Chapter Eight

Kini jam sudah menunjukkan pukul 1.27 siang, Alyssa dan Nico terlihat berjalan memasuki sebuah kafe tempat yang mereka janjikan karena tidak jauh dari rumah Alyssa dan Nico memutuskan untuk berjalan kaki saja. Alyssa tidak menerima tawaran Eric yang akan menjemputnya dengan alasan bahwa ia kesiangan dan tak ingin membuat Eric menunggu lama karena itu ia meminta Eric untuk pergi lebih dulu ke kafe tersebut.

Tentang kesiangan? Ia benar-benar kesiangan setelah tertidur tadi malam ia terbangun lagi dan tidak bisa tidur memikirkan apakah keputusannya sudah benar-benar tepat dan di siang harinya ia malah tertidur karena lelah bahkan ia tidak mengetahui apa yang di lakukan Nico saat terjaga sedangkan ia masih enak tertidur.

“Daddy!” sorak Nico gembira saat ia melihat Eric sedang menunggu mereka di kursinya.

“Hai” ucap Alyssa pelan seperti tidak bertenaga, ia menurunkan Nico dari gendongannya dan Nico langsung berjalan tertatih menuju Eric.

“Wow look at my boy, sekarang Nico sudah berjalan dengan baik” puji Eric dengan berbinar-binar, takjub melihat Nico yang berjalan ke arahnya.

Eric menempatkan Nico di pangkuannya “Nico sangat pintar” pujinya lagi sambil mengusap pelan kepala Nico dan Nico hanya tertawa geli menanggapi hal itu.

Mereka memesan minuman mereka setelahnya keheningan kembali tetapi keheningan itu hanya terjadi antara Eric dan Alyssa dan tidak berlaku pada Eric dan Nico yang sibuk bermain bersama dan tak lama kemudian pesanan mereka pun tiba.

Alyssa yang sejak tadi hanya berdiam diri akhirnya membuka suara “Tentang ucapanmu yang terakhir kali, aku pikir aku harus memberimu kesempatan. Tapi mari lakukan secara perlahan jangan terlalu terburu-buru karena sepertinya aku butuh banyak waktu untuk semua ini” ucapnya.

Eric tersenyum ia merasa sangat senang dengan keputusan Alyssa dan ia juga mengerti kondisi Alyssa jadi ia tidak terlalu menuntut banyak dari Alyssa yang terpenting sekarang Alyssa sudah mau memberinya kesempatan, itu sudah lebih dari cukup dan ia juga berjanji pada dirinya akan membuat Alyssa dan Nico bahagia dan tidak pernah menyakitinya.

Eric tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya semua terlihat jelas dari wajahnya “Ayo pesanan sesuatu untuk di makan my big boy” ucapnya pada Nico lalu beralih menatap Alyssa “Apa kau lapar, Chloe? Ingin pergi mencari tempat lain saja?” tanyanya.

“Sedikit, pesan makanan ringan saja untuk Nico aku akan memintanya sedikit” ucap Alyssa entah kenapa jadi canggung.

“Lupakan itu! Ayo pergi cari tempat lain saja” ajak Eric namun Alyssa menolaknya.

“Kembali ke rumah saja sebelum kemari aku sempat memasak tadi. Jika kau ingin kau bisa datang ke rumahku untuk makan bersama” ajak Alyssa.

“Can I? Jika tidak masalah bagimu tentu saja aku ingin bergabung dengan senang hati” ucap Eric dan Alyssa mengangguk sebagai jawaban.

Eric melakukan pembayaran dengan Nico di gendongannya sedangkan Alyssa kini tengah menunggu di luar kafe tersebut karena Eric tidak membiarkannya untuk membayar, setelah semua selesai mereka pun masuk ke mobil Eric dan pergi menuju apartemen Alyssa.

Karena jaraknya tidak jauh hanya butuh dua menit kini mereka sudah berada di apartemen kecil Alyssa dan Nico begitu sampai Alyssa mempersilahkan Eric untuk masuk. Alyssa pergi menyiapkan peralatan makan untuk Eric sedangkan Eric kini tengah bermain di ruang TV bersama Nico.

Setelah semua siap Alyssa memanggil keduanya untuk segera ke ruang makan dan Eric mengejutkan Alyssa saat pria itu menyentuh tangannya “Aku belum sempat mengucapkan ini. Terima kasih sudah memberikan kesempatan padaku, aku akan membuktikan bahwa ucapanku bukan hanya sekedar omong kosong saja. Thank you karena membiarkanku menjadi bagian dari kalian” ucapnya tulus dan Alyssa bisa merasakan ketulusan dari ucapan tersebut.

“Apa kau tidak keberatan jika aku mengajakmu untuk berkencan malam ini? Aku tidak akan meminta banyak waktumu karena besok kita akan bekerja dan juga kasihan Nico jika kita berada di luar terlalu lama. Aku sudah mempersiapkan semuanya” ucap Eric dengan persiapan yang sudah matang.

“Um oke, jadi aku hanya perlu mencari pengasuh untuk Nico malam ini” ucap Alyssa

Eric menggelengkan kepalanya “No, kau tidak perlu lakukan itu. Di bioskop itu juga ada baby carenya” ucap Eric.

Alyssa hanya menganggukkan kepalanya ternyata Eric sudah mempersiapkan semuanya dengan matang “Okay!” seru Nico yang berada di gendongan Eric.

Eric mengangkat tinggi Nico “Ya baby, Nico pasti sudah lapar ya. Ayo kita makan” ucapnya dan Nico hanya tertawa geli sebagai tanggapan.

“Daddy mam, mamam” ucap Nico.

Mereka duduk di kursi masing-masing, di apartemen kecil seperti ini tidak memungkinkan untuk memiliki ruangan yang besar namun Alyssa tetap membagi ruangan sebisa mungkin walaupun hanya sepetak-sepetak saja.

Ruangan makan mereka berada di dapur dengan meja kecil yang hanya ada dua buah kursi saja dan ruangan TV dan ruang tamu Alyssa jadikan satu karena tidak ada space lagi. Alyssa dan Eric duduk berhadapan dan Nico duduk di kursi makannya, ia berada di antara mereka namun lebih dekat ke Alyssa.

“Kalian berdua memiliki apartemen yang indah” ucap Eric tulus karena apartemen itu terasa hangat.

Alyssa tersenyum “Ini apartemen pertama yang kami miliki setelah aku mendapat pekerjaan, sebenarnya sekarang jika ingin kami bisa menempati apartemen lain tapi rasanya sangat sulit untuk meninggalkan ini. Meskipun kecil tapi aku dan Nico sangat menyukainya lagi pula ini sudah cukup besar untuk kami” ucap Alyssa.

Alyssa mulai memberi Nico makan tapi sekali lagi Nico mulai bertingkah “No mommy, daddy mam” ucapnya dan Alyssa menghela nafasnya, Nico kembali bertingkah yang membuatnya khawatir adalah kini Nico sudah menganggap Eric sebagai ayahnya.

“Nico sayang, Nico harus jadi anak yang baik untuk mommy dan Nico juga harus makan dengan baik. Mommy atau Daddy itu sama saja yang terpenting Nico harus makan jika waktu makan sudah tiba” ucap Eric dengan lembut.

Seakan mengerti kata-kata yang di sampaikan Eric , Nico meraih tangan Alyssa lalu membuka mulutnya dan benar saja saat Alyssa menyuapinya Nico langsung memakannya.

“Good boy” ucap Eric saat melihat Nico memakan makanannya.

“Sebenarnya kemarin malam Nico juga seperti itu, dia tidak ingin aku yang menyuapinya dan ingin kau yang melakukanya. Tapi saat aku memberitahunya bahwa kau akan menyuapinya lain kali dan dia langsung membuka mulutnya dan makan dengan lahap” jelas Alyssa menceritakan tingkah Nico kemarin malam.

“Oh ya? Kenapa kau tidak memberitahuku daritadi? Aku tidak akan sangat senang jika kau membiarkan aku memberinya makan, aku akan merasa senang jika Nico jadi menyukaiku” ucapnya.

“Sorry, lain kali aku membiarkanmu memberinya makan. Sekarang kau bisa menikmati makanmu, maaf jika tidak sesuai seleramu” ucap Alyssa

Eric menggelengkan kepalanya “Tidak, tidak. Aku sangat menyukainya. Ini sangat enak” ucapnya dan mereka pun melanjutkan makan dengan tenang.

Episodes
1 Chapter One
2 Chapter Two
3 Chapter Three
4 Chapter Four
5 Chapter Five
6 Chapter Six
7 Chapter Seven
8 Chapter Eight
9 Chapter Nine
10 Chapter Ten
11 Chapter Eleven
12 Chapter Twelve
13 Chapter Thirteen
14 Chapter Fourteen
15 Chapter Fifteen
16 Chapter Sixteen
17 Chapter Seventeen
18 Chapter Eighteen
19 Chapter Nineteen
20 Chapter Twenty
21 Chapter Twenty One
22 Chapter Twenty Two
23 Chapter Twenty Three
24 Chapter Twenty Four
25 Chapter Twenty Five
26 Chapter Twenty Six
27 Twenty Seven
28 Twenty Eight
29 Twenty Nine
30 Chapter Thirty
31 Chapter Thirty One
32 Chapter Thirty Two
33 Chapter Thirty Three
34 Chapter Thirty Four
35 Chapter Thirty Five
36 Chapter Thirty Six
37 Chapter Thirty Seven
38 Chapter Thirty Eight
39 Chapter Thirty Nine
40 Chapter Fourty
41 Chapter Fourty One
42 Chapter Fourty Two
43 Chapter Fourty Three
44 Chapter Fourty Four
45 Chapter Fourty Five
46 Chapter Fourty Six
47 Chapter Fourty Seven
48 Chapter Fourty Eight
49 Chapter Fourty Nine
50 Chapter Fifty
51 Chapter Fifty One
52 Chapter Fifty Two
53 Chapter Fifty Three
54 Chapter Fifty Four
55 Chapter Fifty Five
56 Chapter Fifty Six
57 Chapter Fifty Seven
58 Chapter Fifty Eight
59 Chapter Fifty Nine
60 Chapter Sixty
61 Chapter Sixty One
62 Chapter Sixty Two
63 Chapter Sixty Three
64 Chapter Sixty Four
65 Chapter Sixty Five
66 Chapter Sixty Six
67 Chapter Sixty Seven (The Last Chapter)
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Chapter One
2
Chapter Two
3
Chapter Three
4
Chapter Four
5
Chapter Five
6
Chapter Six
7
Chapter Seven
8
Chapter Eight
9
Chapter Nine
10
Chapter Ten
11
Chapter Eleven
12
Chapter Twelve
13
Chapter Thirteen
14
Chapter Fourteen
15
Chapter Fifteen
16
Chapter Sixteen
17
Chapter Seventeen
18
Chapter Eighteen
19
Chapter Nineteen
20
Chapter Twenty
21
Chapter Twenty One
22
Chapter Twenty Two
23
Chapter Twenty Three
24
Chapter Twenty Four
25
Chapter Twenty Five
26
Chapter Twenty Six
27
Twenty Seven
28
Twenty Eight
29
Twenty Nine
30
Chapter Thirty
31
Chapter Thirty One
32
Chapter Thirty Two
33
Chapter Thirty Three
34
Chapter Thirty Four
35
Chapter Thirty Five
36
Chapter Thirty Six
37
Chapter Thirty Seven
38
Chapter Thirty Eight
39
Chapter Thirty Nine
40
Chapter Fourty
41
Chapter Fourty One
42
Chapter Fourty Two
43
Chapter Fourty Three
44
Chapter Fourty Four
45
Chapter Fourty Five
46
Chapter Fourty Six
47
Chapter Fourty Seven
48
Chapter Fourty Eight
49
Chapter Fourty Nine
50
Chapter Fifty
51
Chapter Fifty One
52
Chapter Fifty Two
53
Chapter Fifty Three
54
Chapter Fifty Four
55
Chapter Fifty Five
56
Chapter Fifty Six
57
Chapter Fifty Seven
58
Chapter Fifty Eight
59
Chapter Fifty Nine
60
Chapter Sixty
61
Chapter Sixty One
62
Chapter Sixty Two
63
Chapter Sixty Three
64
Chapter Sixty Four
65
Chapter Sixty Five
66
Chapter Sixty Six
67
Chapter Sixty Seven (The Last Chapter)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!