Rasanya barusan aku bersikap terlalu acuh dan kejam pada Anna yang tidak sengaja membuat gaunku kotor karena di pegang oleh nya. Tapi kan aku disini harusnya berperan sebagai tokoh jahat, dan aku tidak bisa berbuat sesuka hatiku, karena bisa saja alur cerita asli nantinya jadi menyeleweng. Merusak karya asli dari sebuah novel adalah hal yang paling tidak kusukai, karena aku sangat mencintai novel mau itu fantasi ataupun nyata.
Sebab selama aku hidup hanya di penuhi dengan novel dan novel, bahkan di penjara pun aku juga selalu mencoba untuk membaca novel di perpustakaan yang ada di penjara. Karena di penjara tempat ku berada dulu bukan tempat hukuman yang kejam, tapi lebih ke arah tempat rehabilitasi yang berkedok penjara.
"Nyonya, air mandi anda sudah siap!"
"Keluar kalian semua, aku ingin berendam sendirian..."
"Tapi nyonya..."
Aku hanya memberikan tatapan tajam pada Betna yang hendak membantah perkataan ku. Ternyata semakin kesini aku semakin yakin jika penilaian ku tentang Betna tidak salah, pasti ada sesuatu yang di sembunyikan olehnya. Tapi apa? Bukankah ia adalah pelayan senior di kediaman ini yang sudah membesarkan Philips hingga menjadi seperti babi hutan.
semua pelayan melangkah mundur keluar kamar, mungkin takut dengan tatapan ku yang seakan-akan menjelma menjadi sosok jahat Alexa yang biasanya.
"Sepertinya aku bersikap terlalu lembut, seharusnya aku kan bersikap seperti Alexa biasanya saja..." aku berbicara dengan diri sendiri
"Lagipula aku tidak akan mati dalam waktu dekat, jika memang hidupku akan panjang di dunia ini... Jadi yang seharusnya kurubah itu hanya berat badan Philips agar enak dilihat..."
"Lagipula sejak awal aku sudah bertekad untuk hidup sesuai alur novel jika memang harus kulakukan, lagi pula semua kejahatan ku masih tidak sebanding dengan kejahatan pangeran si tokoh kedua!"
Karena terlalu banyak yang kupikirkan saat ini, membuatku sedikit merasa sesak dengan semua ini. Dan hal sesak seperti ini juga sudah biasa terjadi dalam hidupku yang lalu, hal ini terjadi karena aku tidak bisa keluar menghirup udara segar diluar. Mungkin besok aku benar-benar harus keluar kediaman untuk mencari ketenangan untuk akal sehatku. Dan walaupun niat awalnya aku tidak ingin merubah versi asli dari cerita novel ini, tapi kan aku bisa melakukan apa saja sebelum ikut terlibat dalam sebuah adegan.
Tapi setelah di ingat-ingat lagi besok memang sudah seharusnya aku jalan-jalan keluar. Apalagi dari siang besok aku harus menghadiri pesta teh di kediaman salah satu bangsawan tingkat tinggi lainnya. Kuharap besok aku bisa memperbaiki suasana yang tidak nyaman beberapa saat yang lalu dengan Anna di tempat pesta.
Setelah dipikir-pikir lagi, ternyata aku bisa dikatakan sebagai bangsawan yang mandiri. Jika bangsawan pada umumnya kan kalo mau ngapa-ngapain itu harus di layani pelayan, sedang kan aku bisa melakukannya sendiri. Karena biar bagaimanapun di kehidupan modern kan memang di tuntut untuk mandiri setiap kepalanya, berbeda dengan jaman kolosal begini.
"Loh! kok langitnya udah senja aja?" kaget ku saat keluar dari kamar mandi dan mendapati langit yang sudah berwarna merah kejingga-jinggaan
"Ada yang bisa saya bantu nyonya?" tanya Betna setelah ku panggil dengan lonceng sihir yang tidak memiliki bunyi ini
"Berapa lama aku berendam?"
"Sekitar 4 jam nyonya..."
Aku menatap Betna dengan tatapan kaget "Se,selama itu..." ucapku tidak percaya
"Benar nyonya..."
Aku memijit jidatku yang sebenarnya tidak sakit tapi ini karena bingung "Perasaan aku berendam tidak selama itu..." Aku kembali terdiam setelah melihat jari tanganku yang mengkerut karena kedinginan tandanya terlalu lama berendam
"Saya akan menyiapkan teh untuk nyonya..."
Tiba-tiba saja aku merasa resah, bagaimana jika sebenarnya kalau tubuh ini mempunyai penyakit yang tidak bisa di sembuhkan. Dari versi asli novel kan tidak mungkin menjelaskan secara rinci tentang hidup seorang figuran yang hanya terlibat beberapa kali dalam adegan. Semoga saja ketakutan ku yang tidak berdasar ini tidak terjadi, karena aku ingin mempunyai tubuh yang sehat.
"Panggilkan dokter sekarang!" perintahku pada seorang pelayan
"Baik nyonya!"
"Apakah nyonya merasakan sakit?" tanya seorang pelayan yang sejak tadi membantuku merapikan rambut yang sangat panjang ini
"Mungkin!"
"Sa,saya akan menyisir anda dengan lebih hati-hati lagi nyonya..." katanya ketakutan
Setelah selesai bersiap-siap padahal aku hanya akan duduk-duduk santai di dalam kamar ini saja, tapi mereka semua membantuku merias diri secantik mungkin. Ini sih ciri khas Alexa banget, yang selalu ingin tampil cantik dimana pun ia berada.
"Nyonya, dokter ada disini"
Aku menatap ke arah dokter yang terlihat tergesa-gesa itu "Apakah nyonya merasakan sakit di tubuh anda?" tanyanya terlihat khawatir atau takut nih
"Tidak! aku hanya ingin di periksa apakah ada penyakit di tubuh ini.."
"Bolehkah saya menyentuh lengan Anda?" kata dokter sopan ingin memeriksa denyut nadi ku
Aku mengulurkan tangan kiriku untuk di periksa oleh dokter, satu detik dua detik dan detik-detik berikutnya terus menyusul membuat aku sedikit gugup.
"Sshhh..." dokter itu memerengkan kepalanya "Mungkin karena nyonya baru sembuh, jadi tubuh anda masih belum pulih sepenuhnya, Saya menyarankan agar anda menghindari hal-hal yang akan membuat Anda marah dan hindarilah makanan yang terlalu manis"
"Apakah karena itu, aku sampai lupa waktu saat berendam barusan?"
"Benar nyonya, karena masih ada efek samping dari obat yang biasanya anda minum, mungkin akan membuat anda tidak sadar waktu bergulir dengan cepat, saya sarankan agar Anda selalu di temani saat hendak melakukan apapun... Karena efek samping dari obat yang nyonya minum baru saja bereaksi sekarang"
Aku mengangguk paham dan sedikit penasaran sebenarnya selama ini aku meminum obat yang seberapa kuat sih khasiatnya hingga membuat efek samping yang tidak masuk akal seperti ini. Setelah dokter selesai memeriksa ia pamit undur diri, namun saat baru saja sampai di depan pintu ia berpapasan dengan tuan Duke. Keduanya terlihat sedang berbicara, mungkin Philips menanyakan ada apa dan kenapa aku memanggil dokter tiba-tiba.
Aku mengisyaratkan agar para pelayan meninggalkan kamar saat tuan Duke menuju ke arahku "Ada urusan apa anda menemui saya tuan Duke?"
"Tidaka ada urusan, aku hanya terkejut karena tiba-tiba kamu memanggil dokter kediaman, Apakah semuanya baik-baik saja?"
"Ya, semuanya baik-baik saja, saat ini saya hanya terpengaruh efek samping dari obat yang saya minum, anda tidak perlu khawatir..."
"Bagaimana aku tidak khawatir, saat ini kamu baru saja sadar setelah 5 hari hanya bisa berbaring di kasur dengan lemah... Aku takut terjadi sesuatu lagi denganmu!" Tatapannya yang sendu penuh kekhwatiran itu benar-benar tulus
"Terimakasih tuan Duke, karena sudah mengkhawatirkan saya..." ucapku tulus dengan senyum terbaik
Tuan Duke seketika menjadi malu setelah mendengar ungkapan rasa terimakasih dariku. Sikapnya yang malu-malu seperti ini lah yang paling kusukai, mungkin karena insting jahilku merasa berhasil membuat Philips malu. Tapi jangan salah, sosoknya yang sekarang berdiri di depanku tetap saja terlihat sangat jelek dan sangat-sangat tidak enak untuk dilihat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
user_baru
di tungguin update nya. semangat💪
2022-09-11
1