Dua Minggu berlalu dengan sangat lambat seakan-akan waktu sedang merayap detik demi detik. Setelah keributan yang terjadi di pesta teh Madam Kerlen dua minggu yang lalu, akhir-akhir ini saat aku menghadiri pesta para bangsawan. Selalu ada Ariel yang mendampingi di sisiku, tentu saja Anna juga selalu terlihat di sekitaran diriku. Karena terlalu sibuk menghadiri pesta para bangsawan sekaligus berfoya-foya seperti kebiasaan Alexa yang dulu, kini aku tidak memperhatikan lagi perkembangan olahraga Philips.
Setelah di ingat-ingat, aku hanya mendengar perkembangan progres latihan Philips, sebelum tidur dari kepala butler secara singkat. Tapi tidak pernah sekalipun bertemu ataupun menemani Philips berolahraga lagi setelah hari itu. Dan setelah diingat-ingat lagi dan lagi, aku juga sudah sangat jarang bertemu dengan Philips di kediaman ini.
"Istriku! ini aku, apakah aku boleh masuk?" tiba-tiba orang yang dipikirkan muncul
"Silahkan masuk!"
"Apa kabar istriku? Akhir-akhir ini kulihat kau sangat sibuk dengan pesta lagi... Apakah tubuhmu sudah pulih sepenuhnya?"
"Kabar saya baik tuan Duke, lalu bagaimana dengan kabar anda sendiri?"
"Aku juga baik..." Wajahnya seperti hendak mengatakan sesuatu
"Silahkan duduk dulu tuan Duke! Betna bawakan teh kemari..."
"Terimakasih istriku!" Philips duduk di sofa dengan wajah yang masih gelisah namun tersenyum
"Apakah ada yang ingin Anda sampaikan kepada saya?"
"Begini.... Jadi, itu... Ini mengenai undangan pesta ulang tahun kaisar dari istana... A,apakah kamu sudah menentukan dengan siapa akan pergi?"
"Bukankah saya seharusnya pergi dengan anda?"
"Kalau memang anda belum memiliki.... A,apa baru saja anda mengatakan sesuatu?" Philips bertanya seakan-akan sedang memastikan pendengarnya
"Anda tidak salah dengar! Saya akan pergi ke pesta sebagai partner anda!"
"Be,benarkah? Lalu bagaimana dengan ajakan para tuan muda..."
"Apakah anda lebih nyaman jika saya pergi dengan orang lain?"
"Bu,bukan itu yang aku maksud istriku... Aku hanya merasa sayang jika kamu menyia-nyiakan waktu mu, jika pergi bersamaku!" dia terlihat gelisah
"Apa selama ini anda merasa jika saya membuat waktu anda menjadi sia-sia?"
"Bukan... Yang aku maksud adalah waktu mu yang akan terbuang sia-sia jika pergi dengan suami yang jelek seperti ku... Aku takut nanti para bangsawan akan mengejek mu jika pergi bersamaku ke pesta ulang tahun kaisar!" wajahnya semurung langit mendung
Waktu dua Minggu yang dihabiskan nya untuk latihan dan olahraga, memang masih belum tampak hasilnya. Tubuhnya masih saja tetap gemuk dan besar seperti babi hutan, jangan harap wajahnya akan berubah jadi tampan hanya karena waktu dua Minggu ini di gunakan nya untuk mengurus diri. Mata panda yang terlihat hitam di bawah matanya yang sipit tertutup lemak itu terlihat semakin mengerikan akhir-akhir ini.
Semenjak terakhir kali aku melihatnya mata panda itu tidak separah sekarang, mungkin karena waktu bekerjanya di depan tumpukan berkas dan dokumen berkurang hingga membuatnya harus lebih banyak begadang menyelesaikan masalah internal. Dan sepertinya di tambah dengan pengeluaran uang yang terjadi secara besar-besaran karena diriku yang mulai melakukan aksi foya-foya menghamburkan uangnya. Tapi seminggu yang lalu, uang bulanan untuk ku di laporkan bertambah banyak oleh kepala butler.
Aku menggenggam tangannya yang ada di atas meja saat meletakkan cangkir teh "Anda tidak perlu mengkhawatirkan saya, Saya pasti bisa mengatasi semuanya... Tapi, Kenapa sampai saat ini saya masih belum melihat perubahan pada ukuran tubuh anda?" tanyaku kembali ke mode serius saat melihat tubuhnya yang masih gendut
"A,apakah masih belum terlihat perubahannya? Padahal saya berpikir jika sekarang berat badan saya sudah berkurang sedikit..." Katanya menunjukkan lengan baju yang sudah tidak seketat dulu
"Anda tidak sedang mengelabui saya dengan memakai baju yang lebih besar bukan?" selidik ku
"Tentu saja tidak! Bagaimana mungkin aku bisa membohongi kamu, istriku!" katanya terlihat sedang berusaha meyakinkanku
"Apakah anda yakin tidak sedang membohongi saya?" kataku berniat ingin mengerjainya sedikit lagi
"Tentu saja! Jika memang..."
"Pfftt... Hahaha...." Aku tertawa melihat ekspresi wajah nya yang tidak terima di curigai "Huhuhu.... maafkan saya tuan Duke, sebenarnya saya hanya berniat menjahili anda, tapi tidak saya duga anda akan menanggapi nya dengan serius begini, maafkan saya tuan Duke!"
Wajah Philips seketika memerah seperti tomat "Ughh... Aku juga minta maaf karena sudah mengangkat nada suaraku barusan!" katanya tidak berani menatap wajahku
"Melihat anda seperti ini membuat saya selalu ingin menjahili anda! Hihihi..."
Yah walaupun wajah dan ukuran tubuhnya tidak normal, aku bisa apa karena dia sudah menjadi suamiku. Hanya satu saja sifat yang tidak kusukai dari Alexa yang asli, yaitu kebiasaannya yang sangat suka berselingkuh. Mungkin karena di jaman ini masih belum ada yang namanya sistem perceraian dan hal itu memang di larang oleh hukum kekaisaran, maka dari itu Alexa yang asli suka berselingkuh untuk menghilangkan kebenciannya karena harus terikat dengan Philips seumur hidup.
Mau sekaya apapun manusia di dunia ini, tidak akan bisa membuat wajah seseorang yang sangat jelek tiba-tiba menjadi tampan seperti jaman modern yang sudah mengenal yang namanya operasi plastik. Kalau memang jelek ya akan tetap jelek sampai kematian menjemput. Tapi untungnya Philips memiliki kekayaan nomor satu di seluruh kekaisaran walaupun jelek, bagaimana jika dia jelek miskin pula. Siapa coba yang mau menikah apalagi mempedulikan hidupnya yang menyedihkan itu.
"Emmm... Tuan Duke!" panggilku setelah menimbang-nimbang apa yang ingin ku sampaikan padanya
"Ada apa istriku?"
"Bisakah anda berhenti memanggil saya dengan panggilan... Istriku! Sa,saya tidak membencinya... Hanya saja panggilan itu membuat saya merasa geli, apakah anda tidak mempunyai panggilan yang lain untuk saya selain kalimat itu?" kataku segera menjelaskan sebelum Philips salah paham
"A, apakah selama ini aku membuatmu tidak nyaman dengan panggilan itu?" dia terlihat sedih lagi
"Se,sedikit! Bukankah masih ada panggilan lainnya untuk saya, ti,tidak harus panggilan itu bukan?"
"Apakah ada panggilan yang kamu inginkan?"
"Emmm..." Lama aku berpikir sebelum mengatakan nya "Ba,bagaimana kalau sayang..." Kataku lirih sambil memain-mainkan jari di pegangan cangkir teh dengan tatapan lurus kearah genangan air teh di dalam cangkir
"Apa barusan kamu bilang?" entah sedang memastikan pendengarnya atau benar-benar tidak mendengar
"Sayang! Saya bilang apakah anda tidak bisa memanggil saya dengan kata SAYANG saja?" kataku yang kesal karena harus mengulangi kalimat yang kukatakan untuk kedua kalinya
Philips terdiam menatapku lurus dengan wajahnya yang penuh kekagetan. Aku yang mengatakan hal barusan dengan lantang hanya bisa membuang muka, seakan-akan tidak pernah mengatakan apapun beberapa saat yang lalu karena terlalu malu. Alasanku memintanya memanggilku dengan sebutan sayang bukan tanpa alasan, tapi karena aku akan menjadi partnernya di pesta ulang tahun kaisar kali ini. Setidaknya aku tidak ingin menunjukkan wajah tidak nyaman saat di panggil istriku oleh Philips di depan para bangsawan lainnya. Bagiku panggilan sayang juga lebih baik daripada harus di panggil istriku dengan manja olehnya yang selalu menatapku penuh cinta itu. Sepertinya aku benar-benar sudah semakin gila selama tinggal di dunia ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
AbC Home
good
2022-09-14
2