Dilema

Apa kalian pernah mendengar pepatah yang membuat kalian terus berpikir?

Atau ucapan seseorang yang menusuk jantung?

Apakah kalian marah atau malah merasa cemas setelah mendengarnya?

Sepanjang waktu berlalu, kalian akan mengabaikan ucapan itu, seolah tidak pernah mendengarnya. Kalian hanya mengikuti alur kehidupan.

Hari ini, aku mengatakan sesuatu yang penting pada orang lain, yaitu namaku. Nama yang selama ini hanya di ingat seseorang. Aku pun tidak tahu apakah dia masih mengingatnya atau tidak.

"Aku tidak pernah mengatakannya pada orang lain" ucapku.

Jantungku berdetak cepat. Aku pernah mengalami perasaan ini sebelumnya, dan rasanya tetap sakit. Aku harus memberitahu salah satu dari orang lain, agar bisa mengingatku saat aku telah mati.

Pria itu menatap keluar jendela, entah apa yang ada di pikirannya. Dia tidak mengatakan sepatah kata pun setelah aku menyebutkan namaku.

"Apa aku bisa memilih cara untuk mati? Mungkin mereka sedang membicarakan hukuman untukku, dan kematian adalah cara yang paling tepat" ucapku.

"Sebaiknya kau beristirahat" ucapnya.

Aku pikir dia akan merespon dengan cara yang lain. Tapi, dia tidak memberikan petunjuk apapun. Hanya mengatakan kalimat itu dan pergi begitu saja. Padahal aku butuh sesuatu yang lain darinya.

...***...

Penjagaan Alexa sangat ketat. Jumlah anggota INCREASE yang berada di tempat itu cukup banyak, mereka berjaga di tempat-tempat yang sulit di hindari.

Sophia berjalan masuk ke ruangan Alexa untuk memeriksanya lebih lanjut. Tidak ada yang bisa masuk ke ruangan itu kecuali Sophia dan beberapa orang lain, termasuk Zain. Namun sampai saat ini, hanya dua orang itu yang baru menemuinya.

"Bagaimana keadaanmu? Apa lebih baik?" Tanya Sophia.

"Anda dokternya"

Sophia tersenyum "benar, tapi hanya pasien yang bisa merasakan tubuhnya sendiri"

"Tidak apa. Hanya luka ringan" ucap Alexa.

Sophia menyuntikan cairan ke tubuh Alexa dan dia sama sekali tidak menunjukkan ekspresi apapun.

"Kapan terakhir kali kamu menangis?" Tanya Sophia.

Alexa mengernyitkan alisnya. Dia baru pertama kali mendengar pertanyaan yang aneh itu.

"Setiap manusia mempunyai masalah. Terkadang, menangis bisa membuat masalah itu sedikit lebih ringan" ucap Sophia.

Sophia sudah selesai memeriksa kondisi pasiennya. Tapi, dia tidak pergi dan duduk di kursi sebelah ranjang.

"Pada umumnya, manusia memiliki enam emosi dasar dalam dirinya. Takut, marah, senang, jijik, terkejut dan sedih. Manusia merasakan emosi itu di waktu-waktu tertentu. Jika sedih, menangis, jika senang, tertawa. Tapi, semua itu tidak ada di dalam dirimu" ucap Sophia.

"Aku merasa senang saat tujuanku tercapai dan sedih saat gagal. Bukankah itu sama saja?" Tanya Alexa.

"Benar. Kamu juga merasakannya, karena kamu adalah manusia. Namun, kamu tidak benar-benar bahagia atau benar-benar sedih. Kamu hanya merasa perlu melakukannya, tanpa mengerti apa yang sebenarnya kamu rasakan"

Alexa menatap Sophia dengan tatapan tidak mengerti, dia ingin mendengar lebih banyak kata dari wanita paruh baya itu.

Sophia mengenggam tangan Alexa dengan lembut. Tatapan penuh kehangatan yang tidak pernah dirasakan. Antara ingin menolak atau tetap seperti itu, Alexa sedang berperang dengan perasaan ragu dalam dirinya.

"Hiduplah, lalu temukan kembali apa yang telah hilang darimu. Jangan menutupi sesuatu yang sedang kamu rasakan. Jika sedih, menangislah, saat senang, tertawalah. Jangan menertawakan kesedihan dan menyiksa diri sendiri" ucap Sophia.

Setelah mengatakan kalimat itu, Sophia berdiri, melepas genggamannya, membawa kembali alat kedokteran miliknya. Lalu, meninggalkan Alexa yang sedang terdiam.

Sophia pun meninggalkan ruangan itu.

Ucapan itu seperti dorongan. Membuat Alexa teradar, jika dia tidak bisa berdiam diri dan menunggu harapan yang tidak pasti atau merelakan dirinya pada kematian.

.........

Matahari tenggelam, tanda malam akan segera tiba. Rumah sakit yang buka selama 24 jam, tentu saja akan sepi saat menjelang tengah malam.

Alexa melepas alat infus yang terpasang di tangannya, dia hendak turun dari ranjang. Pikirannya pun terus bekerja untuk menemukan cara paling mudah pergi dari tempat itu.

Namun, saat dia sedang berpikir. Dia melihat pakaian dokter dan juga sebuah kunci mobil terletak di meja sebelah ranjang.

Tanpa berpikir panjang lagi, Alexa mengenakan pakaian itu dan segera mengambil kunci mobil. Dia berjalan keluar dengan hati-hati. Menatap sekitar tempat itu dengan cermat.

Alexa berjalan tanpa ragu menuju basement parkir. Sesekali berpapasan dengan orang, namun orang itu mengacuhkannya. Dia menggunakan penampilan aslinya dan tidak ada seorang pun yang tahu wajahnya saat ini.

Semuanya berjalan lancar, tanpa ada yang curiga. Alexa berhasil menemukan mobilnya dengan menekan tombol di kunci, lalu mobil berbunyi. Alexa segera masuk ke dalam mobil dan segera menyalakan mesin untuk mengendarainya.

Tepat, di saat Alexa menginjak pedal gas. Beberapa orang mulai terlihat sedang mencarinya. Namun, semua itu terlambat, Alexa telah melaju meninggalkan rumah sakit.

Sementara itu...

"Aku tidak apa-apa" ucap Sophia.

"Apa seseorang tidak memborgol tangannya?" Ucap seseorang dengan kesal.

Sophia sedang mendapatkan perawatan di kakinya akibat tertusuk pisau. Dia di temukan tidak mengenakan pakaian dokter dan duduk di lantai dengan darah yang terus mengalir.

Sebelumnya...

Setelah memastikan Alexa pergi, Sophia masuk ke ruangan rawat, mengenakan pakaian milik Alexa (pakaian pasien), lalu menusuk kakinya sendiri dengan pisau bedah. Dia berteriak meminta pertolongan.

"Aku tidak ingin orang-orang mencurigaiku. Karena aku harus selalu membantunya. Jika ketahuan, aku tidak akan bisa membantunya lagi" pikir Sophia.

Orang-orang langsung menuju tempat itu dan menemukan kondisinya yang memprihatinkan. Setelah itu, dia di letakkan di atas ranjang dan di rawat. Mereka memeriksa CCTV di tempat itu. Namun, CCTV malam itu tidak berfungsi, pengawasnya pun tertidur akibat obat bius.

"Dia memang tidak bisa di remehkan. Padahal sudah banyak orang yang berjaga" ucap Brian.

"Bagaimana ini? Apa yang akan kita laporkan?" Tanya Lee.

"Kita katakan saja yang sebenarnya. Lagipula, wanita itu tidak akan bisa melarikan diri lebih jauh"

"Kau terlihat tidak meyakinkan"

"Kedua orang itu, sudah melihat wajah asli dari wanita itu" ucap Brian dengan percaya diri, sambil menunjuk Zain dan Sophia.

"Walaupun begitu, dia kan bisa menyamar"

Brian terlihat berpikir. Dia sedikit tersentak mendengar ucapan Lee.

"Haha, kau benar. Kita lupakan saja pembicaraan ini dan siapkan hatimu. Sepertinya, seluruh anggota yang berjaga malam ini, akan terkena masalah" Brian merangkul bahu Lee dan menjauh dari ruang pasien.

Sementara itu, beberapa orang lain sedang sibuk mencari Alexa.

"Lacak nomor mobil yang di kendarainya" ucap Zain.

...***...

Aku tidak punya tujuan. Aku bahkan tidak tahu kemana arah yang benar. Namun, aku tidak akan membiarkan siapa pun mengetahui keberadaanku. Mobil dokter itu, hanya digunakan sementara, setelah itu aku memarkirnya di sembarang tempat dan mengganti dengan mobil lain.

Aku pun tidak tahu siapa pemilik mobil ini. Dia hanya terparkir di pinggir jalan tanpa seorang pun yang terlihat dan kunci yang masih tergantung.

Aku terus membawa mobil tanpa arah, menuju pusat perbelanjaan yang selalu buka 24 jam, membeli beberapa pakaian menggunakan uang yang ku temukan di saku jas putih ini. Aku harus mengganti pakaianku agar tidak di curigai.

Lalu, aku kembali masuk ke dalam mobil, berjalan pelan mencari sesuatu. Namun, yang ku temukan hanya telepon umum. Aku pun turun dari mobil dan menggunakannya.

"Saya ingin bertemu dengan anda malam ini di tempat biasa. Saya ingin membahas masalah kerjasama yang waktu itu anda tawarkan" ucapku.

Aku menutup telepon dan kembali ke mobil. Menuju tempat yang telah di tentukan.

"Apakah aku memilih jalan yang benar? Apa aku akan bisa merasakan emosi-emosi itu?" Pikiranku bergejolak.

...***...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!