Chapter Four

Kini sudah sebulan berlalu sejak perayaan ulang tahun Zara dan akhir pekan tadi mereka merayakan ulang tahun Nico yang pertama bersama keluarga kecil Calista dan juga Eric, Nico sangat senang melihat Eric meskipun hanya sesekali melihat Eric, Nico tetap memanggilnya dengan panggilan daddy.

Nico belajar banyak kata-kata baru dari sebelumnya, ia tumbuh dengan cepat. Alyssa menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu dan kini saatnya ia menjemput Nico di penitipan anak dan tak butuh waktu lama kini ia tiba di penitipan tempat Nico berada.

Nico dan penjaganya terlihat di depan pintu masuk sedang menunggunya, Alyssa mempercepat langkahnya saat melihat putranya “Halo sayang, ayo kita pulang ke rumah” ucap Alyssa lalu menggendong Nico.

“Umah” ucap Nico mengulang kata-katanya, ia terlihat sangat senang.

Alyssa meletakkan Nico di bangku belakang dan saat ia ingin mengendarai mobilnya ponselnya pun berbunyi itu dari rekan kerjanya, Clara bertanggung jawab di bagian interview dan pemotretan tapi sesekali saat ada hal mendesak Alyssa selalu membantunya.

“Halo Alyssa, apa kau sudah pulang?” tanya Clara saat Alyssa menerima panggilan itu

“Ya, ada apa Clar? Aku baru saja menjemput Nico di penitipan” ujar Alyssa

Clara terdengar ragu “Maaf mengganggu waktu istirahatmu but can you help me?” tanyanya.

“Apa yang bisa kubantu?” tanya Alyssa dengan senang hati.

“Aku sedang melakukan interview saat ini dan tim sedang mengerjakan pemotretan. Aku di beritahu sepertinya ada yang salah di sana, bisakah kau membantuku untuk mengeceknya?” pinta Clara.

“Oh of course, kirim saja alamatnya padaku. Aku akan segera ke sana” ucap Alyssa menerima permintaan Clara.

“Di gedung 3 perusahaan” ucap Clara

“Oh baiklah, aku akan segera ke sana” ucap Alyssa lalu mengakhiri panggilan tersebut.

“Nico sayang, ayo kita pergi ke tempat mommy bekerja. Nico jadi anak yang baik ya sayang jangan rewel, oke?” ucap Alyssa pada Nico yang sedang asik bermain dengan mainannya dan Nico hanya tersenyum menanggapi ucapan Alyssa.

Alyssa memutar balik mobilnya dan mengendarainya menuju perusahaan dan begitu sampai ia langsung menuju gedung yang di beritahukan Clara padanya. Dan benar saja saat ia membuka pintu ruangan tersebut ia di buat kaget dengan suara fotografer yang tengah berteriak sangat kencang.

“APAKAH KAU TIDAK TAHU BAGAIMANA JADI MODEL?! KAU HANYA PERLU BERDIRI DI SAMPING PRIA! ITU BAHKAN SULIT UNTUKMU?” pekik fotografer itu geram.

“Darimana mereka mendapatkan model seperti ini” keluhnya lagi

Mendengar itu Alyssa bergegas mendekat ke sana “What’s wrong, James?” tanya Alyssa pada sang fotografer dengan Nico yang masih berada di gendongannya.

“Dimana kalian dapat model seperti ini, dia bahkan tidak tau bagaimana cara berpose” ucap James pada Alyssa

Alyssa menurunkan Nico di sampingnya dan hanya menggenggam tangan putranya itu lalu menempatkan jarinya di bibir putranya sebagai isyarat untuk tetap tenang.

Model wanita itu terlihat tegang terlebih saat mendengar James berbicara “Bolehkah aku melihat fotonya?” pinta Alyssa.

James pun memperlihatkan foto-foto yang sudah mereka ambil sebelumnya dan ya seperti yang di keluhkan James, foto itu tidak terlihat bagus bahkan sangat buruk.

Alyssa merasakan Nico menarik tangannya namun Alyssa mengabaikannya dan menahan Nico agar tetap disisinya dan kemudian Nico berteriak gembira “Daddy, Daddy” ucapnya.

Alyssa terperanjat, ia harap Nico tidak memanggil orang asing dengan sebutan itu dan saat ia memalingkan tubuhnya ke belakang ia melihat Eric berada di sana. Jujur saja ia cukup kaget dengan pertemuan tak terduga ini.

“Hai Nico” sapa Eric dengan senyumannya lalu ia menyapa Alyssa yang membuat wanita itu sedikit kaget karena Eric menyapanya dengan memanggil nama depannya “Hello Chloe” sapanya.

Eric menempatkan Nico dalam gendongannya “Hai Eric, sungguh pertemuan yang tak terduga. Sedang apa kau di sini? And yeah, sorry for Nico” ucap Alyssa merasa bersalah karena ada banyak orang di sini yang mendengar hal itu dan ia takut akan terjadi kesalahpahaman.

Eric tersenyum ke arah Alyssa entah berapa kali ia harus mengatakan bahwa itu tidak jadi masalah untuknya “It’s okey, itu sama sekali tidak menggangguku” ucapnya.

“Aku di sini untuk photoshoot tetapi wanita itu tidak bisa melakukannya dengan baik. Dan kau apa yang kau lakukan di sini?” ucap Eric menjawab pertanyaan Alyssa.

‘Apa dia model prianya?’ tanya Alyssa dalam hatinya

“Aku bekerja di sini sebagai editor junior dan temanku meminta bantuanku untuk mengecek di sini karena dia tidak bisa datang ke sini. Um.. bisakah kau menjaga Nico sebentar untukku?” pinta Alyssa pada Eric.

“Tentu Chloe, dengan senang hati” ucap Eric, Alyssa tidak mempermasalahkan bagaimana cara Eric memanggilnya dan ia akan mengajaknya berbicara nanti.

“Kau bisa berdiri di sebelah fotografer, aku akan menunjukkan beberapa pose dasar sebagai model” ucap Alyssa pada model tersebut dengan lembut tapi model itu justru menatap sinis dirinya.

Alyssa menghela nafasnya melihat tingkah wanita itu dan sesuai arahan fotografer Alyssa pun menyelesaikan pemotretannya dan James pun bersorak senang memujiinya.

“Lihat ini! Ini baru bisa di sebut sebagai model” ucap James pada model itu sembari menunjukkan hasil photoshoot Alyssa.

Alyssa berjalan ke arah keduanya “Kau cukup melakukan itu, tidak terlalu sulit untuk ditiru” ucapnya pada model tersebut “James, tolong hapus foto-foto yang kau ambil tadi” pintanya pada James untuk menghapus fotonya.

Setelah selesai dengan tugasnya Alyssa bergegas menghampiri Eric dan Nico lalu mengambil alih Nico dari gendongan Eric “Terima kasih banyak karena sudah menjaganya untukku” ucap Alyssa pada Eric.

Eric tersenyum sembari menggelengkan kepalanya “Tidak perlu berterima kasih, aku senang bisa bermain dengan Nico” ucapnya sungguh-sungguh.

“Umm okay, sudah waktunya untuk kami kembali. Say bye to uncle Nico” ucap Alyssa meminta Nico untuk mengucapkan selamat tinggal pada Eric.

Nico melambaikan tangannya “Bye daddy!” serunya gembira

Saat berapa langkah mereka menjauh dari Eric pria itu menghentikannya “Tunggu Chloe! Apa aku boleh meminta nomor ponselmu? Kita harus bertemu untuk minum kopi bersama lain kali atau pergi bermain bersama Nico” ucapnya menjelaskan tujuannya meminta nomor ponsel Alyssa.

Eric menyerahkan ponselnya pada Alyssa dan Alyssa tidak mungkin menolaknya, ia memberikan nomor ponselnya tanpa pikir panjang karena ia pikir tidak masalah jika Eric memiliki kontaknya.

Di perjalanan pulang menuju rumah Nico tertidur di kursinya. Pikiran Alyssa kini di penuhi dengan Eric, ia bertanya-tanya pada dirinya kenapa bisa ada pria sebaik dan sepengertian itu? Eric bahkan memikirkan perasaan anak kecil. Eric itu pria yang tampan, Nico sangat menyukai Eric sampai-sampai Nico mengira bahwa Eric adalah ayahnya.

Memiliki teman seperti Eric bukanlah pilihan yang buruk.

Terpopuler

Comments

ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •

ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •

wah eric mulai gencar deketin alyysa ya

2022-10-23

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter One
2 Chapter Two
3 Chapter Three
4 Chapter Four
5 Chapter Five
6 Chapter Six
7 Chapter Seven
8 Chapter Eight
9 Chapter Nine
10 Chapter Ten
11 Chapter Eleven
12 Chapter Twelve
13 Chapter Thirteen
14 Chapter Fourteen
15 Chapter Fifteen
16 Chapter Sixteen
17 Chapter Seventeen
18 Chapter Eighteen
19 Chapter Nineteen
20 Chapter Twenty
21 Chapter Twenty One
22 Chapter Twenty Two
23 Chapter Twenty Three
24 Chapter Twenty Four
25 Chapter Twenty Five
26 Chapter Twenty Six
27 Twenty Seven
28 Twenty Eight
29 Twenty Nine
30 Chapter Thirty
31 Chapter Thirty One
32 Chapter Thirty Two
33 Chapter Thirty Three
34 Chapter Thirty Four
35 Chapter Thirty Five
36 Chapter Thirty Six
37 Chapter Thirty Seven
38 Chapter Thirty Eight
39 Chapter Thirty Nine
40 Chapter Fourty
41 Chapter Fourty One
42 Chapter Fourty Two
43 Chapter Fourty Three
44 Chapter Fourty Four
45 Chapter Fourty Five
46 Chapter Fourty Six
47 Chapter Fourty Seven
48 Chapter Fourty Eight
49 Chapter Fourty Nine
50 Chapter Fifty
51 Chapter Fifty One
52 Chapter Fifty Two
53 Chapter Fifty Three
54 Chapter Fifty Four
55 Chapter Fifty Five
56 Chapter Fifty Six
57 Chapter Fifty Seven
58 Chapter Fifty Eight
59 Chapter Fifty Nine
60 Chapter Sixty
61 Chapter Sixty One
62 Chapter Sixty Two
63 Chapter Sixty Three
64 Chapter Sixty Four
65 Chapter Sixty Five
66 Chapter Sixty Six
67 Chapter Sixty Seven (The Last Chapter)
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Chapter One
2
Chapter Two
3
Chapter Three
4
Chapter Four
5
Chapter Five
6
Chapter Six
7
Chapter Seven
8
Chapter Eight
9
Chapter Nine
10
Chapter Ten
11
Chapter Eleven
12
Chapter Twelve
13
Chapter Thirteen
14
Chapter Fourteen
15
Chapter Fifteen
16
Chapter Sixteen
17
Chapter Seventeen
18
Chapter Eighteen
19
Chapter Nineteen
20
Chapter Twenty
21
Chapter Twenty One
22
Chapter Twenty Two
23
Chapter Twenty Three
24
Chapter Twenty Four
25
Chapter Twenty Five
26
Chapter Twenty Six
27
Twenty Seven
28
Twenty Eight
29
Twenty Nine
30
Chapter Thirty
31
Chapter Thirty One
32
Chapter Thirty Two
33
Chapter Thirty Three
34
Chapter Thirty Four
35
Chapter Thirty Five
36
Chapter Thirty Six
37
Chapter Thirty Seven
38
Chapter Thirty Eight
39
Chapter Thirty Nine
40
Chapter Fourty
41
Chapter Fourty One
42
Chapter Fourty Two
43
Chapter Fourty Three
44
Chapter Fourty Four
45
Chapter Fourty Five
46
Chapter Fourty Six
47
Chapter Fourty Seven
48
Chapter Fourty Eight
49
Chapter Fourty Nine
50
Chapter Fifty
51
Chapter Fifty One
52
Chapter Fifty Two
53
Chapter Fifty Three
54
Chapter Fifty Four
55
Chapter Fifty Five
56
Chapter Fifty Six
57
Chapter Fifty Seven
58
Chapter Fifty Eight
59
Chapter Fifty Nine
60
Chapter Sixty
61
Chapter Sixty One
62
Chapter Sixty Two
63
Chapter Sixty Three
64
Chapter Sixty Four
65
Chapter Sixty Five
66
Chapter Sixty Six
67
Chapter Sixty Seven (The Last Chapter)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!