Karena di kehidupan kali ini aku menjadi orang yang memiliki kekuasaan, sebisa mungkin aku harus menghindari kesalahgunaan kekuasaan ini. Di kehidupan ini pula aku ingin hidup dengan damai dan tenang sambil menunggu hari-hari tua bersama anak-anak ku suatu hari nanti. Tapi sebelum lanjut ke tahap pembuatan anak, yang paling utama harus kulakukan adalah membuat Philips menurunkan berat badannya terlebih dahulu.
Dari album gambar yang ada di sebuah ruangan kediaman ini, keluarga Philips yang lainnya tidak memiliki rupa yang jelek-jelek sangat. Bahkan bisa di katakan rupa keturunan dari generasi ke generasi keluarga Duke ini sebanding dengan di atas rata-rata wajah para umat manusia. Aku berharapnya jika Philips menjadi kurus, wajahnya yang gempal itu juga ikut membaik.
"Istriku! Ini aku, apakah aku boleh masuk?" tanya Philips setelah mengetuk pintu kamar
Karena aku tidak memberikan jawaban apa-apa, situasi di luar kamar juga menjadi hening, sepertinya Philips tidak akan masuk jika tidak kuijinkan masuk. Setelah kejadian di lorong kediaman barusan setelah aku sampai di kamar, para pelayan sudah menyiapkan air untukku mandi. Bahkan sekarang pakaianku sudah berganti dengan pakaian yang lebih mewah, padahal aku hanya akan berada di kamar saja untuk sepanjang hari, itu rencana awalku hari ini.
"Istriku! Aku minta maaf karena tidak mendengarkan pendapat mu terlebih dahulu... Seharusnya aku menanyakan pendapat mu terlebih dahulu sebelum memberikan hukuman pada pelayan itu... Aku hanya tidak ingin suasana hubungan yang kupikir sudah membaik di antara kita menjadi rusak karena pelayan itu..." perkataannya terdengar sangat sedih
"Masuk lah, kita bicarakan di dalam saja!" sahutku sebelum Philips mengumbar kebucinan dirinya di depan seluruh pelayan
Pintu berderit terbuka dan dengan langkah pelan Philips menghampiri ku yang sedang duduk di kursi di dekat jendela sambil menikmati teh. Wajahnya yang seakan-akan hendak menangis, membuat lipatan lemak di wajahnya semakin terlihat, tapi bukannya merasa jijik dengan hal itu, malah aku merasa lucu melihat wajahnya seperti itu.
"Maafkan aku istriku!"
"Duduklah terlebih dahulu dan berhenti meminta maaf jika anda tidak melakukan salah kepada saya!" geramku karena sejak tadi dia terus meminta maaf padaku
"Baik" dia terlihat senang hanya karena kupersilahkan duduk
Benar juga, ini adalah kali pertama bagi Philips duduk berhadapan dengan Alexa wanita yang paling di sukai nya. Sepertinya aku benar-benar sudah merubah takdir kisah cinta keduanya tanpa sadar. Tapi bukankah yang sekarang ada disini bukan Alexa tapi aku, jadi terserah apa yang akan kulakukan dengan tubuh ini serta jalan hidup ini bukan.
"Saya dengar tadi pagi anda hanya memakan sepotong roti dan beberapa suap sayuran saja, apakah anda bisa bertahan hanya dengan makan seperti itu?"
"Tentu saja aku akan bertahan, bagaimanapun caranya aku harus memenuhi harapan anda istriku untuk membuat saya menurunkan berat badan..." dia terlihat senang
"Apakah anda tidak akan bertanya kenapa saya tiba-tiba berubah seperti ini?"
"A,apakah boleh di tanyakan?"
"Tentu saja, urusan saya akan menjawab atau tidaknya pertanyaan anda itu pilihan saya setelah mendengar pertanyaan anda"
Dia terdiam beberapa saat "Kenapa tiba-tiba anda berubah seperti orang lain istriku?"
"Karena saya ingin mencoba hidup dengan baik bersama anda kedepannya, bukankah Anda juga berharap begitu?"
"Benar! Tapi saya tidak menyangka jika anda akan benar-benar berubah seperti ini..." matanya berkaca-kaca
"Saya tidak yakin ini baik atau tidak bagi pernikahan ini, tapi saya... Akan melaksanakan tugas saya sebagai istri di tempat tidur setelah anda berhasil menurunkan berat badan!" duaarr rasanya mukaku memerah seketika dan tidak berani menatap lurus ke arah Philips
"A,apa yang barusan anda katakan... Apakah saya tidak salah dengar?" pertanyaan membuatku semakin malu
"Sa,saya juga akan merasa senang jika suatu hari nanti bisa melahirkan seorang anak untuk anda..." Aku yang semakin merasa malu segera menutupi mata Philips yang menatapku lurus "... Ja,jangan menatap saya seperti itu, anda membuat saya malu!" entah malu-malu atau malu-maluin sekarang yang sedang ku katakan
"Terimakasih istriku, karena anda sudah bersedia membuka hati untuk orang yang seperti saya..." katanya merendahkan dirinya lagi
"Ka,kalau begitu anda harus semangat menurunkan berat badan anda dan mengganti semua lemak ditubuh anda dengan otot..." wah rasanya aku sudah mempermalukan diriku sendiri
"Tentu saja!" tekadnya makin kuat "Tapi apakah boleh saya bertanya kenapa anda membuka hati untuk saya?"
"Pertanyaan itu tidak akan saya jawab! Sekarang anda bisa keluar dari kamar ini, karena saya ingin istirahat!" kataku mengusir nya pergi
Bukannya merasa terusir Philips malah terlihat sangat bahagia, hingga membuat lemak di tubuhnya terlihat semakin meleyot seperti tidak rela pergi dari tubuh itu. Aku yang masih merasa malu menatap Philips, segera memalingkan wajah membuang muka saat Philips mengucapkan salam sebelum pergi dari kamar.
"Aakkhhh... dasar gila! Seharusnya aku tidak perlu mengatakan hal sememalukan itu hanya untuk memotivasi dirinya diet... Aku merasa malu setelah memikirkan apa yang kukatakan barusan..."
Sepertinya aku benar-benar telah memutuskan urat malu dalam diriku sendiri. Kedepannya aku harus bagaimana menghadapi Philips, aku yakin akan selalu merasa malu jika bertemu dengan Philips kedepannya. Untung saja tidak ada acara makan malam yang diharuskan kami berdua berada di atas meja makan yang sama, jika tidak maka habislah aku.
Sebentar, coba ulang kembali kemasa saat kami duduk berdua barusan. Apakah ada hal yang mengharuskan kami, bukan maksudnya aku membahas tentang malaksanakan kewajiban ku melayaninya di tempat tidur? Bukannya tidak ada? Tapi kenapa kalimat itu keluar dengan gampang dari mulut ini?. Habislah aku, ini benar-benar sudah masuk ke dalam perangkap yang dibuat oleh diri sendiri.
Walaupun harusnya tidak terlalu memalukan membicarakan tentang hal itu di antara kami berdua yang sudah menikah selama 5 tahun, tapi kan tetap saja canggung karena sebenarnya aku baru mengenal dirinya beberapa hari belakangan ini saja. Bahkan rasanya apa yang kulakukan tadi malam di kamarnya sangatlah tidak wajar sebagai istri yang selama ini selalu menindas suaminya.
Mungkin kedepannya aku akan lebih di waspadai oleh Philips, karena mungkin otak nya yang pintar itu merasa jika saat ini aku seperti sedang merencanakan sesuatu kepadanya. Tapi kan aku melakukan semuanya murni karena merasa kesepian jika tidur sendirian dan memang sudah seharusnya aku menggantikan jiwa Alexa untuk menjadi istri yang sebenarnya dari orang itu.
Jika memang bukan itu, lalu apalagi yang harus kulakukan setelah merasuki tubuh ini. Apakah aku harus membuat kekacauan di kekaisaran ini atau bercerai dengan Philips lalu menggoda pemeran utama pria dalam novel ini seperti kebanyakan cerita lainnya. Tidak, aku tidak akan melakukan itu karena aku sudah cukup dengan status yang di sandang Alexa di dalam novel ini, dan aku juga memang merasa jika akulah pemeran utama dalam kisah hidup yang kujalani sekarang bukan orang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Baby arin
Kak semangat, bikin ceritanya.
ceritanya seru gak membosankan, kata-katanya santai enggak terlalu baku jadi enak bacanya. Semangat Ya........
2022-09-19
3
AbC Home
next
2022-09-14
1