Hari ini akhirnya Calista sudah diperbolehkan menerima kunjungan mendapat kabar itu Alyssa dengan senang mengatakan bahwa ia akan segera mengunjungi sahabatnya itu, selain untuk melihat bagaimana keadaan Calista dan bayinya ada banyak hal yang harus mereka diskusikan.
Hari ini ia tidak menitipkan Nico di penitipan anak melainkan di tempat Clara, kini temannya itu sedang mengandung karena itu ia meminta Alyssa untuk membawa Nico ke tempatnya karena ia sangat ingin belajar menjaga Nico agar nanti ia tidak kikuk saat nanti menjaga bayi pertamanya.
Alyssa tentu tidak keberatan tentang hal itu dan tentunya ini bukan pertama kali Alyssa menitipkan Nico disana saat temannya itu mengandung.
Eric sempat mengabarinya tadi bahwa ia ingin bermain bersama Nico siang inii dan berkencan dengannya malam ini karena itu Alyssa mengatakan pada Eric untuk menjemput dan mengantar kembali Nico di tempat Clara, ia juga memberitahukan tentang ia yang akan berkunjung ke rumah sakit untuk melihat Calista.
Alyssa kini baru saja tiba di kantornya dengan tekad akan menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat lalu pulang karena ia ingin segera menemui sahabatnya itu. Tentang pekerjaannya ia selalu membantu dan mengerjakan apa yang para seniornya katakan, di awal bekerja ia sangat berdebar karena itu menyenangkan setelah lama bekerja rasa berdebar itu tidak adalagi.
"Alyssa, kau diminta bos untuk menemuinya" ucap salah satu rekan kerjanya.
"Oke, thank you" ucapnya beranjak dari tempat duduknya dan segera menuju ruangan atasannya.
"Hai Raline, kau ingin bertemu denganku?" tanyanya begitu masuk ke dalam ruangan itu.
"My treasure, Chloe.." baru mendengar sapaan itu Alyssa langsung memutar malas bola matanya karena ia tahu apa yang akan dikatakan atasannya itu.
"Bukankah sudah waktunya untuk kau menjadi seorang editor sungguhan? Berhentilah menjadi junior, kau menyia-nyiakan bakatmu" keluhnya.
"No, Raline.. aku tidak merasa seperti itu dan aku lebih nyaman seperti ini" ucap Alyssa
Raline menghela nafasnya kasar karena Alyssa selalu menolak untuk di promosikan sebagai Editor padahal ia sangat berbakat dan tak jarang pula ia membantu menyelesaikan beberapa pekerjaan Editor.
"Apa sebenarnya alasanmu selalu menolak tawaranku?" tanyanya.
"Alasanku tetap sama, menjadi Editor itu cukup berat terlebih anakku masih kecil dan seperti yang kau tau dia hanya punya diriku saja. Aku tidak ingin menghabiskan banyak waktu dengan pekerjaanku dan meninggalkan putraku" jelas Alyssa.
"Kau harus memikirkan tawaranku lagi, Chloe. Jika kau masih memiliki jawaban yang sama dengan terpaksa aku harus memberhentikanmu" ucap Raline menghela nafasnya, ini yang ia tidak inginkan karena itu ia sangat ingin Alyssa menerima posisi itu.
"Kau pekerja yang hebat dan berbakat tetapi yang saat ini kau lakukan tidak menjamin kau akan mendapat pekerjaan tetap, selama ini aku sudah membantumu sebisaku" ucapnya lagi.
Alyssa menghela nafasnya, ia tidak ingin terlalu sibuk bekerja dan meninggalkan Nico terlalu lama tetapi ia juga tidak ingin sampai kehilangan pekerjaannya karena hanya dengan bekerja ia bisa menghidupi keluarga kecilnya.
"Sepertinya aku benar-benar harus memikirkannya lagi, aku akan memberitahu jawabanku besok" ucap Alyssa.
Raline menolak "I can't.. kau harus putuskan sekarang juga, aku sudah memberimu banyak kesempatan" ucapnya tegas.
Alyssa tersenyum tipis "I Chosee Nico, anakku lebih penting untukku. kau boleh memecatku jika hanya itu pilihanku" ucapnya.
"Beri aku waktu sepuluh menit untuk mengemas barang-barangku. Thanks for everything, Raline" ucapnya lalu pamit meninggalkan ruangan atasannya itu.
"Kau yakin dengan keputusanmu? Tidak akan menyesalinya?" tanya Raline dan Alyssa hanya tersenyum lalu menutup pintu ruangan tersebut.
Hal yang tidak pernah ia bayangkan lainnya adalah kehilangan pekerjaannya, tentu ia tidak baik-baik saja dengan semua ini.
Meksipun begitu ia tidak merasa bahwa keputusannya salah, ini keputusan yang tepat baginya dan ia tidak akan pernah menyesalinya. Ia memiliki tabungan yang cukup untuk menghidupi keluarga kecilnya itu dan ia akan menggunakannya hingga ia menemukan pekerjaan baru.
Ia mengemas barangnya dan memberikan sebagian pekerjaan yang sudah ia kerjakan dan mengembalikan pada pemilik aslinya beberapa pekerjaannya yang tidak sempat ia kerjakan.
Alyssa kembali ke rumahnya karena membawa pulang barang-barangnya yang ada di kantor, ia merebahkan tubuhnya di kasur menghela nafasnya kasar.
"Aku punya banyak waktu luang hari ini" ucapnya
Rasanya sedikit aneh padahal ini bukan weekend tapi ia berada dirumah di pagi hari, berhenti bekerja ada sisi baik dan buruknya. Sisi baiknya ia akan memiliki banyak waktu bersama Nico dan melihat secara langsung perkembangan putranya itu lalu sisi buruknya ia keuangannya akan berkurang dan tidak ada pemasukan.
Alyssa memilih untuk membersihkan apartemennya sebelum ia pergi menjenguk Calista, ia mencuci baju-baju kotor, seprei, handuk dan segala macam yang kotor. Begitu selesai ia mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit untuk menjenguk sahabatnya itu.
Begitu sampai ia langsung menuju ruangan tempat Calista berada namun di perjalanannya ia melihat ibu dua anak itu hanya diam tersenyum melihat putra kecilnya itu tertidur lewat jendela ruangan dimana putranya berada.
"Kau akan membuatnya terbangun karena senyumanmu itu" goda Alyssa
Calista mengalihkan pandangannya pada Alyssa lalu memeluk tubuhnya "Aku berhasil.. aku melindunginya dengan baik" ucapnya penuh haru.
Alyssa menganggukkan kepalanya "Tentu karena kau ibu yang baik dan kuat" ucapnya.
"Kemari.. ayo duduk disini saja" ucap Calista membawa Alyssa untuk duduk di kursi panjang yang tersedia di lorong tersebut "Aku ingin bercerita tentang Anthony" ucapnya lagi.
"Anthony meminta maaf padaku, dia mengatakan bahwa semua yang terjadi itu salahnya. Dia menangis dan dia benar-benar menunjukkan rasa bersalahnya dan aku memaafkannya" ucap Calista.
"Dia juga memberitahuku tentang pertemuan orang tua dan segalanya" ucapnya lagi dengan ceria.
Alyssa tersenyum "I'm so happy for you.. Dimana Anthony dan Zara?" tanyanya karena tak melihat keduanya.
Calista tertawa "Aku menyuruhnya pulang, aku ingin menghabiskan waktu denganmu jika dia ada disini mungkin aku tidak dapat bercerita. Dia juga tau kau akan kesini karena itu dia pergi pulang ke rumah bersama Zara karena katanya akan sulit untukku menjaga sekali dua" jelasnya.
Alyssa mengangguk kepalanya mengerti dan Calista kembali bercerita "Aku sangat senang akhirnya Nio tau kebusukan ibunya tapi aku juga merasa sedikit bersalah karena aku hubungan ibu dan anak jadi berantakan" ucapnya.
"Jujur aku sangat bingung sebenarnya apa yang salah denganku sampai mereka begitu membenciku? Apa aku bukan orang yang baik? Bukan ibu yang baik? Apa aku jelek?" tanyanya
"Jangan berpikir yang aneh-aneh. Kau ibu yang baik, ibu yang hebat dan kuat buktinya kau menjaga anak-anakmu dengan baik terutama si kecil walaupun sulit kau tetap berjuang untuknya" ucap Alyssa.
"As always.. kau selalu membuatku merasa tenang dan nyaman" ucap Calista memuji sahabatnya itu "Banyak perubahan yang terjadi padamu setelah berkencan dengan Eric" godanya
"Definitely. Yes" ucap Alyssa malu-malu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
kalea rizuky
kencan sllu nitipin anak aneh di ajak. lah anaknya. kek. g punya aja lu
2024-05-02
0