Meminjam rahim kamu
2
Bawa Sial
3
Tentang Alya
4
Diskusi
5
Nabrak Erick
6
Hukuman buat Alya
7
Perkara kopi
8
Hukuman selesai
9
Sidak
10
Siapa kamu sebenarnya
11
Istri Erick
12
Ribut di pagi hari
13
Keributan belum usai
14
Bertemu Andri
15
Cemburu
16
Menuju kesepakatan pinjam rahim
17
Deal!
18
Kecelakaan di pagi hari
19
Gendong
20
Perkara motor
21
Calon Ibu Pengganti
22
Bram Adityo
23
Siapa yang telepon
24
Tuntutan Orang tua Erick
25
Ingin ke rumah Alya
26
Rumah Alya
27
Mak-mak ribut lagi
28
Masih di rumah Alya
29
Meminang Alya
30
Menolak
31
Calon istri, calon suami
32
Kucing dan tikus
33
Alya sakit
34
Menjenguk
35
Masih menjenguk Alya
36
Tidak tertarik
37
Wanita matre
38
Sarapan pagi
39
Kedatangan Mama Danish
40
Ketika Alya dingin
41
Menuju rumah sakit
42
Mulai cek kesehatan
43
Hasil tes kesehatan
44
Egoisnya Agnes
45
Pelakor
46
Sibuk di butik
47
Delila
48
Jalan ke mall
49
Alya vs Delila
50
Dua istri berkumpul
51
Tanda tangan kesepakatan
52
Negosiasi
53
Pernikahan yang menyedihkan
54
Rio dan Mama Danish tahu?!
55
Ada yang pingsan
56
Keluhan Mama Danish
57
Mulai program inseminasi
58
Masih proses inseminasi
59
Erick tidak menyukai
60
Inseminasi selesai
61
Makan siang bersama - 1
62
Makan siang bersama - 2
63
Pil KB
64
Tidak mengenali
65
Penasaran
66
Seperti sedia kala
67
Melihatmu...
68
Suami bertemu dengan calon suami
69
Jangan pernah jatuh cinta
70
Kesal....
71
Tragedi ciuman pertama
72
Kabar Bahagia
73
Mengusir Erick
74
Mulai terbongkar
75
Tiba-tiba mual
76
Ingin menjenguk
77
Tidak ada di rumah
78
Katakan Bik Sur!!
79
Perdana ke mansion utama
80
Berita yang menggemparkan
81
Orang tua Delila
82
Ada yang berulah
83
Anak bungsu
84
Blackcard
85
Menghubungi Alya
86
Erick masih emosi
87
Erick Curhat
88
Penampakan
89
Datang ke perusahaan pratama
90
Kembali bertemu
91
Erick murka
92
Persiapan Gala Fashion Week
93
Pagi hari menjelang acara
94
Gala Fashion Week - 1
95
Gala Fashion Week - 2
96
Gala Fashion Week - 3
97
Pembicaraan antar pria
98
Delila berulah
99
Tolong selamatkan.....
100
Nasib Delila
101
Minta cerai
102
Bertemu teman
103
Istri satu-satunya
104
Kedatangan Agnes
105
Mengakhiri kesepakatan
106
Memo
107
Fatur gelisah
108
Pecat!!
109
Cintanya Andri
110
Acuhnya Erick
111
Amarah Alya dan Erick
112
Ingin merawat Alya
113
Antara dua istri
114
Mengungkapkan isi hati
115
Tidur bersama
116
Pergi
117
Hati yang gelisah
118
Mohon ceraikan Alya
119
Mengetahui semua alasan
120
Alya anak teman Pa--!
121
Bahagianya Agnes
122
Dua bulan berlalu
123
Malangnya Agnes
124
Merindu
125
Alya datang
126
Melihatmu
127
Bicara sepuluh menit
128
Persyaratan
129
Memutuskan pilihan
130
Menemani Bumil
131
Perdana masuk kamar Erick
132
Makan malam yang hangat
133
Nasehat Mama Yanti
134
Tidur seranjang
135
Permintaan Bumil
136
Gara gara kissmark
137
Nasi goreng buatan Erick
138
Gigit
139
Kontrol Kandungan
140
Intermezzo
141
Pertanyaan yang mengesalkan bumil
142
Kung Fu Panda
143
Tragedi beli lumpia
144
Di balik musibah
145
Baru tahu Agnes anaknya Cokro
146
Mengurus Erick
147
Godaiin Pak Rio
148
Suami OM OM
149
Kejutan manis
150
Malam Indah
151
Pagi yang indah
152
Mommy Daddy Itik
153
Ada yang mencurigakan
154
Mulai beraksi
155
Akhir aksi
156
Baik-baik saja
157
Nasib Agnes
158
Lembaran baru
159
Menjelang HPL
160
Welcome Baby Twin A
161
Acara aqiqah baby twin A
162
Akhir kisah Alya dan Erick
163
Obat Rindu fansnya keluarga Erick dan Alya
164
Hilangnya Cinta Suamiku
165
Ibu Sambung Untuk Putri
166
Info cerita anaknya Erick & Alya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!