Aku pikir masalah kecil seperti ini akan di selesaikan dengan mudah, tapi ternyata pikirkan ku yang terlalu mudah. Saat hendak kembali ke kamarku yang ada di bagaian barat kediaman. Saat melewati ruang kerja Philips aku mendengar percakapan nya dengan kepala pelayan serta beberapa kesatria.
"... Singkirkan seluruh keluarganya dengan bersih, jangan biarkan keluarga pengkhianat itu hidup lebih lama dari ini, Bagaimana jika akhirnya hubunganku yang sudah mulai mencair dengan duchess kembali rusak karena kesalahan pelayan bodoh itu... Dan siapapun yang membuat duchess merasa tidak nyaman ataupun tidak di sukai nya, singkirkan saja beserta seluruh anggota keluarganya." Suara Philips yang terdengar serius membuatku sedikit merinding
"Baik tuan!"
Sekali lagi aku melihat balutan berlebihan di tanganku sambil berpikir-pikir ulang lagi mengenai masalah yang di bahas oleh Philips bersama bawahannya di dalam. Aku tidak menyangka jika Philips di gambarkan sebagai suami yang sangat bucin, bahkan sampai membuat satu keturunan menghilang dengan mudah hanya karena kecerobohan kecil yang tidak terlalu fatal bagiku.
"Apakah nyonya ingin menemui tuan Duke?" tanya Betna membuyarkan lamunanku
"Apakah memang harus?"
"Tentu saja nyonya, karena pelayan itu harus mendapatkan hukuman yang lebih kejam lagi dari pemusnahan keluarga, karena telah membuat anda terluka..."
"Maksud ku bukan begitu... Bukankah hukuman itu terlalu berlebihan?"
"Apa maksud nyonya dengan berlebihan? Bahkan hukuman itu sangat kurang di bandingkan dengan darah nyonya yang mengalir keluar akibat kebodohan pelayan itu..." Entah kenapa Betna terlihat sangat marah, namun aku tidak merasakan ketulusan di kalimatnya barusan
"Begitukah?"
Aku tidak ingin ikut campur lebih jauh dalam masalah kali ini, walaupun semuanya memang berawal dari diriku. Setelah dipikir-pikir lagi, ternyata Betna cukup bersikap lebih berani dibandingkan dengan pelayan lainnya padaku. Aku pikir karena selama ini memang Betna yang selalu berada di sisi Alexa, tapi ada sesuatu yang aneh dari kedekatan ini. Entah kenapa rasanya Betna seakan-akan sedang mengendalikan sesuatu yang seharusnya di kendalikan oleh ku.
Bahkan kadang aku melihat jika Betna lebih bersikap seenaknya pada para pelayan saat kubiarkan saja sikap memerintah nya itu. Setiap kali ada pelayan yang sedikit saja melakukan kesalahan, maka Betna lah yang akan mengambil tindakan untuk pelayan itu, bahkan dalam ingatan Alexa pun juga begitu. Jika aku tidak salah mengartikan, mungkin berna ingin menjadikan ku sebagai boneka yang mudah di pengaruhi untuk mewujudkan kepuasannya.
Tapi bagaimana mungkin pelayan yang paling di percaya oleh Philips melakukan tindakan kurang ajar seperti yang kupikirkan sekarang. Sekarang kesan baik yang kurasakan dari Betna saat pertama kali membuka mata sedikit demi sedikit mulai luntur digantikan kesan harus waspada.
"Nyonya... Tolong ampuni keluarga saya, Biarkan adik-adik saya hidup nyonya..." teriak pelayan yang melukai jari tanganku tadi pagi bersujud memeluk kakiku yang tertutupi gaun
"Kenapa kalian diam saja, cepat jauhkan orang hina ini dari nyonya!" teriak Betna kepada para pengawal yang dari awal mengawal pelayan itu keluar dari sebuah ruangan
"Nyonya saya mohon... Tolong biarkan adik-adik saya hidup..."
Pelayan itu di tarik menjauh dariku dan saat aku melihat dirinya yang sudah benar-benar kacau itu, entah kenapa hati nurani ku sedikit kasihan. Wajahnya yang sudah lembam seperti habis dihajar habis-habisan serta darah yang ada pada gaun nya itu membuatku sedikit penasaran, sebenarnya dia di siksa dengan sekejam apa, beberapa jam belakangan.
"Dasar kurang ajar! Cepat cambuk anak itu karena dia telah membuat gaun nyonya yang berharga menjadi ternodai darah kotornya..." Betna seakan-akan mewakili diriku yang hanya diam dengan wajah datar, mengambil tindakan
"Ada ribut-ribut apa ini?" Philips yang mendengar keributan di depan ruang kerjanya, keluar dari ruangan
"Tuan Duke!" sapa para pelayan saat Philips berjalan dengan lemak-lemak di tubuhnya yang bergelemberan
"Siapa yang mengijinkan pelayan hina itu melewati lorong kediaman ini hingga membuat gaun istriku menjadi kotor..." teriak Philips marah saat melihat gaun ku yang menjadi kotor
Aku sedikit kaget karena mendengar teriakan Philips yang bagiku terlalu berlebihan hanya karena gaunku yang kotor. Sepertinya aku lupa lagi, jika sebenarnya Alexa sangat membenci jika gaun yang dipakainya menjadi kotor.
"Seret pelayan rendahan itu kembali ke ruang bawah tanah dan lakukan hukuman yang lebih berat lagi padanya dan keluarganya!" Kali ini Philips benar-benar terlihat marah
"Baik tuan!"
"Apakah sekarang anda tidak akan melibatkan pendapat saya untuk masalah yang sekarang sedang terjadi?" tiba-tiba aku membuka suara dengan dingin merasa kesal karena tidak dilibatkan padahal yang terlibat aku dan pelayan itu
"I, istriku... Aku tidak bermaksud demikian, maafkan aku istriku karena telah bertindak tidak sopan di depanmu!" Dia kembali ke mode bucin
"Nyonya, tolong ampuni adik-adik hamba..." pelayan itu masih meratap memohon belas kasihan walaupun tubuhnya sudah mendapatkan luka yang parah karena ku
"Lepaskan pelayan itu" Semua orang menatapku dengan tatapan tidak percaya dengan apa yang barusan mereka dengar
"Ba, bagaimana bisa aku melepaskan pelayan hina itu istriku, setelah dia membuat tanganmu terluka..."
"Apakah sekarang anda juga akan membantah perkataan saya?"
"Lepaskan pelayan itu..." katanya dengan nada tidak ikhlas
"Jika nyonya melepaskan pelayan itu, mungkin saja suatu hari nanti dia akan membalas dendam, apakah nyonya tidak akan menyingkirkan nya saat ini juga?" kata Betna angkat bicara karena merasa keputusan ku kurang tepat
Aku memberikan tatapan dingin kepada Betna yang segera menundukkan kepalanya "Berikan 100 keping uang emas padanya dan usir dari kediaman ini, Jika ada yang mengusik keputusanku maka bersiaplah menerima hukuman dariku... Jangan sampai aku mendengar keluarga pelayan itu dilukai apalagi dimusnahkan..." Kataku sebelum berlalu pergi kembali ke kamar
Bukan karena hanya merasa tidak pantas pelayan itu di perlakukan sedemikian rendah hanya karena membuatku terluka. Aku hanya teringat diriku yang dulu, yang merasa jika kekuasaan yang harusnya bersikap adil disalahgunakan. Hanya karena ayahku yang seorang polisi tidak menerima suap atas kasus yang sedang di tanganinya. Seluruh keluarga ku yang dulu di anggap sebagai pengkhianat, bahkan aku di penjara selama 12 tahun tanpa pernah melakukan kesalahan yang di tuduhkan padaku.
Semuanya tentu saja melibatkan orang-orang berkuasa yang serakah akan kekuasaan. Saat itu umurku baru 15 tahun, tanpa tahu ada apa dan kenapa tiba-tiba aku di tuduh telah membunuh seorang anak kecil dengan kejam yang tidak pernah kulakukan. Hingga akhirnya membuatku di penjara selama 12 tahun dan membuat ibuku meninggal karena jantung nya yang lemah serta di susul oleh ayahku tidak berselang lama karena ada oknum yang membunuhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
elvie
Harusnya yg memiliki kuasa melindungi yang lemah dan membantu agar yang lemah menjadi kuat.
Bukan sebaliknya.
Lebih berkuasa nyatanya hanya memanfaatkan yang lemah demi ambisinya sendiri.
2022-09-24
1
AbC Home
kehidupan alexa yang dl ngenes
2022-09-14
2