Yagami yang ikut mengejar Ryu terdampar di dekat hutan yang berada di pinggir desa. Ia bingung dengan pemandangan sekitar. Bagaimanapun juga ia merasa sangat asing dengan tempat ini. Semuanya terkesan jadul di matanya Yagami.
"Kita sekarang berada jauh dimasa lalu. Aku belum tahu kita ada di mana, tapi aku harap kita berada ditempat yang aku kenali," Kazuma memberi keterangan kepada Yagami. Ia melihat adanya kebingungan yang melanda penglihatan Yagami.
"Sebelum kita lanjutkan perjalanan. Ada baiknya kamu tahu sedikit mengenai musuh yang kau hadapi itu. Namanya Ryu, sebenarnya itu bukan nama sebenarnya . Dia katanya adalah Raja namun terusir dari istana. Aku tidak tahu apa yang terjadi saat itu. Waktu itu aku masih menjadi siswa akademi sihir, walaupun bukan yang terkenal tapi aku merasa sangat bersyukur sekali," Kazuma mulai memberitahu apa yang dia ketahui mengenai musuh.
"Akademi waktu Kazuma-san dulu belajar seperti apa?" Yagami lebih tertarik menanyakan hal yang tidak ada hubungannya dengan Ryu .
"Seperti biasa."
"Maksudnya? Apa muridnya banyak? Aku dulu satu kelas paling cuma tiga orang. Yang paling banyak siswanya itu kelas yang berada 3 tahun di bawahku. Jumlah mereka kalau tidak salah 10 orang ."
"Muridnya lumayan banyak. Mungkin karena di zamanku sihir juga merupakan yang tidak aneh juga. "
"Rasanya kok aku ingin juga ya? Maklum akademi tempatku belajar hanya kalangan tertentu saja yang bisa masuk. Soalnya tempatnya juga terisolir dari kebanyakan orang. Walaupun begitu kadang kami pergi ke tempat-tempat tertentu agar bisa berbaur dengan kehidupan manusia lainnya yang tinggal di kota."
"Ryu, katanya dulu tidak terlalu pintar dalam hal menyihir walaupun otaknya cerdas. Menurut kabar burung, ia pergi ke sebuah kuil yang di sana terdapat kekuatan yang besar. Setelah beberapa lama ia kembali dan berbuat kekacauan. Mungkin dia itu sakit hati, tapi tetap saja menghancurkan kehidupan orang yang tak bersalah apalagi dalam jumlah besar itu tidak termaafkan," tanpa mempedulikan Yagami yang menanyakan soal akademi, Kazuma terus bercerita.
"Aku melihat diriku sendiri berjuang melawan Ryu dengan gagah berani. Ia rela mengorbankan nyawa demi hidup orang-orang yang tidak bersalah tanpa perlu ucapan terimakasih."
"Pamer ya?"
"Aku cuma menceritakan yang ku lihat. Mau pamer atau tidak itu menurut pemikiran mu saja. Sayangnya aku mati setelah berhasil menyegel makhluk yang membantu Ryu menjalankan aksinya. Walaupun waktu itu dia berwujud manusia, tapi tetap saja dia itu tetap bukan manusia. Waktu itu, aku melihat diriku sendiri mati dengan keadaan tersenyum walaupun harus mati," Kazuma masih bercerita.
"Sementara Ryu, dia mati sebelum aku menyegel pedang itu. Jasadnya ku kubur, kemudian dengan sedikit sisa tenaga aku menaruh batu besar di atasnya dengan bantuan sihir. Terakhir aku menancapkan pedang itu di batu itu. Setelahnya aku langsung mati."
"Lalu bagaimana ia bisa bangkit kembali?"
"Mungkin itu adalah efek dari kekuatan yang ia dapatkan dari kuil itu. Lagipula jarak kematian dan kebangkitannya itu lama sekali. Mungkin sekitar 2.000 tahun."
"Lama juga ya . Menurutmu kekuatan apa yang yang paling menyebalkan yang ia punya?"
"Memanggil naga mungkin. Naga yang kau lawan kemarin dan tadi adalah naga yang ia panggil atau mungkin lebih tepatnya di ciptakan sendiri."
"Begitu rupanya," Yagami merasa lega karena akhirnya ia mendapat sedikit pencerahan atas rasa penasarannya. Walaupun ia tak tahu mengapa naga itu menyerangnya selama beberapa bulan belakangan. Padahal belum pernah bertemu, tapi mengapa ia bisa menyerang?
"Sepertinya sudah terlalu banyak yang ku ceritakan. Sekarang lebih baik kita bertanya kepada penduduk kita berada dimana," Kazuma langsung turun ke desa untuk mencari tahu perihal keberadaan dirinya yang masih tidak ia ketahui.
Setelah beberapa kali bertanya untuk meyakinkan diri, akhirnya mereka yakin bahwa mereka berada di dalam Kerajaan Magidia tepat 5 tahun setelah pertarungan Kazuma dan Ryu. Kazuma nampaknya bersyukur bisa berbicara kepada orang-orang yang hidup setelah dia meninggal.
Dari mereka ia dengar bahwa di istana sedang terjadi geger. Raja yang memerintah beserta dan anggota keluarga kerajaan mati terbunuh. Jasad mereka tergeletak di kasur masing-masing dengan darah yang membasahi tubuh mereka. Katanya , dada mereka berlubang tepat di bagian jantung.
Mereka berdua segera menuju ke istana untuk memastikan kebenaran peristiwa yang terjadi. Dan benar saja, pemandangan itu sungguh sangat mengerikan. Mereka berdua mengambil kesimpulan bahwa yang membunuh mereka berdua adalah Ryu, walaupun ada kemungkinan orang lain . Tapi tetap saja, dalam kasus ini tersangka utamanya tetap Ryu menurut mereka.
Keadaan di istana terlihat kacau. Beberapa ksatria terlihat menangis sambil meratapi kepergian mereka yang menyedihkan, beberapa bahkan ada yang pingsan karena tidak kuat melihatnya. Karena keluarga raja yang berada di istana telah terbunuh semua, para pembesar yang berduka terlihat bingung hendak mengangkat siapa lagi untuk menjadi pemimpin mereka.
Kazuma yang melihatnya juga turut bersedih. Karena tidak tahan, ia segera menarik Yagami pergi meninggalkan istana. Ia harap bisa menemukan pelakunya kelak. Walaupun tadi keberadaannya tidak di sadari karena ia sengaja membuat dirinya dan Yagami tidak terlihat, tapi ia harap keadaan istana akan baik-baik saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments