PCD 14

"Anda telat satu menit Senpai,"ucap gadis yang sedang menunggu Keiko disebuah restoran.

"Astaga.... Lily kau kayak nenek-nenek datang bulan saja, kau tau jarak restoran dengan gedung ini cukup jauh apalagi aku berjalan kaki dari sana, lama-lama kau seperti Ayumi teman masa kecilku dulu, CE RE WET" ucap Keiko sambil mencubit gemas pipi gadis yang baru berumur 18 tahun itu.

"Ish... Bukankah Senpai sendiri yang mendidikku untuk selalu on time, dan bila terlambat harus minta maaf pada orang yang menunggu" ucap Lily sambil mengelus bekas cubitan dari Senpainya itu.

"Oke, oke aku minta maaf, apa kau sudah pesan minuman," timpal Keiko mengalah.

"Belum, aku menunggu Senpai dulu,"

"Ckckck... Kau nich, kalau lapar ya pesen aja duluan, permisi....." seru Keiko memanggil pramusaji.

Lily adalah gadis yang tidak sengaja ditemui oleh Keiko tiga tahun yang lalu ketika insiden dengan pejabat korup di Negeri Aztek, waktu Keiko yang tengah menjalankan sebuah tugas dari ayahnya untuk memeriksa bisnis yang ada di negeri tersebut, karena orang setempat yang dipercaya untuk menjalankan bisnis keluarga Benjiro ditenggarai telah melakukan penyelewengan dalam hal keuangan.

***flashback***

Suatu pagi yang sedikit mendung terdengar suara derap langkah kaki yang terburu-buru seperti dikejar sesuatu, yang sebelumnya terdengar suara letusan pistol dari arah utara.

"Siapa pun tolong saya," seru gadis berumur 15 tahun yang datang ke kedai milik Keiko yang berada dipinggiran kota industri negeri Aztek yang baru dibuka satu bulan yang lalu.

"Hosh... Hosh... Siapa pun toloong Aakuu," ucapnya yang langsung tidak sadarkan diri.

Keiko yang baru saja bersiap-siap untuk membuka kedainya sedikit terkejut melihat gadis yang pingsan dilantai dekat pintu, " Siapa dia?" Gumamnya dalam hati.

"Hey Nak, bangun" ucap Keiko menepuk-nepuk pipi gadis tersebut, setelah dirinya membawa ke kamar yang berada dilantai dua, dan setelah menilik-nilik dengan seksama ternyata gadis tersebut adalah Lily, gadis yang menjadi pelanggan pertamanya waktu pertama kali membuka kedai teh hijau tersebut.

"Kakak... Tolong aku" seru Lily.

"Apa seperti biasa kau membutuhkan sarapan pagi untuk keluargamu?" Tanya Keiko.

"Tidak tidak butuh sarapan untuk saat ini, tapi aku ingin kakak menyelamatkan adik-adkku dan menghancurkan genks tengkorak merah-," jawab Lily tapi perutnya berkata lain

"Kruyuukkk"

"Sudahlah makan dulu," Keikopun menyodorkan sepiring nasi goreng ampela yang dia pelajari ketika mengunjungi negeri bernama nusantara.

"Hups... Hups... Nyam Nyam,"

"Pelan-pelan tidak akan ada yang merebut makananmu itu, ini minumannya," ucap Keiko menyodorkan minuman teh hijau anget pada gadis tersebut.

"Baiklah sekarang ceritakan kenapa kau pagi-pagi sudah berada dikedaiku ini?" Tanya Keiko setelah gadis yang ada dihadapannya menghabiskan suapan terakhinya.

Sebelum ketempat Keiko pada pagi buta beberapa pria membawa Lily dan keluarganya kesebuah gedung besar, "Hey mana uang 30 jutaku yang telah kau pinjam, kau pikir bisa kabur tanpa ganti rugi, cepat berikan kami sekarang juga," ucap pria besar tersebut.

"Arrghh...."

"Yaahh.... Patah," ucap santai pengawal pria besar, yang tidak kalah kekarnya mematahkan lengan kanan Ayahnya Lily tanpa perasaan sedikitpun seperti mematahkan ranting pohon saja.

"Ayah...." Teriak Ibu dan juga Lily yang tidak tega melihat lengan ayahnya dipatahkan saja, bahkan adiknya Lily sudah menangis melihat kejadian yang mengerikan tersebut.

"Hosh... Hosh... itu mustahil, aku pinjam 5 juta baru dua minggu kemarin, kenapa jumlahnya membengkak begitu besar?" Ucap Ayahnya Lily tak percaya.

"Yaaahhh... Itu semua adalah salahmu, kenapa kau menolak keinginan Pak Walkot kita yang hendak memperistri anak gadismu itu," jawab pria tersebut sambil menunjuk kearah Lily.

Memang beberapa hari sebelumnya ajudan walikota meminta orang tua Lily, untuk menyerahkan anak gadisnya pada tuan Azrad selaku pejabat kota Nohua, kota industri terbesar dinegara Aztek itu, namun keluarga Lily menolak permintaan tersebut, karena dia sudah mendengar kabar bahwa penguasa kota itu hanyalah maniak birahi, yang setelah puas dan bosan pada gadis yang sudah dia cicipi akan langsung dijual ke rumah bordir untuk menjadikan mereka sebagai penjaja birahi bagi lelaki hidung belang.

"Baiklah aku akan membuatnya lebih mudah, karena kau tidak punya uangnya sekarang kami akan mengambil yang lain, dia akan kami serahkan pada tuan Azrad, lalu istrimu akan kami ambil sebagai jaminan dan akan kami pekerjakan dirumah bordir kami,"

"Ayo kau ikuti aku," ucap anak buahnya sambil menyeret tangan Lily secara kasar.

"Kyaaaa..." teriak Lily.

"Jangan sentuh putri dan istriku akan kulaporkan kalian kepolisi," teriak ayah Lily mencoba memukul pria tersebut dengan tangan kirinya.

DOR

DOR

"ARRRGH"

"Heh polisi, panggil saja polisi semaumu, bagaimana kau akan memaggil polisi kalau tubuhmu saja bersimbah darah begitu,"

"Kyaaa Ayahhh.... Tidaaaaakkkk," teriak histeris Lily dan ibunya yang melihat ayahnya bersimbah darah dengan dua peluru yang menembus tubuhnya.

"Kemarilah, wajahmu tidak buruk juga meski sudah berumur," ucapnya sambil mengelus pipi ibu Lily.

"Bawa gadis itu, dandani dia dan serahkan pada tuan Azrad, jangan lupa minta bayarannya juga, sementara untuk ibunya kita jadikan pegawai dirumah bordir yang dekat pelabuhan, dan gadis kecil ini serahkan ke asrama untuk dirawat, kelak dua atau tiga tahun lagi sepertinya bisa dijual dengan harga tinggi, Hahahaa.... Sungguh panen yang besar,"

---

"Ketika aku tersadar aku sudah berada didalam mobil bersama tiga gadis lainnya, tapi ketika mobil tersebut singgah dipom bensin dan aku berhasil melarikan diri, tapi sepertinya mereka masih melakukan pencarian bahkan sekarang melibatkan polisi segala,"

"Maafkan aku kak, karena mengganggumu dipagi hari ini, tapi aku panik harus meminta bantuan pada siapa, karena kalau lapor aparat keamanan kota aku gak punya uang sama sekali, apalagi ini berkaitan dengan pejabat setempat, dan sepertinya aku akan pasrah saja, maaf sudah merepotkan Kakak, saya permisi dulu, terimakasih atas makanannya nanti saya bayar kalau punya uang," ucap Lily menjelaskan.

"Astaga... Itu cerita yang sangat mengerikan, bahkan lebih buruk dengan kabar penyelewengan uang yang dilakukan oleh anak buah ayahku," ucap Keiko setelah mendengar cerita tersebut.

"Lalu apa yang ingin kau lakukan selanjutnya?"

"Ayahku dibunuh dengan cara yang begitu keji, lalu ibu dan adikku dijual oleh para Badjingan itu, aku tidak bisa berdiam diri apalagi melarikan diri lagi,"

"Aku ingin mereka mendapat pembalasan yang setimpal, meskipun aku akan mati sekalipun, aku akan membeli granat dan akan melakukan bom bunuh diri ditempat mereka," seru Lily berapi-api.

"Hey... Ponselmu berbunyi," ucap Keiko.

"Apa tidak mungkin bagaimana dia mendengarnya padahal ini dalam mode silent, apa inikan nomer ponsel ibuku," gumam Lily dalam hati, diapun mengangkat panggilan tersebut.

"Kembalilah, jika kau tidak kembali bisnis kami dengan pak walkot akan gagal, biasanya kami akan membunuh gadis yang melarikan diri dari kami tapi karena suasana hatiku sedang baik, aku akan memaafkanmu,"

"Jadi kembalilah, kalau tidak ibu dan adikmu akan kami habisi dan mayatnya akan kami berikan pada anjing liar yang suka berkeliaran di area kawasan jalanan pabrik tekstil," ancam orang yang menelpon tersebut dan tanpa mengatakan apa-apa lagi Lily bergegas meninggalkan kedai Keiko.

"Hah... Kota ini sepertinya terlanjur busuk, bukankah begitu Kakek Nagato?" Ucap Keiko pada Kakek Nagato yang sejak tadi menyembunyikan diri.

"Hahaha.... Hebat juga kau bisa menyadari keberadaanku, tidak sia-sia kami melatihmu selama ini, sepertinya si Benjiro itu terlalu khawatir pada putrinya ini hingga menyuruhku untuk mengawasimu dalam senyap, tapi kau mampu menyadari keberadaanku begitu mudah," seru senang Kakek Nagato yang baru saja tiba dinegara aztek tersebut.

Sementara Lily yang bergegas ketempat pria yang ternyata seorang gembong perdagangan manusia di daerah Nohua itu, mendapatkan hal yang sangat menyayat ketika sampai ditempat tersebut, "Ibuuuu.... Badjingan kaliaan" Teriak histeris Lily ketika dia melihat ibunya sudah meregang nyawa dengan tubuh yang tidak memakai sehelai benangpun.

Terpopuler

Comments

mochamad ribut

mochamad ribut

up up ⚡🔨

2023-03-25

1

mochamad ribut

mochamad ribut

lanjutkan

2023-03-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!