Chapter Twenty

Alyssa bangun dari tidurnya badannya terasa sakit-sakitan seperti baru pertama kali melakukannya meskipun ini bukan pertama kali baginya tapi ini sudah dua tahun sejak terakhir kali.

Alyssa tersenyum malu mengingat potongan-potongan yang mereka lakukan tadi malam. Ia perlahan menggeser lengan yang melingkar di tubuh polosnya itu, ia sedikit kaget saat berbalik badan melirik ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi.

"Eric! Honey, bangun" ucap Alyssa mencoba membangunkan Eric.

Eric tak berkutik ia masih tidur dengan nyenyak. Alyssa menggeser lengan Eric yang kembali memeluk erat tubuhnya dan saat ia melakukan pergerakan besar Eric pun terbangun dari tidurnya.

"Hai, good morning" ucap Alyssa tersenyum canggung saat melihat Eric membuka matanya.

"Hm? Apa yang kau lakukan, sayang?" tanya Eric dengan suara beratnya "Melarikan diri?" tanyanya lagi.

Alyssa tertawa "Melarikan diri? Yang benar saja, untuk apa aku melakukannya" ucapnya

Jujur saja ia ingin pergi diam-diam untuk menjemput Nico karena ia tak tega jika harus membangunkan Eric yang sedang tertidur nyenyak.

Eric hanya diam menatapnya dan Alyssa menghela nafasnya "Aku harus menjemput Nico, ini sudah jam sepuluh lewat"ucapnya.

Eric bangun dari tidurnya dan duduk bersandar di ranjangnya untuk memulihkan tenaganya dan Alyssa juga melakukan hal yang sama.

"Ada sesuatu yang ingin kau makan?" tanya Alyssa pada Eric

Eric diam menatapnya lama "Bersiaplah, biar aku yang membuat sarapan" ucapnya.

Alyssa tidak mencegah ataupun menolak tawaran itu dan ia sangat berterima kasih karena pekerjaannya sedikit berkurang.

"Pancake, oke?" tanyanya lagi

"Sure, i love it" ucap Alyssa menampilkan senyum manisnya dan Eric memberi morning kiss.

Selain membuat pancake itu simpel, Eric juga sangat percaya diri dengan keahliannya dalam membuat pancake karena itu ia menawarkan pancake untuk dimakan pagi ini.

"Thanks sayang" ucap Alyssa perlahan beranjak dari kasurnya selain badannya yang sakit-sakitan terasa sedikit nyeri di bagian bawahnya.

Alyssa membawa selimut bersamanya ke dalam kamar mandi untuk menutupi tubuh telanjangnya meskipun mereka sudah melihat tubuh polos satu sama lain tetap saja agak terasa canggung jika ia harus berjalan telanjang ke kamar mandi.

Eric mengumpulkan tenaganya terlebih dahulu setelah lima kemudian barulah ia beranjak dari tempat tidurnya.

Eric menyelesaikan pancakenya bersamaan dengan Alyssa yang sudah selesai bersiap-siap dan kini mereka berdua sedang duduk bersebrangan di meja makan menikmati sarapan mereka dengan tenang. Setelahnya Alyssa membereskan piring dan gelas kotor bekas makan mereka sedangkan Eric kini tengah mandi dan bersiap-siap dan setelah semuanya selesai barulah mereka berangkat menuju rumah Clara untuk menjemput Nico.

Kini mereka berada di depan rumah Clara dari dalam mobil mereka dapat melihat bahwa Clara kini tengah menggendong Nico bermain di halaman rumahnya, Alyssa dan Eric turun dari mobil menghampiri keduanya.

"Here you mom and dad, Nico" ucap Clara memberitahu Nico kedatangan orangtuanya.

Nico yang melihat keduanya itupun bergerak di pelukan Clara minta diturunkan dan Clara melakukannya, baru saja di turunkan Nico dengan mantapnya berlari ke arah mereka berdua.

Eric berjongkok karena Nico berlari ke arahnya mereka saling memberi pelukan satu sama lain dan kemudian Nico beralih pada Alyssa, ia meminta ibunya itu untuk menggendongnya dan Alyssa pun melakukannya.

"Mommy" ucap Nico memeluk erat Alyssa dan Alyssa memberi kecupan pada putranya itu.

"Apa Nico menyulitkanmu? Maaf jika kami banyak merepotkanmu" ucap Alyssa pada Clara.

Clara menggelengkan kepalanya "Apa yang kau katakan itu sama sekali tidak merepotkanku lagipula kan aku yang meminta agar Nico dititipkan padaku" ucapnya.

"Nico anak yang baik, ia sama sekali tidak bertingkah. Aku jadi tidak yakin apa semua anak kecil bertingkah seperti itu, Nico terlalu pintar" ucapnya lagi.

Alyssa tersenyum "Aku sangat senang jika kau berpikiran seperti itu. terima kasih sudah menjaganya" ucap Alyssa tulus.

"Aku juga ingin berterima kasih karena sudah diizinkan untuk menjaga Nico" ucap Clara menampilkan senyuman manisnya.

"Oh ya, aku sudah mendengarnya. Maafkan aku karena tidak bisa berbuat apa-apa tentang itu, kami akan sangat merindukanmu" ucap Clara lagi yang kini menampilkan ekspresi sedihnya.

Eric menatap Alyssa dan Clara bergantian, ia bingung dengan percakapan yang sedang mereka bicarakan, kenapa meminta maaf dan kenapa akan merindukan? Alyssa lupa memberitahukan hal itu pada Eric.

"Aku juga, terima kasih untuk semuanya selama ini. Byee Clara" ucap Alyssa lalu mereka semua pamit dari hadapan Clara.

Mereka masuk ke dalam mobil dan diperjalanan Eric pun bertanya tentang percakapan Alyssa dan Clara di akhir tadi sebelum mereka beranjak dari rumah Clara dan Alyssa pun mulai menceritakannya.

"Kemarin aku menemui Raline atasanku, ia menawarkanku posisi sebagai editor namun aku menolaknya. Ya itu bukan pertama kalinya dia memberiku kesempatan tapi aku selalu menolaknya karena aku tidak ingin menghabiskan banyak waktu hanya untuk bekerja" ucap Alyssa terhenti sejenak. ia menatap ke arah Nico.

"Aku punya Nico jadi aku tidak bisa mengambil posisi itu. Menjadi editor akan membuatku sibuk seperti halnya Clara dan editor lainnya, aku suka dengan cara bekerjaku sekarang tetapi atasanku tidak bisa membiarkanku untuk tetap jadi asisten editor" ucapnya lalu menghela nafasnya kasar

Alyssa menatap Eric dalam "Dia memecatku, dia memintaku untuk memilih Nico atau pekerjaanku tentu saja aku memilih Nico karena itu aku keluar dari pekerjaanku" jelasnya.

Eric menggenggam tangan Alyssa "Itu keputusan yang hebat, aku akan mendukung apapun keputusan yang kau buat" ucapnya menyemangati Alyssa karena saat membahas itu wajah Alyssa tampak sedih.

"Jadi, apa kau punya rencana lain?" tanya Eric karena ia tahu tidak mungkin Alyssa memutuskan hal sebesar itu tanpa memikirkan kedepannya.

"Um.. aku berpikir tentang memulai internet magazine tapi aki belum tau pasti apa yang ingin kulakukan" ucapnya.

"Internet Magazine? Itu terdengar bagus karena semua orang menggunakan internet mungkin situsmu akan lebih banyak dijangkau" ucap Eric kini ia berbicara sebagai CEO yang melihat peluang bisnis yang kemungkinan besar akan berhasil.

"Haruskah kita melakukan bisnis bersama? Maksudku, jika kau serius dengan keinginanmu maka aku akan berinvestasi disana" ucap Eric lagi.

Alyssa tertawa mendengar Eric berbicara serius mengenai bisnis "Ya, itu terdengar sangat baik tetapi untuk sekarang aku tidak berniat untuk melakukan apapun" ucapnya.

"Aku ingin beristirahat terlebih dulu dengan pekerjaan-pekerjaan dan fokus pada Nico saja dulu, kami masih memiliki tabungan cukup untuk menghidupi aku dan Nico kedepannya" ucapnya lagi.

Eric tersenyum menatap Alyssa "Itu bukan ide yang buruk, jika kau sudah siap memulainya katakan saja aku akan berinvestasi di bisnismu. Aku akan selalu mendukung apapun keputusanmu"

Episodes
1 Chapter One
2 Chapter Two
3 Chapter Three
4 Chapter Four
5 Chapter Five
6 Chapter Six
7 Chapter Seven
8 Chapter Eight
9 Chapter Nine
10 Chapter Ten
11 Chapter Eleven
12 Chapter Twelve
13 Chapter Thirteen
14 Chapter Fourteen
15 Chapter Fifteen
16 Chapter Sixteen
17 Chapter Seventeen
18 Chapter Eighteen
19 Chapter Nineteen
20 Chapter Twenty
21 Chapter Twenty One
22 Chapter Twenty Two
23 Chapter Twenty Three
24 Chapter Twenty Four
25 Chapter Twenty Five
26 Chapter Twenty Six
27 Twenty Seven
28 Twenty Eight
29 Twenty Nine
30 Chapter Thirty
31 Chapter Thirty One
32 Chapter Thirty Two
33 Chapter Thirty Three
34 Chapter Thirty Four
35 Chapter Thirty Five
36 Chapter Thirty Six
37 Chapter Thirty Seven
38 Chapter Thirty Eight
39 Chapter Thirty Nine
40 Chapter Fourty
41 Chapter Fourty One
42 Chapter Fourty Two
43 Chapter Fourty Three
44 Chapter Fourty Four
45 Chapter Fourty Five
46 Chapter Fourty Six
47 Chapter Fourty Seven
48 Chapter Fourty Eight
49 Chapter Fourty Nine
50 Chapter Fifty
51 Chapter Fifty One
52 Chapter Fifty Two
53 Chapter Fifty Three
54 Chapter Fifty Four
55 Chapter Fifty Five
56 Chapter Fifty Six
57 Chapter Fifty Seven
58 Chapter Fifty Eight
59 Chapter Fifty Nine
60 Chapter Sixty
61 Chapter Sixty One
62 Chapter Sixty Two
63 Chapter Sixty Three
64 Chapter Sixty Four
65 Chapter Sixty Five
66 Chapter Sixty Six
67 Chapter Sixty Seven (The Last Chapter)
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Chapter One
2
Chapter Two
3
Chapter Three
4
Chapter Four
5
Chapter Five
6
Chapter Six
7
Chapter Seven
8
Chapter Eight
9
Chapter Nine
10
Chapter Ten
11
Chapter Eleven
12
Chapter Twelve
13
Chapter Thirteen
14
Chapter Fourteen
15
Chapter Fifteen
16
Chapter Sixteen
17
Chapter Seventeen
18
Chapter Eighteen
19
Chapter Nineteen
20
Chapter Twenty
21
Chapter Twenty One
22
Chapter Twenty Two
23
Chapter Twenty Three
24
Chapter Twenty Four
25
Chapter Twenty Five
26
Chapter Twenty Six
27
Twenty Seven
28
Twenty Eight
29
Twenty Nine
30
Chapter Thirty
31
Chapter Thirty One
32
Chapter Thirty Two
33
Chapter Thirty Three
34
Chapter Thirty Four
35
Chapter Thirty Five
36
Chapter Thirty Six
37
Chapter Thirty Seven
38
Chapter Thirty Eight
39
Chapter Thirty Nine
40
Chapter Fourty
41
Chapter Fourty One
42
Chapter Fourty Two
43
Chapter Fourty Three
44
Chapter Fourty Four
45
Chapter Fourty Five
46
Chapter Fourty Six
47
Chapter Fourty Seven
48
Chapter Fourty Eight
49
Chapter Fourty Nine
50
Chapter Fifty
51
Chapter Fifty One
52
Chapter Fifty Two
53
Chapter Fifty Three
54
Chapter Fifty Four
55
Chapter Fifty Five
56
Chapter Fifty Six
57
Chapter Fifty Seven
58
Chapter Fifty Eight
59
Chapter Fifty Nine
60
Chapter Sixty
61
Chapter Sixty One
62
Chapter Sixty Two
63
Chapter Sixty Three
64
Chapter Sixty Four
65
Chapter Sixty Five
66
Chapter Sixty Six
67
Chapter Sixty Seven (The Last Chapter)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!