Dua orang yang mencoba memegang Keiko pun terkejut melihat teman mereka yang langsung terkapar tak sadarkan diri hanya dengan satu pukulan saja, padahal dia mempunyai perawakan seperti binaragawan dan salah satu petarung terbaik yang hanya berada satu level dibawah Bang Choudet.
"Siapa kau? Apa kau tau kami ini adalah anggota mafia yang menguasai daerah sini," ucap salah seorang diantara mereka, mencoba menggertak meski nyali mereka sedikit ciut melihat tatapan seram Yoshiro.
"Anggota mafia? Terus masalah buat gue?" Bentak Yoshiro membuat salah satu dari mereka melonjak kaget.
"Kita masih menang jumlah, kita serang secara bersamaan" saran salah satu dari mereka.
"Baiklah ide yang bagus, Hajaaarrr.!" keduanya pun menyerang secara bersamaan dengan menggunakan golok yang berada di tangan mereka.
WHUSSS
Sabetan golok silih menyusul, namun dengan mudahnya Yoshiro menghindari benda tajam yang diayunkan kedua orang yang mana hanya mengenai udara kosong.
BUKK
BUKK
Selepas menghindar, dia langsung melepaskan pukulan pada bahu kedua lawannya hingga membuat golok yang mereka pegang terjatuh.
"ARRGHHH"
Teriak keduanya kesakitan, karena tulang labrum mereka hancur. Andai tidak ada kulit yang membungkus mungkin tangan merekalah akan terlepas dari anggota tubuhnya.
"Kau tidak apa-apa? Ayo kita pergi dari sini, tidak usah mempedulikan sampah-sampah ini," ucap Yoshiro setelah ketiga orang itu jatuh tak sadarkan diri akibat menahan sakit yang begitu luar biasa.
"Aku baik-baik saja, Iya Paman," timpal Keiko mengikuti langkahnya. Dia yang baru pertama kali melihat aksi dari Yoshiro sangat tercengang, bahkan dia tak bisa mengikuti gerakannya ketika menghindari senjata tajam yang mengarah pada dirinya dan saat bersaman mampu merobohkan kedua lawannya hanya dalam beberapa detik saja.
Keesokan harinya, suasana gempar nan mencekam menyelimuti kawasan pinggiran ibukota. Banyak sekali gerombolan-gerombolan anggota triad yang melakukan sweeping ke kediaman warga dan itu semua akibat kejadian kemarin, semua warga distrik selatan ibukota takut untuk keluar rumah, tapi sepertinya tidak berguna, karena gerombolan mafia tersebut juga masuk secara paksa ke rumah-rumah warga.
TOK TOK TOK
"Cepat buka, kalau tidak akan kami dobrak.!" seru galak seseorang yang mengetuk pintu setiap ruangan di rusun tempat tinggal para warga dan apabila tidak dibukakan pintu, para gangster itu mendobrak paksa pintu tersebut dan akan memukuli orang yang punya rumah tanpa ampun.
"Iya Sebentar.! Gak sabar amat," seru Keiko sebal karena beberapa kali ada yang mengetuk pintu dengan kasar. Sementara Yoshiro sejak jam lima tadi entah pergi kemana.
CLEKK
"Waduhhh..?! Hehee... Pagi Om," seru Keiko yang kaget melihat beberapa orang dengan wajah sangar, lalu menyapa dengan senyum konyolnya dan ia punya firasat buruk tentang mereka.
"Itu dia anak yang kemarin, tangkap dan bawa dia.!" seru salah seorang diantara gerombolan tersebut.
BUKK
"ARGGH..! dasar bocah sialan," erang tertahan pria yang paling depan, karena serangan tak terduga Keiko yang menendang cukup keras pada pertigaan pahanya.
"Eh... Sakit ya Om? Maaf ya, Uawaaahh..!" seru Keiko langsung berlari dan menjatuhkan semua benda yang dia lewati untuk menghambat pergerakan dari orang-orang yang mencoba menangkapnya.
"Kenapa kau?" Tanya Bang Choudet pada bawahannya sedang kesakitan.
"Anu, pertigaan saya ditendang bocah tengik itu," jawabnya yang masih menahan ngilu pada pusakanya.
"Tsk... Dasar tidak berguna, menangkap seorang gadis kecil saja kalian sampai kerepotan begini" bentak Bang Choudet pada bawahannya.
"Hey... Bocah tengik kalau kau tidak ingin terluka cepatlah menyerah, karena aku tidak pernah peduli meski kau hanyalah anak kecil," ujar sambil mengangkat kursi yang ada di depannya dan melempar sembarangan dengan tujuan menakuti Keiko.
"Oi..! Paman jangan panggil aku bocah dong, Aku kan udah 15 tahun jadi bukan anak kecil lagi," protes Keiko polos.
"Arrghh.! Diam kau, jangan menyela,"
BRAAKKK
Kursi plastik yang ada ditangannya pun melayang menghantam tembok dan membuat kursi tersebut hancur.
"Uawaaah..! Galak amat? Udah serem, jelek, pemarah lagi," umpat Keiko yang teriak kaget dan untungnya dia bisa menghindar, karena memang sudah terbiasa ketika dia dan Ayumi selalu bermain saling lempar ranting pohon saat disuruh mencari kayu bakar oleh suster Mia.
"Kepung dia, akan ku patahkan kakinya itu," ucap geram Bang Choudet mendengar perkataan dari Keiko dan menyuruh bawahannya untuk mengepungnya. Rumah sewaan Yoshiro pun sudah sangat berantakan bagai kapal pecah.
Keiko masih berlarian di ruang tengah dan ruang makan seperti sedang main kejar-kejaran saja. 'Sial, ini lebih sulit dari pada dikepung serigala' gumamnya dalam hati.
"Oi..! Paman Yoshiro, anda baru datang ya?" seru Keiko dan semua mata yang sedang mengepungnya secara reflek langsung mengalihkan pandangan pada pintu masuk dan saat itu dirinya berlari ke arah dapur dan langsung masuk kedalam kamar, tidak lupa mendorong benda apa saja untuk menahan pintu.
"Sial aku harus lari kemana lagi? Tenang Kei, tenangkan dirimu dulu" ucap Keiko sedikit panik.
BRAAK
BRAAKK
Kali ini suara pintu kamarnya yang terdengar didobrak dari luar. "Bodoh kalian, apa kalian belum makan," teriak marah Bang Choudet yang semakin geram, karena bawahannya tidak bisa membuka pintu kamar Keiko.
BRAAKK
BRAAAKK
BRUGGH
"Cari dia.!" serunya setelah berhasil merobohkan pintu, mereka pun mengacak-ngacak seisi kamar tapi tidak berhasil menemukannya.
"Bang, dia ada di sini..! kemari kau gadis nakal," seru anak buah keluarga Wei yaitu salah satu keluarga Triad yang menguasai dan bermarkas di ibukota bagian selatan.
"Wleeee..! Ogah, sini aja kalau berani," timpal Keiko sambil menjulurkan lidah yang ternyata berada di luar gedung dengan berjalan di pinggiran tembok rusun tersebut.
"Sial... Bagaimana bisa dia melakukan itu? Dasar anak liar, awas biar aku lempar pake golok. Bodo amat apa yang nanti dikatakan Kak Cheng Go," umpat Bang Choudet dirinya sudah sangat kesal dipermainkan oleh bocah kemarin sore.
HUSSS
Tanpa pikir panjang Bang Choudet melempar senjata tajam ke arah Keiko, namun Keiko lebih dulu melompat dan menjatuhkan diri dari gedung lantai tiga sehingga dirinya terhindar dari lemparan golok tersebut.
BUKKK
"AW AW AW..! Aduhh lumayan sakit juga," gumam Keiko yang ternyata dia berhasil mendarat pada kasur spring bed yang dijemur oleh penghuni rusun bagian bawah.
"Dadah Om jelek.! Ingat jangan marah-marah terus, nanti cepat tua dan asam lambungnya naik," seru Keiko dari lantai bawah dan berlari menjauhi rusun tersebut untuk menyelamatkan diri.
"Kurang ajar, bocah Vangsat..! Oi yang ada dibawah cepat kejar gadis itu. Dialah target kalian!" teriak Bang Choudet. Lalu puluhan orang mulai mengejar Keiko.
"Uawaaahhh...! Kalian curang ngejarnya secara berjamaah!" teriak Keiko yang lari ketakutan, pemandangan yang sungguh mencolok gadis kecil dikejar-kejar oleh puluhan pria dewasa yang bahkan sambil membawa senjata tajam.
DOR
DOR
DOR
BRUKK
"Arrght.... Sakit sekali," teriak Keiko yang terkena tembakan timah panas pada betisnya, hingga dia tersungkur.
"Sial sampai aku harus mengeluarkan tiga peluru hanya untuk melumpuhkan gadis kecil sepertinya," gumam seseorang yang tengah duduk di depan mobil berwarna kuning.
"Kalian memalukan sekali, sampai tidak becus menangkap gadis kecil seperti ini" ucapnya dan menghampiri Keiko yang tengah meringis kesakitan.
"Tu tuan muda anda juga sampai datang kemari?" ucap gugup Chang Go, ternyata orang yang menembak Keiko tanpa pikir panjang adalah Tuan Muda Keluarga Wei.
"Sudahlah, jangan dipikirkan. Lebih baik bawa dia dan masukkan ke dalam sel dekat si pengkhianat itu. Biarkan dia menyaksikan penyiksaannya, supaya dia tau siapa keluarga kita" ujar tuan muda Wei. Keiko pun dibawa pergi oleh gerombolan Gangster dengan kesadarannya yang mulai menghilang akibat mengeluarkan banyak darah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
mochamad ribut
up
2023-03-24
1
mochamad ribut
up up up
2023-03-24
0
Mayya_zha
Keiko pintar juga ya
2022-11-21
2