Keesokan harinya aku terbangun saat matahari sudah bersinar dengan terik, Bahkan tempat berbaring Philips tadi malam sudah terasa dingin. Sepertinya Philips bangun pagi-pagi sekali karena banyak yang harus di kerjakan nya sebagai kepala keluarga Duke terkaya di kekaisaran. Aku yang sebenarnya masih malas untuk bangun dari tempat tidur harus memaksakan diri untuk beranjak bangun karena ingin buang air kecil.
Kulihat di atas meja sudah tersedia berbagai hidangan yang masih mengepulkan uap panas karena suhu yang terjaga dengan bantuan batu sihir. Ini dunia dalam novel fantasi, tentu saja ada sihir dan sejenisnya yang tidak bisa di temui di dunia ku sebelumnya. Setelah berada di kamar mandi aku sekalian saja memutuskan untuk mandi, karena air di dalam bak mandi yang mengepulkan uap panas nan manja.
"Hah! Dia mempersiapkan semuanya dengan baik!" gumamku sambil melepaskan pakaian tidur
Tubuhku terasa semakin segar setelah merendam diri ini dalam bak mandi dengan air yang hangat. Rasanya selama beberapa hari ini tempat ini benar-benar telah mencuri hatiku, sehingga membuatku ingin hidup selamanya di dunia ini, sambil menikmati semuanya. Kehidupan ini benar-benar angan-angan yang selama ini kumimpikan, walaupun rasanya masih kesal karena harus mati saat baru beberapa menit keluar dari perangkap jeruji besi yang hanya tajam kebawah itu.
Setelah dirasa cukup berendam nya, aku segara beranjak menuju sarapan yang tersedia di atas meja. Tapi sebelum itu aku memanggil pelayan yang mungkin saja sudah menunggu untukku panggil saat bangun. Setelah membunyikan lonceng yang terpasangi sihir, Betna masuk ke kamar dengan beberapa pelayan lainnya. Mereka terlihat kaget karena melihatku yang sudah berpakaian rapi di depan meja siap makan dengan rambut yang masih basah.
"Saya akan membantu anda mengeringkan rambut anda nyonya!" Kata Betna segera menghampiriku
"Apa yang di lakukan tuan Duke saat ini?"
"Tuan Duke sedang rapat bersama para pengikut di ruang kerja nyonya... Apakah saya harus memanggil tuan Duke kemari?"
"Tidak perlu, biarkan saja dia bekerja... Lalu apa sarapan yang tuan Duke makan tadi pagi?"
"Tuan Duke hanya makan sepotong roti dan beberapa iris sayuran yang di siapkan kepala butler nyonya!"
"Sepertinya tuan duke terlalu memaksa kan diri untuk segera menurunkan berat badan, bagaimana jika tuan Duke akhirnya jatuh sakit..."
"Nyonya tidak perlu risau, karena tuan Duke tidak pernah sakit selama ini..."
"Dia tidak pernah sakit karena selalu makan... Tapi sekarang beda lagi ceritanya, Walaupun tuan Duke ingin mencapai target dengan cepat, tapi bukan dengan cara menyiksa diri seperti ini yang ku mau!" akhirnya aku pusing sendiri
Awalnya aku memang mengusulkan untuk Philips segera melakukan diet, tapi maksudnya tidak sedrastis yang dia lakukan sejak tadi malam. Aku memang melarangnya makan cemilan dan daging, tapi daging yang ku maksud adalah daging yang di masak dengan cara di goreng. Kalau untuk makan daging rebus atau daging yang dimasak tidak menggunakan minyak, silahkan saja. Tapi aku memang tidak menjelaskan Maslah daging ini secara rinci pada kepala butler semalam, karena kupikir kepala butler pun tau akan hal ini.
"Nyonya! Tadi pagi beberapa bangsawan yang sudah mendengar berita kesembuhan nyonya, mengirimkan undangan pesta lagi... Apakah nyonya akan menghadiri undangan pesta para nyonya dan lady bangsawan ini?" Kata Betna menyerahkan setumpuk surat yang di ambilnya dari pelayan yang sejak tadi membawakan surat tersebut
"Hemmm... Mungkin aku akan memilih beberapa pesta untuk di hadiri nanti!"
Setelah selesai makan aku kembali memeriksa tumpukan surat yang ku letakkan di atas meja setelah kuterima dari Betna barusan. Sambil di rias para pelayan yang beberapa hari ini memang kulihat bertanggung jawab untuk menonjolkan kecantikan wajah ini, aku memilih beberapa pesta besar yang memang harus kuhadiri sesuai alur cerita dalam novel. Alasannya karena aku tidak ingin mengubah takdir para pemeran utama yang nantinya akan saling jatuh cinta menjadi saling acuh seperti cerita kebanyakan.
"Aww... hiss..." aku menjerit kecil saat salah satu pelayan yang bertugas merapikan kuku tanganku tidak sengaja membuat jari manisku terluka
"Ma,maafkan saya nyonya..." teriak ya segera bersujud memohon ampun
"Pengawal, seret pelayan ini keluar dan berikan hukuman yang pantas karena sudah melukai jari tangan Nyonya!" marah Betna yang mendapati darah di jari manisku terus mengalir
Seorang pelayan yang bertugas memasangkan aksesoris di gaun, mengambil tindakan untuk menghentikan pendarahan dengan sapu tangan yang di ambilnya dari saku baju pelayan miliknya. Pendarahan bisa di hentikan, aku merasakan ketakutan dari gelagat para pelayan yang mulai bergetar saat melakukan tugasnya masing-masing. Reaksi mereka semua terlalu berlebihan bagiku, tapi mungkin bagi Alexa yang asli tidak akan cukup hanya dengan memberikan hukuman cambuk pada pelayan yang telah melukai tangannya dan mungkin saja dia juga akan memberikan hukuman pada pelayan yang sedang membalut luka dengan sapu tangan milik pelayan rendahan sepertinya.
Tapi karena sekarang aku yang menjadi dirinya, luka sekecil ini bukanlah apa-apa bagiku dan sapu tangan dari seorang pelayan juga tidak terlalu buruk. Bahkan aku juga tidak kaget saat dokter pribadi kediaman datang dengan tergesa-gesa hanya demi mengobati luka kecil ini. Sepertinya semua orang sangat menghargai tubuh ini yang berarti bukan hanya aku yang akan menghargai dan merawat tubuh ini.
"Istriku!" seketika tubuhku merinding saat suara yang sangat tidak asing itu menyapa telingaku
"Ada apa?"
"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu, bagaimana bisa kamu terluka seperti ini? Sikap tidak becus apa yang kalian lakukan saat melayani nyonya di kediaman ini?" teriaknya marah setelah melihat tanganku yang di perban secara berlebihan oleh dokter
"Usahakan agar tangan nyonya tidak menyentuh air untuk sementara sebelum luka anda sembuh total!"
"Apakah tidak ada cara untuk segera menyembuhkan lukanya dengan cepat?" Tingkah Philips saat memarahi dokter dan para pelayan entah kenapa terlihat lucu dimataku
"Saya tidak apa-apa tuan Duke!" Seketika semuanya terdiam
Aku lupa, jika selama ini Alexa tidak pernah menunjukkan sisi lembut saat berada di kediaman, apalagi saat mendapati hal segawat ini bagi mereka yang mungkin saja akan di potong tangannya karena telah melukai jari tangan duchess kediaman ini. Karena semuanya terdiam akibat terlalu kaget mendapati reaksi tenang dari sikapku, suasananya menjadi terasa aneh bagiku.
"Ma..." hampir saja aku mengatakan kata maaf "Oh tidak, maksudku kalian semua bisa keluar sekarang sebelum aku benar-benar marah!" Kataku akhirnya yang merasa serba salah karena sikap kejamku terlihat baik di mata mereka, sebenarnya hanya situasinya ini saja yang tidak mendukung kekejamanku
"Baiklah istriku, Istirahat lah dengan nyaman, serahkan saja pelayan itu padaku, karena aku harus memberikannya hukuman yang setimpal dengan apa yang kamu dapatkan atas kebodohannya."
Setelah semua orang meninggalkan ku sendirian di dalam kamar Philips, aku hanya bisa membuang nafas panjang. Bukannya susah menjadi jahat, tapi aku hanya tidak bisa berbuat jahat kepada orang yang tidak melakukan kejahatan padaku. Seandainya ia melakukan tindakan ceroboh ini setelah merencanakan hal-hal yang jahat, mungkin aku bisa bersikap kejam, tapi karena mereka terlalu polos hingga membuatku sulit untuk menjadi jahat, lebih tepatnya berbuah jahat dan kejam seperti Alexa biasanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
AbC Home
bagus cerita nya
2022-09-14
4