Hari telah berganti dan saat ini Alyssa terlihat sedang memasukkan beberapa paperbag ke dalam bagasi mobilnya setelahnya ia pun mengeluarkan Nicholas dari kereta bayinya dan menempatkan putra kecilnya itu di kursi penumpang dengan pengaman khusus bayi.
Pagi ini Nicholas terlihat sangat sensitif tapi meskipun begitu Nico tetap terlihat sangat menggemaskan karena sudah mulai menunjukkan ekspresi-ekspresi lainnya. Hari ini Nicholas tidur dengan tenang bahkan saat bangun pun ia tidak menangis tetapi meskipun ia sudah cukup tidur dia tetap terlihat lelah.
Setelah merasa tidak ada yang tertinggal Alyssa melajukan mobilnya ke rumah Calista sesuai janji kemarin hari ini mereka akan merayakan ulang tahun Zara, gadis kecil itu sudah berusia empat tahun rasanya baru kemarin ia menggendong Zara yang masih mungil dan menggemaskan tak terasa bayi mungil itu tumbuh dengan cepat.
Tak lama kemudian mereka pun tiba di rumah Calista dengan cepat ia menekan bel rumah tersebut karena ia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan yang lainnya dan tak butuh waktu lama pintu itu pun terbuka dan terlihat Zara yang menyambut Alyssa dan Nicholas penuh ceria.
“Hai Zara sayang, Happy Birthday!” ucap Alyssa bahagia saat melihat wajah ceria Zara
“Terima kasih Aunty” ucap gadis kecil itu yang kemudian matanya terfokus pada paperbag yang ada di tangan Alyssa.
Alyssa tersenyum geli melihat Zara “This is for you Zara, Selamat ulang tahun” ucapnya lagi.
“Yeayyyy! THANK YOU SO MUCH AUNTY” ucap Zara gembira
“Zara persilahkan mereka masuk” ucap seseorang yang ada di belakang Zara “Hai Chloe, Hello Nico” sapa pria itu yang tak lain tak bukan adalah suami Calista, Anthony.
“Hai Nio. Say hai, Nico” ucap Alyssa sembari menghadapkan Nico yang ada di gendongannya ke arah Anthony namun Nico hanya diam kembali bermalas-malasan di pundak Alyssa.
“Aw Nico. Sorry Nio, dia benar-benar sensitif pagi ini” keluh Alyssa
“Haha that was cute Nico, ayo masuk” ucap Anthony dan mereka pun memasuki rumah Calista.
"Dimana orang tuamu?" tanya Calista pada Antony
“Mereka sudah pulang, kau sedikit terlambat Chloe” ucap Antony menggoda Alyssa
Alyssa memasang wajah sedihnya “Huh i know, Nico benar-benar rewel pagi ini. Entah apa yang terjadi dengannya dia tidak membiarkanku pergi dari sisinya” ucap Alyssa
Anthony tertawa “Haha it’s okay to be late. Kemarilah” ucap Calista
Saat itu bel kembali berbunyi “Sepertinya itu tamumu sayang” ucap Calista pada suaminya.
Antony berjalan menuju depan untuk menyambut tamunya meninggalkan Alyssa dan Calista bersama.
“Apa yang terjadi pada little boy?” tanya Calista pada Alyssa
Alyssa menghela nafasnya “Aku juga tidak mengerti kenapa hari ini moodnya jadi sangat jelak. Padahal ia sudah tidur sangat lama tetapi ia tetap terlihat lelah dan menjadi sangat sensitif” jelasnya.
“Lalu bagaimana denganmu?” tanya Calista lagi yang menjurus pada Alyssa
“Aku? Tentu semua baik-baik saja” ucapnya
Calista menggelengkan kepalanya “Tidak, tidak. Bukan itu maksudku. Apa kau sudah menemukan pria baru?” tanyanya.
Alyssa menghela nafasnya kasar mendengar pertanyaan itu “You know me, Cal” ucapnya tersenyum tipis, beda dengannya Calista justru menatapnya penuh kekhawatiran.
“Apa dia baik-baik saja? Dia kembali tertidur, kuharap saat terbangun moodnya sudah kembali baik dan ceria lagi. Aku sangat khawatir melihat Nico bersikap seperti ini” ucap Alyssa lagi dan Calista pun mencoba menenangkannya.
Calista menyeringai lalu mengatakan sesuatu yang membuat Alyssa terperanjat kaget mendengarnya “Mungkin saja Nico butuh teman bermain. So Alyssa, cobalah untuk mencari pria baru. Kau cantik dan sempurna pasti banyak pria yang akan mengantri jika kau ingin atau kau bisa melakukan one night stand” ucapnya.
Alyssa membelalakkan matanya “Cal Stop it! Itu tidak mungkin dan bersama Nico sudah cukup bagiku” tegasnya.
“One night stand? Untuk siapa?” sambung seseorang yang suaranya terasa tidak asing di telinga Alyssa.
Alyssa perlahan memutar badannya untuk melihat siapa pemilik suara yang terasa tidak asing di telinganya itu, ia cukup kaget saat melihat sosok pria yang kemarin ia temui di pusat perbelanjaan kini berada di hadapannya lagi.
“Oh sepertinya kita bertemu lagi handsome boy” ucap pria itu saat melihat Nico “And, hello Mrs. Alyssa” sapanya.
Bukan hanya Alyssa yang kaget dengan kehadiran pria yang secara tidak sengaja ia temui kemarin itu, Calista dan Anthony juga kaget tidak menyangka bahwa keduanya sudah kenal satu sama lain.
“Apa kalian dekat?” tanya Calista to the point
Alyssa menggeleng pelan lalu pria itu menjawab pertanyaan Calista “Kita secara tidak sengaja bertemu kemarin saat sedang mencari hadiah untuk Zara”
Anthony memperkenalkan pria itu pada Alyssa begitu juga sebaliknya, nama pria itu adalah Eric Zayn Yuan seorang CEO di teman dekat Anthony.
Eric dengan rasa ingin tahunya kembali ke topik awal yang membuatnya menjadi penasaran “Um so, apa yang kalian maksud dengan one night stand?” tanya belum sempat Alyssa membuka mulutnya Calista terlebih dahulu menjawabnya
“Aku hanya mengatakan padanya untuk bersenang-senang, meskipun sudah punya bayi setidaknya ia harus memikirkan dirinya juga tidak hanya bayinya saja” jelas Calista
“Cal stop it! Bukankah aku sudah mengatakan kalo aku-“ ucapan Alyssa terhenti karena Calista memotong pembicaraannya.
“Yayaya.. kau tidak butuh pria karena sudah ada Nico di sisimu” ucap Calista yang terlihat bosan dengan kata-kata itu “Coba kau pikirkan. Nico tidak selamanya menjadi bayi saat dia sudah beranjak dewasa, dia akan memiliki kehidupannya sendiri dan sudah pasti dia akan meninggalkanmu” sambungnya.
Alyssa tau pasti itu tapi ia tidak ingin terlalu memusingkan hal itu dan Nico tidak mungkin dewasa dengan cepat, waktu masih panjang pikirnya. Tidak ingin ambil pusing Alyssa menghentikan Calista itu dan mengalihkan pembicaraan.
“Stop it Cal. Mari rayakan ulang tahun Zara daripada harus membahas hal-hal seperti itu” ucapnya.
Calista menghela nafasnya kasar karena setiap kali dia membahas hal ini Alyssa selalu menghentikannya “Oke-oke, ayo tempatkan Nico di kamar tidur Zara” ucapnya karena tidak mungkin Alyssa menggendong Nico sepanjang acara terlebih putra kecilnya itu sedang terlelap.
Kedua wanita itu berjalan menuju lantai atas di perjalanan Alyssa menghentikan langkah Calista karena pertanyaannya yang membuat sahabatnya itu terperanjat kaget.
“Apa kau hamil, Cal?” tanya Alyssa tiba-tiba.
Calista kaget dan menjadi gugup “T-tidak, apa yang kau katakan” ucapnya tertawa kaku
Alyssa menggelengkan kepalanya “Hanya saja kau terlihat berbeda dari biasanya” ucapnya karena sedari tadi ia cukup banyak memperhatikan Calista
Calista tertawa canggung “Bagaimana kau bisa mengatakan hal seperti itu” ucapnya
“Kau terlihat berbeda. Sejak pertama kami datang kau tidak menyambut Nico karena biasanya kau selalu menggendong, bermain dan mengangkat tinggi Nico. Dan saat berjalan kau terlihat lebih berhati-hati jadi kupikir mungkin kau sedang hamil” jelasnya.
Calista menghela nafasnya kasar “Ya itu benar, sepertinya aku tidak bisa menipumu” keluhnya.
“Kenapa di sembunyikan?” tanya Alyssa lagi
“Kata dokter kehamilan ini berisiko tinggi sama seperti terakhir kali aku mengandung Zara dan dokter juga mengatakan padaku untuk tidak terlalu berharap pada kehamilan ini” ucapnya Calista yang menjadi murung.
“Karena itu aku menyembunyikannya, aku tidak bisa mengatakan pada Anthony. Dia sangat menantikan aku hamil lagi jika aku mengatakan lalu kehilangannya mungkin Anthony akan kecewa. Aku akan menunggu sedikit lebih lama lagi, jika dokter sudah mengatakan aman aku akan memberitahu Anthony dan yang lainnya” ucapnya lagi.
Calista menatap Alyssa dan menangkup kedua tangan sahabatnya itu “Jadi sampai saat itu tiba, aku mohon rahasiakan hal ini bersamaku. Aku akan mengatakannya jika semua sudah baik-baik saja” pintanya dan tentu saja dengan senang hati Alyssa menuruti keinginan sahabatnya itu.
"Aku ikut bahagia untukmu"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
salma wati
pgen deh punya sahbt kayk calista juga
2022-10-28
0