Setelah berbincang di telepon tadi bersama Calista, Alyssa yang hanya berniat merebahkan dirinya menunggu Nico terbangun tanpa ia sadari pun tertidur. Alyssa benar-benar bingung dengan apa yang ia harus lakukan tentang Eric, ucapan Calista ada benarnya juga terlebih di lihat darimana pun Eric bukanlah orang jahat dan ia bersungguh-sungguh dengan ucapannya.
Nico terbangun dari tidurnya, ia bangun dengan tenang tidak menangis saat melihat ada Alyssa di sampingnya. Nico bermain sendiri sebentar kemudian Alyssa terbangun saat merasakan ada sesuatu yang menindih tubuhnya, saat ia membuka matanya ia kaget melihat Nico yang tertawa di atas tubuhnya.
Alyssa tidak marah ia tersenyum saat melihat Nico tertawa bahagia seperti itu “Anak mommy sayang, sudah bangun yaa” ucapnya
“Mommy!” seru Nico tertawa, ia terlihat sangat menggemaskan.
Alyssa memindahkan Nico ke sampingnya lalu ia bangun dari tidurnya “Nico lapar sayang? Mau mam?” tanya Alyssa.
“Mam!” ucap Nico mengulang ucapan Alyssa dengan gembira.
Alyssa menggendong Nico “Temani mommy buat makanan buat Nico yaa, okey?” pinta Alyssa pada putranya itu.
“Keyy” seru Nico, Alyssa tertawa melihat tingkah putranya yang menggemaskan itu.
Kini mereka berada di dapur, Alyssa telah selesai membuatkan Nico makanan dan kini ia berniat untuk menyuapkan Nico. Saat sendok sudah berada di depan mulutnya, Nico malah menutup rapat mulutnya tidak ingin makan.
“Hep Nico!” ucap Alyssa memperingati putranya itu.
Bukannya takut Nico justru tertawa “No mommy. Daddy!” ucapnya tersenyum gembira setelah menyebutkan kata Daddy.
Alyssa terdiam putranya kini sudah terbiasa dengan kehadiran Eric “Nico please, open your mouth” pintanya.
“Daddy! Daddy!” ucap Nico lagi
Alyssa memasang raut wajah sedihnya “Baiklah, lain kali Daddy yang akan menyuapi Nico. Karena sekarang tidak ada Daddy di sini, Nico makannya sama mommy aja. Oke sayang?” ucapnya
Nico tidak menanggapi ucapannya dan hanya membuka mulutnya menerima suapan Alyssa, ia menghela nafas lega setidaknya Nico mengerti ucapannya. Setelah memberi Nico makan malam, Alyssa membersihkan tubuh Nico, mengganti popoknya, bermain bersama setelah merasa Nico mulai mengantuk Alyssa meletakkan Nico di tempat tidur dan menidurkannya.
“Good night sayang” ucap Alyssa mengecup kening Nico
“Night mom-“ belum sempat menyelesaikan ucapannya Nico sudah lebih dulu terlelap karena rasa kantuknya tidak bisa di tahan lagi.
Setelah memastikan Nico tertidur lelap Alyssa pun bangkit dari kasur dan membersihkan dirinya dan setelahnya Alyssa duduk di ruang tamu bersantai menonton tv sambil memikirkan tentang apa yang harus ia lakukan dengan Eric. Ah tidak bukan Alyssa yang menonton tv lebih tepatnya tv yang menonton Alyssa karena wanita itu sedang melamun.
Seketika Alyssa tersadar dari lamunannya saat ponselnya bergetar di sebelahnya, ia mendapat pesan yang tidak pernah ia bayangkan dari sahabatnya Calista.
[MysisCalista💖] – Listen! Aku akan memberitahu Anthony tentang kehamilanku jika kau mengatakan pada Eric akan memberinya kesempatan.
Alyssa pun membalas pesan itu, ia tidak ingin masalahnya di hubungkan dengan keluarga sahabatnya itu ‘Cal, kau tidak bisa membandingkan dua masalah itu. Anthony adalah suamimu, mau bagaimana pun kondisi kandunganmu kurasa kau tetap harus memberitahunya’ balasnya.
[MysisCalista💖] – I know, aku hanya berpikir mungkin cara itu akan berhasil untuk membujukmu. Kau juga berhak bahagia dan memulai kisah cinta baru.
Alyssa menghela nafasnya panjang, ia tidak membalas pesan tersebut hanya membacanya saja. Alyssa kembali berkecamuk dengan pikirannya memikirkan skenario baik dan buruknya jika dia memberi kesempatan atau tidak memberi kesempatan pada Eric.
Ia tahu ia sangat pengecut, ketakutannya yang sangat besar membuatnya tidak tahu haru berbuat apa. Tapi jika tidak sekarang dan bukan Eric, apakah ia akan menemui pria yang tulus mencintainya dan Nico? Yang baik seperti itu? Yang sama sekali tidak mempermasalahkan masa lalunya dan Nico?
Dan jika ia memberi kesempatan pada Eric akankah ia dapat merasakan kebahagiaan itu selamanya tanpa harus kembali merasakan sakitnya kehilangan? Apakah benar Eric orangnya? Orang yang akan menyayanginya dan Nico untuk selamanya.
Bagaimana jika nanti Eric meninggalkannya lalu bagaimana dengan Nico? Saat ini saja Nico sudah terbiasa bersamanya meski hanya bertemu sesekali saja. Ia hanya tidak ingin merusak mental anaknya dan ia juga tidak siap jika harus kehilangan lagi.
Tapi jika tidak mencobanya mungkin ia akan menyesal, haruskah ia memberi Eric kesempatan? Ya sepertinya ia harus.
Tidak ada salahnya untuk mencoba! Setelah pusing dengan hal-hal itu saja yang terus keluar masuk pikirannya Alyssa kembali tertidur di ruang tamu itu. Kini jam sudah menunjukkan pukul tiga pagi dan Alyssa terbangun dari tidurnya karena kedinginan.
Begitu bangun ia meraih ponselnya karena besok hari minggu hari libur ia pun memutuskan untuk mengajak Eric bertemu.
‘Apakah kau sibuk besok? Bagaimana jika bertemu untuk segelas kopi? Aku pikir kita perlu membahas hal itu’
Alyssa mengirim pesan itu pada Eric dan tak lama setelah pesan itu terkirim ia kaget karena langsung mendapatkan balasan padahal hari sudah menunjukkan jam 3 pagi, apa yang di lakukan pria itu hingga jam segini belum tidur.
[Eric Yuan] – Tentu dengan senang hati, bagaimana jika jam 1 siang? Aku akan menjemput kalian berdua jika tidak keberatan.
[Eric Yuan] – Chloe, aku hanya ingin kau tau ini. Aku serius dengan ucapanku, aku sangat menyukai kau dan juga Nico.
Alyssa hanya membaca pesan tersebut dan tidak membalasnya setelah beberapa menit mendinginkan kepalanya, ia pun kembali ke kamar untuk beristirahat menemani Nico dan tak lama setelahnya Alyssa kembali masuk ke alam mimpi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
salma wati
kyaaaa
eric hrus extra nih deketin alyssa
2022-10-29
1