A Gold Titanium

A Gold Titanium

Prolog

1 2 3 dan seterusnya...

Kapal berlayar, pergi dan kembali.

Seorang wanita berdiri di pinggir jembatan. Sebuah dermaga. Tempat dimana kapal-kapal menepi.

Wanita itu menggunakan gaun berwarna merah selutut dan tali yang terhubung dengan gaun sebesar 2 cm di bagian bahunya. Rambutnya berwarna merah, menggunakan kacamata hitam dan sepatu boots hitam yang tinggi sebetis. Pandangannya lurus ke arah laut.

"Mereka sudah tiba, Nona" ucap seorang pria pada wanita itu.

Pria tinggi, berpakaian serba hitam.

"Aku melihatnya" jawab si wanita.

Wanita itu memiliki rambut sebahu. Riasannya sangat mencolok, eyeliner yang runcing di bagian mata, eyeshadow gelap dan bibir yang merah menyala. Orang-orang memanggilnya dengan penuh rasa hormat.

Kapal yang mulanya terlihat jauh, semakin lama semakin mendekat. Yang kecil, semakin membesar. Wanita itu menunggu kapal yang sudah di tatapnya sejak tadi. Dia menunggu dengan sabar sambil memperhitungkan sesuatu.

Wanita itu tidak menunggu sendirian. Di kiri dan kanannya terdapat 4 pria berpakaian hitam, memegang senjata. Lalu, di belakangnya terdapat 15 pria yang berpakaian sama dengan senjata api. Senjata yang besar dan berat.

Kapal yang di tunggu, akhirnya berlabuh dan orang-orang di dalamnya segera turun.

Pertama, terlihat 2 pria dan seorang gadis kecil dengan pakaian mewah yang sedang turun dari tangga kapal. Setelahnya, turun lah orang-orang berpakaian hitam sambil membawa koper-koper besar dan terlihat berat.

Wanita itu memperhatikan satu per satu dari mereka. Dia melihat gadis kecil yang segera di bawa ke dalam mobil oleh salah satu pria, sedangkan pria lainnya_yang berpakaian lebih mewah, segera mendekati wanita itu.

"Berapa banyak yang kalian bawa?" Tanya pria di sebelah wanita_bawahan si wanita.

"Dua ratus unit" jawab pria berpakaian mewah.

Wanita itu tidak tersenyum sedikit pun. Dia melambaikan tangannya, setelah itu para bawahannya segera pergi dan memeriksa koper-koper yang baru di turunkan dari kapal.

"Nona Grady. Senang bisa bertemu dengan anda" ucap pria berpakaian mewah, dia mengulurkan tangannya.

"Ya" jawab wanita itu. Dia tidak menyambut tangan pria.

Pria yang berusia hampir 50 tahun itu terlihat kesal, namun dia menahan diri. Tangan yang kosong pun turun dan kembali masuk ke saku celana. Mengambil rokok, lalu pemantik dan mulai menyalakannya.

Wanita itu tidak peduli dan segera berjalan menjauh darinya. Dia mendekat ke salah satu koper untuk ikut memeriksa.

Pria berpakaian mewah yang sedang menghisap asap dengan nikmat segera di hampiri oleh salah satu bawahannya. Tepat, setelah si wanita pergi.

"Maaf, Tuan" ucapnya.

"Ada apa?" Tanya pria berpakaian mewah.

"Saya mengatakan ini sebagai cara untuk melindungi anda. Sebenarnya, wanita itu sangat benci terhadap orang yang bermain-main di hadapannya"

"Apa maksudmu?"

"Jika sedang berbisnis. Anda tidak boleh melakukan apapun tanpa izin darinya"

"Aku hanya merokok" jawabnya sambil terus menghisap asap yang tebal.

"Bukan hanya merokok. Anda bahkan tidak boleh mengangkat telepon dari siapapun. Tapi, anda beruntung karena sekarang kita berada di luar ruangan"

Wajah pria berpakaian mewah itu terlihat kesal. Dia pun segera membuang puntung rokok ke laut, gelombang kecil pun menyambar benda itu.

"Memangnya berapa usia wanita itu? Jika di lihat, usianya tidak jauh berbeda dariku" ucap pria berpakaian mewah dengan kesal. Dia menatap wanita itu dengan tajam.

"Saya tidak tahu berapa usianya. Tapi, saya pernah mendapatkan informasi, bahwa dia berusia 20 an. Dia juga lebih berpengalaman dalam hal ini. Sebaiknya anda berhati-hati"

"Hah! Wanita seperti itu masih muda? Lalu, aku apa? Balita? penampilannya saja seperti lanjut usia, hahahha"

Pria yang merupakan bawahan pria berpakaian mewah menelan ludah. Dia memikirkan kemungkinan terburuk. Tapi, untungnya wanita itu berada jauh dari mereka.

Sementara itu, gadis kecil yang berada di mobil sudah di bawa pergi dan hilang dari pandangan.

"Aku ingin gadis itu" ucap si wanita. Saat dia masih memeriksa koper-koper.

"Bagaimana dengan mereka?" Tanya pria di sebelahnya.

"Tak perlu di habisi. Sisakan sedikit nyawa untuk bertahan hidup" jawab si wanita.

"Baik"

Para bawahan wanita itu segera bergerak. Mereka memasukkan koper-koper ke dalam mobil van putih. Setelah semua koper di masukkan, wanita itu pun masuk ke salah satu mobil hitam yang terparkir bersama beberapa pria lainnya.

"Lakukan sekarang" ucap si wanita.

Mobil van putih segera bergerak, di ikuti oleh mobil hitam yang di naiki wanita. Wanita itu duduk di belakang sambil memainkan ponselnya.

Dua mobil itu memasuki jalan dan semakin jauh dari dermaga.

DUUAARRR!!!

Terdengar suara ledakan di kejauhan. Kapal yang baru saja tiba 1 jam yang lalu sudah hancur terbakar. Tidak ada yang tahu bagaimana hal itu bisa terjadi, namun suara itu membuat si wanita tersenyum.

Nona Grady. Begitulah panggilan untuk wanita bergaun merah. Dia baru berusia 22 tahun, namun keadaan membuatnya harus menjadi orang lain.

Orang berpikir, dia adalah wanita yang berbeda. Namun, dia hanya satu.

"Miss Alita" panggilan saat dia berada di London.

"Miss Gray" Australia.

"Miss Delyan" India.

"Miss Kim" Korea Selatan.

Dan berbagai nama lain yang tidak di ketahui.

Orang lain bertanya-tanya tentangnya. Mereka ingin mengetahui sosok di balik penampilannya. Dia bisa mengubah dirinya menjadi orang yang berbeda. Tapi, dia tidak senang dengan hal itu.

"Kita akan kemana, Nona?" Tanya pria yang menyetir.

"Temui Papa" jawab si wanita.

Mobil melaju di antara kendaraan yang lain.

...***...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!