Alyssa dan Calista kembali ke meja makan dan saat tiba di sana Alyssa mendengar sebuah nama yang sangat tidak ingin dia dengar, sangat tidak terduga bahwa ia akan mendengar nama itu lagi setelah dua tahun melupakannya.
“Kau tau, ayahku memintaku untuk bekerja sama dengan Kevin Alison tetapi aku sangat tidak menyukainya. Dia benar-benar bocah yang menjengkelkan dan terlihat seperti orang yang tidak mengetahui apa pun tentang bisnis” keluh Eric pada Anthony.
Ruangan itu seketika hening setelah mendengar nama yang tidak boleh di sebut jika sedang bersama Alyssa “Maka jangan lakukan itu” tegas Anthony dengan dinginnya.
Alyssa sudah seperti adik perempuan bagi Anthony dan ia sangat protektif dan menjaga Alyssa begitu juga dengan Nico dan ia akan menjadi tidak rasional jika sudah bersangkutan dengan Alyssa maupun masa lalu Alyssa.
Eric menjadi bingung melihat sekitarnya dan Anthony yang seketika menjadi dingin “Aku hanya memberitahu padamu dan ya aku juga memikirkan untuk tidak setuju dengan permintaan itu” ucapnya memasang raut wajah kebingungan.
“Apa kalian pernah bekerja sama dengannya? Atau kalian mengenalnya?” tanya Eric.
Calista melihat ke suaminya lalu melirik ke arah Eric sedangkan Alyssa hanya berdiam diri saja tidak ingin ikut campur tentang hal itu “Ingin makan sekarang?” tanya Calista mengubah topik pembicaraan.
“Ya itu ide bagus tapi aku hanya ingin tau tentang dia, jika kalian mengenalnya kalian bisa mengatakan padaku. Maksudku aku memang tidak menyukainya tapi kalian terlihat seperti membencinya” ucap Eric dengan keingintahuannya, ia tetap membahas itu padahal tidak satu pun dari mereka yang ingin.
Calista dan Anthony menatap ke arah Alyssa karena saat ini hanya Alyssa yang berhak untuk berbicara jika ia ingin, jika tidak maka bukan hanya Alyssa mereka berdua pun harus tutup mulut. Alyssa menganggukkan kepalanya memberi izin pada Anthony untuk mengatakannya, mungkin mereka harus mengatakannya agar rasa keingintahuan Eric terpenuhi lagi pula tidak akan jadi masalah besar baginya karena ia tidak akan bertemu lagi dengannya.
Dan mungkin ada baiknya jika Eric mengetahui hal tersebut terlebih mereka akan melakukan bisnis bersama “Dia tidak berurusan langsung denganku tetapi dengan keluargaku-“ ucap Anthony ragu-ragu karena ia tidak tahu harus mulai dari mana.
Calista menghela nafasnya kasar ia terlihat tidak sabar dan akhirnya ia pun menceletuk “Kau tau, bajingan gila itu menghamili sahabatku dan tidak bertanggung jawab bahkan memintanya untuk menggugurkan saja kandungannya. Yang lebih parahnya lagi ia menggunakan pengacaranya untuk memperjelas bahwa ia tidak akan bertanggung jawab dan jangan mencarinya jika terjadi sesuatu pada kandungannya” ucapnya yang tiba-tiba terbawa emosi mengingatnya.
Sepertinya Eric mengetahui bahwa sahabat yang di maksud Calista itu adalah Alyssa.
“Kalau begitu aku tidak akan bekerja sama dengannya” ucap Eric, ia terlihat berpikir sebelum kembali berbicara “Tetapi Nico, dia tidak terlihat seperti dia?” tanyanya pada Alyssa.
Alyssa menganggukkan kepalanya “Itu hal yang bagus, Nico benar-benar terlihat sepertiku aku sangat berterima kasih dan bersyukur untuk itu” ucapnya
“Tetapi kau tidak seharusnya memutuskan untuk tidak bekerja sama dengannya karena kisahku, aku bahkan bukan siapa-siapa untukmu. Jika itu baik untuk bisnismu maka lakukanlah” ucap Alyssa ia tidak ingin menjadi alasan sebagai penghambat bisnis orang lain bahkan ia dan Eric baru saja kenal.
Eric menggelengkan kepalanya “Memang benar kau bukan siapa-siapa untukku tetapi dari cerita itu sudah bisa di putuskan bahwa aku tidak akan bekerja sama dengannya” ucap Eric.
“Why?” tanya Alyssa tidak mengerti
“Jika dia tidak bisa bertanggung jawab pada tindakannya di kehidupan pribadi bagaimana aku bisa mempercayainya dalam hal bisnis?” tanya Eric pada Alyssa dan ya itu terdengar masuk akal “Lagi pula sejak awal aku tidak menyukainya, dia sangat menjengkelkan dan sombong” sambungnya.
Pembicaraan mengenai Kevin Alison berakhir begitu saja dan mereka pun mulai makan dan membahas banyak hal lainnya sedangkan Zara sedang bermain dengan bonekanya dengan tenang, tidak lama kemudian terdengar suara tangis yang berasal dari Nico.
Alyssa dengan cepat bangkit dari duduknya “Sepertinya Nico sudah bangun, aku akan mengambilnya terlebih dahulu” ucap Alyssa kepada yang lainnya.
“Sayanggg..hello baby” sapa Alyssa saat tiba di depan pintu kamar tempat Nico berada “Huss sayang mommy” ucapnya lalu menggendong Nico
“Ganteng mommy tidur nyenyak?” tanya Alyssa pada putranya itu
“Mommy” ucap Nico, bayi kecil itu terlihat lebih ceria dan bersemangat dari sebelumnya sepertinya ia sudah mendapatkan moodnya kembali.
Alyssa mengganti pokok Nico sebelum ia membawa anaknya ke bawah untuk bertemu dengan yang lainnya.
“Hallo everyone, lihatlah baby Nico sudah bangun” ucap Alyssa membuat Nico tertawa pelan “Nico sayang, say hai ke aunty Cal, Uncle Nio and Uncle Eric” sambungnya namun belum ada tanggapak dari Nico
Alyssa mengatakan satu kali lagi pada putranya itu untuk menyapa semuanya “Say hai sayang, say hai..”
“Hai” sapa Nico semua orang membalas sapaan Nico dan mereka juga terlihat gemas dengan Nico yang terlihat sangat imut saat bangun tidur.
“Bisakah kau menggendongnya sebentar? Aku ingin menyiapkan makanan untuknya” ucap Alyssa pada Anthony, ia sengaja meminta tolong pada Anthony karena ia khawatir jika harus meminta tolong pada Calista.
Sebelum Anthony menjawab permintaan Alyssa, Eric dengan cepat bertanya “Bolehkah aku yang menggendongnya?” pintanya.
“Um ya tentu saja boleh tapi jika Nico mau, dia sulit untuk dekat dengan orang baru” ucap Alyssa
Eric melambaikan tangannya pada Nico seperti perkenalan diri lalu saat ia memosisikan tangannya seperti ingin menggendong dan Nico terlihat sangat senang bahkan ia memberikan tubuhnya untuk di gendong oleh Eric.
Alyssa kaget tentu saja karena Nico sulit untuk berada di dekat orang baru bahkan saat baru pertama di penitipan anak dan belum mengenal penjaga di sana Nico selalu menangis tetapi ada apa dengan Nico hari ini, ia bahkan terlihat senang saat di gendong oleh Eric.
Calista bersorak gembira “Wow.. apa ini Nico” ucapnya tertawa pelan
Alyssa menyiapkan makanan Nico dan saat selesai ia ingin mengambil alih Nico dari Eric tapi sungguh mengejutkan karena Nico tidak ingin bersamanya.
“Come on baby, waktunya makan” ucap Alyssa yang berniat untuk mengambil alih Nico dari gendongan Eric.
“No” ucap Nico mengeluarkan suara imutnya itu.
Alyssa membujuknya dengan suara yang lembut “Ayo sayang yuk, kita makan dulu nanti baru main lagi dengan Uncle. Oke sayang?” bujuknya.
Nico tetap kekeh tidak ingin bahkan ia memeluk erat leher Eric. Eric yang berada di tengah-tengah itu pun menawarkan diri untuk mencoba memberi makan pada Nico.
“Apa aku boleh memberinya makan?” tanya Eric pada Alyssa.
“Tentu tetapi itu akan sulit” ucap Alyssa
“Tidak masalah, aku hanya ingin mencobanya” pinta Eric
Eric mengambil alih piring makan Nico dan Alyssa mengambilkan kursi makan khusus bayi milik Zara semasa kecil yang masih di simpan untuk momen seperti ini jika Alyssa dan Nico berkunjung. Alyssa menggelengkan kepalanya tak percaya karena putra kecilnya itu mengikuti perintah Eric bahkan ia tersenyum gembira saat Eric menyuapinya.
Zara berlari turun dari kamarnya “Daddy Daddy” teriaknya
“Daddy aku ingin bermain dengan Katy, bolehkah aku pergi ke rumahnya?” pintanya memelas “Please daddy, please” mohonya.
“Yayaya daddy ya, please” ucapnya lagi, ia selalu bisa membujuk ayahnya.
Katy adalah anak tetangga mereka jadi Zara dan Katy sering bermain bersama dan tidak ada alasan untuk menolak permintaan gadis imut itu.
Anthony menghela nafasnya ia tidak bisa melarang putrinya jika sudah memohon seperti itu “Baiklah sayang, kau boleh bermain tapi jangan terlalu lama ya. Hanya satu jam” ucapnya.
Zara bersorak gembira “Yeayy! Thanks daddy. I love you daddy!” ucapnya dan berlari keluar
“Daddy, Dad, Daddy” ucap Nico mengulangi perkataan Zara.
Nico mengatakan hal itu sambil melihat ke arah Eric setiap kali berhasil mengatakan itu ia tersenyum ceria. Alyssa kaget dengan tingkah Nico, itu pasti sangat aneh bagi Eric dan ia kembali di buat kaget saat mendengar apa yang di katakan Eric setelahnya karena itu sangat sulit untuk dipercaya.
“Ya Nico, ini daddy” ucap Eric dengan santainya.
Setelah mengatakan hal itu Eric menatap Alyssa, ia tahu ini aneh tapi ia tidak tega jika harus merusak momen bahagia Nico “Maafkan aku, aku hanya tidak ingin merusak momennya” ucapnya.
Alyssa terdiam. Dia baru kemarin bertemu pria ini dan itu hanya sebentar saja lalu bertemu kembali di sini bahkan kurang dari tiga jam tetapi ia tidak merasa terganggu saat Nico menempel padanya bahkan memanggilnya ayah.
Bukan hanya Eric, Nico juga aneh. Dia yang biasanya tidak bisa dekat dengan orang asing atau pun orang baru, di ganggu sedikit aja ia sudah mulai risih dan merengek tetapi tidak masalah jika orang itu adalah Eric.
“It’s okay” ucap Alyssa ia tidak tau harus menanggapi situasi ini seperti apa.
Alyssa kembali memikirkannya. Ia tidak tahu bagaimana nanti cara memberitahukannya jika nanti ia tumbuh dewasa karena itu akan sulit untuknya di saat semua teman-temannya memiliki ayah dan ibu, ia hanya memiliki seorang ibu saja dan tanpa ayah.
Bagaimana cara menjelaskan ke anak kecil jika orang yang disebut ayah itu tidak menginginkannya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
mensad deh, pasti alissa bimbang🥺
2022-09-12
0