Karena merasa tidak mampu , bayangan yang melawan Shota itu langsung menarik Yagami kemudian menghilang. Sementara Shota entah mengapa langsung mengamuk tanpa alasan yang jelas . Ia menghancurkan keadaan di sekitar tanpa terkendali bahkan oleh dirinya sendiri.
"Hei, kenapa kamu membawaku lari dari pertarungan? Siapa kau sebenarnya?" Yagami memprotesnya.
"Aku Kazuma. Untuk sekarang ini ia bukan tandingan mu. Mau ku ku beritahu dia siapa?"
"Baik ."
"Tapi tenang dulu. Tarik nafas, keluarkan. Tarik nafas lagi..."
"Jadi tidak," Yagami merasa dipermainkan.
"Ok , yang kau lawan tadi adalah sosok yang sangat mengerikan dimasa lalu. Dia mempunyai kekuatan yang sangat besar, tapi untuk sekarang dia tidak berbahaya seperti dulu, dia sekarang tidak bisa hidup tanpa pemegang pedang tadi. Semuanya berkat diriku yang telah menyegelnya, walaupun aku harus mati sih."
"Itu artinya kau adalah hantu gentayangan?"
"Enggak. Aku masih manusia walaupun seharusnya aku sudah tiada."
"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan."
"Aku memang sudah mati saat itu, tapi diriku ini adalah aku beberapa tahun sebelum kematian ku. Aku mempunyai kekuatan untuk menyaksikan peristiwa yang terjadi hingga masa yang sekarang dengan menggunakan portal waktu. "
"Lalu mengapa tidak kau selamatkan dirimu yang telah mati?"
"Semuanya adalah kehendak Dewa. Aku tidak bisa ikut campur masalah diriku sendiri. Biar begitu, aku bisa mengalahkan sosok itu di masa sekarang bersamamu."
"Belum tentu aku mau."
"Kamu harus mau. Karena itu adalah takdirmu."
"Tahu bakal seperti ini aku tidak meninggalkan akademi sihir. Enak di sana."
"Siapa yang menyuruh kamu pergi? kan tidak ada. Kamu punya baju yang sesuai dipakai untuk zaman ini? Aku rasa pakaianku terlalu kuno untuk dipakai ."
"Ada juga tidak muat denganmu."
"Iya juga sih."
"Terimakasih tuan telah menyelamatkan saya. Saya banyak berhutang kepada tuan," tanpa di sadari oleh mereka berdua, wanita yang tadi hampir di bunuh oleh Shota datang . Kedua lelaki itu seketika langsung kaget .
"Tidak masalah. Andai saja aku datang lebih cepat, mungkin aku bisa menolong pria yang di bunuh olehnya itu," jawab Shota.
"Mungkin itu sudah takdirnya. Boleh saya tahu nama tuan?"
"Aku Yagami ."
"Aku Kazuma," Yagami langsung memasang tatapan sadis saat melihat orang baru di ketahui namanya itu sok akrab dengan seorang wanita.
"Sebagai bentuk rasa terima kasih sudilah kiranya tuan mampir ke rumah saya. Walaupun dalam suasana berduka saya akan memberikan anda hidangan terbaik."
"Baik. Kami terima tawaran anda. Biar lebih enak boleh saya tahu nama anda?" Yagami hanya terdiam sementara Kazuma langsung menjawab dengan entengnya. Entah mengapa Yagami rasanya ingin membunuhnya saja. Matanya terlihat sangat mengintimidasi.
"Panggil saja Kojima."
Mereka mengikuti Kojima masuk ke rumah yang tadi di serang oleh Shota. Terlihat suasana duka menyelimuti, jenazah lelaki tadi sedang di urus dengan baik oleh beberapa orang. Yagami merasakan kesedihan di hati wanita yang bernama Kojima itu. Mereka berdua akhirnya memutuskan untuk mengikuti pemakaman lelaki tadi.
***
"Kamu baru pertama kali ya melawan orang tadi?" tanya Kazuma saat mereka di kamar. Mereka di persilahkan untuk menginap saat Yagami mengatakan bahwa ia hanya seorang yang numpang lewat saja . Lagipula Kojima takut jika Shota datang lagi dan mengamuk seperti kemarin. Walaupun ia kemarin menantang untuk di bunuh, nyatanya sebagai manusia biasa ia masih memiliki rasa takut juga untuk mati.
"Iya. Selama ini aku cuma melawan naga saja. Mereka terlalu mudah dikalahkan, beda dengan orang itu. Aku senang bisa melawannya , rasanya seperti ada kepuasan tersendiri. Lain kali aku ingin melawannya lagi," Yagami nampak bersemangat.
"Nanti akan ku tunjukkan sesuatu yang seru kepadamu. Sesuatu yang ditakdirkan untukmu."
"Eh? Takdirku? Kamu sudah pernah. ke masa yang lebih jauh dari ini?" Yagami terkejut.
"Yang menarik justru terjadi di masa lalu. Masa dimana bahkan kamu sendiri belum lahir di dunia ini. Di sana ada takdir yang menunggu mu ."
"Kalau begitu kenapa tidak sekarang saja kita ke masa itu?"
"Semua ada waktunya. Aku akan terus berada di masa ini hingga waktu itu tiba ," Kazuma berkata dengan sangat serius.
Sebenarnya Yagami tidak terlalu percaya dengan ucapan yang keluar dari mulut Kazuma, tapi melihat dia berbicara sangat serius mungkin itu sebuah kebenaran. Entah benar atau tidak, cerita yang disampaikan oleh Kazuma bisa menjadi pengantar tidurnya. Malam semakin larut, udara yang dingin membuat Yagami tertidur dengan cepat.
Sementara Kazuma yang sudah berganti pakaian melihat dari jendela pemandangan yang penuh dengan kilauan lampu yang sangat gemerlap di setiap sudutnya, benar-benar sangat berbeda dengan keadaan di zamannya. Ia merasa bersyukur bisa melihat pemandangan yang menurutnya adalah kesempatan yang sangat langka. Andai lahir di zaman ini , pasti sangat menyenangkan. Semuanya serba otomatis, banyak sekali hal-hal yang menurutnya sangat keren. Sayangnya ia tak bisa memilih, suatu saat ia harus kembali ke masa dimana ia seharusnya berada.
Karena sangat penasaran, ia akhirnya memutuskan untuk pergi sendirian . Ia ingin melihat semuanya lebih dekat. Terlihat olehnya para wanita yang sedang menjajakan diri sedang mencari mangsa. Saat melewati mereka rasa kok ingin sekali ya? Selama ini yang ia tahu hanya pertarungan saja. Sesekali ia ingin mencoba bagaimana rasanya tubuh seorang wanita cantik. Akhirnya waktunya telah tiba, sayangnya ia tak punya uang yang berlaku.
Ingin rasanya meminta Yagami, tapi enggan ia lakukan. Pertama karena baru kenal, dan yang kedua rasanya dia takkan memberi jika Kazuma mengatakan yang sebenarnya. Dengan sihir ia sebenarnya ingin sekali menculiknya, membuatnya seperti budak yang patuh di ranjang, tapi kasihan juga jika para wanita itu tidak mendapat uang . Kalau mereka tidak butuh pasti takkan mereka mau menjajakan diri di pinggir jalan.
Memikirkan kenikmatan tubuh wanita sebenarnya manusiawi, tapi rasanya sebagai ksatria kurang etis ya? Tapi ia ingin setidaknya sekali seumur hidup. Dia melihat masa depannya tidak pernah merasakan kenikmatan semacam itu soalnya. Mau merasakan bagaimana? Sebagai prajurit ia mendapat tanggung jawab yang besar. Jangan kenikmatan wanita, bisa hidup esok saja sudah bersyukur.
Daripada melihat paha mereka yang mulus, Kazuma akhirnya berinisiatif untuk pulang saja sebelum pikirannya sangat jauh. Bagaimanapun ia tidak boleh melenceng dari misinya kali ini. Demi bisa melewati waktu ia harus mendapatkan ujian berat dari Dewa. Kalau Dewa marah bisa saja ia di kembalikan lagi ke masanya. Kalau sudah begitu maka penyesalan masa depan yang kacau akibat keras kepalanya takkan usai. Mungkin saja zaman yang singgahi ini di penuhi oleh kehancuran.
Dia melihat Yagami tertidur dengan pulas. Rasanya seperti sudah lama sekali ia tidur tanpa kasur. Tapi ia merasa bangga dengan Yagami, dimasa dimana penyihir hampir tak menunjukkan eksistensinya dia masih bisa bertahan dengan cara hidupnya yang sepertinya sangat suka berpetualang mencari hal yang menarik baginya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments