Suasana masih dipenuhi ketegangan antara perdebatan konyol yang semakin memperhangat situasi dan kondisi saat ini. Saat semuanya masih terdiam, hanya suara sepatu kaca yang ku kenakan lah ada di ruangan ini. Hentakan demi hentakan sepatu yang melangkah dengan anggun menghampiri Ariel yang terlihat hampir menangis di balik punggung Anna semakin pelan.
"Ariel! Angkat wajahmu!"
Ariel mengangkat wajahnya yang hampir menangis itu "Maaf Duchess!"
"Bukankah seharusnya anda meminta maaf kepada lady Rose... Yang telah anda sakiti wahai lady yang merupakan kerabat jauh Duchess Flanthefus!" kata grand Duke tajam
"Benar lady! Walau bagaimanapun anda juga tetap bersalah karena telah menghina dan menampar lady Rose!" putri kembali angkat bicara
"Sa,saya tidak apa-apa tuan putri... Ini memang salah saya dan saya pantas menerimanya!" kata Rose memang sang pemeran utama wanita yang polos
"Tapi lady..."
"Saya tidak apa-apa tuan grand Duke, terimakasih karena anda sudah membela saya dan juga terimakasih tuan putri karena anda ikut membela saya... Saya harap masalah kali ini tidak di perpanjang lagi... Maaf kan saya Duchess Flanthefus!" katanya meminta maaf dan menundukkan kepalanya kepadaku
"Ohoo... Ternyata lady cukup sadar diri juga, tidak seperti seseorang yang tiba-tiba datang dan mengganggu acara para wanita!" kataku mengejek Grand Duke di balik kipas tangan
Wajahnya terlihat marah dan memerah mungkin karena malu "Seharusnya lady di belakang anda yang meminta maaf kepada lady Rose..."
"Oho! Apakah sekarang, yang mulia grand Duke ingin membuat masalah yang sudah diselesaikan oleh lady Rose dengan baik menjadi semakin panjang?" tanpa sadar aku benar-benar berperan sebagai tokoh antagonis melebihi peran tuan putri yang seperti ular licik
Grand Duke terdiam "Saya tidak apa-apa yang mulia..." kata Rose mendayu-dayu
"Karena masalah ini sudah bisa kita anggap selesai, Maka dari itu pesta bisa di lanjutkan tanpa kami... Maafkan tindakan tidak mengenakan ini madam Kerlen!" pamitku pada madam Kerlen
"Ti,tidak apa-apa Duchess Flanthefus... Karena lady Rose juga telah menyatakan jika masalah ini sudah selesai, anda bisa kembali menikmati pesta..."
"Tidak apa-apa madam! Kami akan pergi sekarang, karena Ariel tidak membawa gaun untuk berganti... kami terpaksa harus kembali sekarang, terimakasih untuk jamuan yang seru ini madam!"
"Maafkan saya juga yang telah merusak pesta yang telah anda persiapkan dengan baik ini, kerena kecerobohan saya madam! Seharusnya saya tidak bertindak ceroboh dengan merendahkan nama Duke Flanthefus hanya karena masalah kecil seperti ini!" kata Ariel dengan elegan namun masih sedikit kikuk
"Saya tidak apa-apa lady... Saya harap anda tidak akan berpendapat buruk tentang pesta teh yang di adakan para bangsawan di ibukota hanya karena masalah ini!" kata madam Kerlen mengarahkan ejekan ke arah Rose
"Saya juga ingin meminta maaf kepada semua nyonya dan lady yang berhadir di pesta ini atas nama saya sendiri, maaf karena saya telah membuat pesta yang seharusnya anda semua nikmati menjadi kacau hanya karena sebuah kesalahan kecil, yang bahkan tidak pernah di lakukan oleh bangsawan kecil di desa saya..." kata Ariel semakin membuat harga diri Rose semakin jatuh
"Bukankah perkataan lady barusan terlalu..." grand Duke diam seketika saat Rose memegang lengan bajunya
"Tenang saja yang mulia grand Duke, saya akan mengirimkan biaya berobat lady Rose tanpa kurang sepeserpun! Yah walaupun tidak akan semurah gaun yang dipakai oleh lady Ariel kerabat jauh saya"
"Apakah Duchess tidak bercanda!"
"Bukankah gaun yang dipakai oleh lady Ariel saat ini harganya bahkan sampai bisa membuat rakyat miskin menjadi seorang bangsawan..."
"Benar! Apalagi gaun itu di buat oleh desainer yang katanya sangat sulit ditemui..."
"Walaupun gaun itu tidak sebagus gaun yang di kenakan Duchess saat ini, bukan berarti harga gaun yang di kenakan lady Ariel hanya beberapa puluh keping uang emas!"
"Apakah pantas Duchess menghargai diri seorang lady bangsawan kecil sepertinya lebih mahal dari gaun yang dikenakan lady Ariel?"
"Benar! Duchess Flanthefus ternyata sangat murah hati..."
Bergumam lah para lalat yang sangat menyukai gosip ini hingga membuat harga diri Rose semakin jatuh dan membuat sosok antagonis dalam diriku semakin muncul. Ohoho, aku sangat menyukai momen ini, seharusnya tuan putri tidak menatapku dengan tatapan seperti itu saja. Karena seharusnya dia berterimakasih karena perannya yang licik itu telah tersamarkan oleh kekejaman ku.
Setelah selesai berpamitan dengan madam Kerlen sang penyelenggaraan acara, aku dan Ariel yang diikuti Anna segera meninggalkan kediaman madam Kerlen. Di dalam kereta Ariel hanya menunduk sedih karena merasa bersalah dengan apa yang telah ia lakukan, begitu pula dengan Anna yang ikut menunduk, karena tahu jika ia juga terlibat.
"Ma,maafkan saya Duchess, karena saya pesta pertama yang anda hadiri setelah sembuh menjadi kacau karena kebodohan saya!" kata Ariel berlutut di depanku
"Sa,saya juga meminta maaf..." kata Anna ikut-ikutan
"Karena semuanya sudah terlanjur... Sepertinya aku harus membuatkan identitas baru untukmu, mungkin Ariel Heroes! Apakah kamu menyukai nama barumu?"
"Ya? A,apa maksud anda nyonya?"
"Karena sudah terlanjur para bangsawan mengenal mu sebagai kerabat jauh ibuku, mau tidak mau kau harus menjadi bangsawan kecil mulai sekarang... Karena kebetulan hanya paman Heroes yang tidak pernah menunjukkan wajah anak-anak nya pada para bangsawan ibukota, maka sekarang kau akan menjadi bagian dari keluarga Heroes!"
"Tolong ampuni saya nyonya, bagaimanapun pelayan rendahan seperti saya tidak pantas menyandang gelar bangsawan!"
"Oho! saya mengerti, Apakah anda bermaksud untuk memperkenalkan lady Ariel sebagai kerabat jauh anda untuk selamanya! Agar bisa menutupi kebohongan anda tentang ini?" tebakan Anna sangat tepat
"Ohoo... Saya tidak pernah berbohong lady, karena Ariel memang benar adalah kerabat jauh saya" Sanggahku
"Ya,ya,ya... Tentu saja anda tidak akan mengakuinya, sifat Anda kan memang sangat keren!"
Anna memang cepat menangkap tidak seperti Ariel yang sepertinya otaknya lelet mencerna setiap kondisi dan situasi. Bahkan di saat kami semuanya sudah tenang dari bahasan barusan, sekarang Ariel malah terlihat sedang mencerna semua yang barusan ia dengar. Mungkin karena selama ini ia tidak pernah merasakan yang namanya belajar, hingga mengakibatkan otak dan akalnya menjadi dungu. Benar-benar seperti rakyat jelata pada zaman ini, dimana para rakyat jelata menjadi semakin bodoh dan dungu dari tahun ke tahun nya, sedang kan para bangsawan menjadi pintar dan sangat licik dari tahun ke tahun nya.
Benar-benar pembodohan pada rakyat sendiri, Haruskah aku mendirikan sebuah yayasan untuk para rakyat miskin di kekaisaran ini untuk membantu kaisar memperbaiki sistem kecerdasan rakyat. Ohoho, tidak seharusnya aku melakukan reformasi hanya karena pemikiran sesaat seperti ini, sebelum melakukan riset dan penelitian terlebih dahulu kepada rakyat minoritas di kekaisaran ini. Aku takut jika ternyata para rakyat miskin hanya takut memperlihatkan kecerdasan mereka, karena ada sistem kasta yang sangat menguntungkan bagi para bangsawan dan sangat menyengsarakan bagi para rakyat miskin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
*********
lanjut thoor.. karena penasaran ya udah baca aja.. hehehe...
2022-09-13
2